Perancangan dan Implementasi Prosesor FFT 256 Titik-OFDM Baseband 1 Berbasis Pengkodean VHDL pada FPGA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bab II Landasan teori

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi nirkabel mulai dari generasi 1 yaitu AMPS (Advance Mobile Phone

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Gambar 1.1 Pertumbuhan global pelanggan mobile dan wireline [1].

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Konsep global information village [2]

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat,

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat,

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan Spektrum Frekuensi [1]

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PEMODELAN SIMULASI

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. kebutuhan informasi suara, data (multimedia), dan video. Pada layanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan teknik penjamakan dapat mengefisienkan transmisi data. Pada

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS PENERAPAN MODEL PROPAGASI ECC 33 PADA JARINGAN MOBILE WORLDWIDE INTEROPERABILITY FOR MICROWAVE ACCESS (WIMAX)

PERBANDINGAN KINERJA ANTARA OFDM DAN OFCDM PADA TEKNOLOGI WiMAX

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

BAB I PENDAHULUAN - 1 -

Pengembangan Universal Audio Scrambler Menggunakan Teknik Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)

BAB V HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Multi Input Single Output Orthogonal Frequency Division Multiplexing (MISO OFDM) Menggunakan WARP

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KINERJA SISTEM KOOPERATIF BERBASIS MC-CDMA PADA KANAL RAYLEIGH MOBILE DENGAN DELAY DAN DOPPLER SPREAD

Simulasi MIMO-OFDM Pada Sistem Wireless LAN. Warta Qudri /

BAB I PENDAHULUAN. suara, melainkan juga sudah merambah kepada komunikasi multimedia seperti

ANALISIS UNJUK KERJA TEKNIK MIMO STBC PADA SISTEM ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING

KINERJA SISTEM OFDM MELALUI KANAL HIGH ALTITUDE PLATFORM STATION (HAPS) LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh: YUDY PUTRA AGUNG NIM :

Analisis Penanggulangan Inter Carrier Interference di OFDM Menggunakan Zero Forcing Equalizer

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori Teknologi Radio Over Fiber

ANALISIS UNJUK KERJA CODED OFDM MENGGUNAKAN KODE CONVOLUTIONAL PADA KANAL AWGN DAN RAYLEIGH FADING

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Alokasi frekuensi 2300 MHz di Indonesia [4]

ANALISA KINERJA SISTEM KOOPERATIF BERBASIS MC- CDMA PADA KANAL RAYLEIGH MOBILE DENGAN DELAY DAN DOPPLER SPREAD

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Multiple Access

1 BAB I PENDAHULUAN. yang relatif dekat dengan stasiun pemancar akan menerima daya terima yang lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERHITUNGAN BIT ERROR RATE PADA SISTEM MC-CDMA MENGGUNAKAN GABUNGAN METODE MONTE CARLO DAN MOMENT GENERATING FUNCTION.

Syailendra Dwitama Iskandar 1, Ir. Endah Budi P., MT. 2, Dwi Fadila K.. ST., MT. 3

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

SIMULASI PERBANDINGAN Wi-MAX DAN 3G-WCDMA DALAM MENGHADAPI MULTIPATH FADING

BAB 3 ALGORITMA DAN MODEL 2K FFT-IFFT CORE

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1654

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUJIAN TEKNIK FAST CHANNEL SHORTENING PADA MULTICARRIER MODULATION DENGAN METODA POLYNOMIAL WEIGHTING FUNCTIONS ABSTRAK

Jurnal JARTEL (ISSN (print): ISSN (online): ) Vol: 3, Nomor: 2, November 2016

Pendahuluan. Gambar I.1 Standar-standar yang dipakai didunia untuk komunikasi wireless

PENGARUH FREQUENCY SELECTIVITY PADA SINGLE CARRIER FREQUENCY DIVISION MULTIPLE ACCESS (SC-FDMA) Endah Budi Purnomowati, Rudy Yuwono, Muthia Rahma 1

