Desni. K 1), Azrita 2), dan Wince Hendri 2) Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERISISTEM EKSKRESI UNTUK SMA

Pengembangan Modul Bernuansa Newspaper Dilengkapi dengan Concept Map Bergambar dan Poster pada Siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 12 Padang

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI MIND MAP DAN GLOSARIUM PADA MATERI PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS X SMAN 12 PADANG

PENGEMBANGAN LKS BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL DILENGKAPI DENGAN MIND MAP PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA UNTUK SISWA SMA

Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual Disertai Peta Konsep Pada Materi Bahan Kimia Dalam Kehidupan Untuk Siswa SMP

ABSTRACT. Keywords : Development of Student Worksheet, reproductive system, validity, practicalities and effectiveness

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT DENGAN TAMPILAN SITUS WEB DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERNUANSA DIALOG BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM HORMON DI SMAN I LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO JAMBI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU SAKU DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 GUNUNG TULEH

Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Konsep Disertai Contoh pada Materi Sel untuk Siswa SMA

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI WINDOW ZOOMING PADA MATERI FOTOSINTESIS UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMPN 21 TEBO, JAMBI

PENGEMBANGAN HANDOUT BIOLOGI SMA BERBASIS KONTEKSTUAL DISERTAI GAMBAR BERWARNA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA. Oleh:

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN HANDOUT DENGAN TAMPILAN BROSUR DILENGKAPI GLOSARIUM PADA MATERI KINGDOM PLANTAE DI KELAS X SMAN 2 KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK.

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh: Yesi Wispa¹, Sudirman², Siska Nerita¹

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN HANDOUT YANG DILENGKAPI PETA KONSEP PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL BERNUANSA PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN TAMPILAN MAJALAH PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP/MTs

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

VALIDITY OF THE IMAGE MEDIA WITH MOVIE MAKER APPLICATION ON HUMAN DIGESTIVE SYSTEM TOPIC FOR JUNIOR HIGH SCHOOL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARIANGAN TUMBUHAN UNTUK SMP

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN MODUL DENGAN TAMPILAN MAJALAH DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI EKOSISTEM PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 RANAH PESISIR

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Bung Hatta

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN HANDOUT BERNUANSA KONTEKSTUAL PADA MATERI SISTEM REGULASI MANUSIA UNTUK SMA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEB PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA N 2 PADANG

Development Handout Comes with Display Color Image Magazine on Learning Biology Class X students of SMA Negeri 5 Padang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI BERBASIS MOVIE MAKER PADA MATERI VIRUS UNTUK KELAS X DI MAN KINALI PASAMAN BARAT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HANDOUT BIOLOGI BERBASIS GAMBAR BERWARNA DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK SMP ARTIKEL

Rizallisa Ariyanti*), Anna Cesaria**), Merina Pratiwi**) ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

ARTIKEL ILMIAH YUSRIKA NENGSIH NIM

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BENTUKKOMIK PADA MATERI FOTOSINTESIS UNTUK SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP MATERI KUBUS DAN BALOK

Pengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi Sel Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI POKOK PLANTAE UNTUK SMA. Oleh

Mahasiswa Program Studi PTIK, FKIP, Universitas Bung Hatta. Dosen Program Studi PTIK, FKIP, Universitas Bung Hatta

PPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK SISWA SMA/MA

Pengembangan Modul Biologi Berbasis Metakognisi tentang Materi Sistem Koordinasi yang Dilengkapi Peta Konsep untuk Peserta Didik Kelas XI SMA/MA

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GAMBAR PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

PENGEMBANGAN LDS YANG DIAWALI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA UNTUK SMP

ABSTRACT. Khairul Umam 1), Azrita 2), Gufron 3) Dosen Program Studi PBIO FKIP Universitas Bung Hatta Padang.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

DEVELOPING OF BIOLOGY MODULE ORIENTED QUATUM TEACHING COMPLATED BY MIND MAP TO STUDENT IN SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XI

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK KELAS VIII SMP

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang. Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

