PENGARUH KOMPOS LIMBAH SAYUR-SAYURAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea canephora Pierre)

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBERIAN PUPUK VERMIKOMPOS PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea canephora Pierre)

APLIKASI PUPUK PELENGKAP CAIR ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (brassica juncea L.)

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

APLIKASI KOMPOS KULIT BUAH KAKAO PADA BIBIT TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.)

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

APLIKASI TRICHOKOMPOS DAN PUPUK NPK PADA BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) DI MEDIUM GAMBUT

Sukandar, Nelvia, Ardian Agrotechnology Department, Agriculture Faculty, Universitas of Riau

PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) DENGAN APLIKASI TRICHODERMA sp DAN PUPUK MAJEMUK

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi

Effect Of Giving Composted Contains Cow Rumen and NPK Fertilizer On The Palm Oil Seed Growth (Elaeis guineensis Jacq.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

Gusniwati 1), Helmi Salim 1), Juwita Mandasari 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jambi Mandalo Darat, Jambi

Givo Alzeri 1, Sampurno 2, Murniati 2 Departement of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Riau

PEMBERIAN KOMPOS TKKS DAN PUPUK P TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PEMBIBITAN UTAMA

Pengaruh Pupuk Organik Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa

PENGARUH PEMBERIAN NIGHSOIL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PAK CHOY (Brassica chinensis L)

PENGARUH PEMBERIAN SLUDGE PABRIK KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (ElaeisguineensisJacq.) DI PEMBIBITAN UTAMA

PENGARUH PUPUK NPK DAN KASCING TERHADAP PERTUMBUHAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) FASE MAIN NURSERY

UJI BEBERAPA JENIS KOMPOS PADA PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg.) STUM MINI

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

UJI BEBERAPA KONSENTRASI PUPUK CAIR Azolla pinnata PADA BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PEMBIBITAN AWAL

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BABY KAILAN (Brassica alboglabra L.) DENGAN PEMBERIAN TRICHO-KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell Erg) KLON UNGGUL PENGHASIL LATEKS-KAYU PADA MEDIUM YANG MENGGUNAKAN KOMPOS SAMPAH KOTA

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS AMPAS TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea canephora pierre) DI BAWAH NAUNGAN TANAMAN KELAPA SAWIT

PEMBERIAN AIR KELAPA MUDA DAN AIR CUCIAN BERAS PADA BIBIT KARET

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JARAK PAGAR

PEMBERIAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT (LCPKS) DAN NPK TABLET TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT

PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK LIMBAH CAIR BIOGAS DENGAN PUPUK KANDANG AYAM PADA BIBIT KELAPA SAWIT

PERTUMBUHAN BEBERAPA KLON BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) PADA TANAH GAMBUT DAN PODSOLIK MERAH KUNING

PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEH DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica L.)

PENGARUH INTERVAL PEMBERIAN AIR KELAPA DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Heveea brasiliensis) STUM MATA TIDUR

PENGARUH PUPUK KANDANG AYAM DAN N, P, K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) DI TANAH ULTISOL

PEMBERIAN LIMBAH CAIR BIOGAS PADA TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) GIVING BIOSLURRY ON THE OF MUSTARD PLANT

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) DAN PUPUK UREA, TSP, KCL PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.

UJI PEMBERIAN KOMPOS Azolla microphylla PADA PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis) STUM MINI

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMANSELADA (Lactuca sativa L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

Arizal Muhammad Bagus 1, Armaini 2, Fetmi Silvina 2 Departement of Agroteknologi, Faculty of Agriculture, University of Riau

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

PEMBERIAN KOMPOS PELEPAH SAWIT DAN PUPUK NPK MUTIARA PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SUPER NATURAL NUTRITION (SNN) PADA TANAMAN SELADA ( Lactuca sativa,l ) DI TANAH ULTISOL

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

Shella A.J.W., Kajian Pemberian Pupuk Hijau Eceng Gondok Pada Tanah Gambut Terhadap Pertumbuhan

PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA TAHAP PRE NURSERY. Aang Kuvaini. Abstrak

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

Pemanfaatan Kompos Kulit Buah Kakao Pada Pertumbuhan Bibit Kakao Hibrida (Theobroma cacao L)

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum Lam.

