BAB II PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Pemerintah Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II. PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk CABANG MEDAN. Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal 16 Oktober 1897

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Singkat PT BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Belanda melalui Koninklijik Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Visi & Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk: Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki

BAB II PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Pemerintah Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan,

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya PT Bank Tabungan Negara. Pemerintah Hindia Belanda melakukan Koninkjik Besluit No.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Dengan maksud memasyarakatkan giat menabung, Pemerintah Hindia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merupakan badan

BAB I PENDAHULUAN. sama pemerintah jepang membekukan Postspaar Bank dan menggantinya

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dalam bentuk tabungan. Visi dan Misi Bank Tabungan Negara (Persero) Adapun Misi bank BTN adalah:

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Pemerintah Republik Indonesia mengubah nama Postspaarbank

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. BTN (Persero) KC Medan. Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan, tepatnya tahun 1950

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK TABUNGAN NEGARA. A. Sejarah Perusahaan PT. Bank Tabungan Negara

Maria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM

BAB III GAMBARAN UMUM BANK BTN SURABAYA DAN DASAR PERTIMBANGAN PERATURAN LARANGAN NIKAH SESAMA PEGAWAI DALAM SATU INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Sejarah Bank BTN (Persero) BTN berdiri dengan nama "Postpaarbank" pada masa pemerintah Belanda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari

BAB II PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) akan kekuatan sektor Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi

PERANAN CUSTOMER SERVICE TERHADAP NASABAH DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Kinerja BNI Semester I Kredit Tumbuh Double Digit & Laba Bersih Meningkat 46,7%

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah

BAB I PENDAHULUAN Lokasi Bank Tabungan Negara Cabang Bandung terletak di Jalan Jawa Nomor 7.

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha

baru agar selalu menjadi yang terdepan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

BAB II PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Medan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk : Berdiri dengan nama Postpaar Bank

Perbankan Komersial dan UKM

Bab 1 PENDAHULUAN. BNI 46, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Mega, dll. Banyaknya bank yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Lampiran 1. Contoh Lembar Kuesioner Penelitian ANALISIS PENGARUH QUALITY OF WORK LIFE TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB I PENDAHULUAN. dan tugas untuk mengelola uang dari masyarakat, memberikan pinjaman kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

MANAJEMEN STRATEGIK BANK

I. PENDAHULUAN. menjadi hal yang penting dan harus dipenuhi oleh setiap produsen guna. mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

Internal Audit Charter

BAB II PT. BNI (PERSERO) CABANG MEDAN

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas

AGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia dilebur

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) pada awalnya bernama Bank

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan pihak yang membutuhkan dana (borrower) dan pihak yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun

III. METODOLOGI PENULISAN. Design penelitian ini adalah penelitian dengan sifat data deskriptif kuantitatif

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum.

I. PENDAHULUAN. Industri perbankan masih mendominasi aset sektor keuangan. Penguasaan aset

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

BAB I PROFIL PERUSAHAAN. Bank pemerintah, yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor

Paparan Kinerja Triwulan III Tahun 2015

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB I PENDAHULUAN. penting guna mendukung pengembangan teknologi itu sendiri. Perbankan

BAB II PROFIL PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH PEKANBARU. A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Tabungan Negara Syariah Kantor Cabang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENADAHULUAN. satunya adalah agent of trust. Agent of trust berarti dalam kegiatan usahanya bank

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB 1V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bank Riau Kepri adalah bank BUMD milik Pemerintah ProvinsiRiau dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibiayai, perbankan lebih memilih mengucurkan dana untuk kredit ritel dan

BAB I PENDAHULUAN. Faktor lingkungan berperan penting bagi perusahaan terutama. dalam pemilihan arah dan formulasi strategi perusahaan.

BAB II GAMBARAN UMUM. PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. pemerintah, dalam hal ini adalah perusahaan BUMN. Dalam struktur

BAB II PROFIL BANK MEGA SYARIAH MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Berdirinya Bank Tabungan Negara

I. PENDAHULUAN. Industri perbankan mengalami masalah pada tahun Kendati. kerja keras para bankir berhasil meningkatkan kredit hingga tumbuh

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB II PROSES BISNIS. 11 Sumber: Dendawijaya, 2005: 55.

