PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC)TERHADAP PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) Nia Monika¹, Novi² dan Lince Meriko² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Niamonica92@gmail.com ABSTRACT Mustard green is a popular vegetable by the community. Demand for mustard green always increasing, while the production of mustard green from year to year has decreased. Information obtained from the Central Agency of Statistics (BPS) West Sumatera, the production of mustard green in 2013, 22.03% ton / ha, 2014 as much as 21.806% ton / ha and 2015 by 20.234% ton / ha. This problem is also seen in the use of inorganic fertilizers used by farmers resulting in decreased of sawi productivity. Based on that problems has been done research with purpose to know influence of NASA liquid organic fertilizer (POC) to leaf quantity, leaf length, leaf width, and plant weight at harvest on production of sawi (Brassica juncea L.). This research was done in December-January 2017 in Padang West Sumatera. This research used complete randomized design (RAL) with 6 treatments and 4 replications that is A treatment without POC NASA, B 5 ml / liter treatment, C 10 ml / liter treatment, D 15 ml / liter treatment, E 20 ml / liter, F 25 ml / liter treatment. The parameters observed were leaf quantity, leaf length, leaf width, and plant weight. Result shawed no significant effect on leaf quantity, leaf length, leaf width and plant weight. Based on the results can be concluded that the application of liquid organic fertilizer (POC) NASA has no effect on the growth of mustard green but that better than control treatment. Keywords: Brassica juncea L., grown, POC PENDAHULUAN Tanaman sawi (Brassica juncea L.) merupakan salah satu jenis sayuran daun umumnya dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Sawi hijau sangat berpotensi sebagai penyedia unsur-unsur mineral penting dibutuhkan oleh tubuh karena nilai gizinya tinggi. Sawi terdiri dari 2 macam yaitu sawi putih dan sawi hijau. Sawi hijau memiliki kegunaan untuk mencegah kanker, hipertensi, penyakit jantung, membantu kesehatan sistem pencernaan, mencegah dan mengobati penyakit pellagra, serta menghindari ibu hamil dari anemia (Suleman, 2013). Sawi merupakan sayuran yang banyak manfaatnya untuk tubuh. Sawi merupakan tanaman semusim mengandung kalori sebesar 22,0 kalori juga mengandung vitamin seperti protein, kalsium, posfor, vitamin A, vitamin B, vitamin C. Selain itu sayuran sawi kaya akan serat yang berguna untuk kesehatan pencernaan (Sunarjono, 2007 dalam Sompotan, 2013). 1
Tanaman sawi merupakan jenis sayuran yang digemari oleh semua golongan masyarakat. Permintaan terhadap tanaman sawi selalu meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran kebutuhan gizi. Dilain pihak, hasil sawi belum mencukupi kebutuhan dan permintaan masyarakat karena areal pertanaman semakin sempit dan produktivitas tanaman sawi masih relatif rendah (Erawan, 2013). Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti dengan petani sawi di daerah Alahan Panjang Kabupaten Solok, didapatkan informasi bahwa di daerah tersebut mengalami penurunan produktivitas sawi. Hal ini disebabkan oleh tingkat kesuburan tanah yang rendah. Usaha yang dapat dilakukan oleh petani di daerah Alahan Panjang untuk meningkatkan produksi tanaman sayuran tersebut adalah dengan pemberian pupuk anorganik. Pupuk anorganik yang digunakan petani yaitu pupuk ZA dan KCL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair (POC) Terhadap panjang daun, jumlah daun, lebar daun dan berat tanaman saat panen pada produksi tanaman sawi (Brassica juncea L.). METODE PENELITIAN Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2016 di Gunung Pangilun Padang Sumatera Barat. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah parang, cangkul, karung goni, gunting, ember, meteran, pisau, kertas label, kamera, timbangan, polybag ukuran 25x30 cm, pipet tetes, labu ukur, gelas piala. Bahan yang digunakan adalah pupuk organik cair, benih tanaman sawi (Brassia juncea) dengan varietas Caisim, pupuk Urea, air, dan biopestisida. Penelitian yang digunakan adalah Rancagan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 x perlakuan dan 4 x ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu Perlakuan A : Kontrol 2 gram pupuk urea,. Perlakuan B : 5 ml pupuk organik cair per liter air., Perlakuan C : 10 ml pupuk organik cair per liter air., Perlakuan D : 15 ml pupuk organik cair per liter air., Perlakuan E : 20 ml pupuk organik 2
