BAB I PENGANTAR. 1.1.Latar Belakang. Investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi pada aktiva riil (real

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

Rikas Dwi Cahyo¹. ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada periode waktu tertentu

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan investasi adalah hal yang paling mendominasi setiap pengeluaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Dipandang dari sisi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia. Menurut Mumtaz (2010), di

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi dari mulai dengan memiliki emas, obligasi, property,

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang. Secara umum, investasi

BAB I PENDAHULUAN. mendatang (Tandelilin, 2001). Seorang investor apabila ingin berinvestasi akan

PENGARUH RETURN SAHAM DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP RISIKO SISTEMATIK. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah tempat yang mempertemukan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal tidak dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual

BAB I PENDAHULUAN. yang bersumber dari investor ke berbagai pilihan sektor investasi yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dapat digunakan sebagai alternatif modal. Pinjaman jangka pendek, pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap individu dalam jenjang waktu masa hidupnya

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup atau derajatnya di masyarakat meningkat. Banyak cara yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang


BAB I PENDAHULUAN. atau surat berharga. Financial Market sendiri terbagi menjadi dua yaitu Capital

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis instrumen investasi yang berada di pasar modal berbentuk financial

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yaitu aset riil (real asset) dan aset finansial (financial asset), yang sama-sama

BAB I PENDAHULUAN. return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik. perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. (2007:2) menyatakan bahwa An Investment is the current commitment of money

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. tempat untuk memperoleh modal tersebut adalah melalui pasar modal.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara,

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen sejumlah dana dengan tujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilakukan dalam bentuk investasi riil (real investment) dan dalam bentuk

Bab I. Pendahuluan. saham selalu mengalami fluktuasi, naik dan turun dari satu waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir. Selama periode 2005 hingga 2015, rata-rata pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kandungan informasi bila publikasi laporan keuangan tersebut

I. PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Maka wajar apabila

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kegiatan investasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam. kemajuan perekonomian suatu negara. Krisis moneter pada tahun 1997

BAB 1 PENDAHULUAN. para pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ditahan (retained earning)

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar

BAB I PENDAHULUAN. Investasi umumnya dilakukan oleh masyarakat untuk mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.8 Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara.

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan menjual saham maupun obligasi. Perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Tandelilin, 2010:339).

BAB 1 PENDAHULUAN. atau perusahaan. Pasar saham adalah instrumen bisnis trading jangka pendek dan

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

PENGARUH BETA SAHAM TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat

RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN SINGLE INDEX MODEL DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha semakin memicu persaingan antar. perusahaan untuk mencapai suatu keberhasilan. Indikator keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan, yang secara umum

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya antara demand dan supply

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam

BAB I PENDAHULUAN. dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam jangka pendek biasanya memiliki risiko yang lebih tinggi

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. untuk memperoleh laba dan meningkatkan nilai perusahaan (Weston dan

BAB I PENDAHULUAN. ini diperlukan peranan pasar modal sebagai suatu wadah untuk memobilisasi. dana masyarakat selain lembaga keuangan.

Transkripsi:

BAB I PENGANTAR 1.1.Latar Belakang Investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi pada aktiva riil (real assets) atau investasi pada aktiva keuangan (financial assets). Contoh dari investasi pada aktiva riil adalah membangun pabrik, mengembangkan produk baru, memperluas jaringan distribusi, membeli tanah, dan sebagainya. Contoh investasi pada aktiva keuangan adalah membeli sertifikat deposito, saham, obligasi, reksadana, dan sebagainya. Beberapa kelebihan dari investasi pada aktiva keuangan dibandingkan dengan investasi pada aktiva riil, yaitu lebih likuid dan dapat mengurangi risiko (dengan portfolio). Tidak ada seorang pun dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan terjadi di masa mendatang. Seorang investor yang berinvestasi tidak dapat mengetahui dengan pasti hasil investasinya di masa mendatang. Hal ini disebut dengan risiko investasi. Setiap jenis investasi memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda. Sebagai contoh, pada aktiva keuangan, investasi pada saham memiliki risiko yang relatif lebih tinggi dari pada investasi pada obligasi dan masing-masing memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda pula. Ada saham yang memiliki tingkat risiko yang tinggi, dan ada saham yang tingkat risikonya lebih rendah. Demikian pula dengan obligasi, obligasi pemerintah relatif lebih rendah tingkat risikonya dibandingkan dengan obligasi yang dikeluarkan perusahaan swasta. Perbedaan risiko tersebut tetap saja menjadikan investasi saham dan obligasi swasta menjadi pilihan beberapa peminat investasi dikarenakan 1

