BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sejak Februari 2008

dokumen-dokumen yang mirip
POTENSI PENERAPAN ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN TANPA BAYAR DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. instasi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan pembangunan disegala bidang yang cukup

EVALUASI KINERJA BUS TRANS JOGJA. Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Dishubkominfo DIY dalam hal ini UPTD Jogja Trans dalam penyelenggaraan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angkutan umum khususnya di provinsi D.I. Yogyakarta dalam

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Letak secara geografis Kabupaten Sleman yang sangat strategis yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan banyak munculnya perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi (2005) Evaluasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. berjalan beriringan, terlebih di Daerah Istimewa Yogyakarta. Arus perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi dan sosial politik di suatu tempat dan kota Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. penumpang, bus kecil, bus sedang,dan bus besar.

BAB I PENDAHULUAN. juga meningkat bahkan melebihi kapasitas sarana dan prasarana transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Angkutan jalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. memegang peranan penting dalam aspek kehidupan. Aspek-aspek kehidupan yang

PERBAIKAN TATA KELOLA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN TRANS JOGJA

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYESUAIAN JARINGAN TRAYEK DALAM WILAYAH KOTA KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tahun jumlah penduduk Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh Negara Negara yang telah maju maupun oleh Negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kota-kota besar di Indonesia sebagai pusat pembangunan telah. banyak mengalami perubahan dan kemajuan baik dalam bidang politik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kota lainnya baik yang berada dalam satu wilayah administrasi propinsi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong dan penunjang. dan prasarana yang didukung oleh tata laksana dan sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kategori utama, yakni angkutan antar kota, angkutan perkotaan, dan angkutan

KINERJA TEKNIS DAN ANALISIS ATP WTP ANGKUTAN TRANS JOGJA

selatan Ringroad dan sebagian Sleman yang berada di sebelah utara Ringroad. Meskipun demikian, kondisi wilayah perkotaan yang berada di dalam jalan

EVALUASI KINERJA PENGOPERASIAN ANGKUTAN PENGUMPAN (FEEDER) TRANS SARBAGITA TP 02 KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Angkutan umum sebagai bagian sistem transportasi merupakan kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Warpani ( 2002 ), didaerah yang tingkat kepemilikan kendaraaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. Landasan Teori Standar Pelayanan Kinerja Angkutan Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam kurun waktu tertentu. (Hazian,2008) Transportasi dapat diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergerakan pada suatu daerah, baik berupa transportasi barang maupun transportasi orang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan

KEMUNGKINAN PENERAPAN SISTEM BUY THE SERVICE PADA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (AUP) DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: TRI WURI ANGGOROWATI L2D

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun perkembangan jumlah penduduk kota Yogyakarta semakin meningkat

ANALISIS KINERJA ANGKUTAN TRANS SERASI DI KABUPATEN TABANAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Suatu proses bidang kegiatan dalam kehidupan masyarakat yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008) Evaluasi adalah penilaian. Prestasi yang di perlihatkan, (3) kemampuan kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat kota Padang dalam menjalankan aktifitas sehari-hari sangat tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan manusia dan barang. Pergerakan penduduk dalam memenuhi kebutuhannya terjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan akan transportasi merupakan kebutuhan turunan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan Lapangan. Operasional Bus Damri Trayek Perumnas Banyumanik - Johar. Pengumpulan Data

PEMELIHARAAN KINERJA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN MENUJU TRANSPORTASI BERKELANJUTAN. Imam Basuki 1

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi yang semakin cepat

BAB II. Lintas dan Angkutan Kota (1998) dapat dijabarkan sebagai berikut :

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI JANGKA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pengembangan wilayah. Sistem transportasi yang ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Angkutan umum khususnya di provinsi D.I. Yogyakarta dalam sejarah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas tersebut memerlukan berbagai sarana transportasi. Pelayanan transportasi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap manusia harus melaksanakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Keputusan Mentri Perhubungan No. 35 tahun 2003 Tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

yang sebenarnya dalam setiap harinya. Faktor muat (loadfactor) sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, yang dapat digunakan oleh siapa saja dengan cara membayar atau

