ABSTRAK. Kata Kunci : Agresivitas Pajak, CSR, Kualitas Audit, Kepemilikan Institusional

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTARISI HALAMAN PENGESAHAN/PERSETUJUAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Berikut ini adalah data perbandingan target dan realisasi penerimaan pajak tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan perusahaan yang melakukan penghindaran pajak (tax avoidance).

Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

Kata Kunci: Pengungkapan CSR, Profitabilitas, Inventory Intensity, Capital Intensity, Leverage, Agresivitas Pajak

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Abstrak. Kata kunci: penghindaran pajak, corporate governance, koneksi politik, leverage, dan return on asset

DAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang Republik Indonesia No 28 Tahun 2009 yaitu kontribusi wajib kepada negara

BAB I PENDAHULUAN. dari sektor pajak. Lebih dari 70 % pengeluaran Negara dibiayai oleh pajak

BAB I PENDAHULUAN. program-program pembangunan yang dapat dinikmati rakyat. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi melalui pembangunan infrastruktur, aset-aset publik, dan fasilitas umum

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari sektor pajak. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Perpajakan pasal 1 ayat 1, definisi pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. Pajak memiliki peranan penting dalam proses pembangunan suatu bangsa dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, KUALITAS AUDIT, DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA AGRESIVITAS PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan pendapatan terbesar negara yang dikelola pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Laba perusahaan dalam perpajakan digunakan sebagai dasar. perhitungan pajak. Dalam UU KUP No. 28 Tahun 2007, pajak merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspektasi Klien dalam Audit Judgment.

BAB I PENDAHULUAN. informasi laporan yang andal dan dapat dipercaya sebagai dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 15,30%, sedangkan pertumbuhan alamiahnya rata-rata. dibandingkan dengan pertumbuhan alamiahnya. Hal ini menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber pendanaan penting bagi perekonomian Indonesia. Dari

Adinda Lionita H Ani Kusbandiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa dekade lalu, pajak hanya dianggap sebagai pelengkap

BAB III METODE PENELITIAN. yang berhubungan dengan penerimaan pajak akan selalu dibahas.

BAB I PENDAHULUAN. anggarannya. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengandalkan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak memiliki peranan penting dalam perekonomian negara kita. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Definisi pajak menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu sumber penerimaan negara yang paling besar adalah pajak.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari kinerja suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan keuangan ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembayaran pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era pembangunan dan pembiayaan saat ini, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perpajakan di Indonesia yang menggunakan self assessment system,

Judul : Pengaruh Variabel Keuangan, Non Keuangan dan Ekonomi Makro terhadap Underpricing

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan negara diatur dengan undang undang. Hal ini. tarif pajak yang tertuang pada Undang-Undang No.36 tahun 2008 pasal 17

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor

PENGARUH PROFITABILITAS DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Abstrak. Kata kunci: audit report lag, audit tenure ukuran kantor akuntan publik, dan spesialisasi auditor.

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan perpajakan (

Abstrak. Kata kunci : Kinerja Auditor, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi, Komitmen Organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan komisaris independen terhadap tax avoidance membutuhkan kajian teori

Nim : Abstrak

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara terbesar yang digunakan untuk membiayai semua pengeluaran

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan.

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan nasional serta menjadi unsur utama untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan hilangnya kepercayaan publik dan investor untuk berinvestasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun Alasan pemilihan. mencerminkan kondisi nyata di lapangan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang paling

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan selama satu periode akuntansi (Kasmir, 2011). Adanya

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang Undang Ketetapan Umum dan Tata Cara Perpajakan

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang. Pajak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan pengembangan usaha dan perluasan jaringan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan suatu kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu kepada para stakeholder, laporan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang telah go public dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia wajib

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini sebagai sumber penerimaan terbesar negara. yang terlihat dalam Tabel 1.1 berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sektor pemasukan tersebesar kas negara. Penerimaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan sumber daya alam negara di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) muncul sebagai respons terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang paling besar

