KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank. 2. Menyajikan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank. A. Pengertian Bank Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara sebab banyak transaksi keuangan melibatkan jasa perbankan. Oleh sebab itu, pengelolaan bank harus sesuai dengan prinsip dan nilai yang berlaku di suatu negara. Mengingat banyaknya pihak yang terlibat dalam kegiatan perbankan, disertai dengan berbagai kepentingan yang berbeda, pengelolaan perbankan yang profesional perlu disertai dengan prinsip kepercayaan yang tidak boleh disalahgunakan. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan mengeluarkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. G.M. Verryn Stuart mendefinisikan bank sebagai suatu badan yang bertujuan memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri maupun dengan uang yang diperolehnya dari pihak lain dengan jalan mengedarkan alatalat penukar baru berupa uang giral. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan, bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai kewenangan untuk meminjam uang, mengeluarkan uang kertas, serta kegiatan penyimpanan uang masyarakat.
B. Fungsi Bank Bank memiliki dua fungsi utama, yaitu kredit aktif dan kredit pasif. 1. Bank sebagai Penghimpun Dana dari Masyarakat (Kredit Pasif) Masyarakat memanfaatkan bank untuk menyimpan uang dengan berbagai tujuan tertentu. Dalam hal ini bank memiliki peran menjalankan kegiatan operasi kredit pasif. Penyimpanan dana ini dapat dilakukan dalam bentuk tabungan dan bentuk lainnya yang diatur sesuai dengan peraturan perbankan di suatu negara. 2. Bank sebagai Pemberi Kredit atau Penyalur Dana (Kredit Aktif) Penyimpanan dana yang dilakukan masyarakat dimanfaatkan oleh bank untuk menyalurkan kembali kepada pihak lain yang memerlukan melalui pemberian kredit atau yang dikenal dengan operasi kredit aktif. Dalam memberikan kredit kepada masyarakat, bank menggunakan prinsip kehati-hatian supaya penyaluran kredit tersebut tepat guna dan bank dapat menerima kembali pinjaman yang telah diberikan dari masyarakat. 3. Bank sebagai Pelayan Masyarakat Selain memberikan layanan utama dalam bentuk penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk pengiriman uang, kliring, letter of credit, inkaso, safe deposit box, dan garansi bank. C. Jenis dan Prinsip Kegiatan Usaha Bank Seluruh kegiatan usaha yang boleh dilakukan oleh bank dijelaskan secara rinci dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan. Jenis dan prinsip kegiatan usaha perbankan berdasarkan undang-undang tersebut adalah sebagai berikut. 1. Jenis Bank a. Menurut Kegiatannya 1.) Bank Sentral Bank sentral merupakan lembaga yang bertanggung jawab untuk mengatur kestabilan badan-badan keuangan serta menjamin kegiatan badan-badan keuangan tersebut dapat menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil. Tugas pengawasan lembaga keuangan dan nonkeuangan lebih banyak dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kebijakan yang ditempuh bank sentral berpengaruh langsung terhadap peredaran uang dan suku bunga dalam perekonomian serta operasi dan kesehatan perbankan. Hal ini yang pada gilirannya akan memengaruhi tidak hanya perkembangan sektor keuangan, 2
tetapi juga pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. 2.) Bank Umum Bank umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip lainnya yang dalam kegiatannya dapat memberikan layanan jasa lalu lintas pembayaran. Bank umum sering juga disebut bank komersial (commercial bank). Usaha dan fungsi bank umum meliputi hal-hal berikut. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpan berupa giro, deposit berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan lainnya. Memberikan kredit dan menerbitkan surat pengakuan utang. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya. 3.) Bank Syariah Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Prinsip syariah adalah prinsip hukum islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah. Ada dua jenis bank syariah, yaitu sebagai berikut. Bank umum syariah, yaitu bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank pembiayaan rakyat syariah, yaitu bank syariah yang dalam kegiatan tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 4.) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank perkreditan rakyat atau BPR adalah bank yang kegiatannya menerima simpanan dari masyarakat hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya serta memberikan pinjaman kepada masyarakat. Usaha dan fungsi BPR adalah sebagai berikut. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan bentuk lainnya yang disamakan dengan itu. Memberikan kredit atau pinjaman kepada masyarakat. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 3
Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan tabungan pada bank lain. BPR dilarang menerima simpanan berupa giro, ikut serta dalam lalu lintas pembayaran, melakukan usaha valuta asing, penyertaan modal, usaha perasuransian, dan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998. b. Menurut Kepemilikannya Berdasarkan kepemilikannya, bank terdiri atas sebagai berikut. 1.) Bank pemerintah. 2.) Bank swasta. 3.) Bank campuran. 4.) Bank daerah. 2. Prinsip Usaha Bank Dalam menjalankan seluruh kegiatan usahanya, perbankan diharuskan menganut nilai atau prinsip guna mendukung keberhasilan pelaksanaan fungsi perbankan yang diharapkan. Prinsip usaha bank di antaranya adalah: a. prudential principle atau prinsip kehati-hatian merupakan prinsip yang mana bank melakukan semua tindakan dengan tujuan menjaga kepercayaan masyarakat yang telah menempatkan dananya di bank; b. fiduciary principle atau prinsip kepercayaan merupakan prinsip bahwa usaha perbankan dilandasi oleh hubungan kepercayaan antara bank dengan nasabah, baik itu nasabah sebagai penabung atau sebagai peminjam; c. confidential principle atau prinsip kerahasiaan adalah prinsip yang mewajibkan perbankan menjaga kerahasiaan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan hal lainnya yang berkaitan dengan nasabah menurut kelaziman yang berlaku di dunia perbankan; d. know your customer principle atau prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang diterapkan oleh bank untuk mengenal dan mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah, dan melaporkan setiap transaksi yang mencurigakan. D. Produk-Produk Bank Sebagai salah satu lembaga keuangan yang bergerak di bidang pelayanan jasa, perbankan memberikan berbagai produk yang dapat ditawarkan kepada masyarakat guna memenuhi 4
kebutuhan masyarakat dalam hal kegiatan penyimpanan atau kebutuhan akan dana. Beberapa produk utama pada perbankan adalah sebagai berikut. 1. Tabungan Dalam menjalankan fungsinya pada kegiatan operasi kredit pasif, produk tabungan merupakan produk yang paling dikenal di masyarakat. Tabungan merupakan produk yang memfasilitasi masyarakat untuk menyimpan dananya di perbankan dengan fasilitas tertentu yang diberikan perbankan kepada masyarakat. Tabungan tidak hanya terdiri atas satu produk, namun sudah mulai berkembang pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat dewasa ini sehingga lahirlah produk tabungan haji, tabungan rencana, tabungan berjangka, dan sebagainya. Sebagai produk yang berfungsi untuk menampung dana dari masyarakat, tabungan memiliki beberapa karakteristik, yakni sebagai berikut. a. Buku tabungan yang menyediakan informasi seluruh transaksi yang dilakukan nasabah dari produk tabungan yang digunakan. b. Kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang digunakan nasabah guna melakukan transaksi keuangan seperti penarikan tunai sampai alat pembayaran pada beberapa unit usaha. c. Setoran awal yang merupakan pemberian dana awal nasabah kepada bank ketika pertama kali membuka rekening tabungan pada bank yang bersangkutan. Besaran setoran awal ini berbeda nominalnya tergantung pada bank. Ada bank yang menerapkan setoran awal sebesar Rp50.000,00 sampai dengan minimal Rp500.000,00. d. Bunga yang merupakan balas jasa pemberian perbankan kepada nasabah sebagai kompensasi karena sudah menyimpan dananya di bank. Dengan adanya bunga, maka nasabah akan mengharapkan adanya keuntungan dari kegiatan menabungnya tersebut. e. Biaya bulanan merupakan biaya administrasi yang dikenakan perbankan kepada masyarakat atau nasabah yang menabung. Dalam menghimpun dana masyarakat, bank juga bertujuan mengelolanya untuk keuntungan lembaga dan pembangunan nasional. Untuk itulah perbankan mengenakan biaya bulanan dengan besaran yang berbeda-beda tergantung bank yang dipilih masyarakat. 2. Giro Produk giro berbeda dengan tabungan meskipun pada prinsipnya giro merupakan produk yang tujuannya menghimpun dana dari masyarakat. Beberapa karakteristik giro yang membuatnya berbeda dengan tabungan adalah sebagai berikut. 5
a. Jenis nasabah yang biasanya lebih banyak digunakan oleh badan usaha meskipun dapat juga ditujukan untuk perorangan. b. Penarikan dana dilakukan dengan menggunakan bilyet giro atau cek. Cek merupakan alat pembayaran yang diterbitkan oleh pihak bank sebagai perintah pencairan dana dalam bentuk tunai dari nasabah sebesar dana yang tertera dalam cek tersebut selama dana yang tersimpan dalam rekening giro masih mencukupi. Sementara bilyet giro adalah alat transaksi pembayaran nontunai yang pencairannya tidak dapat dilakukan secara tunai. Dana yang tertera dalam bilyet giro hanya dapat dicairkan dengan pemindahbukuan ke rekening pihak tertentu. Biasanya bilyet giro digunakan perusahaan untuk melakukan pembayaran gaji karyawan. c. Syarat pembukaan rekening yang harus menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) selain dokumen lainnya seperti kartu identitas dan pengisian formulir yang lazim disertakan dalam pembukaan rekening tabungan giro. d. Tidak ada limit transaksi atau nasabah bebas melakukan transaksi apa pun selama saldo yang ada dalam rekening giro tersebut mencukupi. e. Memperlancar transaksi keuangan melalui mekanisme pemindahbukuan rekening. 