BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum PT Fastfood Indonesia, Tbk. PT Fastfood Indonesia Tbk adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia, didirikan oleh Gelael pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta dan sukses outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kotakota besar lain di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makasar, dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam pengembangan merek menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia. KFC memperoleh hak waralaba KFC dari Yum! Restaurants International (YRI), sebuah badan usaha milik Yum! Brands Inc, yaitu sebuah perusahaan publik di Amerika Serikat yang juga pemilik waralaba dari empat merek ternama lainnya, yakni Pizza hut, Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers. Lima merek yang bernaung dibawah satu kepemilikan yang sama ini telah memproklamirkan Yum! Group sebagai fast food chain terbesar dan terbaik di dunia dalam memberikan berbagai pilihan restoran ternama, sehingga memastikan kepemimpinannya dalam bisnis multi-branding. Untuk kategori produk daging ayam cepat saji, KFC tidak terkalahkan. Produk unggulan KFC adalah Colonel s original Recipe dan Hot & Crispy Chicken, tetap merupakan ayam goreng paling lezat berdasarkan berbagai survei konsumen di Indonesia. Sebagai produk unggulan lainnya, dalam beberapa tahun ini KFC juga menawarkan Colonel Burger, Crispy trips, Twisty, Colonel Yakiniku dan yang baru baru ini diluncurkan, Riser. Selain produk produk unggulan ini, KFC juga memenuhi selera lokal dengan menu pilihan lain seperti Perkedel, Nasi, Salad, dan Sup KFC. Untuk memberikan produk bernilai tambah kepada konsumen, berbagai menu kombinasi hemat dan bermutu seperti Super Besar serta KFC Attack terus ditawarkan. KFC juga meluncurkan Paket Goceng, yakni beberapa varian menu seharga Rp 5.000 untuk semakin menghadirkan penawaran bernilai tambah kepada konsumen dan memberikan sesuatu yang berbeda dari merek KFC. KFC selalu melakukan inovasi terhadap produknya, KFC tidak selalu menjual ayam. Salah satu inovasi yang dilakukan oleh KFC yaitu meluncurkan menu Praktis dan Breakfast.
Adapun menu KFC Praktis diantaranya Chick N Fillet, Twisty, Fish Fillet, Oriental Bento, dan Burger. Sedangkan untuk menu Breakfast diantaranya, Original Porridge, Scrambled Egg, Pom Pom, Pancake, Riser, Chicken Porridge, Waffle, French Toast dan Coffle Hazelnut. KFC juga melakukan pengembangan brand melalui pengenalan produk-produk baru, produk lanjutan dan promosi paket murah secara permanen atau waktu terbatas memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan KFC dan meningkatkan diferensiasi. KFC sepenuh hati dengan komitmen untuk mempertahankan visi kepemimpinan dalam usaha restoran cepat saji, dengan terus memberikan kepuasan kepada konsumen dan meningkatkan kualitas promosi yang ada sehingga dapat lebih mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dukungan para pemegang saham, keahlian manajemen, loyalitas dan dedikasi karyawan, serta kontinuitas kunjungan konsumen, dapat membantu tercapainya visi ini. KFC yakin bahwa dengan menciptakan dan membangun satu budaya yang kokoh dimana setiap orang di perusahaan membuat perbedaan, membentuk opini konsumen dan sales mania, memberikan diferensiasi brand yang kompetitif, menjalin kontinuitas hubungan dengan masyarakat, serta mempertahankan konsistensi keberhasilan yang telah dicapai, pada akhirnya akan menjadikan KFC sebuah brand yang paling digemari di seluruh Indonesia, dan sebuah perusahaan yang baik dan kokoh. 1.1.1 Sejarah PT. Fastfood Indonesia Tbk PT Fastfood Indonesia Tbk adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia, didirikan oleh Gelael pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta dan sukses outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kotakota besar lain di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makasar, dan Manado. KFC juga melakukan pengembangan brand melalui pengenalan produk-produk baru, produk lanjutan dan promosi paket murah secara permanen atau waktu terbatas memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan KFC dan meningkatkan diferensiasi. KFC sepenuh hati dengan komitmen untuk mempertahankan visi kepemimpinan dalam usaha restoran cepat saji, dengan terus memberikan kepuasan kepada konsumen dan meningkatkan kualitas promosi yang ada sehingga dapat lebih mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dukungan para pemegang saham, keahlian manajemen, loyalitas dan dedikasi karyawan, serta kontinuitas kunjungan konsumen, dapat membantu tercapainya visi misi.
