STRATEGI GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI SMP AL ISLAM KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan Dan Konseling di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hlm.9.

STRATEGI GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI SMP AL ISLAM KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

BAB I PENDAHULUAN. langsung, baik secara face to face maupun melalui media (telepon atau

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempunyai karakter yang baik sesuai dengan harapan pemerintah. Salah

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi kehidupan peserta didik. pelayanan bimbingan dan konseling adalah: (1) masalah-masalah pribadi,

PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan manusia menurut (Marin, 2008) pada dasarnya terdiri

BAB IV ANALISIS. 2002), hlm.22

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP N I Sine Tahun Ajaran 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini, banyak sekali persoalan yang dihadapi para remaja antara

keberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008

PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU AKIDAH AKHLAK DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR PAI (Studi di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura)

LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia menurut Islam. Pada dasarnya manusia adalah makhluk Allah,

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENERAPAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI. (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. Tahun Ajaran 2011/2012) NASKAH PUBLIKASI

MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah*

HUBUNGAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN MATA PELAJARAN AKHLAK (STUDI KASUS KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013)

1988), 2 W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (Jakarta: PT. Gramedia, 2007), hlm.364.

MARINI FITRI RAHMAWATI A

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMPERBAIKI AKHLAK SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BHINEKA KARYA 05 TERAS BOYOLALI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam rangka membangun manusia Indonesia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. unik dan mereka lebih tertarik dengan dirinya sendiri hanya saja sebagai

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, membuat keputusan dan memecahkan masalah. Oleh karena itu, sekolah untuk mengarahkan remaja melalui bimbingan konseling.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan Nasional

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Offset, 2014, hlm Ibid, hlm Helmawati, Pendidikan Keluarga Teoritis dan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya

ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

ANNISA ROSMA FEBRIYANI A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencapai. keseimbangan jasmaniah dan rohani menuju kedewasaan, disinilah untuk

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai DerajatSarjana S-1. Oleh: HAFNI ISTIKHOMAH A

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB V PEMBAHASAN. pustaka. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknis analisis.

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMA MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

Diajukan Oleh: Friska Tiananda A

Oleh: HESTI NUFRIDA A

DEWI ARIANTI PUJI ASTUTI A

BAB I PENDAHULUAN. kenakalan remaja lainnya yang menyebabkan terhambatnya kreatifitas siswa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa sekarang Bangsa Indonesia hidup di zaman global yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual. tertuang dalam sistem pendidikan yang dirumuskan dalam dasar-dasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa dewasa awal adalah suatu masa dimana individu telah

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang memfasilitasi

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik yang mempunyai latar belakang yang berbeda.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH ORANG TUA MERANTAU TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS XI SMA NEGERI JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 2 KARTASURA

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

Diajukan Oleh: DESY NUR ROHMAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa. Di sekolah

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL SISWA. DI MTs HASBULLAH KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. mereka mengubah dirinya sendiri (QS. Ar Ra du/13: 11).

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PRESTASI BELAJAR DI TINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR PADA MATA KULIAH KOMPUTER AKUNTANSI I

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN)

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SDIT ABU JA FAR MUNGGUR KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD N WIRONANGGAN 01 TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Naskah Publikasi Ilmiah. Derajat Sarjana S-1. Oleh: IBNU TRI WICAKSONO A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGELOLAAN KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV-VI DI SDN 03 JATIPURWO TAHUN

UPAYA BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X MAN 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian menggunakan dua pendekatan yaitu secara kuantitatif dan

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN PENGENDALIANN DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII SMPN 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADAA KELAS VIII SMP NEGERI I SAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 03 NGLEBAK TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. dalam maupun luar negeri mudah diakses oleh setiap individu, khususnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewi Melati, 2014

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Identitas : Nissa (Nama Samaran)

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wangi Citrawargi, 2014

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Kewarganegaraan.

