Oleh: Abstrak. Kata kunci: Belajar Bermakna, Advance Organizer, Hasil Belajar, Respon Siswa.

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh. Ni Putu Aryani Utami, NIM

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, snowball throwing, hasil belajar, respon siswa

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : Self Regulated Learning (SRL), hasil belajar, respon siswa

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

Oleh ABSTRAK. Kata-kata kunci : pembelajaran generatif, hasil belajar, dan respon.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY

Oleh ABSTRAK. Kata-kata kunci: model pembelajaran NHT, hasil belajar, respon.

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volum 2, Nomor 6, Agustus 2013

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013 ISSN I. PENDAHULUAN

Oleh. Putu Ayu Karunia Komala Dewi, NIM

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 3, Juli 2014 ISSN

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

Oleh. Komang Wahyu Sugiarsa, NIM Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : Accelerated Learning, VAK, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Hasil belajar, Respon siswa

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 3, Mei 2013

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran berbasis proyek, motivasi belajar, hasil belajar, respon siswa.

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 5, Juli 2013

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Oleh. Ni Made Dwi Puspitayani, NIM Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

Gede Nova Kertiana Putra 1, I Gede Sudirtha 2, I Made Gede Sunarya 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Penerapan Model Pembelajaran IKRAR untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Tata Boga SMK Nusa Dua Sawan Tahun Ajaran 2012/2013

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Roma Yunita 1), Sriwulandari 2), Suwondo 3) phone :

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

ARTIKEL SKRIPSI OLEH AYU LESTARI NIM JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

OLEH: JULWITA ANDANI PUTRI NPM.

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENGEMBANGAN APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TIK (MICROSOFT EXCEL

Komang Nia Purnamasari. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 PEKANBARU

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

Kata-kata Kunci: TAI, aktivitas, hasil belajar, passing bola voli.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL ACCELERATED LEARNING

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS KELINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 1, Januari 2013

Transkripsi:

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi Siswa Kelas VII J SMP Negeri 2 Tabanan Tahun Ajaran 2011-2012 Oleh: Halimatus Sakdiyah, NIM 0815051074 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha E-mail : imutzdiah@ymail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: 1) meningkatkan hasil belajar siswa dalam kompetensi dasar mengidentifikasi berbagai perangkat lunak program aplikasi dan mengidentifikasi kegunaan dari beberapa program aplikasi melalui penerapan model pembelajaran Advance Organizer, 2) mendeskripsikan respon siswa terhadap model pembelajaran Advance Organizer dalam kompetensi dasar mengidentifikasi berbagai perangkat lunak program aplikasi dan mengidentifikasi kegunaan dari beberapa program aplikasi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dimana subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII J SMP Negeri 2 Tabanan pada tahun ajaran 2011-2012 dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang. Jumlah siswa laki-laki sebanyak 20 orang dan 20 orang jumlah siswa perempuan. Objek penelitian berupa hasil belajar siswa dan respon siswa dalam kompetensi dasar mengidentifikasi berbagai perangkat lunak program aplikasi dan mengidentifikasi kegunaan dari beberapa program aplikasi. Data hasil belajar siswa diperoleh melalui tes kognitif, lembar observasi psikomotor dan lembar observasi afektif. Sedangkan untuk respon siswa, data di kumpulkan menggunakan angket. Pada penelitian siklus I diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 71,3, daya serap siswa 71,3%, sedangkan ketuntasan klasikal sebesar 77,5%. Pada penelitian siklus II diperoleh informasi terjadinya peningkatan hasil belajar siswa, terbukti dari peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I 71,3 menjadi 83,9 pada siklus II, daya serap siswa 71,3% pada siklus I menjadi 83,9% pada siklus II dengan kualifikasi tuntas, sedangkan ketuntasan klasikal meningkat dari siklus I sebesar 77,5% menjadi 100% pada siklus II. Berdasarkan angket respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran Advance Organizer pada mata pelajaran TIK khususnya dalam kompetensi dasar mengidentifikasi berbagai perangkat lunak program aplikasi dan mengidentifikasi kegunaan dari beberapa program aplikasi adalah positif dengan rata-rata sebesar 42,4. Kata kunci: Belajar Bermakna, Advance Organizer, Hasil Belajar, Respon Siswa. 572