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22):

PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH AUKSIN DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI PADA BIBIT KARET (Hevea brasiliensis) STUM MATA TIDUR KLON PB 260

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI

Pengaruh Kompos Limbah Sagu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit Elaeis Guineensis Jacq.) Di Pembibitan Utama

APLIKASI SOLID PADA MEDIUM BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI MAIN NURSERY

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

PENGARUH KECEPATAN DEKOMPOSISI PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH TAHU TERHADAP SERAPAN N DAN S TANAMAN JAGUNG PADA ALFISOL

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT PADA BEBERAPA DOSIS KOMPOS SAMPAH KOTA [GROWTH AND YIELD OF TOMATO GROWN ON DIFFERENT DOSAGES OF CITY WASTE]

APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DI TANAH PASIR PANTAI

OPTIMALISASI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PAKCOY (Brassicca rapa L) MELALUI APLIKASI BEBERAPA DOSIS PUPUK BOKASHI

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

APLIKASI HIJAUAN DAN KOMPOS Mucuna bracteata PADA TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.)

PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN PAITAN (Thitonia diversifolia)

BAHAN METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

PENGARUH FORMULASI KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

Hasan Asnawi, Armaini, Nurbaiti (Fakultas Pertanian Universitas Riau) Hp : , ABSTRACT

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) PADA LAHAN GAMBUT YANG DIBERI ABU SEKAM PADI DAN TRICHOKOMPOS JERAMI PADI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

UJI BERBAGAI DOSIS KOMPOS LIMBAH TATAL KARET TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET(Hevea brasiliensis) ASAL OKULASI

JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU Hp

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor L.) DENGAN PEMBERIAN BEBERAPA KOMBINASI KOMPOS DAN PUPUK P

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

RESPONS TANAMAN TOMAT TERHADAP PEMBERIAN PUPUK BOKASHI DAN PENGATURAN JARAK TANAM

PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS UREA PADA BEBERAPA VARIETAS SORGUM ( Sorghum bicolor L.) TERHADAP HASIL DAN MUTU BENIH

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

PEMANFAATAN KOMPOS SOLID DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) PADA ULTISOL

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L) PADA INCEPTISOL DENGAN APLIKASI KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

PENGARUH BEBERAPA KOMBINASI KOMPOS KEMPAAN GAMBIR DAN PUPUK NPK 15:15:15 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.

PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA PEMBIBITAN UTAMA

KETERSEDIAAN UNSUR HARA TANAMAN SAWI DENGAN PEMUPUKAN BOKASHI DAUN GAMAL PADA TANAH REKLAMASI

HASIL DAN PEMBAHASAN. memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap parameter tinggi tanaman, berat

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI TRICHO-KOMPOS JERAMI PADI DAN ABU SERBUK GERGAJI PADA PEMBIBITAN AWAL KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) F ahmi, Sampoerno, Armaini

HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENGARUH KOMPOS LIMBAH SAYUR-SAYURAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea canephora Pierre) THE EFFECT OF VEGETABLES WASTE COMPOST ON THE GROWTH OF COFFEE ROBUSTA SEEDLINGS (Coffea canephora Pierre) Citra Y Siallagan 1, Tengku Nurhidayah 2, Nurbaiti 2 Departement of Agrotechnology, Agricultural Faculty, University of Riau BinaWidya Campus, KM 12,5 Panam, Pekanbaru, 28293 Indonesia Email : citra_siallagan@yahoo.com (085372819172) ABSTRACT The research aims to study the effect and to obtain the best dose of vegetables waste compost on the growth of coffee Robusta seedlings. The experiment has been conducted at the Experimental Farm of the Faculty of Agriculture, Riau University from May to August 2016. The experimental unit was arranged in a Completely Randomized Design, consisting of 5 treatments and 4 replications. The treatments consisted of the dose of vegetables waste compost, a.i : 0 g, 40 g, 80 g, 120 g and 160 g/seedling. Parameters observed were plant height increment, number of leaves increment, increase of stem diameter, leaf area and root volume. Data were analyzed using analysis of variance and the mean of each treatment was compared with Duncan s New Multiple Range Test at 5 % level. The result showed that the dose of vegetables waste compost at 120 g/seedling 160 g/seedling gave a better effect on enhancing the growth of coffee Robusta seedling. Keywords : Coffea canephora Pierre, vegetables waste compost dose PENDAHULUAN Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Selain dikonsumsi sebagai minuman, kopi juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri farmasi. Varietas kopi yang memiliki nilai ekonomis dan diperdagangkan secara komersial adalah kopi Arabika dan Robusta. Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre) hingga saat ini merupakan jenis kopi yang mendominasi perkebunan kopi di Indonesia karena resisten terhadap penyakit karat daun yang merupakan penyakit utama pada tanaman kopi, mempunyai produksi yang lebih tinggi dan harga tidak jauh berbeda dengan kopi Arabika di pasaran. Produksi kopi di Provinsi Riau pada tahun 2013 adalah 2.603 ton dengan luas perkebunan kopi 5.415 ha, sehingga hasil produksi rata-rata mencapai 2 ton/ha. (Badan Pusat Statistik Provinsi Riau, 2014). Hasil produksi kopi di Provinsi Riau masih relatif rendah sehingga upaya peningkatan masih terus dilakukan baik secara ekstensifikasi serta perbaikan teknis budidaya. Salah satu aspek agronomis yang penting dalam mendapatkan bibit yang baik adalah dengan memperhatikan pemupukan. Tanah sebagai media tumbuh yang menyediakan unsur hara tidak 1. Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau 2. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Riau Jom Faperta Vol. 4 No.1 Februari 2017 1

selamanya mencukupi kebutuhan tanaman, untuk itu pemupukan perlu dilakukan. Secara umum pupuk yang diberikan pada tanaman ada 2 macam yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk anorganik harganya mahal serta ketersediaanya terbatas, sehingga penggunaannya dapat dikurangi dengan penggunaan pupuk organik. Pupuk organik berperan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah (Novizan, 2002). Salah satu bahan pupuk organik yang dapat dimanfaatkan yaitu limbah sayur-sayuran. Limbah sayur-sayuran adalah salah satu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu aktivitas manusia atau proses alam yang belum mempunyai nilai ekonomi. Apabila limbah sayur-sayuran ini tidak dikelola lebih lanjut akan menimbulkan gangguan lingkungan dan bau yang tidak sedap. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar limbah tersebut memiliki nilai ekonomis adalah memanfaatkannya sebagai kompos. Limbah sayur-sayuran memiliki kadar bahan organik dan unsur hara yang memungkinkan untuk memperbaiki tanah. Menurut penelitian Mulyadi (2008), kandungan nutrisi yang terkandung dari kompos limbah sayuran kubis, sawi dan klobot jagung adalah 32,13 % kadar abu, 0,93 % Ca, 0,62 % Mg, 1,28 % K, 0,37 % Na, 1463 ppm Fe, 200 ppm Mn, 43 ppm Cu, 21 ppm Zn, 252 ppm NH4 +, 2170 ppm NO3 + serta mengandung 31,81 % Natrium, 2,63 % Nitrogen, 0,004 % Sulfur. Hasil penelitian Hadijah (2000) menyatakan bahwa pemberian kompos sampah kota dengan dosis 10 ton ha -1 memberikan hasil terbaik bagi pertumbuhan vegetatif kacang buncis dan jagung dalam pola tanam tumpang sari. Selanjutnya hasil penelitian Rakasiwi (2014) menyatakan bahwa pemberian kompos limbah sayur mempercepat munculnya bunga jantan dan betina pada tanaman jagung manis (Zea mays L. Var. saccharata Sturt). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompos limbah sayur-sayuran serta mendapatkan dosis yang terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kopi Robusta. BAHAN DAN METODE Penelitian ini telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau, Jalan Bina Widya Km. 12,5 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yang dimulai dari bulan Mei sampai Agustus 2016. Alat yang digunakan dalam penelitian terdiri dari cangkul, timbangan, timbangan analitik, polybag ukuran 40 cm x 35 cm, parang, gembor, meteran, kayu, ayakan, tali, hand sprayer, jangka sorong, kertas HVS, label dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit kopi Robusta berumur 3 bulan yang berasal dari Aek Nauli Sumatera Utara, kompos limbah sayuran (kubis, sawi dan kelobot jagung), Decis 25 EC, Dithane M-45, pupuk Urea, TSP, KCl, shading net, paranet dan tanah topsoil inceptisol. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dan diperoleh 20 satuan percobaan. Tiap satuan percobaan terdiri dari 3 bibit dan 2 bibit dijadikan sampel yang dipilih secara acak. Pada penelitian ini terdapat 60 bibit kopi Robusta. Perlakuan yang diberikan adalah dosis kompos limbah sayur-sayuran (K) yang terdiri dari 5 taraf, yaitu: K0 = tanpa pemberian kompos limbah sayur-sayuran K1 = kompos limbah sayur-sayuran dosis 10 ton/ha (40 g/tanaman) K2 = kompos limbah sayur-sayuran dosis 20 ton/ha (80 g/tanaman) Jom Faperta Vol. 4 No.1 Februari 2017 2