ANALISIS KINERJA DAN PENETAPAN TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (Study Kasus Bus Po. Aneka Jaya Jurusan Pacitan-Surakarta)

BAB III LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

BAB I PENDAHULUAN. transportasi. Karenanya sistem transportasi perlu diperhatikan secara serius agar

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi di kota-kota besar seperti di Yogyakarta. Untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat pada saat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat, di samping berbagai indikator sosial ekonomi lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (BAGIAN EVALUASI KINERJA PELAYANAN DENGAN METODE QFD)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi makro perlu dipecahkan menjadi sistem transportasi yang lebih kecil

BAB I PENDAHULUAN. sewa. Bus antarkota dalam provinsi (AKDP) adalah klasifikasi perjalanan bus

ANALISIS TARIF ANGKUTAN PEDESAAN BERDASARKAN BIAYA OPERASI KENDARAAN (BOK) (Studi Kasus Kabupaten Gayo Lues Nanggroe Aceh Darussalam)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tingginya kemacetan dan kepadatan jalan menghiasi kota-kota

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. yang optimal dalam Implementasi Bus Rapid Transit Sebagai Transportasi Publik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan transportasi merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh negara berkembang seperti Indonesia, baik di bidang Transportasi Perkotaan maupun Transportasi antar kota. Tujuan pembangunan dalam sektor transportasi adalah terciptanya suatu sistem transportasi yang menjamin pergerakan manusia, kendaraan, dan atau barang secara lancar, aman, cepat, murah, nyaman, dan sesuai dengan lingkungan. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang membutuhkan pembangunan dalam sektor tranportasi terutama angkutan umum, dimana angkutan umum tersebut dapat menjamin mobilitas penggunanya secara lancar, aman, cepat, murah, nyaman, dan sesuai dengan lingkungan. Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sejak Februari 2008 telah menjalankan layanan angkutan umum perkotaan sistem baru yang bernama Bus Trans Jogja dengan layanan yang lebih berkualitas dibandingkan dengan bus reguler sebelumnya. Sebagian besardari prinsip-prinsip layanan angkutan umum telah diterapkan: layanan massal,rute tetap dan jadwal yang teratur, titik perhentian bus tetap dan dioperasikan dengan standar pelayanan minimum yang tertuang didalam kontrak antara Pemerintah Provinsi DIY dengan operator. Pemerintah Provinsi DIY berharap agar Bus Trans Jogja dapat berperan sebagai 1

2 sistem layanan angkutan umum yang dapat memfasilitasi mobilitas di Kota Yogyakarta dan sekitarnya di dalam wilayah perkotaan Yogyakarta. Bus Trans Jogja dapat dioperasikan secara optimal apabila tidak ada layanan sistem bus reguler sebelumnya, karena akan terdapat dua citra transportasi umum perkotaan di Yogyakarta, yaitu Bus Trans Jogja sebagai suatu sistem layanan modern dengan kualitas layanan yang bagus dan bus perkotaan eksisting sebagai layanan lama dengan banyak citra negatif, seperti kendaraan yang sudah tua, tidak berkeselamatan dan tidak nyaman, tidak aman, tidak terjadwal dan operasionalnya dikendalikan oleh pengemudi bukan oleh jadwal. Angkutan umum tidak dapat berkembang jika citranya masih buruk. Angkutan umum perlu diperbaiki agar mendapatkan satu citra layanan angkutan umum perkotaan di Yogyakarta yang berkulitas dan bagus, yaitu Trans Jogja. Trans Jogja diharapkan dapat berfungsi angkutan umum perkotaan utama di Yogyakarta. Itu berarti bahwa layanan tersebut akan menghubungkan pusatpusat pemukiman dengan pusat-pusat kegiatan yang memiliki volume perjalanan yang besar dan memiliki pola perjalanan yang pasti.sifat dasar dari layanan ini adalah untuk melayani titik-titik pusat perjalanan, tetapi layanan ini memiliki kekurangan terkait dengan cakupan wilayah yang rendah ketika dilihat dari layanan langsung dan rendahnya akses layanan. Kondisi ini akan mengakibatkan buruknya akses masyarakat terhadap Trans Jogja. Tingkat muat (load factor) Bus Trans Jogja hingga kini masih sangat kurang dan ini merupakan salah satu indikator bahwa Trans Jogja belum berperan

