I Pengujian Sampel Di Laboratorium

dokumen-dokumen yang mirip
penulisan tugas akhir. Jalannya penelitian dapat dilihat dari bagan alir pada

Penelitian ini dilaksanakan melalui tahapan sepeti yang tersaji pada bagan alir

mencari jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan dalam penuhsan tugas

penelitian dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan penelitian yang

Dalam penelitian ini digunakan jenis kayu Bangkirai ukuran 6/12, yang umum

membuat benda uji balok untuk 4 variasi. Persiapan papan kayu untuk benda uji

(Fv). Setelah dilakukan pengujian pendahuluan dilanjutkan dengan pengujian

kuda bentang 6 meter dengan sudut kemiringan 30 yang menggunakan alat

sebanyak 4 buah yang digabung hingga menjadi dua pasang kuda-kuda, papan

PROPOSAL TUGAS AKHIR DAFTAR ISI

digunakan sebagai komponen kolom tersusun non prismatis. Pengujian ini

dengan ukuran batang 4/6 cm dan panjang batang (L) menyesuaikan dengan jarak klos. Sedangkan klos menggunakan ukuran 4/6 cm dan L = 10 cm skala penuh

pendahuluan dan bahan penyusun kuda-kuda yang ineliputi kayu, pclat baja dan

Daftar Tabel. Rasio tegangan lentur versus tegangan Leleh (F/F y ) profil-i Momen kritis Versus Momen Plastis Profil Castella Hasil

viii DAFTAR GAMBAR viii

8. Sahabat-sahabat saya dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satupersatu yang telah membantu dalam menyelesaikan dan menyusun Tugas Akhir ini.

Bab II STUDI PUSTAKA

KOLOM KANAL C GANDA BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN KONSENTRIK

1.2 Tujuan Penelitian 2

3.1. Kuda-kuda Rangka Batang 8

STUDI KUAT TEKAN KOLOM BAJA PROFIL C DENGAN PERKUATAN TULANGAN TRANSVERSAL DAN COVER PLATE

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

1.2. Tujuan Penelitian 2

BAB 4 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

STUDI KEKUATAN KOLOM BAJA PROFIL C GABUNGAN DENGAN PELAT PENGAKU TRANSVERSAL

3.2 Kapasitas lentar penampang persegi beton bertulang tunggal...8

UJI SAMBUNGAN BAUT PADA SAYAP BATANG TEKAN MENGGUNAKAN PROFIL DOUBLE CANAL UNP. Oleh : Gatot Amrih Susilo I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Tegangan pada penampang gelagar pelat 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih bawah hingga akhirnya sampai ke tanah melalui fondasi. Karena

BAB III KAJIAN EKSPERIMENTAL. Berikut ini akan diuraikan kajian dalam perencanaan program eksperimental yang dilaksanakan mencakup :

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. gabungan dengan variasi jarak sambungan las sebesar 3h, 4h, dan 5h yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

STUDI KUAT LENTUR BALOK PROFIL C GANDA DENGAN VARIASI JARAK SAMBUNGAN LAS

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

STUDI KUAT LENTUR BALOK PROFIL C GANDA DENGAN PERANGKAI TULANGAN DIAGONAL. Oleh : JONATHAN ALFARADO NPM :

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

DEFLEKSI BALOK MELINTANG DAN TEGANGAN BATANG DIAGONAL TEPI JEMBATAN BOOMERANG BRIDGE AKIBAT VARIASI POSISI PEMBEBANAN

KINERJA KOLOM KAYU HOLLOW LAMINASI PADA BERBAGAI VARIASI LUAS LUBANG Performance of Hollow Laminated Timber Columns at Various Opening Area

PERKUATAN KOLOM BETON BERTULANG DENGAN FIBER GLASS JACKET PADA KONDISI KERUNTUHAN TARIK

PERBAIKAN KOLOM BETON BERTULANG MENGGUNAKAN GLASS FIBER JACKET DENGAN VARIASI TINGKAT PEMBEBANAN

Oleh : MUHAMMAD AMITABH PATTISIA ( )

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 3h, 4h, dan 5h masing-masing sebesar 8507,2383 kg f ; 7798,2002 kg f ; dan