K3 = kompos limbah sayur-sayuran dosis 30 ton/ha (120 g/tanaman) K4 = kompos limbah sayur-sayuran dosis 40 ton/ha (160 g/tanaman) Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan sidik ragam. Hasil sidik ragam dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5 %. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertambahan Tinggi Tanaman berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi bibit kopi Robusta umur 3-6 bulan. Hasil uji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5 % dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Pertambahan tinggi bibit kopi Robusta dengan pemberian berbagai dosis kompos limbah sayur-sayuran. Kompos limbah sayur-sayuran (g/tanaman) Pertambahan tinggi bibit (cm) 0 4,74 c 40 5,38 bc 80 6,00 b 120 6,51 b 160 8,37 a Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5 %. Tabel 1 menunjukkan bahwa meningkatkan pertambahan tinggi bibit kopi Robusta. Pemberian kompos limbah sayur-sayuran dosis 160 g/tanaman menunjukkan pertambahan tinggi bibit tertinggi yaitu 8,37 cm dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan tanpa menunjukkan pertambahan tinggi terendah yaitu 4,74 cm. Peningkatan dosis kompos limbah sayur-sayuran dari 40 hingga 160 g/tanaman cenderung semakin meningkatkan pertambahan tinggi bibit. Hal ini dikarenakan pemberian kompos limbah sayur-sayuran telah menambah ketersediaan hara dan serapan hara lebih tinggi sehingga dapat dimanfaatkan tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman yang lebih baik. Dwidjosapoetro (1988) menyatakan bahwa tanaman akan tumbuh baik dan subur apabila unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman tersedia dalam jumlah yang cukup untuk diserap tanaman. Pemberian kompos limbah sayursayuran dapat meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Sifat fisik tanah yang dapat diperbaiki dengan pemberian kompos limbah sayur-sayuran adalah struktur tanah, daya pegang air, aerasi dan drainase tanah. Sifat kimia yang dapat diperbaiki adalah ketersediaan unsur hara yang meningkat diantaranya Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K) yang merupakan unsur hara esensial bagi tanaman. Gardner dkk. (1991) menyatakan unsur hara N berperan dalam pembentukan klorofil sehingga meningkatkan proses fotosintesis. Unsur hara P berperan dalam pembentukan adenosida trifosfat (ATP). ATP adalah energi yang dibutuhkan tanaman dalam setiap aktivitas sel yang meliputi pembesaran sel dan perpanjangan sel yang berakibat pada pertambahan tinggi tanaman. Lakitan (1996) Jom Faperta Vol. 4 No.1 Februari 2017 3