BAB I PENDAHULUAN. sumber migas dan non migas. Pelaksanaan perpajakan diatur oleh pemerintah Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang terbesar, terbukti. (

ABSTRAK. Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Manajemen Laba, Tobin Q, Discretionary Accruals. vii

BAB I PENDAHULUAN. tersebut membuat banyak perusahaan akhirnya memakai berbagai cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. keuangan harus menyajikan informasi yang berintegritas tinggi (PSAK no. 1,

BAB I PENDAHULUAN. subjek pajak badan. Penjelasan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 pasal 2

Judul : Pengaruh Penilaian Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital

BAB I PENDAHULUAN. sehingga terciptalah kesejahteraan nasional. Dalam melaksanakan pembangunan,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses

Abstrak. Kata Kunci : Profesionalisme, Komitmen organisasi, Locus of Control Internal, Etika profesi dan Kinerja.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak hingga saat ini merupakan aspek ekonomi dan aspek keuangan yang paling penting dalam dunia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada suatu masyarakat untuk selanjutnya digunakan bagi pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan umum (Siti Resmi, 2011:1). Fungsi pajak ada 2 yaitu fungsi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah dan sebagai alat dalam mengatur pelaksanaan kebijakan di bidang

Transkripsi:

Judul : Pengaruh Corporate Social Responsibility, Kualitas Audit, dan Kepemilikan Institusional pada Agresivitas Pajak (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI periode 2013-2015) Nama : Ni Putu Deiya Suprimarini Nim : 1306305169 ABSTRAK Agresivitas pajak merupakan upaya perusahaan untuk menurunkan beban pajak perusahaan. Tindakan pajak agresif perusahaan akan menyebabkan tidak tercapai target penerimaan pajak negara.tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh corporate social responsibility, kualitas audit, dan kepemilikan institusional pada agresivitas pajak. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2015. Sampel ditentukan berdasarkan purposive sampling sehingga diperoleh 99 sampel. Data dikumpulkan melalui metode nonparticipant observation. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis, corporate social responsibility berpengaruh negatif signifikan terhadap agresivitas pajak. Kualitas audit berpengaruh positif signifikan terhadap agresivitas pajak. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak Kata Kunci : Agresivitas Pajak, CSR, Kualitas Audit, Kepemilikan Institusional 1

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian... 7 1.3 Tujuan Penelitian... 8 1.4 Kegunaan Penelitian... 8 1.5 Sistematika Penulisan... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep... 13 2.1.1 Teori Legitimasi... 13 2.1.2 Teori Stakeholder... 15 2.1.3 Good Corporate Governance... 16 2.1.4 Agresivitas Pajak... 17 2.1.5 Corporate Social Responsibility... 19 2.1.6 Kualitas Audit... 20 2.1.7 Kepemilikan Institusional... 21 2.2 Hipotesis Penelitian... 23 2.2.1 Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas Pajak... 23 2.2.2 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Agresivitas Pajak... 25 2.2.3 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Agresivitas Pajak... 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 28 3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian... 29 3.3 Objek Penelitian... 29 3.4 Identifikasi Variabel... 29 3.5 Definisi Operasional Variabel... 30 3.6 Jenis dan Sumber Data... 33 2

3.6.1 Jenis Data... 33 3.6.2 Sumber Data... 34 3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel... 34 3.7.1 Populasi... 34 3.7.2 Sampel... 34 3.7.3 Metode Penentuan Sampel... 35 3.8 Metode Pengumpulan Data... 35 3.9 Teknik Analisis Data... 36 3.9.1 Uji Asumsi Klasik... 36 3.9.2 Analisis Regresi Linier Berganda... 38 3.9.3 Uji Hipotesis... 39 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah atau Wilayah Penelitian... 41 4.2 Statistik Deskriptif... 42 4.3 Uji Asumsi Klasik... 44 4.4 Uji Statistik... 47 4.5 Pengujian Hipotesis... 48 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian... 51 4.6.1 Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas Pajak... 51 4.6.2 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Agresivitas Pajak... 52 4.6.3 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadapagresivitas Pajak... 54 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 55 5.2 Saran... 56 DAFTAR RUJUKAN... 58 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 64 3