TINJAUAN KUAT GESER DAN KUAT LENTUR BALOK BETON ABU KETEL MUTU TINGGI DENGAN TAMBAHAN ACCELERATOR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

yang digunakan sebagai sarana mencapaimaksud dan tujuan penelitian adapun

STUDI KUAT LENTUR BALOK DENGAN PENAMBAHAN GLENIUM ACE 8590

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

KAJIAN PERILAKU LENTUR PELAT KERAMIK BETON (KERATON) (064M)

PENGUJIAN BAJA-TULANGAN

BAB 2. PENGUJIAN TARIK

Pertemuan I,II,III I. Tegangan dan Regangan

FUNGSI PELAT KOPEL BAJA PADA BATANG TEKAN ALBOIN FERDINAND ARIADY TAMBUN

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

TATA CARA PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN GANTUNG UNTUK PEJALAN KAKI

KERUNTUHAN LENTUR BALOK PADA STRUKTUR JOINT BALOK-KOLOM BETON BERTULANG EKSTERIOR AKIBAT BEBAN SIKLIK

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam pembangunan fisik. Karena sifat nya yang unik. pembuatan, cara evaluasi dan variasi penambahan bahan.

PENGUJIAN KUAT LENTUR PANEL PELAT BETON RINGAN PRACETAK BERONGGA DENGAN PENAMBAHAN SILICA FUME

Komponen Struktur Tarik

PENGUJIAN KUAT TARIK DAN MODULUS ELASTISITAS TULANGAN BAJA (KAJIAN TERHADAP TULANGAN BAJA DENGAN SUDUT BENGKOK 45, 90, 135 )

PERBANDINGAN KEKUATAN KOLOM PENDEK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN VARIASI UKURAN PROFIL BAJA SIKU YANG DIKENAI BEBAN KONSENTRIK

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... vi. DAFTAR ISI...

BAB 3 METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

STUDI KEKUATAN KOLOM PROFIL C DENGAN COR BETON PENGISI DAN PERKUATAN TRANSVERSAL

V. UJI TARIK BAJA TULANGAN

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI EKSPERIMENTAL HUBUNGAN BALOK-KOLOM GLULAM DENGAN PENGHUBUNG BATANG BAJA BERULIR

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

KORELASI NILAI KUAT TARIK DAN MODULUS ELASTISITAS BAJA DENGAN KEKERASAN PADA EQUOTIP PORTABLE ROCKWELL HARDNESS NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL

BALOK BETON DENGAN TULANGAN TARIK BAJA SIKU

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI EKSPERIMENTAL PROFIL BAJA HOLLOW YANG DIISI MORTAR FAS 0,4

STUDI KUAT TEKAN KOLOM BAJA PROFIL C GANDA DENGAN PENGAKU PELAT ARAH LATERAL

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI EKSPERIMENTAL PERKUATAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN GFRP (GLASS FIBER REINFORCED POLYMER)

III. BATANG TARIK. A. Elemen Batang Tarik Batang tarik adalah elemen batang pada struktur yang menerima gaya aksial tarik murni.

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH BENTUK PENAMPANG BALOK TERHADAP BEBAN MAKSIMUM DAN KEKAKUAN BALOK BETON BERTULANG

TUGAS AKHIR RC

DAFTAR ISI JUDUL PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan prasarana fisik di Indonesia saat ini banyak pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sifat kayu merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN...1

BAB 3 METODE PENELITIAN

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KUSUMA MULIA TOWER SOLO MENGGUNAKAN RANGKA BAJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUJIAN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT UJI TEKAN

KOLOM KANAL C GANDA BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN EKSENTRIK (170S)

PENGARUH PENAMBAHAN FIBER KAWAT KASA TERHADAP KAPASITAS KOLOM PENAMPANG SEGI EMPAT

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

STUDI KUAT TEKAN KOLOM BAJA PROFIL C GABUNGAN DENGAN VARIASI JARAK SAMBUNGAN LAS

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Jenis-Jenis Material Baja Yang Ada di Pasaran. Jenis material baja yang ada di pasaran saat ini terdiri dari Hot Rolled Steel

