I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-undang Nomor 36 tahun 2009, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif. Kesehatan anak secara umum dapat dipengaruhi oleh kesehatan gigi (Malik, 2008). Menurut hasil Survey Kesehatan Nasional tahun 1998 menunjukkan 62,4% penduduk merasa terganggu pekerjaan atau sekolahnya karena sakit gigi, sehingga mempengaruhi kualitas hidup jika dikaitkan dengan produktivitas kerja (Kementerian Kesehatan, 2005). Gigi yang sakit dapat menyebabkan anak tidak dapat makan seperti biasanya sehingga asupan nutrisi anak menurun dan menyebabkan anak kekurangan nutrisi yang dibutuhkan untuk proses tumbuh kembang (Suwelo, 1997). Menurut Undang-undang Nomor 36 tahun 2009, Pemerintah bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Kementerian Kesehatan, 2014b). Menurut Dinas Kesehatan kota Yogyakarta, Puskesmas di wilayah kota Yogyakarta berjumlah 18 Puskesmas (Kementerian Kesehatan, 2014b). Menurut BPPSDM Kesehatan, 98,3 % Puskesmas di Yogyakarta mempunyai tenaga kesehatan gigi (Dokter Gigi/Perawat Gigi) lebih dari 1 disetiap Puskesmas (Kementerian Kesehatan, 2014a).
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan, namun memerlukan kewenangan untuk melaksanakan setiap upaya kesehatan (anonim, 2009). Perawat Gigi adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan Perawat Gigi, didukung pengetahuan teoritis keperawatan gigi, terdidik dan terlatih serta berwenang menyelenggarakan pekerjaan keperawatan gigi (Kementerian Kesehatan, 2012). Perawat diperlukan sebagai pemberi asuhan keperawatan (Hidayat, 2011). Tugas seorang Perawat Gigi di Puskesmas adalah melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan asuhan keperawatan gigi dengan penuh tanggungjawab sesuai kompetensi dan kewenangannya (Departemen Kesehatan, 2007). Menurut Kementerian Kesehatan (2012), Perawat Gigi memiliki kewenangan untuk melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut meliputi upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut, upaya pencegahan penyakit gigi, tindakan medik dasar pada kasus penyakit gigi terbatas, pelayanan higiene kesehatan gigi dan tindakan medik terbatas. Pendekatan edukatif dan preventif lebih efektif dan hemat (Kementerian Kesehatan, 2007a). Dengan demikian Perawat Gigi menjadi barisan terdepan dalam aspek Promotif dan Preventif pelayanan gigi dan mulut (Kementerian Kesehatan, 2007a). Untuk meningkatkan derajat kesehatan maka pelayanan kesehatan gigi dan mulut harus diberikan di seluruh wilayah Indonesia secara adil, merata dan optimal (Kementerian Kesehatan, 2005). Setiap manusia memiliki tingkat pemahaman berbeda-beda (TPIP, 2007), begitupun Perawat Gigi, memiliki pemahaman yang berbeda mengenai Peraturan Menteri Kesehatan. Tingkat pengetahuan mempengaruhi bagaimana Perawat Gigi
dalam memahami dan melaksanakan kewenangannya sesuai Peraturan Menteri Kesehatan. Ketika Perawat Gigi memiliki pemahaman yang berbeda maka akan berbeda pula pelaksanaan kewenangan tersebut di masing-masing Puskesmas. Ketika Perawat Gigi tidak dapat melaksanakan kewenangannya secara penuh, maka mengakibatkan masyarakat tidak mendapatkan pelayanan terbaik dari Perawat Gigi tersebut. Oleh sebab itu penulis ingin meneliti pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pasien anak Sekolah Dasar di wilayah kota Yogyakarta. Pentingnya penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pasien anak Sekolah Dasar yang dilaksanakan oleh Perawat Gigi di Puskesmas wilayah kota Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut: Apakah Perawat Gigi melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pasien anak Sekolah Dasar di Puskesmas wilayah kota Yogyakarta? C. Keaslian Penelitian Sebelumnya telah dilaksanakan penelitian mengenai kesesuaian kompetensi Perawat Gigi dengan pola asuhan keperawatan gigi anak di Puskesmas wilayah kota Yogyakarta. Penelitian tersebut dilaksanakan untuk mengetahui tingkat kesesuaian pola asuhan yang dilaksanakan Perawat Gigi di Puskesmas wilayah kota Yogyakarta dengan kompetensi yang Perawat Gigi miliki menggunakan kompetensi yang dijelaskan dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 378.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian tersebut, peneliti ingin mengetahui bagaimana implementasi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 dalam pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pasien anak Sekolah Dasar yang dilaksanakan oleh Perawat Gigi di Puskesmas wilayah kota Yogyakarta. Penelitian ini sama menggunakan kuesioner, perbedaan terletak pada pertanyaan dalam kuesioner, peneliti sebelumnya meneliti 8 indikator kemampuan Perawat Gigi yaitu, kerjasama tim, pemeliharaan dan penggunaan peralatan, asisten dokter gigi, sikap, komunikasi, tindakan asuhan keperawatan bedah mulut, tindakan asuhan keperawatan konservasi gigi, dan pertolongan pertama. Sedangkan peneliti sekarang ingin meneliti 5 aspek kewenangan yang Perawat Gigi miliki di Puskesmas yaitu upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut, upaya pencegahan penyakit gigi, tindakan Medik dasar pada kasus penyakit gigi terbatas, pelayanan higiene kesehatan gigi, dan tindakan Medik terbatas. D. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah Perawat Gigi melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pasien anak Sekolah Dasar di Puskesmas wilayah kota Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi ilmu pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi pada bidang kedokteran gigi mengenai pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pasien anak Sekolah Dasar oleh Perawat Gigi di Puskesmas wilayah kota Yogyakarta. 2. Bagi Perawat Gigi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Perawat Gigi di Puskesmas wilayah kota Yogyakarta mengenai pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pasien anak Sekolah Dasar oleh Perawat Gigi di Puskesmas wilayah kota Yogyakarta. 3. Bagi Institusi a. Puskesmas Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pasien anak Sekolah Dasar oleh Perawat Gigi di Puskesmas wilayah kota Yogyakarta.
a. Dinas kesehatan Kota Yogyakarta Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan informasi dalam menyusun kebijakan dan strategi program - program kesehatan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya mengenai pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pasien anak Sekolah Dasar oleh Perawat Gigi.