I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Tingkat kehidupan ekonomi masyarakat yang terus berkembang berpengaruh kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

ANALISIS PENGATURAN DAN TUJUAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PENANAMAN MODAL DI INDONESIA

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Perusahaan dan Perseroan Terbatas. Perusahaan adalah istilah ekonomi yang dipakai dalam Kitab Undang-Undang

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. budaya (Novianty, 2011). Padahal di sisi lain perusahaan juga membawa

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi hubungan yang tidak harmonis antar perusahaan dengan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. terutama negara-negara berkembang, khususnya Indonesia. Ditambah lagi. baru yang memanfaatkan kawasan Free Trade Area dalam tingkat

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas usaha tersebut (Badan Pusat Statistik, 2013). Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. sakit, dan lain lain. Karena dari pajak yang dilunasi oleh masyarakat pemerintah. mempunyai dana untuk membangun hal tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. kondisi tersebut. Seiring dengan dinamika pembangunan, peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan oleh masing-masing perusahaan. Saat ini, Corporate Social

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional

kepentingan pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan dasar perusahaan agar tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

I. PENDAHULUAN. Pemikiran yang mendasari Corporate Social Responsibility yang selanjutnya

BAB 1 PENDAHULUAN. korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good

BAB I PENDAHULUAN. berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna. Perseroan Terbatas (PT) mempunyai tanggung jawab sosial terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dasar perusahaan agar tetap bertahan dalam persaingan

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai suatu konsep UKDW

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan penyakit menular. Manakala perusahaan berdiri di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. seperti polusi udara, limbah pabrik dan eksploitasi hasil alam yang berlebihan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk menjalankan usahanya dengan penuh bertanggung jawab. Pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan

diubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun,

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibilty atau lebih dikenal dengan CSR adalah bentuk

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan rasa kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial dan lingkungan (profit-people-planet), kini semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga


BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu ekonomi yang semakin pesat, persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak memberikan kontribusi positif kepada aspek sosial dan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

TUGAS CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY (CSR)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Pada PTP VII Nusantara Bandar Lampung ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. semua organisasi. Sumber daya manusia yang sangat penting dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations,

ABSTRAK CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY OLEH PT. SUGAR GROUP COMPANIES. Oleh Lisa Veradina

BAB I PENDAHULUAN. yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua adalah ingin

NOMOR 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. dari kegiatan atau tindakan ekonomi perusahaan. Kegiatan produksi yang

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tanggung Jawab Sosial perusahaan (CSR) oleh PT. KCMU ditinjau dari UUPM, UUPT dan UUPLH

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

Corporate Social Responsibility. Etika bisnis

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Program Corporate Social Reponsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motivasi utama setiap perusahaan atau industri atau bisnis adalah meningkatkan keuntungan. Logika ekonomi neoklasik adalah bahwa dengan meningkatnya keuntungan dan kemakmuran sebuah perusahaan sudah pasti akan meningkatkan kemakmuran rakyat karena lebih efisien dan murah produk yang dihasilkan. Kenyataannya tidak demikian, banyak perusahaan bukan hanya makin kaya tetapi juga semakin berkuasa sementara penduduk miskin dan lemah serta rentan secara sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan perusahaan juga menyumbang ketidakadilan dan kesenjangan sosial. Pertumbuhan ekonomi tidak selalu sejalan dengan pemerataan atau distribusi kesejahteraan. Memperhatikan kesenjangan yang semakin besar muncul berbagai reaksi untuk memperbaiki persoalan kesenjangan, antara lain program pengentasan kemiskinan, perbaikan kesejahteraan, bantuan subsidi langsung dan sebaginya. Citra perusahaan di mata masyarakat sangat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Teknologi informasi sekarang memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai informasi dari berbagai penjuru dunia. Akibatnya akan terbentuk citra yang negatif. Sebaliknya, jika perusahaan menunjukkan komitmen sosial yang tinggi terhadap kegiatan kemanusian, pelestarian linkungan,kesehatan masyarkat, pendidikan, penanggulangan bencana

