PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG KEAMANAN LANSIA DI RUMAH

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT INFLUENZA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA

PENGETAHUAN LANSIA TENTANG GOUT

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN EMOSI ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

BAB 1 PENDAHULUAN. menahun yang disebabkan oleh penyakit degeneratif, diantaranya

PENGETAHUAN PASIEN DENGAN GASTRITIS TENTANG PENCEGAHAN KEKAMBUHAN GASTRITIS

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG JAJANAN YANG MENGANDUNG ZAT KIMIA BERBAHAYA DENGAN PERILAKU JAJAN ANAK

PENGARUH IKLAN AUDIO TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG GASTRITIS PADA PENDERITA GASTRITIS

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENERAPAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

PENGETAHUAN PENDERITA GOUT ARTRITIS TENTANG TERAPI OLAHRAGA GOUT ARTRITIS

PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 1-2 TAHUN

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari

STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN JENIS PENYAKIT REMATIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN PERIODE JULI 2015 OKTOBER 2015

2013 GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT REUMATIK PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

Adelima C R Simamora Jurusan Keperawatan Poltekkes Medan. Abstrak

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

STUDI TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG GANGGUAN JIWA DI DESA BANJAR KEMANTREN BUDURAN SIDOARJO. Hidayatus Sya diyah

KESIAPAN ANAK USIA TODDLER (3 TAHUN) DALAM MENGIKUTI TOILET TRAINING

KOSALA JIK. Vol. 1 No. 2 September 2013

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTIVITAS SEHARI-HARI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU TENTANG PENCEGAHAN ASCARIASIS ( CACINGAN ) PADA BALITA DI PUSKESMAS TAHTUL YAMAN KOTA JAMBI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG MENOPAUSE DI DESA TRIYAGAN, MOJOLABAN, SUKOHARJO

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH. PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI LUKA POST OPERASI Di Poli Bedah RSUD Dr. Harjono Ponorogo.

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANSIA USIA TAHUN DI DESA MAYANGGENENG KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO

PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG GAGAL GINJAL KRONIK. Eko Prasetyo Saputro, Susilowati Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

BAB I PENDAHULUAN. Artritis reumatoid/rheumatoid Arthritis (RA) adalah

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015)

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Motivasi Memeriksakan Diri Di Posyandu Lansia Desa Sukodono Sidoarjo

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

GAMBARAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN ISPA DI KELURAHAN KALIPANCUR SEMARANG

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. yang manifestasi utamanya melibatkan seluruh organ tubuh yang dapat terjadi

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN RESIKO CEDERA KHUSUSNYA JATUH PADA LANSIA TERHADAP KEJADIAN JATUH

HUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN BERKALSIUM DI PANTI WREDHA X YOGYAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFORMED CONSENT PADA PASIEN YANG AKAN DI PASANG INFUS. Erwin Yektiningsih, Perdhana Petronila Puspita

SAMSUL BAHRI. :Tingkat Pengetahuan, Diabetes Millitus, Kepatuhan Diet rendah glukosa

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TUBERCULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM KONSUMSI OBAT. Nasrul Hadi Purwanto

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI KELURAHAN PAHLAWAN BINJAI

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI PADA LANSIA DENGAN ARTRITIS REUMATOID

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS PEMBANTU GUNUNG SARI SURABAYA

Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Asam Mefenamat, Pasien Poli Gigi

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk lansia pada umumnya banyak mengalami penurunan akibat

Nora Haryani, Gambaran Pengetahua

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP USIA LANJUT DALAM MENGATASI RHEUMATOID ARTHRITIS DI KELURAHAN BINJAI SERBANGAN KECAMATAN AIR JOMAN KABUPATEN ASAHAN

PERAN IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI POST PARTUM TERHADAP SIKAP IBU POST PARTUM

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA LANSIA DALAM PEMENUHAN GIZI UNTUK PENCEGAHAN ANEMIA

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

Fajarina Lathu INTISARI

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BALITA

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

DAFTAR PUSTAKA. Anonim. (2009). Solusi Alternatf Tanggulangi Gizi Buruk di Indonesia.

