LAPORAN MINGGU XLIX PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 13 Desember 2016 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Jumlah kumulatif kasus polio (WPV1 dan cvdpv1) sebanyak 37 kasus. Kasus polio di negara endemis sebanyak 34 kasus, dengan rincian jenis WPV1 sebanyak 34 kasus (Pakistan 18 kasus, Afganistan 12 kasus, Nigeria 4 kasus). Adapun kasus polio di Negara non endemis sebanyak 3 kasus, dengan rincian jenis cvdpv1 sebanyak 3 kasus (Lao People s Democratic Republik). (sumber: http://polioeradication.org/polio-today/polio-now/this-week/ per tanggal 7 Desember 2016) nihil - The Strategic Advisory Group of Experts on immunization (SAGE) merekomendasikan kuat penggunaan Fractional Inactivated Polio Vaccine (fipv) dalam dua dosis fipv sebagai pengganti dari satu dosis IPV sebelumnya. Beberapa penelitian menunjukkan bila penggunaan dua dosis fipv lebih baik daripada penggunaan OPV (Oral Polio Vaccine) dalam membentuk imunitas humoral dan lebih cepat membentuk imunitas mukosa dalam populasi yang sebelumnya telah terbentuk imunitas dari penggunaan OPV (hal ini penting dalam memutus transmisi virus polio dalam masyarakat). Penggunaan fipv ini dapat menjadi solusi dari permasalahan ketersediaan vaksin IPV yang menipis. Beberapa negara telah meningkatkan penggunaan fipv baik dalam imunisasi rutin ataupun imunisasi tambahan. Di samping itu, penggunaan fipv secara bersamaan dengan OPV dalam menangani kejadian luar biasa (KLB) dinilai lebih efektif. II. Penyakit Virus Zika 1. Sejak 1 Januari tahun 2007 hingga 7 Desember 2016 telah terjadi transmisi Virus Zika di 75 negara melalui vektor dan 13 negara melalui transmisi non-vektor. Transmisi virus zika non vektor yang terjadi melalui hubungan seksual terdapat di negara Argentina, Canada, Chile, Peru, United States of America, France, Germany, Italy, Portugal, Spain, New Zealand, Netherlands, dan United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland
*Per tanggal 7 Desember United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland melaporkan adanya penularan Zika melalui transmisi non-vektor untuk pertama kalinya. Jumlah kasus mikrosefali akibat Virus Zika sebanyak 2.436 kasus di 28 negara dengan rincian negara yang melaporkan diantaranya Argentina (2), Bolivia (9 kasus), Brazil (2211 kasus), Cabo Verde (9 kasus), Canada (2 kasus), Colombia (60 kasus), Costa Rica (2 kasus), Dominican Republic (22 kasus), El Salvador (4 kasus), French Guiana (14 kasus), French Polynesia (8 kasus), Grenada (1), Guadeloupe (1), Guatemala (15), Haiti (1 kasus), Honduras (2 kasus), Marshall Islands (1 kasus), Martinique (14 kasus), Nicaragua (2), Panama (5 kasus), Paraguay (2 kasus), Puerto Rico (5 kasus), Slovenia (1 kasus), Spain (2 kasus), Suriname (2 kasus), Thailand (2 kasus), Trinidad dan Tobago (1 kasus),united States of America (33 kasus) dan Viet Nam (1 kasus). Jumlah kasus GBS yang berhubungan dengan infeksi virus Zika dan terkonfirmasi secara laboratorium sebanyak 87 kasus di 20 negara di seluruh regional. (Update data WHO tanggal 7 Desember 2016). *Per tanggal 7 Desember Nicaragua melaporkan adanya kasus Mikrosefali yang berhubungan dengan infeksi virus Zika untuk pertama kalinya. 2. Klasifikasi negara yang melaporkan penularan virus zika : a. Negara yang mengalami KLB Virus Zika sejak tahun 2015, dan sebelumnya belum pernah ada bukti penularan sebanyak 58 negara (Cabo Verde, Guinea- Bissau, Anguila, Argentina, Aruba, Barbados, Belize, Brazil, Bolivia (Plurinational State of), BONAIRE Netherlands, Colombia, Costa Rica, Cuba, Curaçao, Dominica, Dominican Republic, Ecuador, El Salvador, French Guiana, Grenada, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Jamaica, Martinique, Mexico, Nicaragua, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Lucia, Saint Martin, Saint Vincent and the Grenadines, Saint Maarten, Suriname, Trinidad & Tobago, United States Virgin Islands, Venezuela (Bolivarian Republic of), Maldives, American Samoa, Fiji, Marshall Islands, Samoa, Tonga, Peru, Saint Barthelemy, Antigua and Barbuda; dan Turks and Caicos (United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland) United State of America (USA), The Cayman Islands Bahamas, Singapore, British Virgin Islands, Saint Kitts and Nevis, Montserrat dan Palau. b. Negara dengan kemungkinan untuk terjadinya transmisi endemik atau yang pernah melaporkan adanya bukti penularan virus Zika pada tahun 2016 yaitu 7 negara (Indonesia, Thailand, Philippines, Viet Nam, Malaysia, Maldives, dan New Caledonia).