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Penerimaan Pajak Periode 2011-2015... 2 Tabel 3.1 91 Indikator Berdasarkan GRI-G4... 64 Tabel 4.1 Hasil Seleksi Sampel Penelitian... 41 Tabel 4.2 Statistik Deskriptif... 42 Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)... 44 Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas... 45 Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin Watson... 46 Tabel 4.6 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Glejser... 47 Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linier Berganda... 47 Tabel 4.8 Daftar Sampel Penelitian... 71 Tabel 4.9 Tabulasi Data Penelitian... 72 4

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian... 28 5

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1... 64 Lampiran 2... 71 Lampiran 3... 72 Lampiran 4... 75 Lampiran 5... 76 Lampiran 6... 77 Lampiran 7... 78 Lampiran 8... 79 Lampiran 9... 80 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak secara umum diartikan sebagai pungutan yang dilakukan oleh pemerintah berdasarkan oleh peraturan perundang-undangan yang hasilnya digunakan untuk pembiayaan pengeluaran umum pemerintah. Pajak menjadi salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan untuk menyokong pembangunan nasional. Perusahaan dalam konteks perpajakan merupakan wajib pajak yang memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Dalam hal pembiayaan pembangunan negara, pajak menyumbangkan pendapatan negara hingga 70 persen dari total biaya pembangunan (www.pikiran-rakyat.com, 2016). Hal ini menunjukan besarnya peran pajak untuk menunjang kesejahteraan dan kemajuan negara. Besarnya peranan pajak untuk membiayai pembangunan nasional agar dapat menciptakan kesejahteraan dan kemajuan negara tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Perbandingan realisasi penerimaan negara dari sektor pajak dari tahun 2011 sampai dengan 2015 disajikan pada Tabel 1.1 berikut; 7

Tahun Tabel 1.1 Penerimaan Pajak Periode 2011-2015 Target Penerimaan Pajak (Triliun Rupiah) Realisasi Penerimaan Pajak (Triliun Rupiah) Persentase Realisasi Penerimaan Pajak 2011 879 874 99,4% 2012 1016 981 96,48% 2013 1148 1077 93,81% 2014 1246 1134 91,70% 2015 1489 1253 82,90% Sumber: Data Diolah, Kementrian Keuangan Republik Indonesia, 2016 Penerimaan negara dari sektor pajak dalam lima tahun terakhir tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat besarnya realisasi penerimaan negara dari sektor pajak yang meliputi semua jenis pajak pada tahun 2011 adalah sebesar 99,4 persen, tahun 2012 sebesar 96,48 persen, tahun 2013 sebesar 93,81 persen, tahun 2014 sebesar 91,70 persen dan tahun 2015 sebesar 82,90 persen. Penerimaan pajak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya penerimaan pajak tersebut adalah upaya efisiensi beban pajak oleh wajib pajak (Putra dan Merkusiwati, 2016). Perusahaan berusaha mengefisiensikan beban pajaknya sehingga dapat memaksimalkan laba perusahaan (Maharani, 2015). Salah satu usaha yang dilakukan perusahaan untuk mencapai laba yang diharapkan adalah melakukan upaya mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar. Akibat dari usaha tersebut timbul konsekuensi tindakan manajerial dalam perusahaan, khususnya tindakan manajerial yang dirancang untuk meminimalkan kewajiban pajak perusahaan. 8

