BERITA RESMI STATISTIK

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Perkembangan. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Kalimantan Tengah

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Utara Bulan September 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Utara Bulan Oktober 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2016 TURUN -0,90 PERSEN

No. 02/08/81/Th.VIII,1 Agustus 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

2. Indeks Harga Dibayar Petani (Ib)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI


BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN MEI 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

No. 02/03/81/Th.IX, 1 Maret 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

No. 02/12/81/Th.VIII, 1 Desember 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN MARET 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN JULI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN DESEMBER 2016 TURUN -0,11 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

No. 02/01/81/Th.IX, 3 Januari 2017


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH


BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN OKTOBER 2016 TURUN -0,27 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN JANUARI 2016 NAIK 0,61 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI BENGKULU OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN FEBRUARI 2017

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN FEBRUARI 2017 NAIK 0,60 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN AGUSTUS 2017 TURUN -0,28 PERSEN

Transkripsi:

Nilai Tukar Petani (NTP) dan Inflasi Pedesaan Provinsi Papua Barat September 2017 No. 50/10/91 Th. XI, 02 Oktober 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT Nilai Tukar Petani (NTP) dan Inflasi Pedesaan Provinsi Papua Barat September 2017 NTP Papua Barat September 2017 sebesar 100,29 persen. Deflasi pedesaan Papua Barat September 2017 sebesar 0,36 persen. NTP Provinsi Papua Barat September 2017 sebesar 100,29 atau naik 0,53 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Peningkatan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,26 persen dibandingkan laju Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang mengalami penurunan nilai dari bulan sebelumnya. Pada September 2017 menurut subsektor, NTP Hortikultura (NTPH) merupakan subsektor yang memiliki indeks tertinggi, yaitu sebesar 108,76. Sebaliknya, NTP Tanaman Pangan (NTPP) merupakan subsektor yang memiliki indeks terendah, yaitu sebesar 93,73. Menurut laju pertumbuhan indeks dibandingkan bulan sebelumnya NTP Tanaman pangan (NTPP) memiliki laju pertumbuhan tertinggi, yaitu naik 1,53 persen. Sebaliknya, NTP Hortikultura (NTPH) memiliki laju pertumbuhan terendah, yaitu naik 0,21 persen. Pada September 2017 terjadi deflasi perdesaan di Provinsi Papua Barat sebesar 0,36 persen terutama disebabkan oleh indeks kelompok bahan makanan, perumahan dan sandang, yaitu turun masing-masing sebesar 0,82 persen, 0,15 persen dan 0,10 persen. Pada September 2017 menurut subsektor, NTP Hortikultura (NTPH) merupakan subsektor yang memiliki indeks tertinggi, yaitu sebesar 108,76. Sebaliknya, NTP Tanaman Pangan (NTPP) merupakan subsektor yang memiliki indeks terendah, yaitu sebesar 93,73. Menurut laju pertumbuhan indeks dibandingkan bulan sebelumnya NTP Tanaman pangan (NTPP) memiliki laju pertumbuhan tertinggi, yaitu naik 1,53 persen. Sebaliknya, NTP Hortikultura (NTPH) memiliki laju pertumbuhan terendah, yaitu naik 0,21 persen. Nilai Tukar Petani (NTP) dan Inflasi Pedesaan Provinsi Papua Barat September 2017 1

1. Pendahuluan Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/ daya beli petani. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergesaran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada Subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum yang dihitung di 33 provinsi termasuk Provinsi DKI Jakarta, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. 2. Nilai Tukar Petani Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 8 (delapan) Kabupaten di Provinsi Papua Barat pada September 2017, menunjukan bahwa NTP Provinsi Papua Barat mengalami peningkatan sebesar 0,53 persen dibanding Agustus 2017 yaitu dari 99,76 menjadi 100,29. Hal ini disebabkan karena indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga petani maupun untuk keperluan produksi pertanian umumnya turun lebih cepat dibandingkan. indeks harga hasil produksi pertanian umumnya. Semua subsektor pada September 2017 mengalami laju peningkatan indeks NTP. Berikut tiga subsektor yang mengalami laju peningkatan, antara lain NTP subsektor tanaman pangan sebesar 1,53 persen, NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 00,35 persen dan NTP perikanan sebesar 0,24 persen, NTP subsektor peternakan sebesar 0,22 persen dan NTP hortikultura turun sebesar 0,21 persen. 2.1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dari lima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam sesuai komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada September 2017, secara agregat indeks harga yang diterima petani (It) di Provinsi Papua Barat mengalami peningkatan sebesar 0,26 persen apabila dibandingkan dengan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada Agustus 2017, yaitu dari 127,68 menjadi 128,01. 2 Nilai Tukar Petani (NTP) dan Inflasi Pedesaan Provinsi Papua Barat September 2017