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

Transkripsi:

PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA Erwin Yektiningsih, Siti Nurkhalimah Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Rheumatoid Arthritis merupakan pembengkakan pada jaringan ikat, atau bisa di artikan juga penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi lansia, untuk itu perlu perawatan dan perhatian khusus bagi lansia dengan nyeri sendi terutama oleh keluarga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana perawatan penyakit rematoid artritis pada lansia di Puskesmas Gurah, kecamatan Gurah, kabupaten Kediri Tahun 2014. Desain Penelitian yang di gunakan adalah Deskriptif. Dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposif sampling.populasinya adalah seluruh keluarga yang mempunyai lansia di Puskesmas Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri, yaitu 134 responden. Sampel sebanyak 57 responden yang memenuhi kriteria inkliusi dan eksklusi. Dan instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Dari hasil pelitian didapatkan Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Penyakit Reumatoid Arthritis pada lansia di dapatkan 2 responden (3%) berpengetahuan baik sekali, 21 responden (37%) berpengetahuan baik, 28 responden (49%) berpengetahuan cukup, dan 6 responden (11%) berpengetahuan Kurang. Meningkatkan pengetahuan dan informasi keluarga merupakan hal yang harus diperhatikan, namun karena responden terbanyak memiliki pengetahuan yang cukup karena kurangnya informasi, maka perlu bagi keluarga aktif dalam mengantar lansia ke posyandu lansia, agar mendapat informasi yang jelas bagaimana cara merawat lansia terutama yang mengalami reumatoid arthritis. Kata Kunci: Pengetahuan, Keluarga, Lansia, Perawatan Reumatoid Arthritis ABSTRACT Rheumatoid Arthritis is defined as swelling in string tissue or it can be defined as auto-immune disease (illness when body is attacked by its own body immune) that causes inflammation in long period to the joint elders, therefore it needs special tratment and attention for the elders with joint pain especially by family. The purpose of this research is to identify description of family s knowledge about rheumatoid arthritis treatment to the elders at Gurah Public Health Center of Kediri Regency in 2014. Research design was descriptive with sample taking used purposive sampling technique. Population were all of families who had the elders at Gurah Public Health Center of Kediri Regency consisted of 134 respondents. Sample size consisted of 57 respondents who fulfilled inclusion and exclusion criteria and research instrument was questionnaire. From research result showed that family s knowledge about rheumatoid arthritis treatment to the elders consisted of 2 respondents (3%) had very good knowledge, 21 respondents (37%) had good knowledge, 28 respondents (49%) had fair knowledge, and 6 respondents (11%) had low knowledge. By increasing knowledge and information of family is something to be concerned, but because most of respondents had fair knowledge because of lack of information, therefore it needs for the family Jurnal AKP 57 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016