Keyword: ecosystem, contextual teaching and learning, and modul.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMP KELAS VIII SEMESTER 1

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI GEOMETRI UNTUK SISWA KELAS X DI SMA PGRI 1 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBENTUK BUKU SAKU PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK KELAS VII SMP JURNAL

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI ALAT INDERA UNTUK SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS CTL UNTUK SISWA KELAS VII SMP MATERI ARITMATIKA SOSIAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN KELAS VII SMP/MTs

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERORIENTASI MIND MAP DILENGKAPI TEKA-TEKI SILANG UNTUK KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

Hairudin, Herdini, Roza Linda Irulhairudin No. Hp :

MEDIA DEVELOPMENT LEARNING INSTRUCTIONAL GAMES MACROMEDIA FLASH-BASED IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL. Triska Yeti Evrianis, Azrita 1), M.

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP. Oleh:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER 2

PENGEMBANGAN MODUL YANG DIAWALI DENGAN PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP.

PENGEMBANGAN MODUL BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS XI SMKN 6 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS GAMBAR DAN BERKARAKTER PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK TINGKAT SMP

Transkripsi:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN MENGGUNAKAN LKS (LEMBAR KERJA SISWA) PENDEKATAN JAS (JELAJAH ALAM SEKITAR) PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH KELAS VIII MTsN PARAK LAWAS PADANG Desni. K 1), Azrita 2), dan Wince Hendri 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta 2) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E-Mail: desnik968@gmail.com Abstract The purpose of this research was a development that refers to the four D models that has modified, they are define, design and develop. The part of define consist of the students needs analysis, and studens assigment. The part of design was a design of the learning material with approach of LKS dan JAS. The part of develop was the validity test by validator and practicality test and teh respond of biology s teacher and 40 students in class VIII.1 at MTsN Parak Lawas. The data of this research showed the primary data that was be analyzed by descriptive analyze in the percentage. The result of the learning material was categorized as valid and the score was 86.35% by validator, it was categorized as practice with the score was 87.72% by the teachers and 82.52% by the students. The respons of learning material was categorized in good the score was 91.07% by teacher and 85.13% by students. It concludes that the learning material with approachment about JAS which the system material about the bloods sirculation that was developed as valid and practice, then it was getting a good respond by the teachers and students. Keywords : Development, learning material, LKS, JAS, practice, valid Pendahuluan Materi pokok sistem peredaran darah pada mata pelajaran Biologi kelas VIII semester 1 menuntut siswa untuk dapat mengetahui struktur, fungsi organ pada sistem peredaran darah manusia, serta kelainan yang mungkin terjadi pada sistem peredaran darah manusia. Materi ini menarik untuk dipelajari karena terkait dengan fisiologis tubuh siswa sendiri seperti jantung, darah, dan pembuluh darah. Oleh karena itu, banyak informasi yang dapat didiskusikan siswa dan guru secara detail dan mendalam, sehingga dibutuhkan suatu media yang tepat. Salah satu media yang dapat digunakan siswa untuk mempelajari materi sistem peredaran darah adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS merupakan media yang lazim digunakan hampir di semua sekolah, termasuk di MTsN Parak Lawas Padang. LKS yang digunakan berasal dari penerbit dan yang dirancang sendiri oleh guru. Berdasarkan observasi penulis selama melaksanakan proses belajar mengajar di MTsN Parak Lawas Padang, ditemukan bahwa LKS yang digunakan umumnya hanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Penggunaan LKS seperti ini diduga tidak dapat 1