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, politik dan krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Krisis

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai lembaga keuangan. Kegiatan-kegiatan dunia usaha, baik di sektor

BAB II PROFIL PT. BANK MANDIRI (PERSERO), CABANG SIMPANG POS MEDAN. Pemerintah Indonesia. PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk merupakan

Transkripsi:

BAB II PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK A. Sejarah Ringkas Perusahaan Pemerintah Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Post Paar Bank, dengan maksud untuk mendidik masyarakat agar gemar menabung. Posts Paar Bank kemudian terus hidup dan berkembang hingga tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki empat cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar -besaran dalamwaktu yang relatif singkat (rush). Namun kemudian keadaannya keuangan Posts Paar Bank pulih kembali pada tahun1941. Tahun 1942, Hindia belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang. Jepang membekukan kegiatan Posts Paar Bank dan mendirikan Tyokin Kyoku sebuah Bank yang bertujuan untuk menarik dana dari masyarakat melalui tabungan. Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 memberikan inspirasi kepada Bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan Tyokin Kyoku dari pemerintah Jepang ke pemerintah RI dan terjadilah penggantian nama menjadi Kantor Tabungan Pos. tugas pertamanya adalah melakukan penukaran mata uang Jepang dengan ORI, tetapi kegiatannya tidak berumur panjang karena agresi belanda (Desember 1946) mengakibatkan duduknya semua kantor termasuk kantor cabang dari Kantor Tabungan Pos sampai tahun 1949. Kantor Tabungan 6

7 Pos dibuka kembali tahun 1949, dan nama Kantor Tabungan Pos diganti menjadi Bank Tabungan RI. Banyak kejadian bernilai sejarah sejak 1950, tetapi yang terpenting bagi sejarah Bank Tabungan Negara (BTN) adalah dikeluarkannya UU darurat No. 9 Tahun 1950 Tanggal 9 Februari 1950 yang m engubah nama Posts Paar Bank Indonesia berdasarkan Staasbalt No. 295 Tahun 1941 menjadi Bank Tabungan Pos dan memidahkan induk kementrian keuangan dibawah menteri urusan Bank Central. Tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal BTN. Nama Bank Tabungan Pos menurut UU darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No. 36Tahun 1953. Perubahan nama dari Bank Tabungan Pos menjadi BTN didasarkan pada Perpu No.4 Tahun 1964 tanggal 23 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No. 2 Tahun 1964 tanggal 25Mei 1964. Penegasan status BTN sebagai Bank Tabungan milik negara ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968 yang sebelumnya (sejak tahun 1964) BTN menjadi BNI unit V (lima). Jika tugas utama saat pendirian Posts Paar Bank (1897) sampai dengan BTN (1968) adalah bergerak dalam lingkup perhimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BTN ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk pertamakalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember yang diperi nganti sebagai hari KPR bagi BTN. Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992 yaitu dengan dikeluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggan 29 April 1992 yang merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 Tahun 1992 bentuk hukum Bank

8 Tabungan Negara berubahmenjadi Perseroan. Sejak nama Bank Tabungan Negara menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) dengan call name Bank BTN (Persero). Berdasarkan kajian konsultan independent, Price Water House Coopers pemerintah melalui menteri BUMN dalam surat No. 5 544 /MMBU/2002 memutuskan Bank BTN (Persero) sebagai Bank umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi. Organisasi adalah wadah kegiatan sejumlah manusia yang melakukan suatu kegiatan terencana dengan bekerjasama penuh kesadaran dengan yang terkait dalam hubungan formal dan rangkaian tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Adapun Visi dan Misi dari Bank Tabungan Negara adalah sebagai berikut: 1. Visi Bank BTN Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan 2. Misi Bank BTN a. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah. b..meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini. c. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, profesional dan memiliki integritas tinggi. d. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good corporate governanceuntuk meningkatkan Shareholder Value e. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

9 B. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Cabang Medan adalah struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Cabang Medan terbagi atas beberapa bagian. Hal ini dapat dilihat pada bagan struktur organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Cabang Medan dilampiran tugas akhir ini.

10

11 C. Job Description PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Cabang Medan memiliki pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan bagiannya masing- masing, yaitu : 1. Branch Manager a. Membuat usulan rencana kerja serta anggaran bidang kerjanya. b. Melakukan koordinasi pencapaian target kredit, dana dan jasa termasuk evaluasi secara periodik. c. Menciptakan iklim kerja yang kondusif. d. Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang terkait dengan operasional dan bisnis bank. 2. Deputi Branch Manager Supporting a. Memastikan terselenggaranya fungsi Operasional di Kantor Cabang. b. Memastikan terselenggaranya fungsi Accounting & Control di Kantor Cabang. c. Memastikan terselenggaranya fungsi Collection & Workout di Kantor Cabang. d. Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang terkait dengan operasional dan bisnis bank.