c. Negara yang melaporkan adanya bukti penularan virus Zika sebelum tahun 2015, dengan atau tanpa penularan berkelanjutan. Atau negara yang melaporkan KLB telah berakhir sejak 2015: 10 negara (Gabon, Bangladesh, Cambodia, Cook Islands, French Polynesia, Lao People s Democratic Republic, Papua New Guinea, Solomon Islands, Vanuatu, dan ISLA DE PASCUA - Chile). 1. Kasus Konfirmasi Virus Zika Kasus Kumulatif konfimasi Virus Zika di Indonesia sejak tahun 2013 sampai tanggal 5 Desember 2016 sebanyak 2 kasus (satu kasus positif di Jambi tahun 2013 yang dilaporkan oleh lembaga Eijkman dan satu kasus positif WN Indonesia yang dideteksi di China Taipei Juni tahun 2016). pada minggu ini nihil 2. Kasus Terduga Virus Zika Kasus kumulatif tahun 2016, 13 kasus dengan 13 kasus hasil laboratorium negatif Virus Zika. Kasus terduga pada minggu ini nihil - Pada tanggal 1 Desember 2016, United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland untuk pertama kalinya melaporkan satu kasus penularan virus Zika melalui transmisi non-vektor (melalui hubungan seksual). Didapatkan informasi bila kasus tidak memiliki riwayat perjalanan keluar negeri dalam waktu 6 bulan semenjak munculnya tanda dan gejala infeksi virus Zika. Adapun partner dari kasus memiliki riwayat perjalanan ke wilayah yang saat ini melaporkan adanya sirkulasi virus Zika. - Nicaragua melaporkan adanya kasus Mikrosefali terkait dengan virus Zika untuk pertama kalinya pada minggu ini. III. MERS Kumulatif kasus Mers-CoV sejak tahun 2012 sampai tanggal 29 November 2016 sebanyak 1.842 kasus dengan 652 kasus kematian (Update data WHO tanggal 6 Desember 2016). Negara yang melaporkan kasus Mers-CoV pada tahun 2016 adalah Saudi Arabia (164 kasus/ 63 kematian), Uni Emirat Arab (3 kasus/ 1 kematian), Bahrain (1 kasus/ 1 kematian), Qatar (3 kasus/ 1 kematian), Oman (2 kasus
/ 0 kematian), Kuwait (1 kasus/ 0 kematian), dan Austria (1 kasus/0 kematian). 1. Kumulatif kasus sejak tahun 2013 sebanyak 2 orang. Kasus pada minggu ini nihil. 2. Kasus terduga MERS Kumulatif kasus sejak tahun 2013 sampai 20 November 2016 sebanyak 430 kasus dengan rincian 427 kasus negatif Mers-CoV dan 3 kasus tidak dapat diambil spesimen. - Pada tanggal 29 November 2016 Oman melaporkan 1 kasus tambahan. (Update data WHO tanggal 6 Desember 2016). - Walaupun hingga saat ini masih belum diketahui, orang dengan Diabetes, gagal ginjal, penyakit paru kronis, dan orang dengan masalah imunitas merupakan kelompok orang dengan risiko tinggi untuk mengalami keparahan yang disebabkan oleh infeksi MERS-CoV. Oleh karena itu, sebaiknya menghindari kontak dengan hewan, khususnya unta, saat mengunjungi peternakan, pasar atau atau tempat penyimpanan yang dicurigai menjadi