I. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan

METODE PENELITIAN. akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat dan hubungan antar fenomena yang

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan pemecahan masalahnya melukiskan suatu objek

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

BAB IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang akan digunakan dalam

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi analisis deskriptif yaitu umur, jenis

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

III. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

VI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

I.KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Rakodi dan Adel (1999 dalam Ginting: 2010) dimana kawasan peri urban

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga,

BAB III METODE PENELITIAN. komoditas tembakau merupakan bahan baku utama pada industri rokok. Usahatani

III. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Bogor (PSP3 IPB) dan PT. Pertani di Propinsi Jawa Timur tahun 2010.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

IV METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB III METODE PENELITIAN. faktor produksi yang kurang tepat dan efisien. Penggunaan faktor produksi

III. METODE PENELITIAN. langsung terhadap gejala dalam suatu masyarakat baik populasi besar atau kecil.

III. METODE PENELITIAN. untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan

METODE PENELITIAN. dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena dalam

METODE PENELITIAN. dipergunakan untuk mendapatkan data yang dianalisis sesuai dengan tujuan

IV METODE PENELITIAN

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini, terdapat beberapa karakteristik petani yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jagung di kecamatan Tigabinanga, penulis menggunakan teori yang sederhana sebagai

ANALISIS PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CABAI BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA PETUNGSEWU, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

IV. METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel

II. TINJAUAN PUSTAKA. berbeda dengan pendapatan yang diterima oleh petani lainnya. Bahkan seorang

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI MENTIMUN DI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. bahwa kabupaten ini adalah sentra produksi padi di Provinsi Sumatera Utara.

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian peternak

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI KEDELAI DI KECAMATAN PALIYAN GUNUNGKIDUL

2. TINJAUAN PUSTAKA. Keterangan : KV = risiko produksi padi σ y. = standar deviasi = rata rata produksi

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka

III. METODE PENELITIAN

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Produktivitas, Biaya, Pendapatan Padi Gogo Beras Merah Varietas Unggul Lokal (Segreng Handayani) di Kabupaten Gunung Kidul

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani Padi Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Sarana. Produksi

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Analisis Produksi Usahatani Tomat di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan

IV. METODE PENELITIAN

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

IV. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

I. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, artinya adalah metode penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan aktual. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara matematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti (Surakhmad 1994). Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini mengenai faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi padi. Penelitian ini dibawah naungan Penelitian Payung Disertasi dengan judul EFISIENSI DAN KEBERLANJUTAN USAHATANI PADI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Metode yang berdasarkan metode pada penelitian payung disertasi. Metode ini digunakan untuk memperoleh gambaran usahatani padi di kawasan peri urban Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. A. Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel daerah ditentukan dengan cara sengaja (purposive sampling) yaitu Kecamatan Sewon, Banguntapan dan Kasihan pertimbangan, karena ketiga kecamatan tersebut secara geografis berbatasan langsung dengan wilayah kota Yogyakarta dan secara ekonomi wilayah tersebut berkembang sektor jasa, industri dan perdagangan yang dapat menekan eksistensi pertanian. 29

30 Hal tersebut mengakibatkan penyempitan lahan sawah yang berdampak pada efisiensi usahatani di kawasan tersebut. Setiap kecamatan diambil satu desa dengan menggunakan simple random sampling yaitu mengambil satu desa dengan cara undian dan diperoleh Desa Tamantirto Kecamatan Kasihan, Desa Bangunharjo Kecamatan Sewon dan Desa Tamanan Kecamatan Banguntapan. Setiap desa diambil satu kelompok tani dengan menggunakan simple random sampling yaitu mengambil satu kelompok tani dengan cara diundi. Begitu pula dengan pengambilan sampel petani yaitu dengan menggunakan simple random sampling dengan cara undian. Setiap kelompok tani diambil 10 responden, sehingga total keseluruhan responden berjumlah 30. Tabel 1. Nama Kelompok Tani dan Jumlah Kelompok Tani di Daerah Peri Urban Kecamatan, Sewon, Banguntapan serta Kasihan No Nama Kelompok Jumlah Anggota (petani) Dusun dan Kecamatan 1 Kelompok Tani Krobo an 25 Krobo an, Banguntapan 2 Kelompok Tani Mekar Tani 135 Bangunharjo, Sewon 3 Kelompok Tani Sidorejo 25 Tamantirto, Kasihan Sumber: Ketua Poktan Kecamatan, Sewon, Banguntapan dan Kasihan B. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data yaitu: Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer tahun 2013/2014, 1. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari petani dengan bantuan kuesioner. Data yang dikumpulkan antara lain: karakteristik petani (identitas petani, umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, lama bertani), luas dan status lahan garapan tahun 2013/2014, biaya