3. Deposito Deposito merupakan bagian dari produk perbankan sebagai bagian dari penyimpanan dana masyarakat di bank. Perbedaan deposito dengan tabungan dan giro adalah masa pencairan dana yang hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu saja. Penarikan di luar waktu yang telah ditentukan hanya akan menimbulkan risiko bagi nasabah berupa penalti atau pemotongan dana dari uang yang disimpan pada deposito. Umumnya, deposito memiliki jangka waktu penyimpanan antara 1, 3, 6, 12, sampai dengan 24 bulan. Nasabah dapat menyimpan dananya pada deposito dalam bentuk mata uang domestik maupun asing. Dalam jangka waktu tersebut, manfaat yang dapat diperoleh ketika membuka rekening deposito dapat lebih besar dibandingkan dengan giro atau tabungan biasa. Karakteristik dari deposito adalah: a. dapat dijadikan jaminan ketika mengajukan kredit atau pinjaman; b. bunga yang biasanya lebih tinggi dibandingkan suku bunga tabungan; c. pengelolaan terencana sebab dana yang tersimpan dapat dikalkulasikan beserta bunga untuk memenuhi rencana nasabah beberapa waktu ke depan; d. dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan nilai maksimal yang dapat dijamin sebesar 2 miliar walaupun aturan tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan perekonomian saat itu. 6
4. Kredit Kredit merupakan kegiatan perbankan menyalurkan dana kepada masyarakat atau yang sering dikenal dengan operasi kredit aktif. Setiap kredit mempunyai karakteristik yang tidak lepas dari jangka waktu, suku bunga yang disepakati, cara pembayaran, jaminan, biaya administrasi, sampai asuransi jiwa dan tagihan yang dibuat sebagai antisipasi jika terjadi kredit macet atau nasabah peminjam mengalami suatu hal yang tidak diharapkan. Semua karakteristik itu dibuat guna memaksimalkan manfaat yang dapat diperoleh dari produk perbankan tersebut. Manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dari kredit perbankan adalah mendorong pertumbuhan dan perluasan ekonomi, mengembangkan usaha, memberikan rasa aman, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. 5. Layanan Jasa Selain kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, perbankan juga dapat memberikan layanan jasa lainnya guna menunjang aktivitas masyarakat. Berbagai produk layanan jasa dihadirkan oleh perbankan mulai dari jasa pengiriman uang (transfer), pembayaran tagihan, sampai penagihan. Semua hal tersebut dapat dinikmati dengan adanya fasilitas perbankan berupa mesin ATM, sms banking, internet banking, mobile banking, atau transaksi langsung melalui teller di bank. E. Lembaga Keuangan Bukan Bank Selain bank, masih terdapat Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yaitu badan usaha yang bergerak di bidang keuangan yang secara langsung maupun tidak langsung melakukan kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat dan penyaluran dana kepada masyarakat. LKBB tidak diijinkan untuk menghimpun dana dalam bentuk tabungan. LKBB dibentuk untuk mendorong perkembangan pasar modal serta membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah. Beberapa jenis dari LKBB meliputi asuransi, leasing, pegadaian, dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). 1. Asuransi Asuransi merupakan lembaga yang memberikan tanggungan terhadap kemungkinan risiko yang terjadi terhadap masyarakat dengan sistem kesepakatan penyetoran dana yang disebut dengan premi. Beberapa jenis asuransi ialah asuransi kebakaran, asuransi jiwa, dan asuransi pendidikan. 2. Leasing (Sewa Guna Usaha) Leasing merupakan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pengadaan barang-barang 7
modal untuk digunakan oleh suatu badan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Ciri utama dari leasing adalah penggunaan peralatan yang terpisah dari kepemilikannya. 3. Pegadaian Pegadaian atau rumah gadai merupakan lembaga yang memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan jaminan benda tertentu. Benda yang digadaikan dapat diambil kembali oleh masyarakat apabila masyarakat telah melaksanakan kewajiban pembayaran sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Jika pinjaman tidak dilunasi dalam rentang waktu tertentu, barang gadaian dapat dijual atau dilelang. Di Indonesia, lembaga pegadaian salah satunya adalah Perum Pegadaian. 4. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Lembaga Keuangan Mikro (LKM) merupakan lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan. Secara umum, LKM di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu formal (bank, badan kredit desa, lembaga dana dan kredit pedesaan) dan informal (Baitul Maal wat Tamwil/BMT dan Unit Ekonomi Desa Simpan Pinjam/UEDSP). 8