mengembangkan minat dan kreativitas siswa dalam pembelajaran, karena siswa hanya terfokus mencari jawaban dari tiap pertanyaan yang ada dalam LKS, sehingga tidak menuntun siswa berfikir kritis. Hasil belajar yang dicapai juga tidak sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan, dimana siswa diharapkan dapat menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses pada sistem peredaran darah bukan hanya sekedar mengetahui konsep materi sistem peredaran darah saja. Bahan ajar dengan LKS pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) merupakan salah satu media yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran (active learning). Hal ini disebabkan karena Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS siswa dapat memanfaatkan lingkungan alam di sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial, teknologi, maupun budaya sebagai objek belajar sehingga dapat meningkatkan minat dan kreativitas dalam pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Mulyani, Aditya dan Nugroho, (2008: 7) bahwa Pendekatan JAS memungkinkan siswa dapat mempelajari berbagai konsep dengan cara mengaitkannya dengan dunia nyata sehingga hasil belajarnya lebih berdaya guna. Ada beberapa alasan menggunakan pendekatan JAS sebagai pendekatan dalam pengembangan LKS menurut Mulyani, Aditya dan Nugroho (2008: 3-4). Pertama, sejauh ini pelaksanaan pembelajaran biologi masih didominasi oleh suatu kondisi kelas yang masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan. Kedua, pendekatan JAS mengutamakan siswa belajar dari mengalami dan menemukan sendiri dengan memanfaatkan lingkungan fisik, sosial, dan budaya yang ada di sekitarnya. Ketiga, tuntutan kurikulum bahwa hasil belajar siswa berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sehingga menuntut suatu pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional. Pada pendekatan ini, LKS yang dirancang mengaitkan materi pelajaran dengan fenomena yang benar-benar terjadi di sekitar siswa, baik yang dialami langsung oleh siswa itu sendiri, maupun yang sering didengar dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena tersebut berkaitan dengan sistem peredaran darah maupun penyakit yang timbul seputar sistem peredaran darah manusia. LKS ini diharapkan mampu dan tepat untuk meningkatkan kemampuan dan keaktifan siswa dalam memahami materi sistem peredaran darah, karena dilengkapi dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sistem peredaran darah dan kegiatan yang bersifat eksploratif yang merupakan ciri khas dari pendekatan JAS. Penelitian mengenai pengembangan LKS sudah pernah dilakukan sebelumnya dengan pendekatan lain, yaitu oleh Hiswari (2010) dengan judul Pengembangan LKS 2

berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) dan penelitian yang dilakukan oleh Juslaini (2011) yang mengembangkan Bahan ajar dengan LKS pendekatan CTL pada materi virus, sedangkan Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS pada materi sistem peredaran darah belum ada. Pengembangan bahan ajar berupa modul dengan pendekatan JAS telah pernah dilakukan oleh Iramawati (2009) dan Khakim (2009). Menurut Iramawati (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS), dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang dihasilkan layak untuk dikembangkan karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa di MTsN Parak Lawas Padang. Hasil penelitian Khakim (2009) juga menunjukkan bahwa pengembangan bahan ajar dengan pendekatan JAS mampu meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Pada penelitian yang penulis lakukan, bahan ajar yang dihasilkan berupa Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS pada materi sistem peredaran darah. Uji coba yang dilakukan terbatas pada uji validitas, praktikalitas, dan respon siswa/guru terhadap LKS tersebut. Penelitian yang penulis kemukakan tentang Pengembangan Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar) pada Materi Sistem Peredaran Darah kelas VIII MTsN Parak Lawas Padang. Metode Penelitian Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS yang dikembangkan mengacu pada four D models yang telah dimodifikasi, yaitu melalui tahap define (pendefenisian), design (perencanaan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran), namun dalam penelitian ini yang dilakukan hanya 3D yaitu Define, Design, dan Develop. Cara ini dimodifikasi dari Thiagarajan, Semmel dan Semmel (1974 dalam Trianto, 2010: 93-95). 1. Tahap Define Pelaksanaan penelitian dimulai dengan tahap define. Pada tahap define ini dilakukan dengan menganalisis kebutuhan lapangan dan penetapan syarat-syarat pembelajaran dengan menganalisis standar kompetensi dan bahan materi pelajaran yang akan diajarkan oleh guru berdasarkan standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tahap define dilakukan dalam empat langkah yaitu analisis kebutuhan, analisis kurikulum tingkat satuan pendidikan, analisis siswa, dan analisis media. a. Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan bertujuan untuk menemukan masalah dasar yang dibutuhkan dalam pengembangan bahan ajar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada analisis kebutuhan adalah masalah materi yang dipilih dan media yang digunakan di sekolah tentang LKS. 3