Peningkatan It di Provinsi Papua Barat September 2017 disebabkan oleh adanya peningkatan indeks terima pada tiga dari lima subsektor. Subsektor tersebut meliputi, subsektor tanaman pangan sebesar 1,21 persen, subsektor perikanan sebesar 0,08 persen dan subsector tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,05 persen. Sedangkan yang mengalami penurunan indeks terima yaitu subsektor hortikultura sebesar 0,05 persen dan subsektor peternakan sebesar 0,04 persen. 1. Tanaman Pangan Bulan Subsektor Agustus 17 September 17 Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) a. Indeks yang Diterima (It) 121.15 122.61 1.21 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 131.23 130.81-0.32 c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 92.32 93.73 1.53 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) 140.60 140.53-0.05 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 129.54 129.20-0.26 c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 108.53 108.76 0.21 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) 123.07 123.13 0.05 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 126.53 126.15-0.30 c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 97.27 97.60 0.35 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) 120.88 120.83-0.04 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 122.81 122.49-0.26 c. Nilai Tukar Petani (NTPT) 98.43 98.64 0.22 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) 129.14 129.25 0.08 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 128.76 128.56-0.16 c. Nilai Tukar Petani (NTN) 100.30 100.54 0.24 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima (It) 130.98 131.09 0.09 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 128.63 128.45-0.14 c. Nilai Tukar Petani (NTN) 101.83 102.06 0.23 5.2. Pembudidaya Ikan a. Indeks yang Diterima (It) 114.99 115.07 0.07 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 129.74 129.35-0.30 c. Nilai Tukar Petani (NTPi) 88.63 88.96 0.37 NTP Gabungan/ Provinsi Papua Barat NTP Gabungan a. Indeks yang Diterima (It) 127.68 128.01 0.26 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 127.99 127.64-0.27 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 99.76 100.29 0.53 NTP Gabungan Tanpa Ikan Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Papua Barat Per Subsektor September 2017 (2012=100) a. Indeks yang Diterima (It) 127.50 127.86 0.28 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 127.89 127.53-0.29 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 99.69 100.26 0.57 Nilai Tukar Petani (NTP) dan Inflasi Pedesaan Provinsi Papua Barat September 2017 3

2.2 Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Indeks harga yang dibayar petani (Ib) berfluktuasi diakibatkan oleh harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar pada masyarakat pedesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada September 2017, Ib di Provinsi Papua Barat dilaporkan secara agregat mengalami penurunan yaitu dari nilai 127,99 menjadi 127,64 atau turun sebesar 0,27 persen. Turunnya Ib tersebut terjadi karena semua subsektor mengalami penurunan indeks yang dibayar. Berikut indeks yang mengalami penurunan menurut subsektornya, subsektor tanaman pangan sebesar 0,32 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,30 persen, subsektor hortikultura sebesar 0,26 persen; subsektor peternakan sebesar 0,26 persen dan subsector perikanan sebesar 0,16 persen. 3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada September 2017 NTPP di Provinsi Papua Barat mengalami peningkatan sebesar 1,53 persen dengan nilai indeksnya pada posisi 93,73 di bandingkan Agustus 2017. Peningkatan laju NTPP ini karena laju indeks harga yang diterima petani (It) naik relatif lebih cepat sebesar 1,21 persen dibandingkan laju indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang turun sebesar 0,32 persen. Peningkatan It September 2017 karena adanya peningkatan indeks pada kelompok padi dan palawija masing-masing sebesar 2,08 persen dan 0,27 persen. Disisi lain, penurunan Ib September 2017 karena adanya penurunan pada indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,38 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada September 2017, NTPH di Provinsi Papua Barat mengalami peningkatan sebesar 0,21 persen dengan nilai indeksnya pada posisi 108,76 di bandingkan Agustus 2017. Penurunan NTPH ini karena laju indeks harga yang diterima petani (It) turun lebih sedikit yaitu sebesar 0,05 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan sebesar sebesar 0,26 persen. Penurunan It September 2017 karena adanya penurunan indeks harga kelompok sayursayuran sebesar 0,22 persen. Sedangkan, kelompok buah-buahan naik sebesar 0,33 persen dan kelompok tanaman obat stagnan di nilai 113,33 sama seperti bulan sebelumnya. Disisi lain, penurunan Ib September 2017 ini dipicu oleh turunnya indeks konsumsi rumah tangga dan BPPBM masing-masing sebesar 0,30 persen dan 0,08 persen. 4 Nilai Tukar Petani (NTP) dan Inflasi Pedesaan Provinsi Papua Barat September 2017