PERKUATAN KOLOM BETON BERTULANG DENGAN GLASS FIBER JACKET UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS BEBAN AKSIAL (034S)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut:

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Metdlgi Penelitian Metde penelitian adalah suatu umtan atau tata cara pelaksanaan penelitian dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan penelitian yang akan dilakukan. Mulai I Perumusan Teri Perencanaan dan pembuatan Benda uji I Pengujian Sampel Di Labratrium T Analisis Dan Pembahasan Pengambilan Kesimpulan I Selesai Gambar 4.1 Flwchart metdlgi penelitian 41

4.2 Bahan dan Alat yang digunakan Untuk kelancaran penelitian diperlukan beberapa peralatan dan bahan yang digunakan sebagai sarana untuk mencapai maksud dan tujuan penelitian. Adapun bahan dan alat yang dipergunakan adalah sebagai berikut. 4.2.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk benda uji adalah baja. Siku dan baja pelat yang di hubungkan dengan alat sambung las. 4.2.2 Peralatan Penelitian Peralatan-peralatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: a. Mesin Uji Kuat Tarik Digunakan untuk mengetahui kuat tarik baja. Pada penelitian ini digunakan UNIVERSAL TESTING MACHINE (UTM) merk SHIMATSU type UMH 30, dengan kapasitas 30 tn, seperti pada Gambar 4.2 42

JUu. "Y" JU 3 J-. f ^ f«fi Gambar 4.2. Universal Testing Machine Shimitzu UMH30 b. Lading Frame Bentuk dasar Lading Frame bempa prtal segi empat yang berdiri diatas lantai betn (rigidflr) dengan perantara pelat dasar dari besi setebal 14 mm. Agar Lading Frame tetap stabil, pelat dasar dibaut ke lantai betn dan kedua klmnya dihubungkan leh balk WF 450x200x9x14 mm. Psisi balk prtal dapat diatur untuk menyesuaikan dengan bentuk dan ukuran mdel yang akan diuji dengan cara melepas sambungan baut. Untuk menempatkan benda uji pada penelitian ini digunakan Lading Frame dari bahan prfil WF 450x200x9x14. Seperti pada Gambar 4.3 43

Gambar 4.3 Bentuk Fisik Lading Frame Keterangan: 1. Balk lintang 2. Dukungan 3. Klm 4. Balkprtal(bisadigeser) c. Dial Gauge Alat dengan merk Mituty ini digunakan untuk mengukur besar lendutan yang terjadi pada benda uji. Untuk penelitian skala penuh digunakan dial gauge dengan kapasitas lendutan maksimum 50 mm 44

dan ketelitian 0,01 mm. Pada pengujian balk kecil dipakai dial gauge dengan kapasitas lendutan maksimum 30 mm - ketelitian 0,01. Gambar 4. 4 Dial Gauge d. Hidraulic Jack Alat ini dipakai untuk memberikan pembebanan pada pengujian tekan klm baja prfil siku. Dengan kapasitas maksimum 30 tn dan ketelitianpembacaan 0,5 tn Gambar 4. 5 Hidraulic Jack 45

4.3. Mdel Benda Uji 4.3.1 Benda uji pendahuluan Benda uji yang digunakan sebanyak dua buah, adapun bentuk dari benda uji seperti gambar berikut: 11 mm 24 mm i_ Gambar 4.6. Benda Uji Untuk Uji Kuat Tarik Pengujian dilakukan untuk mengetahui tegangan leleh baja (Fy), dan tegangan ultimit baja (Fu). 2.1 mm X t 2.1 mm Gambar 4.7 Benda Uji Untuk kuat Tarik Las 4.3.2 Benda uji klm tersusun Mdel benda uji bempa klm bangun nn prismatis yang dirangkai secara diagnal serta plat pada sisi penumpu atas dan bawah dengan variasi h/hm. Pada penelitian, dipakai 4 benda uji, dimana 3benda uji mempakan klm nn prismatis dengan pembebanan sentris dan variasi pembebanan eksentris dengan jarak 10 mm dan 20 mm, dan satu benda uji mempakan klm prismatis. Adapun mdel benda uji terseb mmut seperti Gambar 4.8 : 46