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

STRATEGI GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI SMP AL ISLAM KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh, Muhamad Ega M. NIM: G 000100133 NIRM: 10/X/02.2.1/T/4442 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

ii

ABSTRAK Strategi bimbingan konseling merupakan serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis yang disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan peserta didik. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu klien mengatasi permasalahan yang menimpanya sehingga menimbulkan pemikiran yang rasional sebagai dampak kecerdasan emosi yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan mendeskripsikan kondisi kecerdasan emosional peserta didik dan strategi bimbingan konseling dalam mengembangkan kecerdasan emosional peserta didik di SMP Al Islam Kartasura. Penelitian ini menitikberatkan pada hasil pengamatan, dokumen dan wawancara terhadap informan yang dipilih secara purposive. Analisis deduktif digunakan untuk menguji teori dengan fakta-fakta yang diperoleh di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa kondisi kecerdasan emosional peserta didik dibedakan berdasarkan jenjang pendidikannya. Pada kelas VII pengembangan kecerdasan emosional ditekankan pada pengenalan lingkungan belajar baru. Sedangkan untuk kelas VIII dan kelas IX lebih diarahkan pada proses bimbingan karir. tentunya dengan memperhatikan kompetensi kecerdasan emosional sebagai alat ukurnya yang mana sebagian kompetensi tersebut belum terpenuhi oleh peserta didik namun terlihat progres yang baik dalam perkembangannya. Strategi bimbingan konseling dalam mengembangkan kecerdasan emosional di SMP Al Islam Kartasura berdasarkan kasus yang terjadi, identifikasi kebutuhan termasuk dalam bimbingan pribadi. tahap selanjutnya adalah perencanaan, pada tahap perencanaan guru bimbingan konseling menyusun rencana pelaksanaan layanan bimbingan konseling yang disesuaikan dengan program tahunan. Pada tahap pelaksanaan, proses bimbingan menggunakan teknik wawancara secara langsung kepada peserta didik melalui tahap-tahap pengembangan pemikiran yang rasional. Tahap akhir yaitu evaluasi bimbingan konseling hanya berdasarkan pada observasi tingkah laku peserta didik setelah diadakannya proses bimbingan dan konseling, tidak ada catatan tentang evaluasi kegiatan sehingga kegiatan ini belum memenuhi tahapan evaluasi. Kata Kunci: Strategi, Bimbingan Konseling, Kecerdasan Emosional iii

PENDAHULUAN Strategi bimbingan konseling merupakan serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis yang disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan peserta didik. Secara umum, masalahmasalah yang dihadapi peserta didik adalah masalah pribadi, masalah belajar, masalah pendidikan, masalah sosial, dan lain sebagainya. 1 Permasalahan yang dialami peserta didik di sekolah seringkali tidak dapat dihindari, meski dengan pengajaran akhlak terpuji sekalipun. Hal ini disebabkan karena sumber-sumber permasalahan peserta didik banyak yang berasal dari luar lingkungan sekolah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Reni (2008), didapatkan hasil bahwa remaja yang memiliki kecerdasan emosional rendah akan cenderung depresi. Selain itu juga remaja yang mempunyai masalah dalam kecerdasan emosi, akan sulit belajar, bergaul, tidak dapat 1 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 13. 1 mengontrol emosi, dan mudah sekali terjerumus pada hal-hal yang negatif. Hal negatif tersebut berupa kenakalankenakalan remaja seperti membolos sekolah, merokok, keluyuran, perkelahian secara perorangan atau kelompok, mabukmabukan, pemerasan, pencurian, perampokan, penganiayaan, dan penyalahgunaan obat-obat terlarang. 2 Ditambah lagi dengan data Dinas Sosial tahun 2000 menyatakan kurang lebih 90% korban penyalahgunaan narkotika adalah kelompok remaja. Menurut lembaga survei Indonesia sebanyak 13,2% dari total keseluruhan perokok adalah remaja dan sebagai peringkat pertama tertinggi perokok remaja di dunia. 3 Kemampuan dalam mengatur emosi peserta didik memerlukan sebuah program bimbingan dan konseling yang tepat untuk menumbuhkan kecerdasan emosional peserta didik. Dalam hal ini, 2 Nursanty. R. (2008). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Kecenderungan Depresi pada Remaja. Skripsi. UMS 3 Prawidya, A. (2010). Kenakalan Remaja. http://annisaprawidya.blogspot.com, diperoleh pada tanggal 26 Oktober 2014