6.2. Time Division Multiple Access (TDMA)

Tekno Efisiensi Jurnal Ilmiah KORPRI Kopertis Wilayah IV, Vol 1, No. 1, Mei 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan metode akses kanal

STUDI BIT ERROR RATE UNTUK SISTEM MC-CDMA PADA KANAL FADING NAKAGAMI-m MENGGUNAKAN EGC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Akhir yang berjudul Discrete Fourier Transform-Spread Orthogonal Frequency Division

TUGAS AKHIR. PENGARUH PANJANG CYCLIC PREFIX TERHADAP KINERJA SISTEM OFDM PADA WiMAX MUHAMMAD FAISAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 DASAR TEORI FFT-IFFT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Presentasi Tugas Akhir

Simulasi Perbandingan WiMAX dan 3G-WCDMA Dalam Menghadapi Multipath Fading

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV. PAPR pada Discrete Fourier Transform Spread-Orthogonal. Division Multiplexing

KINERJA TEKNIK TRANSMISI OFDM MELALUI KANAL HIGH ALTITUDE PLATFORM STATION (HAPS)

STUDI PERANCANGAN SISTEM RoF-OFDM POLARISASI TIDAK SEIMBANG MENGGUNAKAN MODULASI QPSK DAN QAM

Pemodelan Single-Input Single-Output (SISO) Berbasis OFDM-Cooperative

EVALUASI KINERJA TEKNIK ADAPTIVE MODULATION AND CODING (AMC) PADA MOBILE WiMAX MIMO-OFDM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Estimasi Doppler Spread pada Sistem Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dengan Metode Phase Difference

BAB II TEORI-TEORI WIMAX

ANALISIS PENGARUH PERGERAKAN USER TERHADAP KUALITAS SINYAL SUARA PADA JARINGAN WIMAX IEEE

SIMULASI PENGARUH PERUBAHAN PARAMETER PHYSICAL OFDM (ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING) PADA JARINGAN MOBILE WIMAX

BAB I PENDAHULUAN. Sistem radio digital (Digital Audio Broadcasting, DAB, sekarang ini lazim

BAB III PEMODELAN MIMO OFDM DENGAN AMC

Perancangan dan Pengujian Desain Sinkronisasi Waktu dan Frekuensi

Fitur Utama OFDM dan OFDMA. bagi Jaringan Komunikasi Broadband

KUALITAS LAYANAN PADA JARINGAN NIRKABEL WORLDWIDE INTEROPERABILITY FOR MICROWAVE ACCESS (WIMAX) TUGAS AKHIR M. ALMER FAHLERI

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi wireless saat ini berkembang dengan pesat seiring meningkatnya kebutuhan pengguna terhadap layanan yang cepat dan beragam. Hal ini terlihat dari perkembangan layanan komunikasi wireless yang terus meningkat, baik dari segi kuantitas maupun dari kualitas. Besar bandwidth yang digunakan, kecepatan transfer sampai ketahanan sinyal terhadap derau interferensi, perlu diperhitungkan untuk mendapatkan kualitas komunikasi wireless yang relevan. Parameter parameter tersebut akhirnya memunculkan standar komunikasi wireless untuk berbagai layanan. Salah satu standar komunikasi internasional khususnya komunikasi Broadband Wireless Access (BWA) yang dianggap memadai dan sesuai dengan tuntutan user saat ini adalah Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE). Standar WiMAX, terus dikembangkan dengan varian-varian yang memiliki keunggulan-keunggulan pada kondisi tertentu, seperti standar 802.16a, 802.16a rev.d-2004, dan 802.16e untuk mobile WiMAX. Standar WiMAX khususnya standar 802.16d rev-2004 ditetapkan sebagai standar teknologi fixed WiMAX. Sistem ini menggunakan teknik Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) yaitu teknik modulasi multicarrier dimana setiap bit data akan dimodulasi menggunakan frequency carrier yang berbeda. Pemerintah menetapkan WiMAX 802.16d-2004 sebagai teknologi WiMAX yang akan diterapkan di Indonesia. Salah satu alasan terkuatnya adalah untuk peningkatan dan pengembangan produksi dalam negeri perangkat WiMAX itu sendiri. Alasan tersebut terkait dengan ditetapkannya standar tingkat kandungan konten lokal dalam negeri (TKDN) untuk setiap penyelenggara atau pemroduksi teknologi WiMAX. Hal ini memunculkan peluang segmen produksi teknologi WiMAX yang sangat membutuhkan tenaga ahli untuk mendesain perangkat modem CPE (Customer Promise Equipment) atau perangkat base station. Perancangan dan Implementasi Prosesor FFT 256 Titik-OFDM Baseband 1