2 alam, maka akan terbentuk citra positif di mata masyarakat. Tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility selanjutnya disebut CSR, perusahaan timbul dari desakan masyarakat atas perilaku perusahaan yang mengabaikan tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosial perusahaan tersebut meliputi perusakan lingkungan, ekploitasi sumber daya alam, tidak peduli terhadap masyarakat sekitar dan penindasan terhadap buruh. Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan investasi jangka panjang yang berguna untuk meminimalisasi risiko sosial, serta berfungsi sebagai sarana meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Secara umum CSR merupakan peningkatan kualitas kehidupan, CSR merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab moral perusahaan terhadap masyarakat. Tanggung jawab moral terhadap masyarakat dimana perusahaan menjalankan kegiatannya, boleh masyarakat dalam arti sempit seperti lingkungan disekitar pabrik atau masyarakat luas. Sebagai suatu organisasi ekonomi perusahaan berada dan ada di tengah masyarakat, perusahaan tumbuh berkembang dan dikembangkan oleh masyarakat. Mengingat peran perusahaan yang mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan, namun disatu sisi perusahaan juga harus menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat, maka fungsi prinsip tanggung jawab sosial perusahaan menjadi semakin penting untuk diperhatikan dan diimplementasikan. Oleh karena itu penerapan prinsip tanggung jawab sosial perusahaan yang semula hanya bersifat anjuran, maka sekarang sudah menjadi kewajiban hukum.konsep CSR ramai dibicarakan pada akhir tahun 90an. Di Indonesia baru mulai dibicarakan pada tahun 2000, itupun masih kerap

3 disamakan dengan konsep community development. Beberapa konsep tentang CSR dijelaskan menurut pendapat para ahli. Salah satu konsep menyebutkan tentang CSR adalah komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan komunitas secara lebih jelas. Menurut The Worlds business Council for sustainable Development dinyatakan bahwa CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas komunitas setempat (lokal) dan komunitas secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan (Bambang Rudito dan Melia Famiola, 2007: 209). Berdasarkan pengertian di atas dapat diartikan bahwa sebuah perusahaan tidak hanya bertanggung jawab kepada aspek ekonomi saja tetapi juga pada aspek sosial dalam hubungannya dengan karyawan perusahaan dan masyarakat setempat dan masyarakat secara keseluruhan. Bentuk CSR yang yang biasanya dilakukan adalah pemberian fasilitas kepada para pekerja atau buruh, pemberian sumbangan, hibah, bantuan untuk bencana alam yang sifatnya momentum. Musibah atau bencana yang terjadi dapat dijadikan sebagai kesempatan bagi perusahaan yang membentuk citra dan reputasi baik di mata masyarakat dan masih banyak bentuk tanggung jawab perusahaan lainnya yang dilakukan oleh perusahaan.

4 Sebuah perusahaan yang menerapkan CSR tidak hanya dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada Single Bottom Line, yaitu aspek ekonomi yang hanya mementingkan keuntungan atau laba perusahaan saja, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya. Konsep CSR tersebut dinamakan Triple Bottom Line, yaitu selain mengejar profit perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) dan turut berkontribusi aktif dalam kegiatan sosial dan kelestarian lingkungan (Erni R Ernawan, 2007: 112) Munculnya Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas selanjutnya disingkat UUPT dan Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal selanjutnya disingkat UUPM menandai dimulainya pengaturan CSR di Indonesia. Walaupun sebenarnya pembahasan mengenai CSR sudah dimulai jauh sebelum kedua undang-undang tersebut disahkan. Ditinjau dari jenis perusahaan, umumnya yang menjalankan fungsi tanggung jawab sosial menurut Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) adalah perusahaan yang kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam dan perusahaan yang tidak mengelola dan tidak memanfaatkan sumber daya alam, tetapi kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam. Sedangkan menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (UUPM) dijelaskan perusahaan yang wajib melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan adalah perusahaan penanaman modal baik penanam modal asing maupun penanam modal dalam negeri.

5 Menurut Pasal 74 UUPT bahwa setiap perseroan yang menjalankan kegitan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Aturan lebih tegas sebenarnya juga sudah ada di dalam Pasal 15 huruf b Undang-Undang UUPM disebutkan, setiap penanaman modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Jika tidak, maka dapat dikenai sanksi mulai dari peringatan tertulis, pembatasan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha dan atau fasilitas penanaman modal, atau pencabutan kegiatan usaha dan atau fasilitas penanaman modal (Pasal 34 Ayat (1) UUPM). Pengaturan mengenai CSR telah ada di Indonesia, di antaranya adalah Undang- Undang Dasar 1945 Pasal 33, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup pada Lembaran Negara Nomor 68 Tahun 1997, Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2007 Lembaran Negara Nomor 67 Tahun 2007 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas Lembaran Negara Nomor 106 Tahun 2007. Hal tanggung jawab terhadap lingkungan hidup mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang lingkungan hidup yang mengatur tentang sanksi kepada perusahaan yang kegiatan usahanya menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Pelestarian lingkungan hidup merupakan rangkaian upaya untuk memelihara lingkungan hidup guna terjaganya kehidupan berkualitas.