menyatakan unsur hara K berperan sebagai aktivator berbagai enzim esensial dalam proses fotosintesis. Sifat biologi tanah yang diperbaiki yaitu meningkatkan populasi dan keragaman mikroba tanah yang menyebabkan proses dekomposisi meningkat sehingga unsur hara dalam tanah menjadi tersedia bagi tanaman. Pertambahan Jumlah Daun berpengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah daun kopi Robusta umur 3-6 bulan. Hasil uji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5 % dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Pertambahan jumlah daun kopi Robusta dengan pemberian berbagai dosis kompos limbah sayur-sayuran. Kompos limbah sayur-sayuran (g/tanaman) Pertambahan jumlah daun (helai) 0 8,66 b 40 9,50 ab 80 9,66 ab 120 9,66 ab 160 10,50 a Angka-angka pada baris dan kolom yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 %. Tabel 2 menunjukkan bahwa meningkatkan pertambahan jumlah daun bibit kopi Robusta. Pemberian kompos limbah sayur-sayuran 160 g/tanaman menunjukkan pertambahan jumlah daun yang cenderung lebih tinggi yaitu 10,50 helai dan berbeda nyata dengan tanpa, namun berbeda tidak nyata dengan dosis 40 g/tanaman, 80 g/tanaman dan 120 g/tanaman. Perlakuan tanpa pemberian kompos limbah sayur-sayuran menunjukkan pertambahan jumlah daun terendah yaitu 8,66 helai. Peningkatan dosis kompos limbah sayur-sayuran dari 40 hingga 160 g/tanaman cenderung semakin meningkatkan pertambahan tinggi bibit. Hal ini dikarenakan pemberian kompos limbah sayur-sayuran mampu menyuplai hara makro dan mikro dalam jumlah yang cukup untuk meningkatkan jumlah daun. Menurut Novizan (2002), unsur hara yang didapatkan melalui pemupukan akan memberikan efek fisiologis terhadap penyerapan unsur hara oleh perakaran tanaman sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik. Jumlah daun akan mempengaruhi laju fotosintesis pada tanaman, semakin banyak daun yang terbentuk maka laju fotosintesis meningkat sehingga produksi fotosintat meningkat. Fotosintat tidak hanya digunakan untuk pembentukan daun tetapi juga digunakan pada pertumbuhan vegetatif seperti tinggi tanaman. Tinggi tanaman akan mempengaruhi jumlah daun. Hal ini ditunjukkan pada pemberian kompos limbah sayur-sayuran dosis 160 g/ bibit juga memberikan pertambahan tinggi bibit kopi Robusta tertinggi pada Tabel 1. Semakin tinggi tanaman maka jumlah nodus-nodus pada batang juga semakin banyak sehingga pertumbuhan daun akan meningkat. Prawinata dkk. (1995) menyatakan bahwa peningkatan laju fotosintesis akan diiringi dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jom Faperta Vol. 4 No.1 Februari 2017 4

Pertambahan Lingkar Batang berpengaruh nyata terhadap pertambahan lingkar batang bibit kopi Robusta umur 3-6 bulan. Hasil uji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5 % dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Pertambahan lingkar batang kopi Robusta dengan pemberian berbagai dosis kompos limbah sayur-sayuran. Kompos limbah sayur-sayuran (g/tanaman) Pertambahan lingkar batang (cm) 0 0,27 b 40 0,28 b 80 0,30 b 120 0,35 b 160 0,45 a Angka-angka pada baris dan kolom yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 %. Tabel 3 menunjukkan bahwa meningkatkan pertambahan lingkar batang bibit kopi Robusta. Pemberian kompos limbah sayur-sayuran dosis 160 g/tanaman menunjukkan pertambahan lingkar batang tertinggi dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan tanpa menunjukkan pertambahan lingkar batang terendah yaitu 0,27 cm. Peningkatan dosis kompos limbah sayur-sayuran dari 40 hingga 160 g/tanaman cenderung semakin meningkatkan pertambahan tinggi bibit. Hal ini dikarenakan karena kompos limbah sayur-sayuran dapat menambah ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan hara bibit kopi Robusta, khususnya unsur hara K. Unsur hara K sangat berperan dalam meningkatkan diameter batang tanaman karena peranannya dalam pembentukan ATP yang dibutuhkan dalam pembesaran dan perpanjangan sel. Tersedianya unsur hara K dalam jumlah yang cukup menyebabkan kegiatan metabolisme dari tanaman akan meningkat sehingga terjadi pembesaran pada bagian batang. Leiwakabessy (1988) menyatakan bahwa kekurangan unsur K menyebabkan terhambatnya proses transportasi unsur hara dari akar ke daun sehingga menghambat perbesaran batang tanaman. Pemberian kompos limbah sayursayuran 0 g/tanaman hingga dosis 120 g/tanaman menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata dalam mempengaruhi pertambahan lingkar batang dan belum memenuhi standar pertumbuhan bibit kopi Robusta umur 6 bulan. Hal ini dikarenakan bibit kopi memiliki kecepatan tumbuh lingkar batang yang lambat sehingga belum mampu meningkatkan pertambahan lingkar batang dalam waktu yang relatif singkat. Lindawati (2002) menyatakan bahwa pada tanaman tahunan seperti tanaman perkebunan mengalami pertumbuhan yang lama kearah horizontal sehingga untuk pertambahan lingkar batang pada tanaman perkebunan membutuhkan waktu yang relatif lama. Luas Daun berpengaruh nyata terhadap luas daun bibit kopi Robusta umur 3-6 bulan. Hasil uji lanjut dengan uji jarak berganda Jom Faperta Vol. 4 No.1 Februari 2017 5