1800 mm H = 320 200 mm a = 306,4 mm Hm=320 mm Gambar 4.8 Mdel uji klm pendek nn prismatis perangkai diamnd 2Q0rnm r 7Y ~i H= 200 mm 1800 mm «H al = 185.4 mm -I 200 mm 200 mm Gambar 4.9 Mdel uji klm pendek prismatis perangkai diamnd 47

4.4 Prsedur Penelitian Tahap -tahap dalam penelitisn ini adlah sebagai berikut: 1. Tahap pemmusan masalah Tahap ini meliputi perumusan terhadap tpik penelitian, pemmusan tujuan, dan pembatasan masalah 2. Tahap perumusan teri Tahap ini mempakan tahap pengkajian pustaka terhadap teri yang melandasi penelitian serta ketentuan-ketentuan yang dijadikan acuan dalam pelaksanaanpenelitian 3. Tahap perencanaan dan pembuatan benda uji Tahap ini mempakan tahap untuk merencanakan ukuran dan dimensi dari sampel benda uji yang akan diteliti sesuia tpik 4. Tahap pengujian sampel di labratrium Pengujian sampel dilakukan dengan memberikan beban aksial terhadap benda uji dengan rasi e/a yang bervariasi sampai terjadi kegagalan tekuk pada sampel benda uji 5. Tahap analisis dan pembahasan Analisis dilakukan dengan mencatat hasil uji bempa defrmasi yang terjadi, serta dilakukan penglahan dari data yang didapatkan dari hasil pengujian 6. Tahap penarikan kesimpulan Dari hasil penelitian, diharapkan dapat diambil kesimpulan untuk memberikan jawban dari permasalah yang dihadapi dalam penelitian 48

4.5 Pelaksanaan penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam beberapa tahap sebagai berikut: 4.5.1 Pembuatan benda uji Benda uji yang akan diteliti mempakan klm tersusun dari empat prfil siku yang dirangkai dengan BJTP 7mm. Pada peneutian ini digunakan empat sampel benda uji dengan rasi e/a bervariasi. 4.5.2 Setting peralatan Sebelum pengujian dilakukan, terlebih dahulu dilakukan setting alat pada sampel klm tersusun, yaitu : a. Benda uji dalam psisi berdiri pada lading frame b. Pada tumpuan bagian atas dipasang pegaas yang terhubung dengan hydraulic jack, yang akan memberikan beban aksial kepada benda uji c. Dial gauge diletakkan pada jarak 1/3L, 1/2 L, dan 2/3L. Seperti tampak pada gambar 4.10 49

^ u DC H3 & a c T3 '? C -a 1 l«+ en m - 4-15 m 15 IX! s B 00

4.5.3 Pembebanan benda uji Pengujian klm dilakukan dengan pembebanan eksentris dengan rasi e/a = 0, e/a = 0,107, dan e/a =0,214. Prses pembebanan dilakukan dengan memmpa hydraulic jack dengan pembebanan knstan sebesar 4KN. Pada setiap kenaikan beban, dilakukan pembacaan pada dial gauge. Tahapan ini dilakukan secara kntinu sampai beban tidak dapat meningkat lagi sebagai tanda benda uji telah mencapai beban maksimum dan telah mengalami kegagalan tekuk. 4.5.4 Pengujian kuat tarik prfil dan plat Pengujian kua tarik dilakukan di Labratrium Bahan Knstruksi Teknik, Fakultas Teknik Sipil da Perencanaan Universitas Islam Indnesia. Data yang diambil adalah beban luluh dan beban maksimum. Grafik tegangan regangan baja struktural dapat dilihat pada Gambar 4.11 Gambar 4.11 Diagram tegangan regangan baja struktural 51

Hubungan tegangan regangan antara 0- abempa garis linier, sehingga disebut sebagai batas sebanding (prprsinal limit). Tegangan yang trjadi pada titik ini disebut tegangan batas sebanding. Sedikit diatas titik aterdapat titik batas elastis bahan. Pada saat mulai terjadi pengerasan regangan di titik c, kurva naik lagi sampai dicapai kuat tarik (tensile strenght) dititik d. Kurva akan mengalami penurunan dan terjadi spesimen retak (fracture) dititik e. 52