31 usahatani tahun 2013/2014 (biaya peralatan pertanian, penggunaan dan upah tenaga kerja, penggunaan sarana produksi dan pengeluaran lain-lain, penggunaan teknologi usahatani), penerimaan dari usahatani tahun 2013/2014, pendapatan dari luar usahatani, tingkat partisipasi dalam mengikuti kegiatan kelompok tani tahun 2013/2014, kondisi irigasi tahun 2013/2014, akses kredit tahun 2013/2014 dan sikap petani terhadap perlindungan lahan. 2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi atau lembaga terkait, seperti kantor kelurahan, kantor kecamatan dan beberapa instansi lain yang berhubungan dengan penelitian. Contoh data yang diambil meliputi: data keadaan umum wilayah, keadaan pertanian, keadaan penduduk, topografi dan letak geografis. C. Asumsi dan Pembatasan Masalah 1. Asumsi a. Jenis padi dan pola tanam yang digunakan dianggap sama semua. b. Input-input produksi diperoleh dari pembelian dan hasil produksi (gabah kering) habis terjual pada saat penelitian. c. Tidak ada perbedaan varietas benih yang ditanam 2. Pembatasan masalah 1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data musim tanam padi tahun 2013/2014, yaitu musim penghujan dan kemarau.

32 D. Definisi Operasional dan Pengukuaran Variabel 1. Luas lahan petani adalah besarnya areal tanah yang disiapkan untuk usahatani padi dalam 1 tahun tanam, dinyatakan dalam meter persegi (m 2 ) 2. Benih adalah biji padi yang disediakan untuk disemai, dinyatakan dalam kilogram (kg) 3. Pupuk adalah unsur hara yang diberikan pada tanaman dalam upaya meningkatkan produksi padi dalam proses produksi. Dalam hal ini yang termasuk adalah campuran antara pupuk organik dan pupuk kimia yang dinyatakan dalam kilogram (kg). 4. Pestisida adalah obat tanaman untuk membasmi organisme penganggu tanaman (OPT) dinyatakan dalam satuan milliliter (ml) dan gram (g). 5. Tenaga kerja adalah banyaknya tenaga yang dipergunakan dalam proses produksi baik dari dalam keluaga ataupun luar keluarga. Kegiatan usahatani dari menyemai sampai menjemur. Satuan tenaga kerja adalah hari kerja orang (HKO). 6. Musim adalah waktu tertentu yang berhubungan dengan keadaan iklim, yaitu musim penghujan dan kemarau. 7. Biaya produksi meliputi biaya sarana produksi (benih, pupuk kimia, organik, pestisida), biaya tenaga kerja dan biaya lain-lain yang dikeluarkan dalam proses produksi dan diperhitungkan dengan nilai uang (Rp). 8. Hasil produksi adalah seluruh hasil panen yang dihasilkan petani padi peri urban berupa gabah kering dalam satu musim yang dinyatakan dalam satuan kilogram (kg).

33 9. Harga produksi adalah harga atas penjualan produksi gabah kering giling dengan satuan rupiah per kg (Rp/kg). 10. Penerimaan adalah jumlah hasil produksi padi yang berupa gabah kering dikalikan dengan harga produksi yang dinyatakan dalam rupiah (Rp). 11. Keuntungan adalah total penerimaan petani dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan petani, dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp). 12. Efisiensi adalah kemampuan dan kesediaan unit ekonomi untuk beroperasi pada tingkat Nilai Produk Marjinal dengan biaya marjinal. Dijelaskan dalam perbandingan dari Nilai Produk Marjinal (NPM) dengan harga inputnya (Px). E. Analisis Data 1. Analisis Keuntungan Untuk megetahui besarnya keuntungan yang diperoleh petani dari usahatani padi organik, digunakan analisis keuntungan yaitu: П = TR TC (eksp+imp) П = Y. Py TC Keterangan: П = Keuntungan TR = Total penerimaan (Total Revenue) TC = Total biaya yang dikeluarkan (Total Cost) Y = Total Produksi Py = Harga Produksi 2. Analisis Fungsi Produksi Fungsi produksi merupakan suatu fungsi yang menunjukan hubungan teknis antara hasil produksi fisik (output) dengan faktor -faktor produksi (input). Dalam

34 penelitian ini digunakan metode analisis dengan pendekatan model fungsi produksi tipe Cobb-Douglass. Fungsi Cobb-Douglass adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, dimana variabel yang satu disebut dengan variabel dependen yang dijelaskan (Y) dan yang lain disebut variabel independen yang menjelaskan (X) (Soekartawi 1990). Dalam penelitian ini yang termasuk variabel independen (X) antara lain: penggunaan lahan, benih, Pupuk Urea, Pupuk Phonska, Pupuk KCL, Pupuk ZA, Pupuk TSP, Pupuk kandang, Pupuk organik, Tenaga kerja, Pestisida Cair dan Padat serta Dummy musim. Sedangkan variabel dependen (Y) adalah produksi padi. persamaan: Secara matematis fungsi Cobb-Douglass dapat ditulisan dalam bentuk Y=aX b1 1 X b2 2.X b11 11 e u Keterangan: Y = Hasil Produksi (kg) a = Konstanta bi = besaran yang akan diduga (i= 1, 2, 3, 4, 5, 6) e = logaritma natural, e = 2,718 u = kesalahan (disturbance term) X 1 = lahan (m 2 ) X 2 = benih (kg) X 3 = pupuk Urea(kg) X 4 = pupuk Phonska (kg) X 5 = pupuk TSP(kg) X 6 = pupuk ZA(kg)