tempat yang memiliki sirkulasi MERS-CoV tinggi. IV. Flu Burung A(H5N1, H5N6, H7N9) A H5N1 Kumulatif kasus A(H5N1) sejak tahun 2003 sebanyak 856 kasus dengan 452 kasus kematian, CFR 52,87% (Data Monthly Risk WHO tanggal 3 Oktober 2016) Negara yang melaporkan kasus A(H5N1) pada tahun 2016 yaitu Negara Mesir (10 kasus dengan 3 kematian). Kumulatif kasus A(H5N1) sejak tahun 2005 sampai tahun 2015 sebanyak 199 kasus dengan 167 kematian (CFR 83,9%.) Kasus pada minggu ini nihil
A(H5N1) - A H5N6 Kumulatif kasus A(H5N6) sejak tahun 2013 sebanyak 17 kasus dengan 6 kematian (CFR 37,5%) (Data WHO tanggal 7 Desember 2016). Negara yang melaporkan kasus A(H5N6) pada tahun 2016 adalah negara China dengan 12 kasus dan 3 kematian. [Update data WHO tanggal 7 Desember 2016] Kumulatif kasus A(H5N6) sejak tahun 2013 sampai dengan tanggal 12 Desember 2016 adalah nihil. Kasus pada minggu ini nihil - A H7N9 Kumulatif kasus flu burung A(H7N9) sejak tahun 2013 sebanyak 800 kasus dengan jumlah kasus kematian sebesar 322 kasus (CFR 40,25%) (Data Monthly Risk 15 November 2016). Negara yang melaporkan kasus A(H7N9) pada tahun 2016 adalah negara China (78 kasus/ 31 kematian). Kumulatif kasus sejak tahun 2013 sampai saat ini adalah nihil Kasus pada minggu ini nihil - V. Demam Kuning A. Situasi Global Data WHO sampai 16 November 2016, tercatat di negara Angola ada 884 kasus konfirm/ 121 kematian dari kasus konfirm dan di negara DR of the Congo ada 78 kasus konfirm (57 kasus impor dari Angola/ 13 kasus
autochthonous transmission / 8 sylvatic)/16 kematian dari kasus konfirm. Total kasus konfirm di kedua negara tersebut mencapai 962 kasus/137 kematian dengan total kasus suspek lebih dari 7300 kasus. Wabah Demam Kuning yang dilaporkan pertama kali di Angola pada Desember 2015. Empat bulan telah berlalu tanpa adanya laporan kasus konfirm Demam Kuning yang berhubungan dengan wabah Demam Kuning di Angola (laporan terakhir kasus konfirmasi pada 23 Juni 2016) dan DRC (laporan terakhir kasus konfirmasi pada 12 Juli 2016) menunjukkan bahwa kampanye vaksinasi demam kuning di kedua negara tersebut telah berhasil mengeliminasi kasus demam kuning dengan 30 juta orang di Angola dan DRC dilaporkan telah divaksinasi demam kuning. Kumulatif kasus sejak tahun 2013 sampai dengan tanggal 5 Desember tahun 2016 adalah nihil. Kasus terduga pada minggu ini nihil - Pengalaman berharga dari adanya wabah Demam Kuning di Angola dan DRC adalah penggunaan vaksin Demam Kuning (fractional dose) pada saat kedaruratan dapat menjadi salah satu solusi untuk menghadapi ketersediaan vaksin Demam Kuning yang terbatas. Hal ini juga didukung dengan partisipasi masyarakat untuk melindungi diri mereka sendiri. Terima kasih Salam, Direktorat SKK