6 CSR sebenarnya lebih berorientasi pada masyarakat dan bisnis. Apakah itu sektor bisnis swasta yang didasarkan pada kepemilikan pribadi yang melulu mengejar profit atau dapat juga diberi tanggungjawab pada atas hak masyarakat umum, mengingat pengaruh bisnis ini begitu besar. Bisnis sendiri selalu berperan pada tujuan menumpuk keuntungan dan kekayaan. Tanggungjawab sosial yang dibebankan pada sektor bisnis akan mengurangi pencapaian tujuan penumpukan profit. Setelah teruji selama beberapa dekade, terlihat bahwa terjadi malfungsi bisnis dan kegagalan mekanisme pasar. Sistem ekonomi yang lebih mengarah pada pendekatan kapitalis maupun sosialis ternyata tidak mampu mencapai alokasi faktor produksi secara efisien, artinya mekanisme pasar ini tidak mampu memberikan kesejahteraan sosial yang optimal. CSR dapat diartikan sebagai komitmen industri untuk mempertanggung-jawabkan dampak operasi dalam dimensi Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan serta menjaga agar dampak tersebut menyumbang manfaat kepada masyarakat dan lingkunganya. Melaksanakan CSR secara konsisten dalam jangka panjang akan menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap kehadiran perusahaan. Kecenderungan akhir-akhir ini di Indonesia banyak korporasi industri telah menjalankan prinsipprinsip CSR dalam tataran praktis, yaitu sebagai pengkaitan antara pengambilan keputusan dengan nilai etika, kaidah hukum serta menghargai manusia, masyarakat dan lingkungan. Berdasarkan UUPM dan UUPT, CSR merupakan tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal atau perusahaan yang kegiatan

7 perusahaannya bergerak dan berkaitan dengan sumber daya alam, untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Memperhatikan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk menjadikan bahan penulisan skripsi dengan mengambil judul : Pelaksanaan Prinsip Corporate Social Responsibility Oleh PT. Sugar Group Companies. Konsep CSR yang tertuang dalam UUPM dan UUPT tersebut akan dicoba dilihat pada PT. Sugar Group Companies sebagai salah satu perusahaan pabrik gula terbesar di Lampung yang terletak di Lampung Tengah. Karena kegiatan perusahaan tersebut bergerak dibidang sumber daya alam maka akan dilihat apakah perusahaan tersebut sudah menerapkan CSR berdasarkan UUPM dan UUPT dan bagaimana pelaksanaan prinsip CSR di bidang sosial dan lingkungan yang diterapkan perusahaan tersebut. 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1. Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan Corporate Social Responsibility oleh PT. Sugar Group Companies?

8 2. Ruang lingkup a. Ruang Lingkup Kajian Berdasarkan permasalahan di atas agar tidak meluas dan terarahnya pembahasan maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada pelaksanaan prinsip CSR oleh PT. Sugar Group Companies dilihat dari UUPT dan UUPM di bidang sosial dan lingkungan yang berlokasi di Desa Seputih Mataram, Lampung Tengah. b. Ruang Lingkup Bidang Ilmu Lingkup bidang ilmu penelitian ini adalah hukum ekonomi karena PT. Sugar Group Companies baik langsung maupun tidak langsung memilki kontribusi terhadap pasar. Aktivitas pasar tersebut menimbulkan kepentingan ekonomi dimana terdapat kepentingan perusahaan untuk mencari keuntungan dan kepentingan masyarakat serta pemerintah untuk melaksanakan prinsip CSR. Untuk menyelaraskan kepentingan ekonomi tersebut maka perlu diatur oleh hukum dalam hal ini hukum ekonomi. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : menganalisis bentukbentuk pelaksanaan Corporate Social Responsibility oleh PT. Sugar Group Companies di bidang sosial dan lingkungan.

9 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan hukum perdata, khususnya hukum penanaman modal. 2. Secara praktis, penulisan ini dituangkan berguna sebagai : a. Bahan bacaan atau sumber informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan; b. Salah satu syarat akademik untuk menyelesaikan studi pada fakultas Hukum Universitas Lampung; c. Latihan peningkatan pengetahuan dan pengembangan wawasan ilmu bagi penulis.