The Application of Advance Organizer Model of Learning To Increase Student Learning Outcomes for Information and Communication Technology Students of VII J Class Student SMP Negeri 2 Tabanan 2011-2012 By: Halimatus Sakdiyah, NIM 0815051074 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha E-mail : imutzdiah@ymail.com Abstract This Research was aimed to: 1) to increase the result of students learning in identifying some various software and identifying some usefulness of some application programs through the implementation of Advance Organizer model of learning, 2) to describe the students respone of Advance Organizer model of learning the base competencies of identifying some usefulness of some application programs. This Research was classroom based action research, the subject of this research was students of VII J class at SMP Negeri 2 Tabanan in the academic year 2011-2012 with the number of subjects 40 students. The number of male students were 20 students and the female students were 20. The object of this research ware in the form of students learning, and students respone in the basic competencies identifying various software programs and identifying usefulness of several application programs. The students learning outcome data were obtained through cognitive tests, affective observation sheet, and psychomotor observation sheet. Meanwhile for the students respone, the data was gathered by using questionnaire. In the first cycle the mean score of the students result was 71,3, students power receive 71,3%, meanwhile the students passing classical competency was77,5%. In cycle 2 the information found that the students result was increased, it was proved that the mean score in cycle 1 was 71,3 became 83,9 in cycle 2, the students receive 71,3% in cycle 1 became 83,9% in cycle 2 the qualified was students passed the score, meanwhile the classical passing score was increased n cycle 1 from 77,5% became 100% in cycle 2. Based on the questionnaire of the students respone from the implementing Advance Organizer model learning in Technology Information and Communication learning especially basic competency fo identifying some software application program and identifying the using of some application program was positive in which the mean score was 42,4. Keywords: Learning Modules, Advance Organizer, Learning Outcomes, Student Respone. 573

1. PENDAHULUAN Di era globalisasi saat ini, kehadiran teknologi diharapkan mampu memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan pendidikan. Menyadari akan pentingnya peran teknologi, sejak tahun 2004 pemerintah Indonesia telah menetapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi mata pelajaran wajib yang terintegrasi dalam kurikulum sekolah. Mata pelajaran TIK dimaksudkan untuk mempersiapkan kompetensi peserta didik di bidang TIK agar mampu menghadapi perkembangan TIK yang sedemikian berkembang pesat sehingga mereka mampu menghadapi tantangan global dan perubahan yang sangat cepat sekaligus persiapan untuk pendidikan, pekerjaan, dan peran di masyarakat yang akan datang. Tujuan pembelajaran TIK adalah membantu siswa untuk mengenal, menggunakan, serta merawat peralatan teknologi informasi dan komunikasi. Siswa juga diharapkan dapat memahami pentingnya materi-materi TIK yang disampaikan dan mampu mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Rendahnya tingkat pemanfaatan TIK di sekolah menjadi tantangan besar dalam membentuk siswa yang paham terhadap pesatnya perkembangan teknologi. Selain itu beberapa hal yang menjadi kendala dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah proses pembelajaran yang diterapkan pada siswa saat ini masih berupa pembelajaran konvensional, aktivitas siswa yang pasif selama proses pembelajaran berlangsung, latar belakang guru yang bukan berasal dari TIK, serta kompetensi guru yang belum mampu mengemas pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mengakibatkan nilai siswa dalam mata pelajaran TIK masih rendah. Dalam mengadapi permasalahan tersebut, penulis memilih menerapkan model pembelajaran Advance Organizer untuk meningkatkan hasil belajar TIK. Beberapa alasan yang mendasari perlunya menerapkan model pembelajaran Advance Organizer dalam pembelajaran TIK, diantaranya model pembelajaran Advance Organizer merupakan model pembelajaran yang menggunakan pengetahuan awal sebagai basis dalam pengembangan kegiatan pembelajaran (Joyce dan Weil, 1986). Model pembelajaran ini, mengarahkan siswa pada materi yang akan dipelajari oleh siswa dengan memperhatikan pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa, maksudnya dalam model pembelajaran ini siswa dapat mengaitkan materi yang telah dimilikinya dengan 574