3 optimal dalam melayani mobilitas di Yogyakarta. Kondisi ini mempengaruhi aspek finansial layanan Bus Trans Jogja dan menyebabkan tingginya subsidi untuk biaya operasional karena rendahnya akses ke sistem Trans Jogja. Layanan Bus Trans Jogja yang berkualitas tinggi tidak dapat diakses karena rendahnya layanan penghubung dari para pengguna potensial ke layanan Bus Trans Jogja. Sementara itu, beberapa wilayah di Yogyakarta belum tercakup oleh layanan Bus Trans Jogja, dan itu menyulitkan orang untuk mengaksesnya. Untuk menjembatani pemisah tersebut, perlu dikembangkan rute atau trayek Trans Jogja untuk menghubungkan wilayah-wilayah yang tidak difasilitasi secara langsung oleh Bus Trans Jogja, sehingga para pengguna tersebut dapat memiliki akses yang lebih dekat. Memfasilitasi pengguna potensial berarti bahwa akses terhadap permintaan telah dijamin dan itu juga berarti bahwa keberlanjutan (sustainability) Trans Jogja sebagai layanan angkutan umum juga akan dijamin Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, bus Trans Jogja sampai saat ini masih belum dioperasikan secara optimal dikarenakan masih kurangnya akses Trans Jogja yang kurang terkait trayek Trans Jogja yang masih sedikit, juga dikarenakan masih ada 2 citra angkutan umum perkotaan yaitu Bus Trans Jogja yang berkualitas juga bagus dan Bus Reguler yang tentunya sudah lama juga sudah tidak layak untuk dioperasikan lagi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, bus Trans Jogja sampai saat ini masih belum dioperasikan secara optimal dikarenakan masih

4 kurangnya akses Trans Jogja yang kurang terkait trayek Trans Jogja yang masih sedikit, juga dikarenakan masih ada 2 citra angkutan umum perkotaan yaitu Bus Trans Jogja yang berkualitas juga bagus dan Bus Reguler yang tentunya sudah lama juga sudah tidak layak untuk dioperasikan lagi. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengubah seluruh armada bus reguler menjadi bus Trans Jogja sehingga tidak ada lagi pencitraan yang buruk terhadap angkutan umum perkotaan di Yogyakarta. 2. Menganalisis dan mengembangkan trayek Trans Jogja yang dipilih untuk mendukung sistem Trans Jogja (tetapi tidak menduplikasinya). 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut ini : 1. Dapat memberikan masukkan pada masyarakat/pemerintah mengenai peniadaan bus reguler yang tidak berkualitas juga tidak layak pakai dan menggunakan bus Trans Jogja yang berkualitas dan bagus sebagai angkutan umum perkotaan utama di kota Yogyakarta 2. Mengembangkan trayek Trans Jogja yang dipilih untuk mendukung sistem Trans Jogja (tetapi tidak menduplikasinya) sehingga tidak menylitkan orang untuk mengaksesnya ;

5 3. Sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan Rute Trans Jogja. 1.5 Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah 1. Lokasi studi yang diambil adalah Kawasan Perkotaan Yogyakarta, 2. Mengganti semua armada bus reguler dengan bus Trans Jogja, kemudian trayek bus reguler menjadi rute Trans Jogja 3. Membuat trayek pengembangan untuk Bus Trans Jogja 1.6 Keaslian Tugas Akhir Berdasarkan pengamatan penulis, judul tugas akhir Analisis Penyediaan Trayek Trans Jogja Pengembangan dan Pengganti Trayek Bus Reguler, belum pernah dilakukan. Adapun penelitian yang pernah dilakukan oleh Munawar yaitu Kajian Review Penyediaan Angkutan Umum Perkotaan dan Feeder di DIY.