to be active in accompanying the elders to the integrated health service for the elders to get clear information about method to take care the elders especially who have rheumatoid arthritis. Keywords: Knowledge, the elders, Rheumatoid Arthritis treatment PENDAHULUAN Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan nyeri sendi. Yang sering di alami pada usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah penyakit rheumatoid arthritis (Fitriani, 2009). Rheumatoid arthritis merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik yang menyebabkan tulang sendi destruksi, deformitas, dan mengakibatkan ketidakmampuan (Meiner&luekenotte, 2006). Rheumatoid Arthritis memang lebih sering dialami oleh lansia, untuk itu perlu perawatan dan perhatian khusus bagi lansia dengan nyeri sendi terutama oleh keluarga. Tetapi seiring dengan bertambahnya jumlah penderita Rheumatoid Arthritis di Indonesia, justru kesadaran dan salah pengertian tentang penyakit ini masih tinggi. Banyaknya pandangan masyarakat Indonesia yang menganggap sederhana penyakit ini karena sifatnya yang dianggap tidak menimbulkan ancaman jiwa, padahal gejala yang ditimbulkan akibat penyakit ini justru menjadi penghambat yang mengganggu bagi masyarakat terutama lansia untuk melakukan aktivitas mereka sehari-hari (Handono&Isbagyo,2005). Menurut hasil penelitian dari Zeng et al 2008, prevalensi nyeri sendi di Indonesia mencapai 23,6% hingga 31,3% (Ade Rahman, 2012). Berdasarkan pusat data BPS provinsi Jawa Timur, nyeri sendi merupakan salah satu penyakit terbanyak yang di derita lansia, yaitu pada tahun 2007 sebanyak 4.209.817 lansia 28% menderita nyeri sendi. Di Kabupaten Kediri jumlah lansia yang mengalami nyeri sendi pada tahun 2013 mencapai 1062 lansia (Dinkes Kabupaten Kediri). Berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas Gurah bulan oktober 2013, dari 4.563 lansia yang aktif ke poli lansia, 134 lansia mengalami reumatoid arthritis. Faktor-faktor yang mempengaruhi tembulnya rheumatoid arthritis di antaranya adalah infeksi, pekerjaan, makanan, gangguan imunitas, kelenjar/hormon, faktor usia, faktor genetik, psikologis, dan lingkungan (Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma, 2006). Keluarga yang tahu tentang perawatan rheumatoid arthritis, mereka akan memberikan makanan yang banyak mengandung omega 3 (ikan sarden,salmon dan tuna), makanan yang mengandung zat besi (daging merah, telur, sayur-sayuran hijau), dan makanan kaya akan kalsium (susu, yogurt, keju). Dalam memberikan pekerjaan, keluarga akan membatasi pekerjaan - pekerjaan tertentu yang dapat menimbulkan rheumatoid arthritis. Untuk faktor psikologis, keluarga akan memberikan suasana yang menyenangkan sehingga terhindar dari stres, depresi, dan kecemasan. Untuk faktor lingkungan, keluarga akan menjauhkan atau tidak memberikan makanan - makanan yang banyak mengandung zat aditif untuk lansia, Jika nyeri sendi tersebut berlanjut dan tidak segera dikonsultasikan kedokter, tentunya tidak menutup kemungkinanakan menjadi penyakit yang membahayakan seperti osteoporosis, gangguan jantung, dan gangguan paru (Adellia, 2011). Melihat pentingnya peran keluarga bagi lansia, maka hendaknya keluarga selalu memberikan dukungan pada lansia dengan memberikan perhatian, kasih sayang, menghormati, memberi penghargaan, Jurnal AKP 58 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016

kepercayaan dan lain-lain. Pemerintah juga telah mengupayakan progran Bina Keluarga Lansia (BKL) yang merupakan wadah kegiatan keluarga yang memiliki lansia untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, keakraban, dan kemampuan keluarga dalam membina kondisi dan masalah lansia. Sebagai perawat, di harapkan sering melakukan penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya dukungan sosial pada lansia, sehingga keluarga menjadi lebih tahu tentang bagaimana merawat lansia yang baik di rumah. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk membahas tentang Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Reumatoid Artritis Pada Lansia di Puskesmas Gurah, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri Tahun 2014 METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan keluarga tentang perawatan Rematoid Artritis. Waktu penelitian dilaksananakan pada bulan April 2014 di Desa Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga yang mempunyai lansia yang puskesmas Gurah yang mengalami reumatoid artritis Desa Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri yaitu sebanyak 134 keluarga. Sampel penelitian terdiri atas 58 orang yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner penelitian yang disusun oleh peneliti; sedangkan pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif. HASIL 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur 17% 35% 9% 39% 20-30 th 31-40 th 41-50th 51-60th Diagram 1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Puskesmas Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Tahun 2014 Pada diagram 1 menunjukkan bahwa dari 57 responden yang di teliti responden terbanyak berumur 20-30 tahun, yaitu 22 responden (39%) 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 41% 5% 19% 35% SD SMP SMA Diagram 2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Tahun 2014 PT Berdasarkan diagram 2 menunjukkan bahwa dari 57 responden yang di teliti responden terbesar tamat SMA, yaitu 23 responden (41%). Jurnal AKP 59 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan 5% 21% Petani PNS 46% 28% Swasta IRT Diagram 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Tahun 2014 Berdasarkan diagram 3 dapat di ketahui bahwa hampir separuh dari responden yaitu 26 responden (46%) responden bekerja sebagai swasta. 4. Karakteristik Responden Berdasarkan yang pengalaman mendapatkan informasi 5. Karakteristik Resonden Berdasarkan Lansia Pengalaman Menderita Sendi 23% 0% 77% Kadangkadang Sering nyeri Diagram 5 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Lansia Sering Atau Tidak Nyeri Sendi di Puskesmas Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Tahun 2014 Berdasarkan gambar 5 menunjukkan bahwa dari 57 responden yang di teliti hampir seluruh responden sering mengalami nyeri sendi, yaitu 44 responden (77%). 6. Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Penyakit Reumatoid Arthritis pada Lansia 58% 42% Sudah Belum Diagram 4.4 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan yang sudah pernah mendapatkan atau belum informasi di Puskesmas Gurah Kecamatan Gurah Berdasarkan diagram 4 dapat di ketahui bahwa lebih dari separuh responden yaitu 33 responden (58%) sudah pernah mendapatkan informasi. Diagram 6 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Penyakit Reumatoid Arthritis Pada Lansia di Puskesmas Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Tahun 2014 Dari diagram 6 dapat di ketahui dari 57 responden yang diteliti hampir separuh dari Jurnal AKP 60 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016

responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang perawatan penyakit rheumatoid arthritis pada lansia, yaitu 28 responden (49%). PEMBAHASAN Dari data penelitian di dapatkan 2 responden (3%) berpengetahuan baik sekali, 21 responden (37%) berpengetahuan baik, 28 responden (49%) berpengetahuan cukup, dan 6 responden (11%) berpengetahuan kurang. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan suatu obyek tertentu (Notoatmodjo,2003). Pengetahuan seseorang dapat di kategorikan menjadi pengetahuan baik sekali, baik, cukup dan kurang (Depdikbut, 2007). Hal ini dapat di pengaruhi oleh faktor pendidikan, pekerjaan, sumber informasi, pengalaman, umur dan lingkungan. Pengetahuan dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah di pengaruhi oleh pendidikan formal. Tingkat pendidikan mutlak mempengaruhi pengetahuan seseorang. Asumsi ini dapat di buktikan dengan hasil kuesioner tentang Gambaran Pengetahuan Keluarga tentang Perawatan Penyakit Rheumatoid Arthritis Pada Lansia yang di berikan kepada responden dengan berbagai tingkat pendidikan. Responden dengan pendidikan SMA yaitu sebanyak 23 responden (41%) sebagian besar mendapat hasil score pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 12 responden (21). Menurut Bloom dalam Notoatmodjo (2005), semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin mudah untuk menerima dan menangkap informasi yang dibutuhkan sehingga pengetahuannya juga akan semakin tinggi/baik. Tetapi pendidikan bukanlah sesuatu yang mutlak mempengaruhi pengetahuan, faktor lingkungan, pengalaman dan teman sebaya juga mempengaruhi pengetahuan. Beberapa faktor tersebut tidak di teliti dalam penelitian ini, tetapi tidak dapat di pungkiri bahwa faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi pengetahuan keluarga. Bisa di buktikan pada saat penelitian hambatannya adalah ada keluarga yang pendidikannya SMA dengan score pengetahuan lansia kurang. Pengetahuan bisa didapat dari berbagai sumber, salah satunya informasi. informasi merupakan salah satu sumber pengetahuan. Dengan adanya informasi tentang perawatan lansia yang mengalami reumatoid arthritis, keluarga menjadi lebih tahu tentang bagaimana cara merawat lansia yang mengalami reumatoid arthritis. Hal ini dibuktikan dengan hasil score keluarga yang pernah mendapatkan informasi sebanyak 33 responcen (58%), dan yang mempunyai pengetahuan baik tentang perawatan reumatoid arthritis pada lansia sebanyak 19 responden (33%). Menurut Wied Hary A (1996) informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapat informasi yang baik dari berbagai media, misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Bisa di buktikan pada saat penelitian sebagian besar keluarga yang sudah pernah mendapatkan informasi dengan score pengetahuan gambaran pengetahuan keluarga tentang perawatan penyakit reumatoid arthritis pada lansia baik. Pengetahuan dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu umur. Singgih (1998), mengemukakan bahwa semakin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik. Dalam penelitian ini sebagian besar responden berusia 20 30 tahun 22 responden (39%), dan sebagian besar mempunyai pengetahuan yang cukup dalam merawat lansia yang mengalami reumatoid arthritis, yaitu 13 responden (23%).. Abu Ahmadi (2001), mengemukakan bahwa memang daya ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini maka dapat kita simpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang Jurnal AKP 61 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016

dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang di perolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang. Bisa di buktikan pada saat penelitian sebagian besar responden berumur 20-30 tahun dengan score pengetahuan lansia baik. Pengalaman merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Dalam penelitian ini sebagian besar responden mempunyai lansia yang sering mengalami nyeri sendi, yaitu sebanyak 44 responden (77%). Pengalaman pribadi dapat di gunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang di peroleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu (Notoadmodjo 1997). Bisa di buktikan pada saat penelitian lebih dari separuh responden yang sudah lama merawat lansia yang mengalami reumatoid arthritis dengan score pengetahuan lansia baik. Sebagian besar responden bermata pencaharian swasta, pekerjaan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Menurut Markum (1991) dalam Nursalam dan Pariani (2001), bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu, misal seperti keluarga yang bermata pencaharian sebagai sopir, buruh pabrik yang bekerja hampir 1 hari, dan lain lain. Hal ini dibuktikan responden yang bermatapencaharian swasta sebanyak 26 responden (46%), dan yang mempunyai pengetahuan cukup tentang perawatan penyakit reumatoid arthritis sebanyak 13 responden (23%). Bekerja bagi keluarga mempunyai pengaruh terhadap kehidupannya sehingga keluarga tidak punya banyak waktu untuk mendapatkan informasi. Bisa di buktikan pada saat penelitian separuh dari responden yang bekerja sebagai swasta dengan score pengetahuan lansia cukup cenderung kurang. Keluarga dengan lansia yang menderita reumatoid arthritis, tugas keluarga adalah Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga (Setiadi, 2008). Sementara lansia karena mengalami peradangan pada jaringan di sekitar sendi terutama sendi besar sehingga timbul gejala nyeri yang berkepanjangan, bengkak, sendi berwarna merah, dan terasa panas jika di sentuh (Smeltzer & Bare, 2002), sehingga keluarga memiliki fungsi untuk meningkatkan keadaan kesehatan lansia (setiadi, 2008). Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003), selain karena terjadi penurunan fungsi organ pada lansia (Nugroho, 2006) ditambah dengan keadaan lansia yang mengalami rheumatoid arthritis maka peran keluarga dalam merawat lansia sangat diperlukan, akhirnya sangat penting bagi lansia mendapat informasi untuk mengetahui bagaimana cara merawat lansia yang mengalami ruematoid artritis. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa: 1. Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Penyakit Reumatoid Arthritis pada lansia di dapatkan 2 responden (3%) berpengetahuan baik sekali, 21 responden (37%) berpengetahuan baik, 28 responden (49%) berpengetahuan cukup, dan 6 responden (11%) berpengetahuan Kurang. 2. Karakteristik Responden di antaranya adalah umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, Hubungan keluarga dengan lansia, Sudah pernahnya mendapatkan penyuluhan, dan sering tidaknya mengalami nyeri sendi. Jurnal AKP 62 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016

Responden terbanyak berumur 20-30 tahun yaitu 22 responden (39%). tingkat pendidikan paling banyak tamat SMA yaitu 23 responden (41%), pekerjaan paling banyak swasta yaitu 26 responden(46%), Hubungan keluarga dengan lansia paling banyak sebagai anak yaitu 28 responden(52%), sebagian besar responden sudah pernah mendapatkan penyuluhan yaitu 33 responden (58%), dan hampir seluruh responden sering mengalami nyeri sendi yaitu 44 responden (77%). KEPUSTAKAAN Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Aziz Alimul Hidayat. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika Haryno, rudi. 2013. Awas Musuh-Musuh Anda Setelah Usia 40 Tahun. Yogyakarta: KDT Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengantar Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan danperilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nugroho. (2000). Keperawatan Gerontologi. Edisi 2. Jakarta : EGC Nursalam. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Sagung Seto. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Price, Sylvia A dan Wilson, Lorrain M, 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Prosesproses Penyakit, edisi 6. Jakarta: EGC Pudjiastuti, Sri suriani. 2003. Fisioterapi pada Lansia. Jakarta : EGC Setiadi. 2008. Konsep dan proses keperawatan keluarga.edisi 1. Yogyakarta : Graha Ilmu Soekidjo, Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Suddarth, Brunner. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC Tamsuri, Anas. 2006. Buku Saku Komunikasi Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC. 2008. Panduan Praktis Riset Keperawatan Bagi Pemula. Kediri: Diktat Pembelajaran Riset Akademi Keperawatan Pamenang Wijayakusuma, Hembing. 2006. Atasi Asam Urat & Rematik ada Hembing. Jakarta : Puspa Swara Jurnal AKP 63 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016