12 3. Deputi Branch Manager Consumer a. Melakukan koordinasi pencapaian target dana dan kredit konsumer termasuk evaluasi secara periodik. b. Pembuatan laporan hasil pencapaian target dana dan kredit konsumer. c. Menciptakan iklim kerja yang kondusif. d. Mencari dan memberikan masukan serta informasi yang mendukung aktivitas pekerjaannya. 4. Deputi Branch Manager Commercial a. Membuat usulan rencana kerja serta anggaran bidang kerjanya b. Melakukan koordinasi pencapaian target dana dan kredit komersial termasuk evaluasi secara periodik. c. Membuat usulan kebutuhan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung aktivitas di bidang kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d. Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang terkait dengan operasional dan bisnis bank 5. Mortgage & Consumer Lending Unit Adapun tugas dan wewenang dari jabatan ini adalah: a. Pencapaian target marketing dan realisasi kredit konsumer (mortgage and consumer lending). b. Pembuatan laporan hasil pencapaian target kredit konsumer.

13 c. Melakukan koordinasi pelaksanaan proses bisnis kredit konsumer di Kantor Cabang yang efektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d. Membuat usulan kebutuhan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung aktivitas di bidang kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6. Accounting Control Unit a. Memastikan keakurasian dan ketepatan laporan keuangan kantor cabang dan kancapem. b. Bertanggung jawab atas pencetakan laporan keuangan kantor cabang. c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kontrol dan laporan penyelesaian pengaduan nasabah. d. Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang terkait dengan operasional dan bisnis bank. 7. Branch Collection and Workout a. Menetapkan rencana strategi serta kebijakan pembinaan, penyelamatan serta penyelesaian kredit/pembiayaan. b. Melakukan supervisi terhadap bawahannya. c. Melakukan supervisi atas proses pembinaan debitur melalui aktifitas call collection di kantor Cabang.

14 d. Membuat usulan rencana kerja serta anggaran bidang kerjanya sesuai ketentuan yang berlaku. 8. Consumer Loan Marketing a. Bertanggung jawab atas usulan rencana pencapaian target kredit consumer. b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan program pemasaran dan penjualan untuk pencapaian target kredit konsumer. c. Bertanggung jawab atas tercapainya target kredit konsumer. d. Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang terkait dengan operasional dan bisnis bank. 9. Relationship Marketing a. Membuat usulan rencana kerja serta anggaran bidang kerjanya sesuai ketentuan yang berlaku. b. Bertanggung jawab atas tercapainya target kredit komersial. c. Bertanggung jawab meningkatkan hubungan bisnis yang saling menguntungkan dengan nasabah. d. Menciptakan iklim kerja yang kondusif. 10. Consumer Loan Service a. Bertanggung jawab atas pelayanan kredit konsumer. b. Bertanggung jawab atas kelengkapan data permohonan kredit konsumer.

15 c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan Quality Service Level. d. Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang terkait dengan operasional dan bisnis bank. 11. Consumer Loan Analyst a. Bertanggung jawab menghasilkan kredit konsumer yang berkualitas. b. Bertanggung jawab atas Quality Service Level (QSL). c. Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang terkait dengan operasional dan bisnis bank. d. Mencari dan memberikan masukan serta informasi yang mendukung aktivitas pekerjaannya. 12. Commercial Loan Analyst Adapun tugas dan wewenang dari jabatan ini adalah: a. Menghasilkan kredit komersial yang berkualitas. b. Merekam data aplikasi kredit komersial pada sistem. c. Melakukan analisa kredit komersial. d. Memastikan proses administrasi dan dokumentasi kredit sesuai dengan ketentuan. a. Pembuatan laporan hasil pencapaian target dana komersial segmen educational institution & others. 13. Teller Service Sub Unit Head Adapun tugas dan wewenang dari jabatan ini adalah:

16 a. Bertanggung jawab terhadap fungsi supervisi dan fungsi otorisasi sesuai batas kewenangan atas seluruh proses pekerjaan yang dilakukan oleh Teller dan Vault Officer. b. Melakukan supervisi atas proses transaksi di loket. c. Melakukan perhitungan batas minimum dan batas maksimal kas. d. Melakukan supervisi dan berkoordinasi dengan unit lain atas transaksi non loket 14. Transaction Processing and IT Support a. Memproses pembayaran biaya-biaya pemindah bukuan, pembayaran untuk pegawai, dan pembayaran Annual Fee untuk Real Cash. b. Memproses pencetakan Report Cash in Cash Out. c. Melakukan transaksi dan pengelolaan administrasi pajak, proses entry laporan pajak ke sistem, dan mengelola rekonsiliasi dan konfirmasi pajak. 15. General Administration Sub Unit Head a. Melakukan supervisi atas proses pengelolaan absensi, penilaian, perencanaan pengembangan, administrasi data, gaji, tunjangan, pensiunan yang berhubungan dengan pegawai, alat tulis kantor, sewa kenderaan, sewa rumah dinas pejabat, sewa gedung kantor, materai tempat, materai teraan, dan sebagainya.