Berikut ini adalah sejarah KFC yang dijelaskan pertahun nya dapat dilihat pada gambar 1.1 sebagai berikut : Gambar 1.1 Sejarah KFC Sumber : www.kfcindonesia.com
Dan pada tahun 2015, tepat 35 tahun bersamaan dengan peringatan ulang tahun KFC yang ke-35, KFC Indonesia membuka gerai baru yang merupakan cabang ke-500 pada hari Kamis 30 April 2015. Gerai terbaru tersebut berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda, Jakarta Pusat. Direktur PT Fastfood Indonesia, Tbk, JD Juwono menambahkan gerai baru tersebut sebagai bentuk pencapaian terbaru dari KFC Indonesia. Pencapaian tersebut, jelasnya, tetap harus diimbangi dengan kerja keras seluruh tim KFC Indonesia. 1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Setiap perusahaan memiliki Visi dan Misi guna mencapai tujuan dari perusahaan tersebut. Begitu juga dengan KFC, berikut merupakan Visi dan Misi KFC : 1. Visi: Selalu menjadi merek restoran cepat saji nomor satu di Indonesia dan mempertahankan kepemimpinan pasar dengan menjadi restoran yang termodern dan terfavorit dalam segi produk, harga, pelayanan dan fasilitas. 2. Misi: Semakin memperkuat citra merek KFC dengan strategi-strategi dan ide-ide yang inovatif, terus meningkatkan suasana bersantap yang tiada bandingannya dan konsisten memeberikan produk, layanan, serta fasilitas restoran yang selalu berkualitas mengikuti kebutuhan dan selera konsumen yang terus bertambah. 1.2 Latar Belakang Masalah Industri makanan menjadi salah satu industri yang perkembangannya cukup pesat saat ini. Bahkan kementrian Perindustrian menargetkan pertumbuhan industri makanan dan minuman hingga akhir tahun 2013 akan mencapai 9%. Dan pada akhir tahun 2014 kementrian Perindustrian menargetkan hingga mencapai 10% Peningkatan jumlah penduduk Indonesia dan sifat dari makanan yang merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat menjadi beberapa faktor berkembangnya industri makanan. (Indonesianconsume.blogspot.com) Padatnya kesibukan dan aktivitas masyarakat di kota-kota besar menyebabkan mereka tidak memiliki waktu untuk sekedar menyiapkan makanan nya sendiri dan lebih memilih untuk mengkonsumsi makanan diluar rumah. Sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh Dr Grace Judio-Kahl, Msc. Mengatakan bahwa secara keseluruhan perilaku masyarakat Indonesia adalah lebih menyukai makanan fastfood di bandingkan dengan makanan rumah sendiri karena keterbatasan waktu yang dimilikinya. Perubahan pola hidup masyarakat sebagai dampak dari globalisasi, menyebabkan masyarakat cenderung memilih sesuatu yang serba instan termasuk mengkonsumsi fastfood. Data survey AC Nielsen online
customer tahun 2013 mendapatkan hasil bahwa 28% masyarakat Indonesia mengkonsumsi fastfood minimal satu minggu sekali dan 33% diantaranya mengkonsumsi pada saat jam makan siang. Tidak mengherankan jika Indonesia menjadi Negara ke 10 yang paling banyak masyarakatnya mengkonsumsi makanan fastfood. (http://ktikebidanankeperawatan.wordpress.com) Perkembangan bisnis dengan model waralaba bukanlah sesuatu yang baru di Indonesia. Sejak era 70-an, Indonesia sudah mulai menjamur usaha makanan cepat saji seperti Shakey pizza, KFC, Swesen dan Burger King. Perkembangan nya terlihat sangat pesat dimulai sekitar tahun 1995. Data Deperindag pada tahun 1997 mencatat sekitar 259 perusahaan penerima waralaba di Indonesia. Setelah itu, kondisi ini berbalik seiring dengan adanya krisis moneter tahun 1997-1998, akibatnya bisa ditebak, banyak pengelola makanan cepat saji dari waralaba di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat sampau saat ini. (www.marketing.co.id) Salah satu restoran cepat saji yang menjadi tempat makan favorit masyarakat Indonesia adalah restoran yang menyajikan produk ayam goreng sebagai menu utamanya. Banyaknya bermunculan restoran cepat saji yang menawarkan produk utama berupa ayam goreng seperti KFC, Mc Donals, A&W, Texas Chicken, CFC Wendy s dan lain-lain, bisa menjadi bukti bahwa restoran cepat saji disukai oleh masyarakat Indonesia. Namun, masuknya beragam merk-merk tersebut membuat persaingan semakin ketat di industri restoran cepat saji khususnya produk ayam goreng. KFC merupakan salah satu restoran cepat saji yang berada dibawah payung PT. Fastfood Indonesia, Tbk yang menguasai pangsa pasar 40% pada tahun 2013 dan lebih dari 50% pada tahun 2014. KFC pun memperoleh penghargaan Top Brand Award pada tahun 2013 setelah sebelumnya memperoleh penghargaan yang sama di tahun 2012 dan memperoleh kembali di tahun 2014, untuk kategori makanan cepat saji (Majalah