1) Analisis materi Salah satu materi pokok dalam mata pelajaran biologi kelas VIII semester 1 adalah sistem peredaran darah. Pada materi ini siswa dituntut untuk dapat menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah. Materi ini sangat menarik untuk dipelajari karena berkaitan dengan fisiologis tubuh siswa sendiri. Dengan demikian, banyak informasi yang dapat didiskusikan siswa dan guru secara detail dan mendalam, sehingga dibutuhkan suatu media yang tepat. 2) Analisis media di sekolah LKS merupakan salah satu media yang dapat menunjang pembelajaran. LKS yang digunakan di sekolah saat ini umumnya dibuat sendiri oleh guru. LKS tersebut hanya berisi pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan, sehingga tidak memotivasi siswa untuk belajar lebih aktif. b. Analisis kurikulum tingkat satuan pendidikan Dalam analisis kurikulum ini akan dibahas 3 aspek yang menunjang kurikulum tersebut yaitu analisis standar kompetensi, analisis kompetensi dasar, dan indikator. 1) Analisis standar kompetensi. Standar kompetensi pada mata pelajaran biologi kelas VIII semester 1 adalah Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. 2) Analisis kompetensi dasar. Kompetensi dasar pada mata pelajaran biologi kelas VIII semester 1 adalah Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah. 3) Analisis indikator. Indikator pada mata pelajaran biologi kelas VIII semester 1 adalah sebagai berikut ini. a) Menjelaskan struktur jantung. b) Menjelaskan keterkaitan struktur jantung dengan fungsinya pada alat peredaran darah. c) Menjelaskan struktur pembuluh darah. d) Menjelaskan keterkaitan antara struktur pembuluh darah dengan fungsinya pada alat peredaran darah. e) Menjelaskan proses peredaran darah. f) Menjelaskan komponen darah. g) Menjelaskan struktur sel darah. h) Menjelaskan keterkaitan antara struktur dan fungsi dari sel darah. 4

i) Membedakan macam-macam golongan darah. j) Mengaplikasikan prinsip dasar penggolongan darah. k) Mengenal berbagai kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah. l) Menjelaskan keterkaitan antara struktur dengan penyebab kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah. m)menjelaskan keterkaitan antara struktur dengan upaya pencegahan. Berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikatorindikator pada pokok bahasan ini maka peneliti menuangkan poin-poin tersebut kedalam Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang penulis buat. c. Analisis siswa Analisis siswa meliputi kemampuan akademik, usia dan pengalaman. Hasil analisis dapat dijadikan gambaran untuk menyiapkan materi pelajaran. Berdasarkan analisis siswa, umumnya siswa yang duduk di kelas VIII memiliki usia rata-rata 14-15 tahun. Siswa pada usia ini sudah termasuk kedalam kategori individu yang telah mampu mengembangkan potensi psikomotornya sehingga telah terampil dalam penggunaan media. Menurut teori Piaget (1983 dalam Valmband, 2008: 3) Pada usia ini siswa berada dalam tahap operasional formal dimana siswa sudah mampu melakukan penalaran dengan menggunakan hal-hal yang abstrak dan menggunakan logika. d. Analisis media Analisis media dilakukan untuk mengetahui sejauh mana media yang digunakan untuk materi ini dapat meningkatkan pemahaman, minat dan hasil belajar siswa. Setelah mengobservasi media pembelajaran yang digunakan di sekolah, diketahui bahwa media berupa LKS sudah sering digunakan, namun LKS yang ada tersebut tidak dapat mengembangkan minat dan kreatifitas siswa. Berdasarkan analisis tersebut maka peneliti mencoba mengembangkan media pembelajaran berupa Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS serta dilengkapi dengan gambar yang menarik. 2. Tahap Design Menurut Thiagarajan dan Semmel (1974 dalam Trianto, 2010: 191) Tahap design bertujuan membuat LKS sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS ini disusun sesuai dengan kurikulum dengan SK dan KD yang ada serta dengan indikator yang telah ditentukan. Tahap design terdiri atas 2 langkah utama, yaitu pemilihan format dan perancangan awal. 5