materi yang akan dipelajarinya. Hal ini tentu akan sangat membantu siswa untuk mengingat kembali informasi yang berhubungan dengan materi yang baru dan membantu siswa membuat kaitan antar materi pembelajaran. Suherman dan Winaputra (1992:36) menyatakan bahwa kekuatan dari model Advance Organizer adalah dapat memberikan pengalaman belajar yang sesuai dengan struktur kognitif yang digunakan untuk memahami suatu materi atau konsep yang disajikan. Sintaks Advance Organizer terdiri dari tiga fase kegiatan. Fase pertama, presentasi pengorganisasian awal (Advance Organizer), fase kedua adalah presentasi tugas atau materi pembelajaran, dan fase ketiga adalah memperkuat pengolahan kognitif. Penerapan model pembelajaran Advance Organizer diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga mampu memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran Advance Organizer dapat meningkatkan hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi siswa kelas VII J SMP Negeri 2 Tabanan, serta bagaimanakah respon siswa kelas VII J SMP Negeri 2 Tabanan terhadap pembelajaran TIK dengan penerapan model pembelajaran Advance Organizer. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Tekonologi Informasi dan Komunikasi siswa kelas VII J SMP Negeri 2 Tabanan melalui penerapan model pembelajaran Advance Organizer, serta mendeskripsikan respon siswa kelas VII J SMP Negeri 2 Tabanan terhadap pembelajaran TIK dengan penerapan model pembelajaran Advance Organizer. 2. TEORI BELAJAR BERMAKNA Dalam kerangka proses pengolahan informasi, Ausubel (Nasution, 1992:99) memaparkan bahwa: Pikiran (mind) merupakan sistem pengolahan dan penyimpanan informasi. Suatu ide atau konsep baru dapat dipelajari dan disimpan dalam pikiran dengan baik hanya bila hal tersebut dapat dikaitkan dengan konsep yang telah ada dalam pikiran. Belajar bermakna berarti suatu proses belajar dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat pada struktur kognitif seseorang. 575

3. MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER Model pembelajaran Advance Organizer adalah suatu model pembelajaran yang berpijak pada teori belajar bermakna dari David Ausubel. Advance Organizer adalah model pembelajaran yang menggunakan pengetahuan awal sebagai basis dalam pengembangan kegiatan pembelajaran (Joyce dan Weil, 1986). Model pembelajaran ini, mengarahkan siswa pada materi yang akan dipelajari oleh siswa dengan memperhatikan pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa, maksudnya dalam model pembelajaran ini siswa dapat mengaitkan materi yang telah dimilikinya dengan materi yang akan dipelajarinya. Hal ini tentu akan sangat membantu siswa untuk mengingat kembali informasi yang berhubungan dengan materi yang baru dan membantu siswa membuat kaitan antar materi pembelajaran. Sintaks Advance Organizer terdiri dari tiga fase kegiatan, yaitu, presentasi pengorganisasian awal (Advance Organizer), presentasi tugas atau materi pembelajaran, dan memperkuat pengolahan kognitif. 4. HASIL BELAJAR Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:20) hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Sedangkan menurut Nana Sudjana hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan hasil belajar adalah suatu nilai yang menunjuk hasil yang diperoleh dalam belajar yang dicapai menurut kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa. 5. RESPON SISWA Menurut Sarwono (dalam Putra, 2011) Respon berasal dari kata respone, yang berarti jawaban, balasan atau tanggapan (reaction). Teori respon tidak terlepas dari proses teori komunikasi, karena respon merupakan timbal balik dari apa yang dikomunikasikan terhadap orang-orang yang terlibat komunikasi. Jadi respon dapat dikatakan sebagai suatu reaksi yang ditimbulkan oleh adanya suatu proses komunikasi. 576