kecerdasan emosional nantinya mampu memberi dampak positif terhadap mengembangkan kecerdasan emosional peserta didik di SMP Al Islam Kartasura? kemampuan peserta didik dalam mengelola emosinya. Sehingga peserta didik mampu mengatasi segala masalah yang dihadapi secara dewasa, bukan atas dasar pemikiran sesaat SMP Al Islam Kartasura memiliki peserta didik yang heterogen, dalam hal ini memiliki kecerdasan emosional yang berbeda satu dengan yang lain karena proses pendidikan yang berlangsung di keluarga dan masyarakat. Selain itu, program bimbingan dan konseling dalam upaya mengembangkan kecerdasan emosional dilakukan secara kekeluargaan sehingga peserta didik bebas berekspresi terhadap masalah yang sedang dihadapinya. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis ingin memfokuskan penelitian pada (1) Bagaimana kondisi kecerdasan emosional peserta didik di SMP Al Islam TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka merupakan uraian singkat tentang hasil-hasil penelitin yang telah dilakukan sebelumnya, yang berkaitan dengan masalah sejenis sehingga dapat diketahui secara jelas posisi dan kontribusi penelitian. Beberapa penelitian yang sejenis tersebut antara lain: 1. Salamah dalam skripsinya yang berjudul Bimbingan dan Konseling Islam dalam Menangani Kasus Kleptomania (Studi Kasus Siswa SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang) menyimpulkan bahwa proses pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam dalam menangani kasus kleptomania pada siswa di SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian, penyembuhan, dan pemberian nasehat Kartasura? (2) Bagaimana strategi guru yang Islami oleh Guru BK/ psikolog bimbingan dan konseling dalam yang berkerja sama dengan wali kelas 2

dan guru agama untuk membantu menyelesaikan masalah pada siswa dengan bimbingan konseling Islam dan treatment/ terapi yang di berikan berupa sholat berjamaah, dzikir asmaulkhusna, doa bersama dan terapi taubat. Semuanya disampaikan dengan secara langsung kepada siswa dengan berdialog, Tanya jawab, dan dengan persuasive. 4 2. Ariyanto dalam skripsinya yang sekolah, tetapi juga ketika di luar sekolah. Peserta didik yang berada di lingkungan kurang baik membutuhkan bimbingan, arahan yang benar, agar tidak terpengaruh dengan pergaulan bebas. 5 3. Khasanah, Annisa Nur (2011) dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Bimbingan Konseling Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 berjudul Peranan Bimbingan dan Gatak Tahun Pelajaran 2010/2011 Konseling dalam Membentuk Akhlak Terpuji Peserta Didik di MTs Nu 02 Al- Ma arif Boja Kendal menyimpulkan bahwa peranan guru BK membimbing peserta didiknya dalam praktik kehidupan sehari-hari akan menuntun pembentukan karakter seserta didik yang berada pada masa pubertas. Peran guru BK sebagai pembimbing, sebagai contoh maupun sebagai penasehat tidak hanya ketika peserta didik belajar di menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif antara kecerdasan emosional dan bimbingan konseling dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas VII SMP Negeri 2 gatak tahun ajaran 2010/2011 dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier ganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 10.259 > 3.134 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. 4) Hasil uji koefisien determinasi (R2) 4 Salamah. 2013. Bimbingan dan Konseling Islam dalam Menangani Kasus Kleptomania (Studi Kasus Siswa SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang). Semarang: IAIN Walisongo Semarang 3 5 Ariyanto. 2013. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Membentuk Akhlak Terpuji Peserta Didik di MTs Nu 02 Al-Ma arif Boja Kendal. Semarang: IAIN Walisongo Semarang