Duncan pada taraf 5 % dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rata-rata luas daun kopi Robusta dengan pemberian berbagai dosis kompos limbah sayur-sayuran. Kompos limbah sayur-sayuran (g/tanaman) Luas daun (cm 2 ) 0 25,51 c 40 25,86 c 80 31,03 bc 120 41,70 ab 160 50,34 a Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5 %. Tabel 4 menunjukkan bahwa meningkatkan luas daun bibit kopi Robusta. Pemberian kompos limbah sayursayuran dosis 160 g/tanaman menunjukkan luas daun tertinggi yaitu 50,34 cm 2 dan berbeda nyata dengan pemberian kompos limbah sayur-sayuran dosis 0 g/tanaman, 40 g/tanaman dan 80 g/tanaman tetapi tidak berbeda nyata dengan dosis 120 g/tanaman. Perlakuan tanpa pemberian kompos limbah sayur-sayuran menunjukkan luas daun terendah yaitu 25,51 cm 2. Peningkatan dosis kompos limbah sayur-sayuran dari 40 hingga 160 g/tanaman cenderung semakin meningkatkan pertambahan tinggi bibit. Hal ini diduga karena pemberian kompos limbah sayur-sayuran mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah sehingga keadaan tanah optimum untuk pembesaran luas daun. Menurut Lakitan (1996), perkembangan daun dan peningkatan ukuran daun dipengaruhi oleh ketersediaan air dan unsur hara dalam media tanam. Unsur hara sangat berperan dalam perpanjangan dan pelebaran daun. Peningkatan unsur hara akan meningkatkan luas daun bibit kopi Robusta sehingga laju fotosintesis meningkat dan karbohidrat yang dihasilkan meningkat. Karbohidrat merupakan substrat yang dibutuhkan dalam proses respirasi. Semakin tinggi karbohidrat yang dioksidasi maka oksigen yang dihasilkan semakin banyak untuk proses fotosintesis. Lukikariati dkk. (1996) menyatakan luas daun yang besar dapat meningkatkan laju fotosintesis tanaman sehingga fotosintat yang dihasilkan menjadi meningkat. Fotosintat yang dihasilkan mendukung kerja sel sel jaringan tanaman dalam berdiferensiasi sehingga akan mempercepat pertumbuhan dan perkembangan bagian pembentukan tanaman seperti daun, batang dan akar. Volume Akar berpengaruh nyata terhadap volume akar bibit kopi Robusta umur 3-6 bulan. Hasil uji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5 % dapat dilihat pada Tabel 5. Jom Faperta Vol. 4 No.1 Februari 2017 6