OFDM merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan berbagai macam propagasi (multipath), termasuk kondisi NLOS antara base station dengan user. OFDM juga dapat mengatasi permasalahan delay spread dan inter symbol interference (ISI). Sinyal OFDM dibentuk oleh beberapa sinyal sempit yang dikirimkan secara pararel untuk setiap informasi yang akan dikirim. Beberapa pengembangan dan modifikasi dari sistem ini, akhirnya menghasilkan sebuah teknologi yang mampu memenuhi kebutuhan komunikasi BWA. Dalam aplikasi perangkat keras, kompleksitas perhitungan OFDM menjadikan cost pembuatannya sangat besar. Untuk memperoleh performa yang optimal dengan cost yang minimal untuk aplikasi sistem komunikasi masa depan ini, maka perancangan sistem OFDM menjadi penting untuk dilakukan. Perancangan yang dilakukan meliputi teknik FFT/IFFT untuk pembagian dan penggabungan subcarrier, mapping dan demapping, dan teknik integrasinya. Berbagai metode dapat dilakukan untuk mendapatkan OFDM dengan performa yang baik sesuai dengan tujuan implementasinya. Akan tetapi tantangan yang dihadapi dalam implementasi adalah mendapatkan cost perancangan hardware seminimal mungkin ditinjau dari segi slice memory dan delay yang dibutuhkan, dengan tetap mendapatkan performa bitrate dan frequency oversampling sesuai dengan standar WiMAX IEEE 802.16d-2004. Penerapan inovasi teknologi OFDM salah satunya dilakukan dalam teknik multiakses. Topik ini yang akan menjadi bahasan utama dalam penulisan tugas akhir ini. Saat ini ada beberapa jenis multiakses yang ditemukan antara lain OFDM-FDMA, OFDM-TDMA, dan OFDM-CDMA. Pengembangan ini tentunya memerlukan pengembangan teknik IFFT/FFT dengan titik sample yang lebih banyak agar output frequency carrier yang dihasilkan akan semakin banyak, sehingga bandwith kanal lebih lebar. Pada laporan tugas akhir ini akan dijabarkan mengenai implementasi FFT 256 titik-ofdm berbasis bahasa VHSIC Hardware Description Language (VHDL) pada FPGA. Perancangan dan Implementasi Prosesor FFT 256 Titik-OFDM Baseband 2

I.2 Perumusan Masalah Rumusan rumusan masalah yang akan diselesaikan pada tugas akhir ini antara lain: 1. Perancangan spesifikasi sistem OFDM yang akan diimplementasikan. 2. Penentuan teknik FFT/IFFT yang memenuhi spesifikasi rancangan. 3. Pemodelan MATLAB untuk pengujian algoritma FFT/IFFT yang digunakan. 4. Pembuatan sistem OFDM dalam bahasa VHDL dan simulasi. 5. Implementasi sistem OFDM pada FPGA dan verifikasi in circuit dengan signal tap. I.3 Tujuan Penelitian Tujuan akhir dari tugas akhir ini adalah perancangan sistem OFDM dengan IFFT/FFT 256 titik. Rancangan harus synthesizable dan dapat diimplementasikan pada FPGA. Target rancangan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut. 1. Hasil perancangan dapat menghasilkan sistem OFDM dengan keluaran IFFT/FFT sebanyak 256 subcarrier, periode simbol, dan frekuensi sampling yang sesuai dengan standard IEEE 802.16d-2004. 2. Rancangan dapat diimplementasikan pada FPGA dengan penggunaan resource slice memory dan input/output yang wajar. 3. Hasil perancangan dapat diverifikasi dengan verifikasi in circuit. I.4 Batasan Masalah Beberapa pembatasan masalah dalam perancangan sistem OFDM pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut. 1. Sistem OFDM yang dirancang difokuskan pada prototype perancangan sistem IFFT/FFT 256 titik dengan input berupa bit-bit simbol keluaran mapper di level Baseband. 2. Asumsi data input dengan lebar 16 bit. 3. Teknik IFFT/FFT yang dirancang pada penelitian ini menggunakan algoritma IFFT/FFT radiks 4. Perancangan dan Implementasi Prosesor FFT 256 Titik-OFDM Baseband 3