2 keuntungannya yang dihasilkan dianggap lebih menjanjikan daripada milik pemerintah. Setiap investor memiliki sifat atau karakter yang berbeda-beda dalam menanggung risiko yang harus ditanggungnya pada saat berinvestasi. Ada investor yang memiliki sifat berani menanggung risiko yang tinggi dalam berinvestasi, yang disebut investor risk taker. Ada investor yang memiliki sifat cenderung menghindari risiko yang tinggi dalam berinvestasi, yang disebut investor risk averse. Bila seorang investor melakukan investasi pada aktiva keuangan, maka investor tersebut dapat mengurangi risiko yang harus ditanggungnya dengan melakukan portofolio. Portofolio adalah sekumpulan dari beberapa aset individual yang dikombinasikan (Bringham dan Houston, 2004: 21). Investasi akan relatif lebih berisiko jika hanya terdiri dari satu atau sedikit saja aset yang menjadi portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Sebagai contoh, seorang investor menginvestasikan kekayaan yang dimilikinya pada aset keuangan, yaitu saham. Semakin banyak saham yang menjadi portofolionya, semakin kecil risiko yang harus ditanggungnya. Risiko yang harus ditanggung seorang investor akan relatif lebih tinggi jika investor tersebut berinvestasi hanya pada satu saham saja dibandingkan dengan jika investor tersebut berinvestasi pada dua saham atau lebih. Setidaknya ada dua hal yang harus diperhatikan oleh seorang investor ketika akan melakukan investasi, yaitu: tingkat keuntungan yang diinginkan dan tingkat risiko yang harus ditanggung. Tingkat risiko suatu saham tercermin dari volatilitas saham tersebut. Oleh karena itu, investor perlu memperhatikan

3 volatilitas dari suatu saham sebelum memutuskan untuk membeli saham tersebut. Volatilitas suatu saham dapat dipengaruhi oleh jenis pasar modal tempat saham tersebut diperdagangkan. Pada pasar modal yang belum berkembang (emerging capital market) biasanya volatilitas sahamnya lebih tinggi dibandingkan dengan pasar modal yang telah berkembang (developed capital market). Volatilitas merupakan fluktuasi nilai, baik itu meningkat ataupun menurun, dari suatu nilai yang dijadikan standar/patokan. Semakin besar volatilitas, semakin besar fluktuasi yang terjadi sehingga semakin tidak pasti nilainya di masa yang akan datang. Dengan demikian, semakin tinggi volatilitas suatu saham, semakin tinggi pula tingkat risiko saham tersebut. Tingkat risiko suatu portofolio saham dipengaruhi oleh tingkat risiko dari saham-saham yang membentuk portofolio tersebut. Jika suatu portofolio terdiri dari saham-saham dengan tingkat risiko yang tinggi, maka portofolio tersebut akan mempunyai tingkat risiko yang tinggi. Sebaliknya, jika suatu portofolio terdiri dari saham-saham dengan tingkat risiko yang rendah, maka portofolio tersebut akan mempunyai tingkat risiko yang rendah pula. Terjadinya peningkatan volatilitas saham-saham individual dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan tingkat risiko portofolio. Di Bursa Efek Indonesia ada beberapa kasus rumor yang beredar di milis investor saham pada periode tahun 2007-2009. Salah satunya rumor yang berkaitan dengan adanya peningkatan beban utang, pajak batubara, pengalihan saham dan konflik antara pemilik perusahaan saham PT Bumi Resources, Tbk. (Bumi) dengan Menteri Keuangan pada saat itu.

4 Saham PT Bumi Resources, Tbk memang tidak pernah habis ceritanya. Saham ini pernah menjadi saham dengan kapitalisasi terbesar di Indonesia, lalu harganya hancur sampai level di bawah 400 lalu naik lagi ke level 300, turun lagi ke level 1.500, lalu naik lagi ke level 3.500 dan akhir januari 2012 di tutup dengan harga 650. Berikut ini adalah grafik harga saham harian Bumi selama Periode 2007:1 2009:12 dan 2010.1 2012.01 dengan bantuan software Eviews. Sumber : http://financeyahoo.com (diolah) Grafik 1.1 Grafik Harga Saham Harian PT Bumi Resources, Tbk Periode 2007.01 2009.12 dan 2010.1-2012.01 Berdasarkan grafik harga saham, terlihat bahwa grafik harga saham PT Bumi Resources, Tbk. selama tahun 2007.01-2012.01 memiliki tren menaik selama jangka waktu tertentu dan menurun dalam jangka waktu tertentu juga. Jika data memiliki trend, dugaan awal adalah data harga saham PT Bumi Resources, Tbk tidak stasioner sehingga tidak dapat dipastikan dugaan nilai saham pada periode tertentu. Selanjutnya sebagai perbandingan berikut adalah grafik harga saham Bumi dengan beberapa perusahaan sejenis.