a. Pemilihan format Format disesuaikan dengan format yang diperlukan dalam Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS baik dari segi didaktik, konstruksi ataupun teknisnya. b. Perancangan awal Kegiatan utama dari perancangan awal adalah penulisan, penelaahan dan pengeditan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dirancang sesuai dengan syarat didaktik, konstruksional dan teknis. Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah menentukan pembagian materi yang terdapat pada materi ajar sistem peredaran darah. Rancangan materi yang disajikan adalah sebagai berikut ini. 1) Struktur alat-alat peredaran darah pada manusia. 2) Fungsi alat-alat peredaran darah pada manusia. 3) Proses peredaran darah pada manusia. 4) Kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia. Materi ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga mudah dipahami siswa. Langkah selanjutnya adalah membuat Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS menggunakan komputer, kemudian mencetak Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS tersebut. 3. Tahap Develop Tahap develop bertujuan menghasilkan media pembelajaran berupa Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang telah divalidasi oleh Dosen dan Guru Biologi MTsN. Pada tahap develop dilakukan uji validitas, uji praktikalitas, dan menggali respons siswa terhadap Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan. a. Uji Validitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan dan akan digunakan oleh guru dan siswa terlebih dahulu divalidasi. Tujuan validasi adalah memeriksa kebenaran konsep-konsep dan tata bahasa dalam Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. Uji validitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS dilakukan oleh Dosen dan Guru Biologi. Masukan dari validator digunakan untuk memperbaiki Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan. Revisi ini merupakan revisi pertama dari Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dihasilkan. No Nama Keterangan 1. Drs.Nawir Dosen Biologi Muhar,MSi FMIPA UBH 2. Endri Zulvita, Guru MTsN Parak S.Pd. Lawas Padang 3. Rina Dwiyana, Guru MTsN Parak S.Pd. Lawas Padang 6

Daftar Nama Validator Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS b. Uji Praktikalitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS Setelah tahap uji validitas, prototype ini direvisi dan selanjutnya diujicobakan di sekolah. Praktikalitas adalah tingkat kepraktisan prototype yang digunakan siswa dan guru. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemudahan penggunaan dan efektivitas waktu media oleh siswa dan guru. Uji praktikalitas media dilakukan dengan langkah-langkah seperti berikut ini. 1) Uji praktikalitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS oleh guru. a) Memberi pengarahan cara pengisian angket oleh guru. b) Penulis memberikan Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS kepada guru. c) Penulis memberikan petunjuk singkat penggunaan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. d) Guru menggunakan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS dalam pembelajaran. e) Guru diminta mengisi angket yang sudah berisi pernyataan mengenai Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. Tabel 3.2. Daftar Nama Guru yang Mengisi Angket Uji Praktikalitas Bahan ajar dengan LKS Pendekatan JAS No Nama Keterangan 1. Endri Zulvita, S.Pd. Guru MTsN Parak Lawas Padang 2. Rina Dwiyana, S.Pd. Guru MTsN Parak Lawas Padang 2) Uji praktikalitas LKS oleh siswa dilakukan dengan langkah-langkah seperti berikut ini. a) Memberi pengarahan cara pengisian angket kepada siswa. b) Penulis membagikan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS kepada masing-masing siswa. c) Penulis memberikan petunjuk singkat cara penggunaan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. d) Siswa menggunakan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS dalam pembelajaran. e) Siswa mempelajari dan memahami konsep sistem peredaran darah yang ada pada Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. f) Siswa diminta mengisi angket yang sudah berisi pernyataan mengenai Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. 7