6. KERANGKA BERFIKIR Keterlibatan siswa untuk melaksanakan belajar secara mandiri merupakan salah satu indikator keefektifan belajar siswa. Siswa tidak hanya menerima saja materi dari guru tetapi juga menggali dan mengembangkan sendiri materi. Pengetahuan itu adalah bentukan (konstruksi) siswa sendiri yang sedang belajar, siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi komplek, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Dalam belajar bermakna diberikan kesempatan mengkonstruksikan pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan yang baru. Dengan diberikan kebebasan pada siswa untuk menemukan kembali konsep-konsep sendiri maka kecendrungan siswa dalam menghafal konsep-konsep tersebut dapat dikurangi. Dalam pembelajaran dapat diwujudkan dengan penerapan model pembelajaran Advance Organizer. Advance Organizer merupakan pembelajaran yang kegiatan mengelaborasinya dilakukan oleh siswa itu sendiri. Advance Organizer ialah pembelajaran yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar bagi siswa sesuai dengan struktur kognitif yang digunakan untuk memahami materi atau konsep yang disajikan. Pada pembelajaran Advance Organizer, guru membantu siswa dalam mangasah pengetahuan awal siswa untuk menemukan konsep dalam struktur kognitifnya dengan pengalaman-pengalaman belajar. Advance Organizer bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan konsep. Selain itu juga dapat memberikan dampak positif dalam memperoleh pemahaman, monitoring belajar dan pemikiran sendiri, sehingga mampu meningkatkan kompetensi siswa. Dari pemaparan tersebut, secara teoritik diyakini bahwa dengan penerapan model pembelajaran Advance Organizer dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Siswa Kelas VII J SMP Negeri 2 Tabanan akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa, sehingga dapat menimbulkan respon positif siswa terhadap penerapan model tersebut. 577

7. HIPOTESIS 1) Hasil belajar TIK siswa kelas VII J SMP Negeri 2 Tabanan meningkat melalui penerapan model pembelajaran Advance Organizer. 2) Respon siswa kelas VII J SMP Negeri 2 Tabanan pada mata pelajaran TIK positif terhadap penerapan model pembelajaran Advance Organizer. 8. METODE PENELITIAN 8.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah pada umumnya dan dalam kelas pada khususnya yang bermuara pada peningkatan hasil belajar siswa kelas VII J SMP Negeri 2 Tabanan. 8.2 Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan mengambil subjek penelitian yaitu siswa kelas VII J SMP Negeri 2 Tabanan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang. Jumlah siswa laki-laki sebanyak 20 dan 20 orang siswa perempuan. 8.3 Objek Penelitian 1) Hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Advance Organizer 2) Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran Advance Organizer 8.4 Analisis Data a. Analisis Hasil Belajar Siswa Rumus perhitungan hasil belajar siswa yang digunakan adalah sebagai berikut. 578

Hasil Belajar = (8.1) b. Analisis Respon Siswa Mencari skor rata-rata respon siswa menggunakan rumus sebagai berikut....... (8.2) (Dimodifikasi dari: Candiasa, 2010:25) Keterangan N = Rata-rata skor respon siswa = Jumlah skor respon siwa = Banyaknya siswa 9. HASIL PENELITIAN a. Hasil Belajar Hasil Belajar dikontribusikan dari nilai siswa tiap pertemuan yaitu di nilai dengan tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Data hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 9.1 sebagai berikut. Tabel 9. 1 Hasil Belajar Siswa Siklus I NO NILAI BELAJAR PRESENTASE KUALIFIKASI JUMLAH SISWA (%) 1 68 Nilai 100 Tuntas 31 77.5% 2 Nilai < 68 Tidak Tuntas 9 22.5% JUMLAH 40 100% RATA-RATA NILAI 71.3 DAYA SERAP 71.3% KETUNTASAN KLASIKAL 77.5% Pada pembelajaran siklus II Data hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 9.2 sebagai berikut. Tabel 9. 2 Hasil Belajar Siswa Siklus II NO NILAI BELAJAR PRESENTASE KUALIFIKASI JUMLAH SISWA (%) 1 68 Nilai 100 Tuntas 40 100% 2 Nilai < 68 Tidak Tuntas 0 0% 579

