BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran wajib

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semata-semata bertujuan untuk mencerdaskan manusia. Melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. yaitu manusia yang tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pembelajaran PKn

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di pendidikan formal mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu proses belajar siswa, dan dapat di katakan bahwa kerja keras belajar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan perkembangan zaman yang begitu cepat dan pesat terutama

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan sumber daya, termasuk sumber daya manusia Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Pendidikan Dasar (SD dan SLP) dan Pendidikan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan pemahaman dan konsep-konsep sains yang bermanfaat pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan matematika yang kuat sejak dini (BNSP, 2007).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan selama penelitian dan analisis data hasil

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang cepat di luar pendidikan menjadi tantangan-tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajaran matematika di tingkat SD adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan. Aktivitas belajar dapat merangsang siswa terlibat secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karakter merupakan sifat khusus atau moral dari perorangan maupun

69 Media Bina Ilmiah ISSN No

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cerminan dari kemajuan suatu bangsa. Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. masayarakat dan organisasi dalam lingkungan pendidikan. Terdapat banyak

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi maupun dalam masyarakat. Saat ini, dunia pendidikan kita masih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. air. Bahasa Indonesia memang diajarkan sejak anak-anak, tetapi model pengajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam dua tahapan, yakni proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I. pola pikir siswa tidak dapat maju dan berkembang. pelajaran, sarana prasarana yang menunjang, situasi dan kondisi belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai posisi yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi setiap individu. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu dari ilmu dasar yang harus dikuasai oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR AND SHARE

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran wajib yang ada di sekolah dasar, karena pada mata pelajaran PKn inilah karakter siswaakan dituntun ke arah yang lebih baik. Sejalah dengan pendapat tersebut Susanto (2013 : 231-232) mengatakan bahwa Pembelajaran PKn yang baik adalah pembelajaran yang bisa menjadikan siswamampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya, dan mampu berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan secara aktif dan bertanggung jawab sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan. Hal lain yang ikut berpengaruh dalam proses pembelajaran adalah rendahnya sikap percaya diri pada siswa. Menurut Mustari (2014: 51) percaya diri adalah sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapan.menurut Leman (2015: 9) dalam jurnal yang berjudul Membangun Rasa Percaya Diri Anak mengatakan bahwa ciriciri anak yang tidak mempunyai sikap percaya diri yaitu tidak mau mencoba suatu hal yang baru, memiliki emosi yang kaku dan disembunyikan, mudah mengalami rasa frustasi dan tertekan, dan meremehkan bakat serta kemampuan sendiri. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada guru dan siswa di kelas V SDN 1 Kediri Karanglewas mengatakan bahwa proses pembelajaran di 1

2 kelas sangat membosankan. Guru masih mengalami kesulitan dalam mengaktifkan siswa, terutama pada saat diskusi kelompok. Siswa lebih memilih diam dari pada ikut serta dalam diskusi kelompok, guru juga kebingungan mencari cara agar siswa mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan usahanya sendiri tanpa mencontek atau mengandalkan temannya, padahal guru sudah berusaha mengajar dengan menggunakan media tetapi siswa masih saja kurang aktif, siswa masih malu-malu dalam menyampaikan pendapat, akibatnya pembelajaran menjadi membosankan dan berdampak pula pada nilai. Pada semester II Tahun Ajaran 2013/2014 dan Tahun Ajaran 2014/2015 di SDN 1 Kediri Karanglewas mata pelajaran PKn dalam evaluasi harian khususnya pada materi menghargai keputusan bersama memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Tahun Ajaran 2013/2014 terdapat 64,29% dari 28 siswa yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan sekolah yaitu 75, dengan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 45. Pada Tahun Ajaran 2014/2015 juga tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, yaitu terdapat 62,5% dari 24 siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM dengan nilai tertinggi 82 dan nilai terendah 44. Sebagai upaya meningkatkan sikap percaya diri dan prestasi belajar pada siswa dalam mata pelajaran PKn perlu dilakukan suatu pembelajaran yang tepat, sehingga dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran, dapat bekerjasama dengan siswa lainnya dan berani menyampaikan pendapat dalam kelompok kecil maupun besar. Mengingat pentingnya pembelajaran PKn untuk pendidikan, guru diharapkan mampu

3 merencanakan pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa akan tertarik dengan mata pelajaran PKn. Terkait dengan masalah di atas peneliti bersama guru harus menentukan pendekatan yang tepat dengan menyesuaikan materi pembelajaran serta karakteristik siswa di kelas V. Pembelajaran kooperatif dapat digunakan seorang guru dalam proses pembelajaran, karena menurut Slavin (2009: 8) Pembelajaran Kooperatif membangun siswa untuk dapat bekerjasama dalam suatu kelompok untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Semua model pembelajaran kooperatif menyumbangkan ide bahwa siswa yang bekerjasama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman satu timnya mampu membuat diri mereka belajar sama baiknya, sehingga siswa menjadi semangat dalam belajar dan suasana dalam kelas menjadi menyenangkan. Kerjasama dalam satu tim sangatlah penting. Menurut Djamarah (2010: 7) bahwa dalam suatu kerjasama, siswa akan menyadari kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya, saling membantu dengan ikhlas dan tanpa ada rasa minder, serta persaingan yang positif untuk mencapai prestasi belajar yang optimal. Model kooperatif tipe Co-op Co-op adalah sebuah bentuk Group investigation. Metode ini menempatkan tim untuk bekerjasama antara satu dengan yang lainnya untuk mempelajari sebuah topik di kelas. Co-op Co-op memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dalam kelompokkelompok kecil, pertama untuk meningkatkan pemahaman, dan selanjutnya memberikan mereka kesempatan untuk saling berbagi pemahaman baru itu

4 dengan teman-teman sekelasnya. Co-op Co-op dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran karena tipe ini dapat membuat siswa mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pendapat dalam kelompok kecil, dengan demikian diharapkan akan tumbuh sikap percaya diri pada siswa pada saat menyampaikan pendapat di hadapan teman-teman sekelasnya dan dapat meningkatkan prestasi siswa. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dijadikan landasan peneliti untuk meneliti sikap percaya diri dan prestasi belajar siswa melalui model kooperatif tipe co-op co-op materi menghargai keputusan bersama di kelas V SDN 1 Kediri Karanglewas. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana model kooperatif tipe Co-op Co-op dapat meningkatkan sikap percaya diri siswa dalam proses pembelajaran pada materi menghargai keputusan bersama di kelas V SDN 1 Kediri Karanglewas? 2. Bagaimana model kooperatif tipe Co-op Co-op dapat meningkatkan prestasi belajar siswa materi menghargai keputusan bersama kelas V SDN 1 Kediri Karanglewas?

5 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umumnya adalah untuk meningkatkan sikap percaya diri dan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op materi menghargai keputusan bersama kelas V SDN 1 Kediri Karanglewas. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui sikap percaya diri siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe Co-op Co-op b. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe Co-op Co-op. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis Mendapatkan teori baru tentang model kooperatif tipe Co-op Co-op dalam penerapannya pada mata pelajaran PKn sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa Meningkatkan percaya diri dan prestasi belajar serta menambah pemahaman siswa dalam pembelajaran PKn dengan model kooperatif tipe Co-op Co-op.

6 b. Bagi Guru Menambah informasi dan memperoleh gambaran dalam menentukan strategi pembelajaran yang paling tepat untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam upaya meningkatkah hasil belajar PKn bagi siswa. c. Bagi Sekolah Dapat menigkatkan proses belajar mengajar yang bermutu agar memperoleh hasil belajar yang lebih baik