sebesar 0.234 menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel Kecerdasan Emosional dan Bimbingan Konseling terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 23.4% sedangkan 76.6% dipengaruhi oleh variabel lain. 6 Dari penelitian sebelumnya, penelitian ini memiliki perbedaan dari segi objek penelitian dan fokus penelitian. Sehingga penelitian ini merupakan penelitian lanjutan terhadap permasalahan mengenai bimbingan konseling dan pengembangan kecerdasan emosional. alami sesuai dengan kondisi objektif di lapangan, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kualitatif. 7 Peneliti menggunakan metode penulisan kualitatif karena menginginkan informasi lebih mendalam tentang strategi bimbingan konseling dalam mengembangkan kecerdasan emosional peserta didik dan kondisi kecerdasan emosinal peserta didik di SMP Al Islam Kartasura tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dilakukan di SMP Al Islam Kartsura. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah guru bimbingan konseling dan peserta didik SMP Al Islam METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendakam dalam konteks waktu dan situasi yang Kartasura. Sedangkan objek penelitian ini adalah strategi guru bimbingan konseling dalam mengembangkan kecerdasan emosional peserta didik serta kondisi kecerdasan emosional peserta didik di SMP Al Islam Kartasura tahun pelajaran 2014/2015. bersangkutan, dilakukan secara wajar dan 6 Khasanah, Annisa Nur. 2011. pengaruh kecerdasan emosional dan bimbingan konseling terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas vii SMP Negeri 2 Gatak tahun pelajaran 2010/2011. Surakarta: UMS 7 Arifin, Zaenal. 2012.Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hlm 29 4

Penelitian ini menitikberatkan pada hasil pengamatan, dokumen dan wawancara terhadap informan yang dipilih secara purposive. Analisis deduktif digunakan untuk menguji teori dengan fakta-fakta yang diperoleh di lapangan. Adapun sumber data primer diperoleh dari hasil pengamatan dan A. Kondisi Kecerdasan Emosional Peserta Didik di SMP Al Islam Kartasura Tahun 2014/2015 Menurut Salovey dan Mayer, seseorang dikatagorikan memiliki kecerdasan emosional apabila memiliki kompetensi dalam kesadaran diri, manajemen emosi, motivasi diri, empati wawancara terhadap guru bimbingan dan mengelola hubungan. 8 Selain itu, konseling dan peserta didik di SMP Al Islam kartasura. Sedangkan sumber data sekundernya diperoleh dari dokumen kegiatan bimbingan konseling. kompetensi tersebut harus berjalan sesuai dengan tingkatan tertentu, yang mana dalam menjalin suatu hubungan, seseorang harus mengerti dirinya sendiri dan pengelolaan diri dan HASIL DAN PEMBAHASAN Pada dasarnya, strategi layanan bimbingan konseling yang dilaksanakan di SMP Al Islam Kartasura mempunyai tujuan untuk memfasilitasi peserta didik berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier. Strategi layanan bimbingan konseling dapat tercapai sesuai dengan tujuan apabila disusun secara sistematis dan dengan konsep yang jelas. 5 kesadaran sosial terlebih dahulu. Berdasarkan hal tersebut, pengembangan kecerdasan emosional peserta didik disesuaikan terhadap jenjang pendidikannya dan kebutuhan peserta didik. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap guru bimbingan konseling, peneliti kurang mendapat mengenai gambaran kondisi kecerdasan 8 Martin, D Anthony. 2003. Emotional Quality Management. Jakarta: Arga. Hlm 27-28