Tabel 2 Nilai Tukar Petani Provinsi Papua Barat Per Subsektor dan Perubahannya September 2017 (2012=100) 1. Tanaman Pangan Bulan Kelompok dan Subkelompok Persentase Perubahan Agustus 17 September 17 (1) (2) (3) (4) a. Indeks Diterima Petani 121.15 122.61 1.21 - Padi 123.44 126.01 2.08 - Palawija 118.80 119.12 0.27 b. Indeks Dibayar Petani 131.23 130.81-0.32 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 133.75 133.25-0.38 - Indeks BPPBM 117.37 117.41 0.04 2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani 140.60 140.53-0.05 - Sayur-sayuran 137.79 137.49-0.22 - Buah-buahan 147.82 148.31 0.33 - Tanaman Obat 113.33 113.33 0.00 b. Indeks Dibayar Petani 129.54 129.20-0.26 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 133.45 133.06-0.30 - Indeks BPPBM 113.69 113.60-0.08 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks DiterimaPetani 123.07 123.13 0.05 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 123.07 123.13 0.05 b. IndeksDibayarPetani 126.53 126.15-0.30 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 134.14 133.57-0.43 - Indeks BPPBM 110.85 110.86 0.02 4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani 120.88 120.83-0.04 - Ternak Besar 132.84 131.61-0.93 - Ternak Kecil 122.52 122.60 0.06 - Unggas 118.88 118.71-0.15 - HasilTernak 115.07 115.54 0.41 b. Indeks Dibaya rpetani 122.81 122.49-0.26 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 133.71 133.23-0.36 - Indeks BPPBM 108.37 108.27-0.10 5. Perikanan Tangkap Dan Pembudidaya a. Indeks Diterima Petani 129.14 129.25 0.08 - Penangkapan 130.98 131.09 0.09 - Budidaya 114.99 115.07 0.07 b. Indeks Dibayar Petani 128.76 128.56-0.16 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 137.62 137.07-0.40 - Indeks BPPBM 111.86 112.29 0.39 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks Diterima Petani 130.98 131.09 0.09 - Penangkapan Laut 130.98 131.09 0.09 b. Indeks Dibayar Petani 128.63 128.45-0.14 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 137.68 137.13-0.40 - Indeks BPPBM 112.15 112.64 0.44 Nilai Tukar Petani (NTP) dan Inflasi Pedesaan Provinsi Papua Barat September 2017 5

Bulan Kelompok dan Subkelompok Persentase Perubahan Agustus 17 September 17 (1) (2) (3) (4) 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks Diterima Petani 114.99 115.07 0.07 - Budidaya Air Tawar 122.64 122.98 0.28 - Budidaya Laut 112.79 112.79 0.00 - Budidaya Air Payau 100.00 100.00 0.00 b. Indeks Dibayar Petani 129.74 129.35-0.30 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 137.16 136.62-0.40 - Indeks BPPBM 109.60 109.63 0.03 c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada September 2017 NTPR mengalami peningkatan sebesar 0,35 persen apabila dibandingkan dengan Agustus 2017 yaitu dari 97,27 menjadi 97,60. Peningkatan NTPR ini disebabkan oleh menurunnya indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang turun sebesar 0,30 persen, sedangkan nilai indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,05 persen. Naiknya It pada September 2017 ini karena naiknya indeks harga pada kelompok tanaman perkebunan rakyat yaitu sebesar 0,05 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Disisi lain, penurunan Ib pada September 2017 dikarenakan turunnya indeks harga pada kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,43 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) Pada September 2017, NTPT mengalami peningkatan sebesar 0,22 persen apabila dibandingkan Agustus 2017 yaitu dari 98,43 menjadi 98,64, hal ini terjadi karena laju indeks harga yang diterima petani (It) turun hanya sebesar 0,04 persen dibandingkan laju indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang turun sebesar 0,26 persen. Penurunan It pada September 2017 ini disebabkan karena turunnya indeks harga pada kelompok ternak besar dan unggas masing-masing sebesar 0,93 perse dan 0,15 persen. Sedangkan, kelompok ternak kecil dan hasil ternak mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,06 persen dan 0,41 persen. Disisi lain, penurunan Ib pada September 2017 ini disebabkan karena turunnya indeks konsumsi rumah tangga dan BPPBM maing-masing sebesar 0,36 persen dan 0,10 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada September 2017, terjadi peningkatan NTNP sebesar 0,24 persen dibandingkan Agustus 2017 yaitu dari 100,30 menjadi 100,54. Peningkatan NTNP ini dikarenakan laju indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,08 persen, dibandingkan laju indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang turun sebesar 0,16 persen. Peningkatan It September 2017 dikarenakan terdapat peningkatan indeks harga kelompok perikanan tangkap dan budidaya masing-masing sebesar 0,09 persen dan 0,07 persen. Di sisi lain, penurunan Ib September 2017 disebabkan karena turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,40 persen. 6 Nilai Tukar Petani (NTP) dan Inflasi Pedesaan Provinsi Papua Barat September 2017

1) Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada September 2017, terjadi peningkatan NTN sebesar 0,23 persen dibandingkan Agustus 2017 yaitu dari 101,83 menjadi 102,06. Peningkatan NTN ini disebabkan karena laju indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,09 persen, dibandingkan laju indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang turun sebesar 0,14 persen. Peningkatan It September 2017 disebabkan adanya peningkatan pada indeks harga kelompok penangkapan laut sebesar 0,09 persen. Disisi lain, penurunan Ib September 2017 disebabkan karena menurunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,40 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada September 2017, terjadi peningkatan NTPi sebesar 0,37 persen dibandingkan Agustus 2017 yaitu dari 88,63 menjadi 88,96. Peningkatan NTPi ini disebabkan karena laju indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,07 persen sedangakan laju indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang turun sebesar 0,30 persen. Peningkatan It September 2017 yang disebabkan oleh peningkatan indeks harga kelompok budidaya air tawar sebesar 0,28 persen. Disisi lain, penurunan Ib September 2017 disebabkan karena peningkatan indeks kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,40 persen. Tabel 3 Inflasi Pedesaan Provinsi Papua Barat dan Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran, September 2017 (2012=100) Kelompok Pengeluaran Inflasi Pedesaan Provinsi Papua Barat September 2017 Inflasi Pedesaan Nasional September 2017 (1) (2) (3) Konsumsi Rumah Tangga -0.36-0.27 1. Bahan Makanan -0.82-0.83 2. Makanan Jadi, Minuman, rokok, dan tembakau 0.11 0.10 3. Perumahan -0.15 0.18 4. Sandang -0.17 0.12 5. Kesehatan 0.16 0.18 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 0.02 0.09 7. Transportasi dan Komunikasi 0.00 0.16 Nilai Tukar Petani (NTP) dan Inflasi Pedesaan Provinsi Papua Barat September 2017 7

5. NTUP Subsektor NTUP merupakan nilai tukar (term of trade) antara barang/produksi pertanian dengan faktor produksi yang dibutuhkan petani yang dinyatakan dalam persen. Pada September 2017 terjadi peningkatan NTUP Provinsi Papua Barat sebesar 0,25 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,26 persen, dibandingkan indeks BPPBM yang hanya naik sebesar 0,01 persen. Menurut subsektor, peningkatan NTUP terdapat pada empat dari lima subsektor penyusun NTUP. Subsektor yang mengalami penurunan tersebut yaitu subsektor tanaman pangan naik sebesar 1,17 persen, subsektor hortikultura naik sebesar 0,03 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 0,03 persen dan subsektor peternakan naik sebesar 0,06 persen. Tabel 4 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Provinsi Papua Barat per Subsektor, dan Persentase Perubahannya, September 2017 (2012=100) Subsektor Agustus 17 September 17 Perubahan (1) (2) (3) 1. Tanaman Pangan 103.23 104.43 1.17 2. Hortikultura 123.66 123.70 0.03 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 111.03 111.06 0.03 4. Peternakan 111.54 111.60 0.06 5. Perikanan 115.46 115.10-0.30 a. Tangkap 116.79 116.39-0.35 b. Budidaya 104.92 104.96 0.04 NTUP Provinsi Papua Barat 113.21 113.49 0.25 Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat Jl. Trikora Sowi IV No. 99 Manokwari-Indonesia 98315 Elen Nanlohy, S.ST Seksi Statistik Niaga dan Jasa E-mail: elen.nanlohy@bps.go.id Website : http://papuabarat.bps.go.id Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik. 8 Nilai Tukar Petani (NTP) dan Inflasi Pedesaan Provinsi Papua Barat September 2017