NO NILAI BELAJAR PRESENTASE KUALIFIKASI JUMLAH SISWA (%) JUMLAH 40 100% RATA-RATA NILAI 83.9 DAYA SERAP 83.9% KETUNTASAN KLASIKAL 100% b. Respon Siswa Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran Advance Organizer dikumpulkan dengan angket respon yang diberikan kepada siswa kelas VII J pada akhir siklus II. Berdasarkan analisis skor respon siswa diperoleh skor rata-rata respon sebesar 42,4 dengan kategori positif. 10. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam dua siklus menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Advance Organizer. Aspek hasil belajar siswa diperoleh dari observasi yang dilakukan setiap pertemuan dan tes akhir siklus. Aspek yang dinilai saat pelaksanaan tindakan yaitu aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Aspek kognitif diperoleh dari tes akhir siklus, sedangkan aspek psikomotor diperoleh dari hasil observasi kegiatan praktek setiap pertemuan, dan aspek afektif diperoleh dari hasil observasi setiap pertemuan. Hasil ratarata dari ketiga aspek tersebut dijadikan sebagai hasil belajar siswa. Berdasarkan analisis hasil belajar siklus I diperoleh adanya peningkatan hasil belajar setiap kali pertemuan. Beberapa siswa masih ditemukan belum tuntas secara individual dan belum tercapai ketuntasan klasikal sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 71,3 dengan daya serap 71,3% dan ketuntasan klasikal 77,5%. Penelitian dikatakan berhasil jika tercapainya ketuntasan klasikal 85%, selain itu untuk menguatkan hasil belajar digunakan kriteria keberhasilan daya serap siswa minimal 68% dan rata-rata hasil belajar kelas 68. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh siswa, penelitian untuk 580

siklus I dikatakan belum berhasil karena ketuntasan klasikal siswa berada di bawah standar yang di tetapkan. Ketidak berhasilan tersebut disebabkan oleh beberapa permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan silkus I, seperti beberapa siswa masih belum berani menyatakan pendapat, masih ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dengan baik, siswa yang belum paham masih enggan untuk bertanya, kerja sama antar siswa masih kurang, partisipasi siswa dalam diskusi ataupun dalam kegiatan pembelajaran masih rendah, kurangnya kedisiplinan siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan beberapa siswa masih belum memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi. Tindakan perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan masalah yang di temui adalah seperti yang telah dipaparkan pada refleksi siklus I. Perbaikan tindakan yag dilakukan adalah sebagai berikut. 1) memotivasi siswa untuk bertanya dan menyatakan pendapat dengan cara memberi nilai tambahan bagi siswa yang mau bertanya dan menyatakan pendapat, 2) mengarahkan siswa untuk lebih memperhatikan dan memahami bahan pelajaran dengan cara menegur siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, melemparkan pertannyaan tiba-tiba, dan mendekati siswa yang bermain saat pelajaran berlansung, 3) melatih komunikasi siswa dengan cara berdiskusi sesama kelompok, mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas dan melakukan tanya jawab kepada siswa. Berdasarkan perbaikan tindakan siklus I maka pada siklus II diperoleh peningkatan hasil belajar siswa setiap pertemuan baik itu rata-rata kelas, daya serap, maupun ketuntasan klasikal. Peningkatan hasil belajar dari siklus I sampai pada siklus II dapat dipaparkan sebagai berikut. Tabel 10. 1 Perkembangan Hasil Belajar No Kualifikasi Hasil Belajar Siklus I Siklus II Persentase Peningkatan 1 Tuntas 31 100 22.5% 2 Tidak Tuntas 9 0 Rata-Rata Kelas 71.3 83.9 17.7% 581

No Kualifikasi Hasil Belajar Siklus I Siklus II Persentase Peningkatan Daya Serap (%) 71.3% 83.9% 12.6% Ketuntasan Klasikal (%) 77.5% 100% 22.5% Tabel di atas terlihat persentase peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan 17,7%, daya serap siswa 12,6%, dan ketuntasan klasikal 22,5%, dengan demikian, pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat dikategorikan berhasil. Dilihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I dan siklus II dapat dikatakan bahwa pelaksanaan tindakan mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII J SMP Negeri 2 Tabanan tahun ajaran 2011/2012. Peningkatan hasil belajar siswa ini sejalan dengan teori yang mendasari penerapan model pembelajaran Advance Organizer yang dikemukakan oleh Joyce dan Weil (1986) bahwa Advance Organizer adalah model pembelajaran yang menggunakan pengetahuan awal sebagai basis dalam pengembangan kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran ini, mengarahkan siswa pada materi yang akan dipelajari oleh siswa dengan memperhatikan pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa, maksudnya dalam model pembelajaran ini siswa dapat mengaitkan materi yang telah dimilikinya dengan materi yang akan dipelajarinya. Hal ini tentu akan sangat membantu siswa untuk mengingat kembali informasi yang berhubungan dengan materi yang baru dan membantu siswa membuat kaitan antar materi pembelajaran. Melalui penerapan model pembelajaran Advance Organizer, siswa dibiasakan untuk mengaitkan materi yang telah dimilikinya dengan materi yang akan dipelajarinya, sehingga hal ini tentu akan sangat membantu siswa untuk mengingat kembali informasi yang berhubungan dengan materi yang baru dan membantu siswa membuat kaitan antar materi pembelajaran. Pembelajaran Advance Organizer yang dikemas dengan diskusi kelompok dapat meningkatkan interaksi siswa dengan siswa lain maupun dengan guru, sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa berperan aktif dalam 582