emosional peserta didik yang dijelaskan pada kompetensi kecerdasan emosional. sebagai dampak dari kecerdasan emosional yang baik. Akan tetapi peneliti mendapatkan Sedangkan berdasarkan penjelasan mengenai pengembangan kecerdasan emosional yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling tetapi dengan mempertimbangkan kompetensi kecerdasan emosional seperti yang diungkapakan pada teori yang dipakai oleh peneliti. Berdasarkan pemaparan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, kondisi kecerdasan emosional peserta didik di kelas VII lebih ditekankan pada pengenalan lingkungan belajar yang baru dan teman-teman baru. Sedangkan untuk kelas VIII dan IX, pengembangan kecerdasan emosional peserta didik lebih diarahkan pada bimbingan karir. Selain itu, pengembangan kecerdasan wawancara yang dilakukan terhadap peserta didik, peneliti menemukan gambaran terhadap kondisi kecerdasan emosional melalui serangkaian tanya jawab yang disesuaikan dengan kompetensi kecerdasan emosional. Berdasarkan pengukuran dengan menggunakan kompetensi kecerdasan emosional yang disebutkan oleh Salovey dan Mayer, tingkat kecerdasan emosional peserta didik berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Meskipun beberapa kompetensi tidak terpenuhi dalam katagori kecerdasan emosional, tetapi guru bimbingan konseling selalu berupaya untuk mengembangkannya melalui berbagai kegiatan bimbingan konseling. emosional dilakukan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi peserta didik untuk menanamkan pemikiran yang rasional 6

B. Strategi Bimbingan Konseling dalam mengaktualisasikan dirinya secara utuh. Mengembangkan Kecerdasan Hal ini sesuai dengan yang Emosional Peserta Didik di SMP Al Islam Kartasura Tahun 2014/2015 Pada dasarnya, strategi layanan bimbingan konseling yang dilaksanakan di SMP Al Islam Kartasura mempunyai tujuan untuk memfasilitasi peserta didik berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier. Strategi layanan bimbingan konseling dapat tercapai sesuai dengan tujuan apabila disusun secara sistematis dan dengan konsep yang jelas. Strategi layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah taktik yang direncanakan untuk melakukan layanan bimbingan dan konseling agar layanan bimbingan dan konseling di sekolah dapat mencapai tujuannya, yaitu konseli atau peserta didik dapat mengenal, memahami dirinya dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya yang pada akhirnya dapat dilaksanakan pada SMP Al Islam Kartasura, sebagaimana yang dipaparkan dalam hasil penelitian di lapangan. SMP Al Islam Kartasura melaksanakan beberapa layanan bimbingan konseling untuk membantu peserta didik dapat mengenal, memahami, dan mengembangkan potensi yang ada pada diri peserta didiknya, di antaranya layanan orientasi, layanan informasi, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan dan layanan dukungan sistem. Pelaksanaan strategi layanan bimbingan dan konseling pada umumnya mengikuti empat langkah pokok, yaitu identifikasi kebutuhan, penyusunan rencana kerja, pelaksanaan kegiatan, dan penilaian kegiatan. Keempat rangkaian di atas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan. 7

Guru bimbingan konseling mengidentifikasikan kebutuhan dan permasalahan peserta didik berdasarkan atas empat bidang bimbingan antara lain; bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan belajar dan bidang bimbingan karier. Berdasarkan identifikasi tersebut, permasalahan yang menjadi subjek penelitian dikatagorikan dalam bimbingan pribadi. prioritas kebutuhan, baik kebutuhan masing-masing peserta didik maupun kebutuhan sekolah secara umum. Rencana kegiatan pelayanan bimbingan konseling meliputi kegiatan di dalam kelas dan di luar kelas untuk masingmasing kelas peserta didik yang menjadi tanggung jawab konselor. Hal ini sesuai dengan yang dilaksanakan di SMP Al Islam Kartasura yang menyesuaikan tempat kegiatan bimbingan dan konseling dengan materi yang diberikan dalam layanan bimbingan konseling Hal tersebut sesuai dengan yang dilaksanakan di SMP Al Islam Kartasura yang sudah dipaparkan dalam Perencanaan kegiatan hasil penelitian lapangan bahwasanya bimbingan konseling mengacu pada program tahunan yang telah dijabarkan ke dalam program semester, program bulanan dan program mingguan serta program kerja layanan bimbingan konseling. Rencana kegiatan bimbingan strategi layanan bimbingan konseling dan kegiatan pendukung diberikan kepada peserta didik berdasarkan dari program yang terencana dan sesuai identifikasi kebutuhan dan permasalahan peserta didik. juga disusun atas dasar jenis-jenis dan Pelaksanaan kegiatan merupakan realisasi rencana program bimbingan yang telah disusun. Selain itu, rencana kegiatan bimbingan dan konseling juga harus disesuaikan dan diintegrasikan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya serta disusun 8