c. Respon Siswa terhadap Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. Respon siswa diminta melalui angket respon siswa. Respon tersebut terkait dengan manfaat dari penggunaan Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS yang dikembangkan. Uji Coba Produk Uji coba dilakukan terhadap siswa kelas VIII.1 MTsN Parak Lawas Padang berjumlah 40 orang dan uji praktikalitas oleh 2 orang guru biologi. Jenis data yang diambil dari pengembangan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lembar validitas dan praktikalitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS serta respons guru dan siswa terhadap Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket validitas, praktikalitas, dan respons siswa. Angket tersebut disusun menurut skala Likert yang telah dimodifikasi dari Arikunto (2008: 180) dengan 4 alternatif jawaban seperti berikut ini. SS = Sangat Setuju (dengan bobot 4). S = Setuju (dengan bobot 3). TS = Tidak Setuju (dengan bobot 2). STS = Sangat Tidak Setuju (dengan bobot 1). a. Lembar validasi Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS oleh dosen dan guru 1) Syarat didaktik Syarat didaktik merupakan syarat yang berkenaan dengan proses menemukan konsep sesuai dengan kurikulum yang berlaku, memperlihatkan adanya perbedaan individu sehingga media Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS baik digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. 2) Syarat konstruksi Syarat konstruksi merupakan syarat yang berkenaan dengan susunan kalimat, kesederhanaan pemakaian kata dan kejelasan yang pada hakikatnya tepat guna dan dimengerti oleh siswa. 3) Syarat teknis Syarat teknis merupakan syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, tulisan, gambar dan penampilan dalam pembuatan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. b. Angket uji praktikalitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS oleh guru. Angket praktikalitas berisikan pertanyaan berkaitan dengan kemudahan dalam penggunaan dan efisiensi waktu penggunaan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kepraktisan 8

Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan. c. Angket uji praktikalitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS oleh siswa Angket praktikalitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS oleh siswa memiliki kriteria yang sama dengan angket praktikalitas guru. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kepraktisan media yang dikembangkan. d. Angket respon guru dan siswa terhadap Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS Angket respon guru dan siswa berisi pertanyaan berkaitan dengan manfaat dari penggunaan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. Angket ini bertujuan untuk memperoleh masukan dari guru dan siswa tentang Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan. Teknik Analisis Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Analisis meliputi hal-hal berikut ini. 1. Uji Validitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. Uji validitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS merupakan tingkat keterukuran Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS berdasarkan aspek didaktik (mengikuti asas pembelajaran yang efektif), konstruksi (penggunaan bahasa), dan teknis (penulisan, gambar dan penampilan). Analisis uji validitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS berupa syarat didaktik, konstruksi, dan teknis berdasarkan lembar validasi dilakukan dalam beberapa langkah. Data validitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS berupa nilai 1 sampai 4. Data ini kemudian dianalisis dengan kriteria berikut ini. a. Memberikan skor jawaban dengan kriteria seperti berikut ini. 4 = sangat setuju 3 = setuju 2 = tidak setuju 1 = sangat tidak setuju b. Menentukan skor tertinggi = Banyak validator x banyak indikator x skor maksimum c. Menentukan skor yang diperoleh dengan menjumlahkan skor dari masing-masing validator d. Pemberian nilai validitas dengan cara berikut ini. Skor yang diperoleh Nilai validitas = x 100 % Jumlah skor tertinggi e. Memberikan penilaian validitas dengan kriteria yang dimodifikasi dari Purwanto (2009: 82) seperti berikut ini. 90% - 100% = sangat valid 80% - 89% = valid 60% - 79% = cukup valid 0% - 59% = tidak valid 9