Tindakan manajerial untuk meminimalkan bahkan menghilangkan kewajiban pajak perusahaan sering disebut dengan agresivitas pajak. Hlaing (2012) menyatakan bahwa agresivitas pajak adalah kegiatan perencanaan pajak semua perusahaan yang terlibat dalam usaha mengurangi tingkat effective tax rate (ETR) perusahaan. Slemrod (2004) berpendapat bahwa agresivitas pajak merupakan kegiatan yang lebih spesifik, yaitu mencakup transaksi yang tujuan utamanya adalah untuk menurunkan kewajiban pajak perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa agresivitas pajak sebagai semua upaya yang dilakukan oleh pihak manajemen untuk meminimalisir atau menekan beban pajak dari yang seharusnya dibayar oleh perusahaan (Aryudanto, 2016). Perusahaan yang agresif pajak memiliki efek yang negatif pada masyarakat (Landolf, 2006). Menurut Lanis dan Richardson (2012) pandangan masyarakat mengenai perusahaan yang melakukan tindakan agresivitas pajak adalah perusahaan dianggap telah membentuk suatu kegiatan yang tidak bertanggung jawab secara sosial dan tidak sah. Menurut Freedman (2003) tindakan perusahaan dalam hal meminimalkan pembayaran pajak tidak sesuai dengan harapan masyarakat karena pembayaran pajak perusahaan memiliki impikasi penting bagi masyarakat dalam hal pendanaan barang publik seperti pendidikan, pertahanan nasional, kesehatan masyarakat dan hukum. Terbongkarnya skandal penghindaran pajak oleh Starbucks di Inggris membuktikan ada upaya-upaya masif oleh perusahaan untuk menurunkan beban pajak perusahaan. Selama periode 2008-2010, Starbucks mengalami kerugian atas 9

operasi perusahaan di Inggris. Namun, hasil investigasi kantor berita Reuters menunjukan bahwa keuntungan penjualan Starbucks di Inggris selama periode tersebut mencapai 1,2 milyar poundsterling. Berbagai upaya dilakukan oleh Starbucks untuk mengaku rugi di Inggris sehingga perusahaan tersebut bebas dari kewajiban pajaknya. Mulai dari biaya lisensi atas desain, resep, atau logo Starbucks ke anak perusahaan di Belanda, biaya pembelian biji kopi dari cabang di Swiss hingga biaya utang antarcabang (www.gatra.com, 2017). Prilaku pajak agresif baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang akan sangat merugikan negara. Dalam jangka pendek negara akan kehilangan penerimaan pajak yang dapat digunakan untuk membiayai pelaksanaan proyek-proyek pembangunan sehingga akan menghambat proses pembangunan secara keseluruhan. Hal tersebut memotivasi dilakukannya penelitian tentang agresivitas pajak. Karena penerimaan pajak yang optimal akan mendorong kesejahteraan dan kemakmuran negara. Penelitian tentang agresivitas pajak telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Lanis dan Richardson (2012) meneliti tentang pengaruh corporate social responsibility terhadap agresivitas pajak. Kanageratnam et al. (2016) meneliti pengaruh kualitas audit terhadap agresivitas pajak. Penelitian tentang agresivitas pajak juga dilakukan oleh peneliti dari Indonesia seperti Dewi dan Jati (2014) yang meneliti tentang pengaruh karakter eksekutif, karakteristik perusahaan, dan dimensi tata kelola perusahaan yang baik pada tax avoidance. 10