mengajukan argumentasinya, mendengar dan menghargai pendapat temannya, serta memiliki keberanian dan percaya diri untuk melakukan persentasi di depan kelas. Dilihat dari nilai Respon siswa menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor Respon siswa terhadap pembelajaran TIK dengan model pembelajaran Advance Organizer adalah 42,4. Berdasarkan kriteria penggolongan Respon yang telah ditetapkan, maka Respon siswa terhadap pembelajaran TIK dengan model pembelajaran Advance Organizer termasuk dalam kategori positif. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dapat mengakomodasi pelajaran dengan baik setelah diterapkannya model pembelajaran Advance Organizer. Siswa memandang bahwa model pembelajaran Advance Organizer cocok diterapkan dalam pembelajaran TIK dan siswa cendrung berprilaku positif dalam belajar TIK. Misalnya, siswa merasa lebih mudah untuk mempelajari TIK, siswa menjadi kreatif, serta siswa menjadi berani untuk mengemukakan pendapat dan bertanya kepada guru. Temuan dalam penelitian yang sejalan dengan penelitian yang diperoleh sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Nuraeni Y dalam penelitian yang berjudul Penerapan Advance Organizer dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Conceptual Understanding Matematika Siswa. Nuraeni menyebutkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman yang signifikan pada siswa setelah diterapkan model Advance Organizer dalam pembelajaran. Amalia D.R juga menyimpulkan hasil yang sama dalam penelitian Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran TIK bahwa Advance Organizer dapat meningkatkan hasil belajar TIK siswa secara signifikan. 11. PENUTUP a. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1) Penerapan model pembelajaran Advance Organizer pada mata pelajaran TIK dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII J SMP Negeri 2 Tabanan tahun ajaran 2011-2012. Hal ini dapat terlihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 71,3, daya serap siswa 71,3%, ketuntasan klasikal 77,5% 583

dan pada siklus II meningkat rata-rata menjadi 83,9, daya serap siswa 83,9% dengan ketuntasan klasikal 100%. Peningkatan nilai rata-rata sebesar 17,7%, daya serap siswa sebesar 12,6%, dan ketuntasan klasikal sebesar 22,5%. 2) Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran Advance Organizer pada mata pelajaran TIK di kelas VII J SMP Negeri 2 Tabanan berada pada kategori positif dengan nilai rata-rata 42,4. b. Saran Berdasarkan temuan-temuan selama berlangsungnya penelitian dan hasil yang dicapai dalam penelitian ini, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut. 1) Penerapan model pembelajaran Advance Organizer dapat digunakan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar TIK siswa. Untuk itu, kepada guru TIK pada umumnya, disarankan untuk mencoba menerapkan model pembelajaran Advance Organizer dalam mengatasi lemahnya hasil belajar TIK siswa. 2) Bagi pembaca yang ingin menerapkan model pembelajaran Advance Organizer diharapkan mencermati kendala yang peneliti alami ketika pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga nantinya akan diperoleh hasil yang lebih baik dari pada penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti. 12. DAFTAR PUSTAKA Candiasa, I Made. 2010. Statistik Univariat dan Bivariat Disertasi Aplikasi SPSS. Singaraja : Unit Penerbitan Universitas Pendidikan Ganesha. Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta. Joyce dan weil. 1986. Models Of Teaching. New Jersey: Prentice-Hall. Nasution, N. (1992). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Departemen pendidikan dan Kebudayaan. 584

Putra, Yudithia Dian. 2011. Respon Warga Belajar Terhadap Pembelajaran Lifeskill berbasis kewirausahaan. http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/16166 (diakses tanggal 1 Februari 2012) Suherman, Erman dan Udin S. Winata Putra. 1992. Strategi Belajar mengajar Matematika. Jakarta : Universitas terbuka. 585