17 b. Melakukan supervisi atas proses administrasi cuti, penyesuaian gaji pegawai, administrasi PKL, pajak karyawan, administrasi pembinaan disiplin pegawai, pengadaan aktiva tetap, dan pengadaan barang inventaris kantor. c. Melakukan supervisi atas proses pengelolaan administrasi tenaga outsourching. 16. Loan Administration and Document Sub Unit Head a. Melakukan supervisi dan memeriksa proses rekonsiliasi SL- GL yang terkait dengan Loan Administration. b. Melakukan supervisi dan memeriksa proses pemeliharaan master ID Kolektor untuk pembayaran kolektif KPR kemudian menginformasikan ke unit kerja terkait untuk ditindaklanjuti. c. Melakukan supervisi dan memeriksa proses maintenance dalam rangka restrukturisasi kredit di sistem (Loan Function Maintenance). 17. Accounting Control Unit Head a. Memastikan keakurasian dan ketepatan laporan keuangan kantor cabang dan kancapem. b. Memastikan ketaatan kantor cabang dan kancapem terhadap kebijakan serta prosedur yang ada. c. Memastikan pengelolaan pengarsipan bukti dasar, bukti transaksi dan listing dilakukan dengan tertib dan benar.

18 d. Bertanggung jawab atas keakuratan jurnal GL-GL dan approval atas jurnal tersebut. e. Bertanggung jawa atas pelaksanaan admininstrasi Branch Security Officer. D. Kinerja Usaha Terkini Dalam paparan kinerja per 31 desember, BTN mencatat pertumbuhan aset 17,38 persen. Pasa 2012, jumlah aset BTN tercatat Rp 111,7 triliun dan pasa aset 2013 aset bertambah menjadi Rp 131,17 triliun. Perolehan laba 14,53 persen per 311 desember 2013 ditopang oleh pendaptan bunga bersih (net interest income) Rp 56 triliun. Pada priode yang sama, BTN juga mencatat pendapatan operasional Rp 2,13 triliun Pertumbbuhan dana pihak ketiga per desember 2013 mengalami peningkatan, yaitu 19,24 persen, dari tahun 2012 Rp 80,68 triliun menjadi Rp 96,21 triliun pada 2013. Ratio keuangan BTN per 31 desember 2013 masing-masing tercatat untuk ratio kecukupan modal (CAR) adalah 15,62 persen, margin bunga bersih (NIM) 5,44 persen, ratio kredit macet bersih (NPL net) 3,04 persen, dan kredit macet bruto (NPL gros) 4,04 persen. Secara umum, ratio keuangan BTN tubuh lebih baik pad 2013, dengan demikian do tahun 2014 perseroan optimis ratio keuangan ini akan meningkat

19 E. Rencana Kegiatan Rencana Jangka Panjang (RPJ) bank BTN pada tahun 2013-2017 secara umum terdiri tiga pilar transformasi yaitu transformasi bisnis, ransformasi budaya kerja dan transformasi insfrastruktur, dan target utamanya pada tahun 2017 bank BT dapat menjadi Bank no. 7 terbesar dari sisi aset dan tetap sebagai market leader dalam bidang KPR. Untuk mencapai visi tersebut ditempuh program transformasi dengan rincian sebagai berikut : 1. Memperkuat posisi KPR Bank BTN akan mempertahankan posisi sebagai pemegang market share KPR No. 1 di Indonesia dengan terget market share lebih besar dari 30 % pada tahun 2017dari market share per 2012 yaang sebesar 24,8 %.hal ini dilakukan dengan memperkuat posisi pada segmen menengah bawah dan meningkatkan share pada segmen menengah atas 2. Menciptakan growth engine baru Untuk menciptakan growth engine baru, bank BTN melakukan aliansi strategis dengan berbagai pihak dalam memaksimalkan potensi pada value chain perumahan seperti : Menjalin aliansi dengan BUMN asuransi dalam menunjang bisnis KPR, yaitu mengelola bantuan uang muka, pemasaran, dan sosialisasi bersama,penyediaan jangka panjang, serta asuransi kredit pemilikan rumah