2. Uji Praktikalitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. Uji praktikalitas ditujukan untuk memberikan tanggapan terhadap Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan berupa kemudahan dalam penggunaan dan efektivitas waktu pembelajaran. Angket praktikalitas dideskripsikan dengan teknik analisis frekuensi data mengunakan rumus berikut ini. Skor rata-rata Tingkat kepraktisan = x 100 % Skor maksimum Setelah persentase diperoleh, dilakukan pengelompokan sesuai kriteria yang dimodifikasi dari Purwanto (2009: 102-103) seperti berikut ini. 90%- 100% = sangat praktis 80% - 89% = praktis 65% - 79% = cukup praktis 55% - 64% = kurang praktis 0 %- 54% = tidak praktis 3. Respons oleh Siswa terhadap Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. Data respons siswa terhadap Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS yang dihasilkan dianalisis dengan persentase (%) menggunakan rumus seperti berikut ini. Skor rata-rata Nilai respons = x 100 % Skor maksimum Setelah persentase diperoleh, dilakukan pengelompokan sesuai kriteria yang dimodifikasi dari Purwanto (2009: 102-103) seperti berikut ini. 90 100 % = sangat baik 80 89 % = baik 65 79 % = cukup baik 55 64 % = tidak baik 0 54 % = sangat tidak baik Hasil dan Pembahasan Hasil Validasi Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS N o 1 Aspek Penilai an Syarat didakti k Validator 1 2 3 Bahan Ajar dengan LKS pendekatan JAS adalah valid dengan nilai rata-rata 86,35%. Berdasarkan kriteria yang terdapat pada analisis uji validitas, maka Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS yang dihasilkan temasuk kedalam kriteria valid artinya Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS dapat digunakan setelah dilakukan beberapa revisi. Revisi yang dilakukan terhadap Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Ju mla h 37 31 34 102 Nilai Vali ditas 85,0 0 Kri teri a Val id 2 Syarat 89,5 Val konstr 31 25 30 86 3 id uksi 3 Syarat 84,5 Val 25 22 24 71 teknis 2 id Rata-rata nilai validitas 86,3 Val 5 id Secara umum penilaian validator terhadap 10

No Validator Saran Ketera ngan 1. Drs.Naw ir Muhar, M.Si Gambar yang digunakan diperjelas lagi Sudah ditamb ah dan cantumkan sumber gambar. Kalimat yang rancu diperbaiki. Urutkan materi sistem peredaran darah yang sederhana ke yang kompleks. 2. Endri Zulvita, S.Pd. Tambahkan materi tentang golongan Sudah ditamb ah darah Rh. 3. Rina Dwiyana, S.Pd. Tambahkan teka-teki silang pada akhir Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang mencakup materi esensial. Sudah ditamb ah Hasil Uji Praktikalitas dan Respon Bahan ajar dengan LKS Pendekatan JAS oleh Guru. No Aspek Nilai Kriteria Penilaian (%) 1 Kemudahan dalam 91,07 Sangat Praktis penggunaan 2 Efektivitas 84,38 Praktis waktu pembelajaran 3 Respon 91,07 Sangat Baik Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa, secara umum penilaian terhadap praktikalitas Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS oleh guru biologi dikategorikan praktis dengan nilai praktikalitas 84,72%. Hal ini menunjukkan bahwa Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS yang dikembangkan dapat digunakan oleh siswa sebagai media untuk memahami materi sistem peredaran darah. Hasil respon guru terhadap Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan sangat baik dengan nilai 91,07%. Hal ini menunjukkan bahwa, Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan bermanfaat bagi guru dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Manfaat bagi guru misalnya dapat mendukung peran guru sebagai fasilitator, membantu guru dalam menjelaskan materi. Penampilan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang menarik dapat meningkatkan motivasi guru menggunakan 11

Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS sebagai media dalam proses pembelajaran. Hasil Uji Praktikalitas Bahan ajar dengan LKS Pendekatan JAS oleh Siswa. No Aspek Nilai Kriteria Penilaian (%) 1 Kemudahan 83,48 Praktis dalam penggunaan 2 Efektivitas 81,56 Praktis waktu pembelajaran 3 Respon siswa 85,13 Baik Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa, secara umum penilaian praktikalitas Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS oleh siswa dikategorikan praktis dengan nilai praktikalitas 83,48% pada aspek Kemudahan dalam penggunaan dan dikategorikan praktis dengan nilai praktikalitas 81,56% pada aspek Efektivitas waktu pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa, Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS yang dikembangkan dapat digunakan sebagai media yang dapat membantu guru dalam pembelajaran. Respon siswa terhadap LKS yang dikembangkan dikategorikan baik dengan nilai 85.13%. Hal ini menunjukkan bahwa, LKS yang dikembangkan bermanfaat bagi siswa dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Setiap komponen yang terdapat dalam LKS dapat membantu siswa dalam mempelajari materi sistem peredaran darah, misalnya materi yang dikaitkan langsung dengan lingkungan sekitar siswa dan kegiatan observasi yang terdapat dalam LKS, membantu siswa memahami konsep dan dapat menambah wawasan siswa terkait materi sistem peredaran darah. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini: 1. Telah dihasilkan Bahan Ajar dengan LKS pendekatan JAS yang memenuhi kriteria valid dari aspek didaktik, konstruksi, dan teknis, dengan nilai validitas 86,35%. 2. Bahan Ajar dengan LKS pendekatan JAS yang dihasilkan memenuhi kriteria praktis dengan nilai praktikalitas 87,95% dan kriteria sangat baik dengan nilai respon 91,07% oleh guru. 3. Bahan Ajar dengan LKS pendekatan JAS yang dihasilkan memenuhi kriteria praktis dengan nilai praktikalitas 82,52% dan kriteria baik dengan nilai respon 85,13% oleh siswa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan halhal sebagai berikut ini: 1. Diharapkan kepada guru maupun calon guru untuk dapat mengembangkan Bahan Ajar dengan LKS pendekatan JAS pada pokok bahasan biologi lainnya. 2. Pelaksanaan uji praktikalitas disarankan untuk diperluas pada beberapa sekolah lain. 12

Daftar Pustaka Alfad, Haritsah. 2010. Lembar Kerja Siswa. Online. http://haritsah. ifastnet.com/home/38/50-lks.html. Diakses 20 Juni 2011, pukul 20.00 WIB. Anonim. 2006. Pengembangan Bahan Ajar. Online. http://www.slideshare.net /sm pbudia-gung / pengembanganbahanajar.com. Diakses 19 Oktober 2010, pukul 21.51 WIB.. Arikunto, Suharsini. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Bandono. 2009. Pengembangan bahan ajar. Online. http://www.pengembanganbahan-ajar.php/. Diakses 12 Januari 2012, pukul 16.00 WIB. Hiswari, Siska. 2010. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Pokok Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan di kelas VIII Semester I SMP. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang. Iramawati. 2009. Pengembangan Bahan Ajar Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS). Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Juslaini, Mira. 2011. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis CL pada Materi Virus untuk SMA. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang. Khakim, Luqman. 2009. Pengembangan Bahan Ajar Materi Struktur, Fungsi Organ Manusia dan Hewan dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS). Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Madeamin, Ishak. 2011. Model Pengembangan Four-D. Online. http://www.akishaq.com/2011/01/modelpengembangan-four-d.html. Diakses 28 Juni 2011, pukul 20.00 WIB. Mulyani, Sri. Aditya M. Nugroho EK. 2008. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pendekatan Pembelajaran Biologi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sadiman, Arief S. 2006. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sardiman, A. M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana. 1998. Media Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suhaimi. 1995. Pengaruh Penggunaan LKS dalam Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Biologi terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 1 SMP N 9 Padang. Skripsi tidak diterbitkan. Padang. FMIPA. 13

Sultan. 2008. Perbandingan Prestasi Belajar Siswa yang Diajar Menggunakan LKS dan yang Tidak Menggunakan LKS pada mata Pelajaran Biologi SMU. Online. http://www.radarsemarangguru-menyusun-bahan-ajar.htm.com. Di-akses 24 mei 2010. Pukul 10.30 WIB. Sutrisno, Joko. 2008. Pengaruh Pemakaian LKS Jenis Tertentu Terhadap Kemampuan Membaca dan Befikir Kritis pada Siswa. Online. http://joko.tblog-.com/post/1969978741. Diakses 23 Desember 2011. Pukul 20.00 WIB. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 14