secara spesifik dan realistik, atau benarbenar dilaksanakan. Hal tersebut sesuai dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling SMP Al Islam Kartasura bahwasanya strategi layanan bimbingan konseling yang diidentifikasi dapat menunjang strategi lainnya, maka strategi layanan bimbingan dan konseling tersebut dapat dilaksanakan dalam waktu yang sama, seperti yang ada dalam dokumentasi identifikasi kebutuhan dan permasalahan peserta didik. mempengaruhi prestasi belajarnya, ditambah klien berfikir bahwa solusi satu-satunya adalah bunuh diri. Selanjutnya konselor memadukan informasi yang disampaikan klien dengan proses berfikir yang rasional, sehingga klien mampu mengetahui hal yang mempengaruhi prestasi belajarnya yang menurun dan pemikirannya ra irrasional sebagai implikasi kecerdasan emosi yang belum berkembang. Pada tahap akhir konselor memberikan solusi untuk memecahkan masalah yang Pelaksanaan pengembangan dihadapi peserta didik sehingga timbul kecerdasan emosional memadukan beberapa teknik-teknik konseling. Antara lain wawancara langsung terhadap orang tua murid dan peserta didik. Selain itu, penggunaan rational emotive behavior therapy digunakan untuk menanamkan kecerdasan emosional melalui berbagai tahaptahap. Penyadaran tentang perilaku orang tuanya yang menyimpang mampu pemikiran yang rasional. Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan unsurunsur sebagaimana tercatum dalam satuan layanan dan satuan pendukung, untuk mengetahui efektivitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan, kemudian hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam laporan pelayanan program. 9

Berdasarkan pernyataan di atas, guru bimbingan konseling tidak konseling dan pelaksanaan bimbingan dan konseling memiliki kesesuaian mempunyai laporan pelayanan program antara teori yang digunakan oleh yang khusus untuk mencatat hasil penilaian kegiatan layanan bimbingan konseling. Jadi, penilaian yang dilaksanakan guru bimbingan konseling hanya berdasarkan observasi yang dilaksanakannya ketika proses kegiatan belajar mengajar bimbingan konseling, sedangkan untuk analisis dan tindak lanjut dari kegiatan layanan bimbingan dan konseling beliau menggunakan instrumen yang digunakan dalam kegiatan layanan bimbingan konseling tersebut, seperti hasil dari penyebaran angket serta laporan layanan konseling untuk layanan konseling perorangan. Padahal hasil penilaian proses yang jelas dapat meningkatkan kualitas kegiatan bimbingan dan konseling peneliti yang telah dijabarkan pada bab II dan data-data yang telah dipaparkan pada bab IV. Pada tahap evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling, guru bimbingan konseling memiliki kesesuaian terhadap apa yang dipaparkan pada wawancara yang dilakukan terhadap guru bimbingan konseling. Akan tetapi metode yang digunakan hanya pada observasi tingkah laku yang ditunjukkan oleh peserta didik setelah proses bimbingan konseling. Sehingga tidak bisa diketahui dengan pasti keberhasilan proses bimbingan konseling karena tidak ada dokumentasi terhadap evaluasi proses bimbingan konseling.. secara menyeluruh. Berdasarkan analisis di atas, kesesuaian identifikasi masalah peserta didik, perencanaan bimbingan dan 10

