PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA SMK PN 2 PURWOREJO Oleh: Deni Setyawan, Adhetya Kurniawan Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: denisetiawan743@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) proses pembuatan media pembelajaran menggunakan pinnacele studio 9 (2) pengaruh media pembelajaran media Audio Video terhadap hasil belajar.metode penelitian ini menggunakan desain penelitian Research and Development. Teknik sampling yang digunakan yaitu sampling jenuh, Sampel yang diambil dengan jumlah 40 siswa. Pengumpulan data menggunakan instrumen dengan tes objektif pretest dan posttest. Uji analisis menggunakan statistik parametris dengan uji t-test.hasil dari penelitian menggunakan media Audio Video dengan siswa yang diajar menggunakan media konvensional setelah diberi perlakuan. Melalui uji t-tes dengan taraf kesalahan 5%, hasilnya t hitung lebih besar dari harga t tabel yaitu 2,34 > 1,66. Kata kunci: Pengembangan Media Audio Video, hasil belajar. PENDAHULUAN Dunia pendidikan berperan penting dalam pembangunan nasional indonesia terutama sebagai negara yang berkembang. Sardiman (2011:57) menyatakan tujuan pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang diharapkan dari siswa/subjek belajar, Setelah menyelesaikan/memperoleh pengalaman belajar. Tune Up adalah salah satu keterampilan yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan dari jurusan Teknik Sepeda Motor. Oleh karena itu pembelajaran untuk kompetensi Tune Up harus dilakukan secara maksimal. Upaya untuk memaksimalkan proses pembelajaan sering mengalami berbagai macam kendala. Hujair (2004:3) menyatakan media pembelajaran adalah mempunyai fungsi menyampaikan pesan pembelajaran, dapat dikatakan bahwa bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan saran untuk menyampaikan pesan. Bentuk-bentuk simulus dapat dipergunakan sebagai media, diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam lalu di gabungkan menjadi satu dan menjadikan suatu bentuk film. Salah satu faktor yang dirasakan oleh guru dalam pembelajaran Tune Up adalah masalah strategi pembelajaran. Metode yang digunakan dalam pembelajaran masih terbatas sehingga proses pembelajaran terkesan monoton 59
ISSN: 2303-3738 dan kadang terasa membosankan. Hal ini dikarenakan didalam proses pembelajaran tersebut didominasi oleh guru dalam bentuk ceramah dan pemberian tugas. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 11 Desember 2013 dan informasi dari guru teknik sepeda motor di SMK PN 2 Purworejo, menemukan bahwa permasalahan tersebut juga disebabkan oleh kurang tersedianya media pembelajaran untuk Tune Up yang berbentuk video/film, sehingga kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara konvensional, yaitu dengan cara ceramah. Dengan ceramah membuat siswa menjadi gampang bosan, sehingga siswa jadi tidak mempunyai minat untuk mendengarkan. Akibatnya nilai dalam mata pelajaran Tune Up pun menjadi kurang maksimal.saat ini penggunaan media pembelajaran sangat penting untuk menunjang keberhasilan didalam sebuah kegiatan belajar mengajar. Untuk itulah seorang guru dituntut harus kreatif didalam pembuatan media tersebut. Salah satu media yang dapat digunakan yaitu menggunakan media video/film. Dengan menggunakan media audio video, siswa akan lebih memahami materi yang diajarkan dari pada hanya menggunakan metode ceramah. Saat ini penggunaan media pembelajaran sangat penting untuk menunjang keberhasilan didalam sebuah kegiatan belajar mengajar. Untuk itulah seorang guru dituntut harus kreatif didalam pembuatan media tersebut. Salah satu media yang dapat digunakan yaitu menggunakan media video/film. Dengan menggunakan media audio video, siswa akan lebih memahami materi yang diajarkan dari pada hanya menggunakan metode ceramah. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu kurangnya minat siswa di dalam model pembelajaran konvensional. Peningkatan hasil belajar dapat dilakukan melalui media pembelajaran audio video pada siswa kelas XI Teknik Sepeda Motor SMK PN 2 Purworejo METODE PENELITIAN Waktu dan tempat penelitian adalah di SMKPN 2 Purworejo, waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2014. Menurut Sugiyono (2011:297) Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development adalah metode 60
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan peroduk tertentu dan menguji keefektifan peroduk tersebut. Suharsimi Arikunto, (2010: 173). Mengemukakan apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitianya merupakan penelitian populasi.populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK PN 2 Purworejo terdiri dari 80 siswa. Dalam pengambilan sampel mengunakan teknik jenuh. Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas yang terdiri dari 40 siswa yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji kelayakan media yang telah dilakukan oleh ahli media dan ahli materi diperoleh hasil 77.5% berdasarkan hasil validasi ahli materi dan 75.0% berdasarkan hasil validasi ahli media. Sehingga dapat diketahui rata-rata uji kelayakan media adalah 76.5% dengan kualifikasi cukup valid sehingga tidak perlu direvisi. a. Uji coba satu-satu Berdasarkan data hasil uji coba satu-satu, secara keseluruhan dapat disimpulkan pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti adalah baik. Hasil uji coba satusatu, diperoleh 68.3%. Dari kriteria validasi data, 68.3% masuk dalam kriteria cukup valid. 61
ISSN: 2303-3738 b. Uji coba kelompok kecil Dari hasil validasi yang dilakukan terhadap audiens, diperoleh 77%. Dari kriteria validasi data, 77% masuk dalam kriteria cukup valid. Dibandingkan dengan uji coba satu-satu maka terdapat kenaikan skor cukup signifikan walaupun masih dalam kategori baik. c. Uji coba kelompok besar/ lapangan. Hasil uji kelompok besar diperoleh 81.5%. Dari kriteria validasi data, 81.5% masuk dalam kriteria valid. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dibuat efektif untuk digunakan. Pengujian t test perbedaan hasil belajar siswa antara nilai hasil pretest dan posttest pada kelompok eksperimen sesuai harga t hitung lebih besar dari harga t tabel yang ditetapkan (t hitung > t tabel) 2,34 > 1,66 maka diperoleh kesimpulan bahwa H 1 ditolak dan H 0. Dengan kesimpulan hipotesis yang menyatakan Terdapat peningkatan prestasi belajar kelompok eksperimen 62
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari hasil analisis data Bab VI, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa menggunakan media Audio video dengan siswa yang diajar menggunakan media konvensional setelah diberi perlakuan, Melalui uji t-tes dengan taraf kesalahan 5%, hasilnya t hitung lebih besar dari harga t tabel yaitu 2,34 > 1,66. Selain itu media pembelajaran tune up memperoleh angka 75,5% dari ahli materi dan 77,5% dari ahli media. Berdasarkan simpulan hasil penelitian maka saran peneliti adalah: (1) Bagi pihak sekolah. Agar dapat meningkatkanya hasil belajar siswa dengan mengumakan media audio video dalam pembelajaran tune up sepeda motor. (2) Bagi Peneliti Selanjutnya. Disarankan agar memperjelas kualitas gambar dalam pengeditan gambar agar hasil yang diperoleh lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka cipta. Hujair. 2004. Media pembelajaran. Bandung: Citra aditiya bakti. Sardiman. 2011. Interaksi motivasi & Belajar mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta 63