20 Memperkuat kerja sama mitra penyedia dan membangu proyek perumhan yaitu pengembang (developer), asosiasi pengembang dan kontraktor gunna memastikan terpenuhinya supply perumahan terpenuhi Memperkuat kerjasama dengan pemerintah daerah untuk memastikan tersedianya lahan untuk pembangunan proyek perumahan, dukungan penyediaan infrastruktur perumahan seperti jalan, air, listrik, penerangan, transportasi serta inisiator land bank Memperkuat kerjasama dan komunikasi dengan pemerintah pusat khusunya stakeholder perumahan seperti kementrian perumahan, kementrian keuangan dan BLU PPP 3. Peningkatan Pendanaan Dilakukan dengan penguatan segmen ritel dengan meningkatkan pendanaan pada low cost funding menuju ratio dana murah (CASA ratio) diatas 50% melalui strategi eksplorasi nasabah exiting dan akuisisi nasabah baru segmen regulerprima, serta pengembangan dan optimalisasi jaringan fisik dan e channel. Sementara itu, segmen korporasi dan institusi akan terus dikembangkan melalui pola-pola penempatan dana dengan underlying kerjasama kredit dan memaksimalkan layanan dana institusi dengan meningkatkan jasa layanan transaksional agar memiliki core funding stabil melalui optimilasi pola B to B serta penguatan aliansi dengan instansi, pemda dan BUMN lainnya. 4. Memperkuat bisnis syariah Dalam jangka pendek, strategi bisnis syariah akan diarahkan pada peningkatan asset bisnis syariah dengan leveraging yang memanfaatkan network induk usaha

21 untuk efisiensi dan efektifitas. sedangkan untuk jangka panjang akan dikaji kemungkinan untuk melakukan spin off mengingat potensi pasar bisnis syariah masih cukup luas. 5. Transformasi budaya kerja Bank BTN mengimplementasikan program ekternalisasi budaya kerja perusahaan dan mengembangkan media komunikasi kepada pihak eksternal, yaitu program afiliasi dan efektive socialization/comunication serta menjalankan program ekternalisasi budaya lanjutan danmewujudkan citra positif bank BTN yaitu kontinuitas program ekternalisasi dan perumusan program inovasi. 6. Peningkatan sistem IT Penerapan sistem tehnologi informasi yang andal merupakan sasaran utama Bank BTN dalam menyediakan layanan dan solusi perbankan sesuai kebutuhan nasabah. Bank BTN senantiasa melakukan upgrade terhadap sistem yang digunakan untuk meningkatkan aksesibilitas, menjamin keamanan, dan kendala sistem serta ketersediaan layanan berbasis tehnologi informasi. 7. Human capital yang berkompetensi tinggi Peningkatan kualitas human capital di Bank BTN dilakukan dengn rekrutmen dan pelatihan yang mumpuni dan meningkatkan budaya kerja berkelanjutan. 8. Peningkatan proses operatational Untuk menjadi Bank yang kompetitif, peningkatan kualitas protes akan bisa membantu Bank BTN menjadilebih sehat dan menarik bagi konsumer dengan

22 mengadopsi risk management yang terkini, yaitu quantitative risk management, credit scoring dan liquidity risk management serta mempunyai SLA. 9. Penerapan good corporate govermance & compliance Tujuan utama penerapan GCG di Bank BTN adalah terciptanya etika bisnis yang diaksanakan oleh setiap insan Bank BTN dalam bekerja dan berprilaku yang berlandaskan prinsip prinsip GCG. Untuk mencapai hal tersebut peru dilakukan penguatan implementasi GCG yang mencakup pondasi yaitu comitment governance (komitmen) dan 3 pilar yaitu governance structure and infrastruktur (struktur dan infrastruktur pendukung), governance mechanism (kebijakan) dan governance outcome (strategi). Hal tersebut akan dijalankan melalui road map implementasi GCG tahun 2013-2017 dalam tahapan sebagai berikut ; a. Praimplementasi ( tahun 2013-2014) : pemukuhan komitmen manajemen, membangun dan melengkapi GCG structure dan infrastrukture, membangun dan melengkapi GCG soft strukture b. Focuks implementasi (tahun 2013-2017) : GCG awareness program, institutionalisasi dan internalisasi monitoring dan pengembagan software (dasboard),assessment program dan eksternalisasi. c. Siklus implementasi (tahun 2017) program penyempurnaan berkelanjutan dengan menggunakan metode plan do check action ( PDCA) secara priodik setiap akhir tahun implementasi GCG tersebut sebagai dukungan tranformasi bisnis, budaya kerja dan infrastruktur.