cair per liter air.perlakuan F : 25 ml pupuk organic cair per liter air. Data yang diperoleh tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun dan bobot per tanaman diuji dengan analisis sidik ragam (ANOVA) pada taraf α 5%, perlakuan tidak memberikan pengaruh terhadap parameter ( jumlah daun, panjang daun, lebar daun dan bobot tanaman) penelitian sehingga tidak dilakukan uji lanjut. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Rata rata Jumlah Daun, Panjang Daun, Lebar Daun, Dan Bobot Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Panjang Lebar Bobot Perlakuan Jumlah Daun (helai) Daun (cm) Daun (cm) Tanaman (g) A (urea 2 gram ) 8,50 11,86 7,86 17,88 B (5 ml / liter air) 10,00 10,79 7,19 14,38 C 10 ml / liter air) 10,75 11,32 6,90 20,20 D (15 ml / liter air) 9,75 11,56 8,27 20,63 E (20 ml / liter air) 9,00 11,24 7,93 18,93 F (25 ml / liter air) 9,00 11,79 6,60 14,50 Pupuk organik cair yang diberikan pada berbagai konsentrasi menghasilkan pertumbuhan tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian pupuk urea (kontrol). Keadaan ini menunjukan bahwa pemberian pupuk organik cair dapat meningkatkan ketersediaan dan serapan unsur hara oleh tanaman sehingga dapat memperbaiki pertumbuhan dan hasil tanaman. Unsur hara yang terdapat pada pupuk organik cair dapat meningkatkan hasil pertumbuhan tanaman sawi. Karena peran pupuk organik tidak hanya memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah tetapi juga sifat kimia tanah. Hara yang tersedia dari pupuk organik cair akan dimanfaatkan tanaman untuk memacu proses fotosintesis, hasil fotosintesis akan ditranslokasikan ke seluruh bagian tanaman untuk memacu perkembangan vegetatif dan generatif tanaman. Unsur hara yang terkandung dalam pupuk organik cair adalah unsur 3
hara mikro dan unsur hara makro. Menurut Prihmantoro dalam Gerald (2014) Unsur hara makro yang terdapat dalam pupuk organik cair tersebur adalah N, P, K, Ca, Mg, dan S. Unsur hara makro merupakan unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar. Dari keenam unsur hara makro tersebut yang sangat penting untuk tanaman adalah N, P, dan K. Unsur N, P, dan K yang terkandung dalam pupuk organik cair mempunyai peran tertentu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Unsur N merupakan unsur yang sangat berperan dalam proses fotosintesis. Jika tanaman kekurangan unsur N maka proses fotosintesis akan terganggu, daun menjadi hijau kekuningan dan sampai menguning seluruhnya. Menurut Dwidjoseputro dalam Ainun (2010) bahwa unsur N merupakan salah satu faktor pembentuk klorofil daun. Unsur P juga memiliki peran untuk pertumbuhan dan hasil tanaman diantaranya mempercepat pertumbuhan akar dan mempercepat proses fotosintesis. Diperkuat oleh Hardjono dalam Ainun (2010) menyatakan unsur P yang tersedia dalam jumlah yang cukup dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan sistem perakaran menjadi lebih baik. Jika tanaman kekurangan unsur P maka akan menyebabkan laju pertumbuhan dan perkembangaan tanaman menjadi menurun karena terhambatnya laju fotosintesis. Selain unsur N dan P, unsur K juga berperan penting dalam meningkatkan daya tahan tanaman agar pertumbuhan tanaman tidak lambat dan kerdil. Selain itu unsur K jugs sangat berperan dalam menhindari bercak pada daun. Menurut. Dwidjoseputro dalam Ainun (2010) menyatakan K mempunyai peran penting dalam proses fotosintesis. Jika tanaman kekurangan unsur K maka proses fotosintesis terganggu. Dari peran unsur hara makro dapat dilihat bahwa unsur penting tersebut dapat mempengaruhi hasil fotosintesis yang nantinya akan berdampak terhadap pertumbuhan tanaman, karena semakin cukup unsur hara makro yang didapat tanaman maka proses fotosintesis akan mencapai titik maksimal dan pertumbuhan tanaman akan lebih baik. Selain itu unsur hara mikro juga mempengaruhi hasil pertumbuhan 4
tanaman. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk organik cair juga berperan dalam proses metabolisme tanaman, meskipun dibutuhksn dalam jumlah yang sangat sedikit. Menurut Lingga dan Marsono dalam Ainun (2010) kekurangan unsur hara mikro dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian Hadisaputro et al dalam Andri (2014) menunjukkan bahwa unsur Mn dan Cu dapat berperan meningkatkan aktivitas PEP karboksilase di dalam daun, bahkan efektivitas kedua unsur hara ini dalam memacu aktivitas enzim fotosintesis tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan N dan K. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan dapat disimpulkan bahwa Pemberian pupuk organik cair berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun, panjang daun, lebar daun, dan bobot tanaman. Akan tetapi pemberian pupuk organik cair memberikan pengaruh dibandingkan dengan pemberian pupuk anorganik (urea). Namun secara deskriptif pemberian pupuk organik cair memberikan hasil lebih baik dibandingkan perlakuan kontrol. DAFTAR PUSTAKA Marliah, Ainun. 2010. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair NASA dan Zat Pengatur Tumbuh Atonik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Erawan, D. 2013. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica junceal.) pada Berbagai Pupuk Urea. Jurnal Agroteknos Vol 3 (No 1). Hlm (19-25) Manullang, G.S.,Abdu, R., Puji, A. 2014. Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi ( Brassica juncea L.) Varietas Tosakan. Jurnal AGRIFOR Vol XIII (No 1). Hlm (37-38) Hamli, F.,Iskandar, M. L., & Ramal, Y. 2015. Respon Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.) Secara Hidroponik Terhadap Komposisi Media Tanam Dan Konsentrasi Pupuk Orgabik Cair. Jurnal Agrotekbis Vol 3 (3) Hlm 290-296. Suleman dan Candra. 2013. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Dengan Pemberian Dosis Pupuk Organik Kotoran Ayam. Hlm (1-3). Sompotan,S. 2013. Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Terhadap 5
Pemupukan Organik dan Anorganik. Geosains Vol 2 (No 1 Tahun 2013). Hlm (14-17). 6