Marketing Edisi 02/X/Februari 2013). Selain itu, berdasarkan riset yang dilakukan oleh BIT Ecorn tahun 2012 dengan parameter brand awareness, brand penetration, dan top mind, dikatakan bahwa KFC mendapatkan angka brand awareness sebesar 99-100% dan top mind sebesar 81% (swa.co.id) Namun, mengingat banyaknya persaingan, KFC berupaya agar tetap menjadi pilihan pelanggan yang nomor satu. Salah satu upaya agar KFC tetap menjadi pilihan pelanggan adalah dengan melakukan kegiatan promosi. Usaha promosi yang dilakukan terutama melalui iklan. Iklan bertujuan untuk membujuk konsumen potensial agar tertarik untuk membeli. Agar dapat bertahan hidup dan memenangkan persaingan maka KFC harus melakukan aktivitas promosi yang kreatif. Berikut ini adalah data promosi KFC pada tahun
2013 dan tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 1.2 sebagai berikut : Gambar 1.2 Data Promosi Sumber : www.kfcindonesia.com Dari gambar data promosi diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 2013 ke tahun 2014 presentase promosinya semakin meningkat dan berdasarkan data yang di dapat dari store KFC Dago, pendapatan cenderung mengalami peningkatan. Pada bulan Juni tahun 2014 sampai dengan bulan Mei tahun 2015 pendapatan yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Pendapatan Store KFC Dago TAHUN BULAN PENDAPATAN 2014 Juni Rp.732.675.480 2014 Juli Rp.784.129.990 2014 Agustus Rp.810.223.110 2014 September Rp.819.322.089 2014 Oktober Rp.850.314.332 2014 November Rp.859.366.097 (Sambungan) 2014 Desember Rp.859.987.212 2015 Januari Rp.910.445.342 2015 Februari Rp.918.766.875 (Bersambung) 2015 Maret Rp.922.562.955 2015 April Rp.944.381.953 2015 Mei Rp. 970.655.212 Sumber : Data yang diolah, 2015 Berikutnya ini adalah grafik pendapatan KFC Dago dapat dilihat pada gambar 1.3 sebagai berikut :
Gambar 1.3 Grafik Pendapatan Store KFC Dago Sumber : Data yang diolah, 2015 Menurut store manager KFC Dago, peningkatan itu terjadi karena kegiatan promosi yang dilakukan oleh KFC. KFC melakukan kegiatan promosi melalui iklan, karena media iklan dipandang sebagai alat komunikasi yang sangat strategis dalam menyampaikan pesan kepada konsumennya dan timbul sikap yang berujung pada keputusan pembelian. Maka berdasarkan uraian diatas penulis ingin melakukan penelitian dengan judul sebagai berikut: PENGARUH PROMOSI KFC TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN KFC (STUDI KASUS KONSUMEN KFC CABANG DAGO BANDUNG JUNI 2014- JUNI 2015) 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis akan merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah promosi yang dilakukan KFC? 2. Bagaimana pengambilan keputusan pembelian konsumen di KFC Dago Bandung? 3. Seberapa besar pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian konsumen di KFC Dago Bandung? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui promosi yang dilakukan KFC. 2. Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan konsumen di KFC Dago Bandung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian konsumen di KFC Dago Bandung.
1.5 Kegunaan Penelitian Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah : 1. Penelitian dimaksudkan untuk mengembangkan wawasan keilmuan dan sebagai sarana penerapan ilmu pengetahuan yang selama ini penulis peroleh dari bangku kuliah. 2. Bagi Perusahaan, dari hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber masukan bagi perusahaan untuk dapat mengetahui faktor mana yang paling dominan dalam mengetahui informasi iklan yang ditawarkan sehingga perusahaan dapat menentukan strategi dimasa mendatang khususnya mengenai faktor yang mempengaruhi sikap konsumen melalui iklan terhadap keputusan pembelian konsumen KFC Dago Bandung. 3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang tertarik mengangkat pemasalahan serupa. 1.6 Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, maka penulis membagi ke dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan tentang latar belakang masalah, masalah pokok, tujuan dan kegunaan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan. Bab II : Tinjauan pustaka meliputi pengertian pemasaran, bauran pemasaran, pengertian promosi, bauran promosi, pengertian iklan, pengertian pengambilan keputusan, kerangka pikir. Bab III : Metode penelitian yang terdiri dari daerah dan waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode analisis, operasional variabel. Bab IV : Merupakan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan. Bab V : Merupakan kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.