5 Sumber : http://financeyahoo.com (diolah) Grafik 1.2 Grafik Komparasi Harga Saham Harian PT Bumi Resources dengan Perusahaan Lain yang Sejenis Perbedaan trend terlihat jelas pada grafik di atas, bahwa harga saham PT. Bumi Resources, Tbk kurang sesuai dengan trend perusahaan lain yang sejenis. Pada saat harga saham perusahaan lain terus meningkat atau bahkan tetap maka Bumi cenderung turun. Ketidaksesuaian inilah yang menjadikan Bumi menjadi menarik perhatian dan pertanyaan pengamat saham serta masyarakat umum. Pergerakan harga yang sangat tidak sehat, terutama kalau mengingat bahwa PT Bumi Resources, Tbk. adalah perusahaan batu bara terbesar di Indonesia dan seharusnya menjadi motor devisa di negara ini. Masalahnya selalu berkaitan dengan hutang dan hutang lagi. Fakta yang lebih mengerikan adalah dari pengalaman tiga tahun terakhir, harga saham PT Bumi Resources, Tbk. selalu turun ketika semua orang percaya saham ini sudah pulih, dan selalu naik ketika semua orang sudah yakin bahwa saham ini sedang menuju kehancuran. Analisis fundamental amat sulit diterapkan pada saham ini, karena ada saja berita-berita luar biasa yang mendorong harga saham ini untuk naik atau turun. Sementara analisis teknikal juga amat sulit untuk diterapkan karena volatilitas

6 saham ini sangatlah besar, yang membuat trader dan investor sulit untuk disiplin dalam menerapkan strategi yang tepat. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengangkat volatilitas saham PT Bumi Resources, Tbk dengan judul Analisis Volatilitas Saham PT. Bumi Resources Tbk, Periode 2007.01-2012.01 1.1.1 Masalah penelitian 1. Volatilitas atau pergerakan harga yang sangat tidak sehat, terutama kalau mengingat bahwa PT Bumi Resources, Tbk adalah perusahaan batu bara terbesar di Indonesia dan seharusnya menjadi motor devisa di negara ini. Trend harga saham yang nampak pada PT. Bumi Resources, Tbk. sangat berbeda dengan perusahaan batu bara besar lain di Indonesia. 2. Proyeksi dari masyarakat yang selama ini turut serta bermain saham dalam PT. Bumi Resources, Tbk dari pengalaman tiga tahun terakhir, saham PT Bumi Resources, Tbk selalu turun ketika semua orang percaya saham ini sudah pulih, dan selalu naik ketika semua orang sudah yakin bahwa saham ini sedang menuju kehancuran. 1.2 Keaslian Penelitian Penelitian yang dilakukan peneliti mengacu pada penelitian sebelumnya dengan tema yang sama tetapi dalam topik dan kurun waktu yang berbeda dengan tujuan untuk memperkaya hasil penelitian terkait dengan volatilitas saham khususnya PT. Bumi Resources, Tbk. Beberapa penelitian sebelumnya yang relevan dengan judul penelitian ini antara lain sebagai berikut. 1. Wijijayanti (2009) melakukan kajian Analisis Pengaruh Minggu Perdagangan Terhadap Retur dan Volatilitas Saham Di Bursa Efek Indonesia (dengan

7 menggunakan Model Garch). Hasil penelitian menunjukkan bahwa volatilitas perdagangan saham tertinggi pada hari Senin dan terendah pada hari Jum at, yang menunjukan bahwa rata-rata return pada hari Senin negatif. 2. Budiharji (2005) melakukan kajian tentang Volatilitas Saham di Indonesia Periode Tahun 1995-2005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan volatilitas saham individual di indonesia antara tahun 1995-2005, sebesar 29 persen sedangkan volatilitas portofolio mengalami peningkatan 10,7 persen. 3. Indrianna (2004) melakukan kajian tentang Pengaruh Frekuensi Perdagangan Terhadap Volatilitas Saham (Studi empiris pada Bursa Efek Jakarta). Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi perdagangan menengah dan besar berpengaruh secara signifikan terhadap volatilitas saham di BEJ dan frekuensi perdagangan berpengaruh secara positif di semua tingkat kapitalisasi. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Menganalisis volatilitas saham dengan menggunakan model ARCH, GARCH dan TARCH pada PT. Bumi Resources Tbk pada masing-masing interval waktu sejak 2007:01 2010:0.1. 2. Menganalisis Model Proyeksi yang terbaik pada saham PT. Bumi Resources Tbk berdasarkan data harga dan return saham Bumi pada masing-masing interval waktu sejak 2007 sampai dengan 2009 dan 2010 sampai dengan 2012.

8 1.3.2 Manfaat penelitian Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihakpihak sebagai berikut. 1. Manfaat bagi investor, hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi dalam proses pengambilan keputusan investasi. Pemahaman yang dalam terhadap keadaaan pasar sangat berguna dalam membuat strategi bertransaksi yang tepat dalam berinvestasi. 2. Manfaat bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai penambah wawasan tentang manajemen keuangan dan sebagai literatur tambahan bagi penelitian- penelitian selanjutnya. 1.4 Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini terdiri dari 4 (empat) bab dengan sistematika yaitu Bab I merupakan pengantar, bab ini memuat tentang latar belakang, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II merupakan tinjauan pustaka dan alat analisis, bab ini memuat tentang tinjauan pustaka, landasan teori, dan metoda penelitian. Bab III merupakan analisis data dan pembahasan, bab ini berisi tentang uraian hasil penelitian, dan pembahasan. Bab IV merupakan kesimpulan dan saran, bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran penelitian.