Tabel 5. Rata-rata volume akar kopi Robusta dengan pemberian berbagai dosis kompos limbah sayur- sayuran. Kompos limbah sayur-sayuran (g)/ tanaman Volume akar (ml) 0 7,50 b 40 8,50 b 80 8,75 b 120 10,25 a 160 10,50 a Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5 %. Tabel 5 menunjukkan bahwa meningkatkan volume akar bibit kopi Robusta. Pemberian kompos limbah sayursayuran 160 g/tanaman menunjukkan volume akar tertinggi dan berbeda nyata dengan pemberian kompos limbah sayursayuran dosis 0 g/tanaman, 40 g/tanaman, 80 g/tanaman namun berbeda tidak nyata dengan dosis 120 g/tanaman. Perlakuan tanpa pemberian kompos limbah sayursayuran menunjukkan volume akar terendah yaitu 7,50 ml. Peningkatan dosis kompos limbah sayur-sayuran dari 120 hingga 160 g/tanaman cenderung semakin meningkatkan pertambahan volume akar bibit. Hal ini dikarenakan ketersediaan unsur hara dalam tanah dapat menunjang pertumbuhan akar bibit kopi Robusta. Pertumbuhan akar yang baik akan meningkatkan volume akar. Pemberian kompos limbah sayursayuran dosis 0 g/tanaman hingga 80 g/tanaman menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata dalam mempengaruhi volume akar dan menghasilkan jumlah volume akar lebih rendah. Hal ini diduga karena pertumbuhan dan perkembangan perakaran tanaman terhambat akibat unsur hara dalam tanah belum mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman. Faktorfaktor yang mempengaruhi pola penyebaran akar antara lain adalah suhu, aerase, ketersediaan air dan unsur hara. Menurut Lakitan (2007), pemberian bahan organik seperti kompos pada media tanam sangat baik karena dapat meningkatkan daya serap serta daya ikat tanah terhadap air dan unsur hara yang merupakan faktor untuk perkembangan akar tanaman. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Pemberian kompos limbah sayursayuran berpengaruh nyata dalam meningkatkan pertambahan tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun, pertambahan lingkar batang, luas daun dan volume akar bibit kopi Robusta. 2. Pemberian kompos limbah sayursayuran dengan dosis 120g/tanaman hinggga 160 g/tanaman lebih baik dalam meningkatkan pertambahan tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun, pertambahan lingkar batang, luas daun dan volume akar bibit kopi Robusta. umur 3-6 bulan. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, untuk penanaman bibit kopi Robusta umur 3-6 bulan yang terbaik disarankan menggunakan kompos limbah sayur-sayuran dengan dosis 160 g/tanaman Jom Faperta Vol. 4 No.1 Februari 2017 7

DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. 2014. Riau dalam Angka. Pekanbaru. Diakses tanggal 06 Oktober 2015. Dwijosapoetro, D. 1988. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta. Gardner, F. P., R.B. Pearce dan R.L. Mitchell. (terjemahan). 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Hadijah, S. 2000. Pertumbuhan dan hasil tanaman kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) yang ditanam dalam pola tanam tumpang sari dengan jagung (Zea mays L.) pada berbagai takaran kompos sampah kota. Skripsi Sarjana. Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Padang. Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Raja Grafindo Persada. Jakarta.. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Leiwakabessy, F. M. 1988. Kesuburan Tanah Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian IPB. Bogor. Lindawati, N. 2002. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia. Jakarta. Lukikariati S., L.P. Indriyani, Susilo A dan M.J. Anwaruddinsyah. 1996. Pengaruh naungan konsentrasi indo butirat terhadap pertumbuhan batang awash manggis. Balai Penelitian Tanaman Buah Solok. Vol. 6 (3) : 220-226. Mulyadi, A. 2008. Karakteristik kompos dari bahan tanaman kaliandra, jerami padi dan sampah sayuran. Fakultas Pertanian IPB. Bogor. Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta. Prawinata, W. S., Harran dan P. Tdjandronegoro. 1995. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan II. Fakultas Pertanian IPB. Bogor. Rakasiwi, R. 2014. Pengaruh pupuk kompos limbah sayur dan pupuk NPK tablet terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis (Zea mays L. Var. saccharata Sturt). Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pekanbaru. (Tidak dipublikasikan).