Penelitian Lanis dan Richardson (2012) menemukan bahwa CSR berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Lanis dan Richardson (2012), menegaskan bahwa CSR merupakan faktor kunci kesuksesan dan kelangsungan hidup perusahaan. Watson (2011) menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai peringkat yang rendah dalam CSR dianggap sebagai perusahaan yang tidak bertanggung jawab secara sosial sehingga dapat melakukan strategi pajak yang lebih agresif dibandingkan perusahaan yang sadar sosial. Penelitian Jessica dan Toly (2014), dan Wahyudi (2015) memiliki hasil yang berbeda dari penelitian Lanis dan Richardson (2012). Hasil penelitian menunjukan bahwa CSR tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Komitmen perusahaan terhadap CSR tidak mempengaruhi usaha perusahaan untuk menurunkan beban pajak. Kanageratman et al. (2016) menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap prilaku pajak agresif perusahaan. Kualitas audit adalah kinerja auditor dalam proses pengauditan yang sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), keahlian auditor, dan kode etik profesi akuntan publik. Laporan keuangan perusahaan yang diaudit oleh auditor di KAP Big Four dianggap lebih berkualitas. Hal ini karena KAP Big Four memiliki sumber daya partner melimpah sehingga menjadi keuntungan dalam penguasaan teknik audit dan pemahaman bisnis klien. Besarnya nilai kontrak KAP Big Four sebanding dengan risiko reputasi yang akan dihadapi oleh KAP Big Four. Hal ini mendorong partner KAP untuk saling mengawasi (peer 11

review) sehingga meningkatkan independensi dan kompetensi partner lain (DeAngelo, 1981). Penelitian tentang pengaruh kualitas audit terhadap agresivitas pajak juga dilakukan oleh Kurniasih dan Sari (2013). Penelitian tersebut menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara kualitas audit dengan prilaku pajak agresif perusahaan. Hasil Penelitian tersebut berlawanan dengan hasil yang diperoleh Kanageratman et al, (2016) yang menemukan bahwa terdapat hubungan negatif antara kualitas audit dengan agresivitas pajak. Semakin berkualitas audit yang dihasilkan auditor dianggap akan semakin mengurangi prilaku pajak agresif perusahaan. Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh umumnya institusi yang bertindak sebagai pihak yang memonitor perusahaan (Jaya et al, 2013). Semakin besar kepemilikan institusional maka semakin besar pengawasan yang dilakukan oleh pihak eksternal. Pemegang saham eksternal mempunyai insentif untuk memonitor dan mempengaruhi manajemen secara wajar untuk melindungi investasi mereka dalam perusahaan. Kesadaran pemilik institusional akan pentingnya pembayaran pajak yang mulai tinggi, selain itu kepemilikan saham institusional juga berfungsi sebagai kontrol yang baik terhadap tindakan manajemen perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Jati (2014) tentang pengaruh kepemilikan institusional terhadap agresivitas pajak menunjukan tidak ada pengaruh kepemilikan institusional terhadap upaya penghindaran pajak perusahaan. Hasil yang 12

berbeda diperoleh oleh Pranata, Puspa dan Herawati (2013). Menurut mereka besar kecilnya kepemilikan institusional mempengaruhi kebijakan pajak agresif perusahaan. Objek penelitian ini adalah tingkat agresivitas pajak pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2015. Alasan memilih perusahaan manufaktur adalah karena perusahaan yang terdapat didalam industri manufaktur jumlahnya sebanyak 144 perusahaan dari 534 perusahaan yang terdaftar di BEI per 20 September 2016 (www.eddyelly.com, 2016). Perusahaan yang terdaftar di industri manufaktur mencapai 20 persen dari total perusahaan yang terdaftar di BEI sehingga prilaku pajak agresif pada industri manufaktur akan berpengaruh cukup signifikan terhadap penerimaan negara dari sektor pajak. Perusahaan manufaktur juga dipilih untuk menghindari bias efek industri. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai Pengaruh Corporate Social Responsibility, Kualitas Audit, dan Kepemilikan Institusional Pada Agresivitas Pajak (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015). 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 13