35 X 7 = pupuk KCL(kg) X 8 = pupuk Kandang(kg) X 9 = pupuk Organik (kg) X 10 = tenaga kerja (HKO) X 11 = Pesitisida cair (ml) X 12 = pestisida padat (g) D = musim Musim sebagai dummy variabel, angka 1 sebagai dummy musim penghujan dan angka 0 sebagai dummy musim kemarau. Tujuan menggunakan regresi berganda dummy adalah memprediksi besarnya nilai variabel dependent atas dasar satu atau lebih variabel independent, dimana satu atau lebih variabel independent bersifat dummy. Variabel dummy adalah variabel yang digunakan untuk mengkuantitatifkan variabel yang bersifat kualitatif. Variabel dummy merupakan variabel yang bersifat kategorikal yang diduga mempunyai pengaruh terhadap variabel yang bersifat continue. Untuk memudahkan pendugaan terhadap persamaan, maka persamaan tersebut harus diubah menjadi bentuk linear berganda dengan cara melogaritmakan persamaan tersebut. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: Ln Y =1 n a + b i 1n X 1 + b 2 1n X 2. + b 6 1n X 6 Pengujian model yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien determinasi (R 2 ), uji F dan uji t.

36 a. Koefisien determinasi (R 2 ) Untuk menunjukan sampai seberapa besar variasi variabel tidak bebas dijelaskan oleh variabel bebas digunakan koefisien determinasi (R 2 ). Koefisien Determinasi (R 2 ) merupakan suatu ukuran kesesuaian yang digunakan untuk mengetahui ketepatan model yang digunakan. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1. Apabila nilai R 2 semakin tinggi atau mendekati 1, maka model yang digunakan sudah tepat. Nilai R 2 dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Keterangan: R 2 = Koefisien determinasi = koefisien regresi xi = rata-rata nilai variabel independen = rata-rata nilai variabel dependen b. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah faktor-faktor produksi (X) secara keseluruhan berpengaruh terhadap produksi padi (Y). Perumusan hipotesis : Ho : bi = 0, artinya tidak ada pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Ha : salah satu dari bi 0, artinya ada pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. F hitung dapat dicari dengan membuat tabel Anova atau disebut analisis varians. F tabel = F (α% ; k-1 ; n-k) Keterangan: K = jumlah variabel bebas/independen

37 n = jumlah sampel α = tingkat kesalahan Pengambilan keputusan: i. Jika F hit > F tabel, Ho ditolak Ha diterima, artinya faktor produksi (X) secara bersamasama berpengaruh terhadap produksi pai organik (Y). ii. Jika Fhit < dari F tabel, maka Ho diterima Ha ditolak, artinya faktor produksi (X) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap produksi padi (Y). c. Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). i. Perumusan hipotesis: Ho : bi = 0 artinya secara parsial faktor faktor produksi ke-i tidak berpengaruh nyata terhadap produksi padi (Y). Ha : bi 0 artinya secara parsial faktor faktor produksi ke-i berpengaruh nyata terhadap produksi padi (Y). i. t tabel= t (α%,(n-k-1) Keterangan bi = koefisien regresi bi Sb i = Standar devisiasi bi α = tingkat kesalahan k = jumlah variabel bebas n = jumlah sampel Pengambilan keputusan 1. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, artinya faktor produksi ke-i berpengaruh nyata terhadap produsi padi (Y). 2. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, artinya faktor produksi ke-i tidak berpengaruh nyata terhadap produsi padi (Y).

38 2. Analisis Efisiensi Untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan suatu faktor produksi dapat dilakukan dengan menghitung nilai yang menunjukan perbandingan antara NPM (Nilai Produk Marjinal) dengan harga input (Px) atau dapat ditulis dalam bentuk NPMx/px = k. dengan ktentuan sebagai berikut : NPMxi/Pxi = 1, artinya penggunaan input sudah efisien NPMxi/Pxi > 1, artinya penggunaan input belum efisien, untuk mencapai efisien input perlu ditambahkan. NPMxi/Pxi < 1, artinya penggunaan input tidak efisien, untuk mencapai efisien input perlu dikurangi. yaitu : Dalam pengujianya dihitung menggunakan uji-t variabel dengan menggunakan nilai k, Ho : K = 1, artinya penggunaan input efisien Ho : K 1, artinya penggunaan input tidak efisien / belum efisien Dimana: Var K = (K/bi) 2. Var (bi) t tabel = (α%, (n-1) Pengambilan kesimpulan: t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, artinya nilai K tidak sama dengan 1 maka penggunaan input tersebut tidak/ belum efisien.

39 t hitung t tabel, maka Ha diterima, artinya artinya nilai K sama dengan 1 maka penggunaan input tersebut efisien.