4. Jumlah titik yang diharapkan adalah 256 titik. 5. Perancangan dilakukan sampai sintesa hardware. 6. Simulasi pada MATLAB sebatas uji kelayakan algoritma perancangan FFT/IFFT sehingga sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. 7. Lebar bit data simbol adalah 16 bit. 8. Tidak ada perhitungan noise pada perancangan karena perancangan didasarkan pada simulasi VHDL. 9. Implementasi pada FPGA berupa signal tap. 10. Verifikasi menggunakan testbench pada software Modelsim 6.0 dengan data pembanding test vector yang digenerate pada MATLAB. 11. Hardware FPGA yang digunakan seri Xillinx Virtex-4 XC4VLS25. I.5 Metode Penelitian Metode penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan dan membatasi permasalahan 2. Studi Literatur berisikan pembahasan teoritis melalui studi literatur dari buku-buku atau jurnal ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan 3. Perancangan simulasi menggunakan MATLAB. 4. Perancangan arsitektur rangkaian menggunakan bahasa VHDL dengan software Modelsim 6.3 5. Verifikasi rangkaian dengan menggunakan testbench pada software Modelsim 6.3. 6. Implementasi rangkaian pada FPGA. I.6 Sistematika Penulisan Secara umum keseluruhan Tugas Akhir ini dibagi menjadi lima bab bahasan, ditambah dengan lampiran dan daftar istilah yang diperlukan. Penjelasan masing - masing bab adalah sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisi gambaran umum dari percobaan yang dilakukan. Tercakup di dalamnya yaitu latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metode penelitian serta sistematika penulisan. Perancangan dan Implementasi Prosesor FFT 256 Titik-OFDM Baseband 4

BAB 2 : DASAR TEORI Pada bab ini berisi paparan umum tentang teknologi OFDM perkembangannya. Hal yang selanjutnya dibahas tentu mengenai jenis-jenis teknik IFFT/FFT yang digunakan serta permasalahannya termasuk di dalamnya algoritma metode yang digunakan. BAB 3 : PERANCANGAN SISTEM OFDM BASEBAND Bab ini membahas mengenai spesifikasi sistem OFDM dan model sistem yang dirancang. Tahap perancangan untuk blok transformasi fourrier dan representasi bilangan yang digunakan juga dibahas pada bab ini. BAB 4 : SIMULASI SISTEM OFDM BASEBAND Bab ini menjelaskan skenario simulasi sistem yang dilakukan. Simulasi dibagi dalam dua sub bab, yaitu simulasi pada MATLAB dan MODELSIM. Penjelasan tiap blok sistem dijelaskan lengkap dalam bab ini. BAB 5 : PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM OFDM BASEBAND PADA FPGA Pada bab ini dijelaskan mengenai skenario implementasi serta pengujian sistem pada FPGA dan analisa terhadap hasil yang dikeluarkan. BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini merupakan bab terakhir dari laporan tugas akhir yaitu berupa kesimpulan untuk sistem yang penulis kerjakan, serta saran untuk penelitian berikutnya. Perancangan dan Implementasi Prosesor FFT 256 Titik-OFDM Baseband 5