PENUTUP pribadi. tahap selanjutnya adalah A. Kesimpulan Berdasarkan pemaparan dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Kondisi kecerdasan emosional peserta didik dibedakan berdasarkan jenjang pendidikannya. Pada kelas VII pengembangan kecerdasan emosional ditekankan pada pengenalan lingkungan belajar baru. Sedangkan untuk kelas VIII dan kelas IX lebih diarahkan pada proses bimbingan karir. tentunya dengan memperhatikan kompetensi kecerdasan emosional sebagai alat ukurnya yang mana sebagian kompetensi tersebut belum terpenuhi oleh peserta didik namun terlihat perencanaan, pada tahap perencanaan guru bimbingan konseling menyusun rencana pelaksanaan layanan bimbingan konseling yang disesuaikan dengan program tahunan. Pada tahap pelaksanaan, proses bimbingan menggunakan teknik wawancara secara langsung kepada peserta didik melalui tahap-tahap pengembangan pemikiran yang rasional. Tahap akhir yaitu evaluasi bimbingan konseling hanya berdasarkan pada observasi tingkah laku peserta didik setelah diadakannya proses bimbingan dan konseling, tidak ada catatan tentang evaluasi kegiatan sehingga kegiatan ini belum memenuhi tahapan evaluasi. progres yang baik dalam perkembangannya. 2. Strategi bimbingan konseling dalam mengembangkan kecerdasan emosional di SMP Al Islam Kartasura berdasarkan kasus yang terjadi, identifikasi kebutuhan termasuk dalam bimbingan B. Saran-Saran Tanpa mengurangi rasa hormat kepada semua pihak, demi suksesnya kemajuan strategi layanan bimbingan konseling yang ada di SMP Al Islam Kartasura, peneliti berusaha memberikan 11

masukan dan pertimbangan terhadap penerapan strategi layanan bimbingan konseling, diantaranya: 1. Kepada Kepala SMP Al Islam Kartasura hendaknya menambah guru konselor, karena melihat jumlah peserta didik yang banyak yaitu 380 peserta didik tidak seimbang apabila ditangani oleh satu guru bimbingan dan konseling. 2. Sebaiknya hasil dari proses kegiatan belajar layanan bimbingan dan konseling ada bentuk apresiasinya dalam laporan hasil belajar peserta didik, dengan mencantumkan hasil nilai dari proses kegiatan belajar mengajar bimbingan dan konseling. 3. Setiap penerapan strategi layanan bimbingan konseling yang dibuat oleh DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zaenal. 2012.Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ariyanto. 2013. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Membentuk Akhlak Terpuji Peserta Didik di MTs Nu 02 Al-Ma arif Boja Kendal. Semarang: IAIN Walisongo Semarang Khasanah, Annisa Nur. 2011. pengaruh kecerdasan emosional dan bimbingan konseling terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas vii SMP Negeri 2 Gatak tahun pelajaran 2010/2011. Surakarta: UMS Martin, D Anthony. 2003. Emotional Quality Management. Jakarta: Arga. Nursanty. R. (2008). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Kecenderungan Depresi pada Remaja. Skripsi. UMS Prawidya, A. (2010). Kenakalan Remaja. http://annisaprawidya.blogspot.com, diperoleh pada tanggal 26 Oktober 2014 Salamah. 2013. Bimbingan dan Konseling Islam dalam Menangani Kasus Kleptomania (Studi Kasus Siswa SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang). Semarang: IAIN Walisongo Semarang Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), guru bimbingan dan konseling hendaknya diperjelas dengan memberikan evaluasi yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga ada tindak lanjut yang perlu diberikan kepada peserta didik. 12