1) Apakah corporate social responsibility berpengaruh negatif terhadap tingkat agresivitas pajak? 2) Apakah kualitas audit berpengaruh negatif terhadap tingkat agresivitas pajak? 3) Apakah kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap tingkat agresivitas pajak? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh corporate social responsibility terhadap tingkat agresivitas pajak. 2) Untuk mengetahui pengaruh kualitas audit terhadap tingkat agresivitas pajak. 3) Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional terhadap tingkat agresivitas pajak. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan sebagai berikut: 1) Kegunaan Teoritis Hasil dari penelitian ini mendukung teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori legitimasi, yang menyatakan bahwa perusahaan perlu mendapatkan legitimasi dari masyarakat untuk kelangsungan operasi 14

perusahaan, dan teori stakeholder yang menyatakan bahwa perusahaan harus bertanggung jawab terhadap pihak-pihak yang terdampak atas kegiatan operasi perusahaan. Penelitian ini juga mampu membuat teori legitimasi dan teori stakeholder menjadi lebih kuat dan teruji. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini dapat menjadi dasar perumusan dan pembuatan kebijakan bagi pemerintah untuk mencegah terjadinya tindakan agresivitas pajak oleh perusahaan. Penelitian ini juga dapat mendorong perusahaan untuk tidak melakukan tindakan agresivitas pajak karena akan berdampak sangat luas termasuk rusaknya citra perusahaan dan kehilangan kepercayaan dari investor. Bagi investor, penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dalam menilai kinerja perusahaan sebagai bagian dari proses penanaman modal. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pertama dari skripsi yang berisikan penjelasan mengenai latar belakang permasalahan yang terkait dengan penelitian dan rumusan masalah penelitiannya. Bagian latar belakang masalah ini memaparkan fenomena dan informasi terkait 15

serta alasan peneliti melakukan penelitian dengan judul yang bersangkutan. Pemaparan mengenai informasi variabel terkait turut disertakan untuk mempermudah pembaca memahami penelitian ini. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Bab ini menjabarkan teori yang menjadi dasar dalam penelitian ini. Teori yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini telah dibuktikan kebenarannya dan digunakan dalam beberapa penelitian terdahulu yang terkait. Penggunaan teori sebagai dasar dalam penelitian ini bertujuan agar peneliti memiliki acuan dalam membangun hipotesis atau jawaban sementara. Disamping memaparkan kajian pustaka, pada bab ini juga dijelaskan mengenai hipotesis sementara peneliti yang disusun berdasarkan penelitian penelitian terdahulu dan didasarkan pada teori yang telah terbukti kebenarannya. Selanjutnya, hipotesis diterima atau ditolak akan ditentukan dalam bab pembahasan. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini. Termasuk desain penelitian, ruang lingkup atau wilayah penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data, meode pengumpulan data dan analisis data. Selain menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan, bab ini juga menjelaskan 16

mengenai variabel yang digunakan beserta dengan indicator pengukurannya. Populasi, sampel dan metode penentuan sampel yang digunakan peneliti juga dipaparkan pada bab ini. BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini memaparkan pembahasan mengenai hasil analisis yang telah dilakukan terkait dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Pembahasan yang dipaparkan harus serinci mungkin dan harus didasarkan pada teori teori pendukung yang terpercaya dan telah terbukti kebenarannya. Pada bab ini, seluruh permasalahan yang disampaikan oleh peneliti pada rumusan permasalahan akan terjawab. Selain itu keberhasilan hasil analisis yang telah dilakukan akan dipaparkan secara jelas dan dibahas secara mendalam. Tujuan dari pembahasan yang terperinci agar pembaca mudah dalam memahami informasi yang terkait dengan tujuan dan kegunaan penelitian ini. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab terakhir yang memaparkan mengenai simpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan berisikan pula saran untuk penelitian kedepannya yang mengangkat variabel terkait. Simpulan merupakan rangkuman atau garis besar dari seluruh ide, pemikiran, dan hasil analisis permasalahan penelitian. 17

Saran merupakan masukan yang diberikan oleh peneliti kepada peneliti selanjutnya yang mengangkat tema ataupun judul yang terkait dengan variabel penelitian ini. Tujuan dari adanya saran ini supaya peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan lebih baik lagi. 18