BAB 1 Jasad artis wanita ditemukan tewas mengenaskan di kamar bilas kolam renang apartemen lantai 3. Korban bernama Gilian, umur dua puluh tahun. Gilian mengenakan pakaian renang one piece warna merah, rambut panjang Gilian yang di cat warna coklat kusut berantakan, kulitnya yang putih berubah pucat membiru, tubuh Gilian membengkak penuh dengan air, kedua bola matanya terbelalak menatap keatas. Gilian baru memasuki dunia hiburan sejak tiga tahun yang lalu, pada ulang tahun yang ke sembilan belas, Gilian mulai mendapat peran-peran bagus dan peran utama di drama seri berjudul call love, saat itu namanya langsung tercatat sebagai aktris terbaik di suatu acara penghargaan tahun lalu. Police line berwarna kuning sudah terpasang melingkari kamar bilas kolam renang sejak pukul tiga pagi, polisi dan dokter forensik sibuk dengan
tugasnya masing-masing, wartawan-wartawan dilarang keras mendekat, memotret maupun masuk kedalam apartemen. Korban tewas kira-kira pukul sebelas malam, selang air yang berasal dari keran dimasukan kedalam mulut korban, air terus-menerus mengalir melalui selang lalu masuk kedalam tubuh sampai korban tidak sanggup bernapas dan akhirnya tewas. Aku ingin tahu lebih lanjut dari badan forensik. Kata Inspektur Aaron berbicara dengan Andi salah satu staf kepolisian. Para pencari berita masih setia menunggu konfirmasi dari pihak kepolisian, mereka semua menunggu didepan pintu apartemen. Inspektur Aaron melihat langit gelap dari balik kaca pukul lima pagi, mayat korban dibawa turun menuju pintu belakang apartemen, kepolisian tidak ingin penyelidikan diganggu oleh wartawan media cetak maupun elektronik. Diantara banyak wartawan yang meliput, wartawan gosip lah yang paling mendominasi. Berita di internet mengupdate cerita-cerita kematian Gilian dengan berbagai macam versi yang 2
belum terbukti kebenarannya, mereka menulis kalau Gilian tewas bunuh diri, media internet lain memberitahu kalau Gilian tewas terserang penyakit aneh yang tidak dapat disembuhkan, media internet lainnya menulis dengan huruf kapital kalau Gilian dibunuh. Setiap menuliskan nama Gilian di situs pencarian pasti akan menemukan kalimat-kalimat yang bisa membuat pembaca mengerutkan dahi serta membuat mual. Berita terbaru di internet menyebutkan kalau Gilian dibunuh pacarnya sendiri. Sial bagi anggota kepolisian yang membawa jasad Gilian, para wartawan tahu keberadaan mereka, kilatan lampu berkedap-kedip pertanda semua wartawan berhasil mengambil foto jasad Gilian yang sudah dimasukkan ke dalam jaket berwarna kuning. Segera beberapa polisi berjaga disetiap sisi jasad Gilian. Sempat terjadi aksi dorong-mendorong antara wartawan dengan wartawan lain, mereka ingin mendekat, kericuhan berakhir setelah jasad Gilian berhasil dimasukan kedalam mobil ambulance untuk dibawa kerumah sakit. 3
Wartawan menunggu konfirmasi dari pihak kepolisian, mereka ingin polisi bersikap transparan. Ini negara demokrasi, kami harus tahu. Teriak wartawan stasiun televisi swasta nasional diikuti seruan wartawan lainnya. Inspektur Aaron mempersiapkan diri untuk menjelaskan peristiwa ini, sebenarnya belum ada keterangan lengkap yang harus diinformasikan ke publik, masih banyak data-data, keterangan-keterangan dari saksi yang belum dikumpulkan, Inspektur Aaron tidak ingin gegabah. Inspektur Aaron hanya berdiri ditengahtengah kerumunan wartawan sambil mendengarkan dan menyimak pertanyaan pertanyaan yang datang bertubi-tubi. Korban bernama Gilian Kartika, umur dua puluh tahun, kami belum bisa memberi keterangan lebih lanjut, kalian harap bersabar, kami berusaha bergerak cepat untuk menemukan kebenaran dari semua ini. Inspektur Aaron segera masuk ke mobil dan menutup pintu. Keluarga korban baru bisa melihat jasad Gilian pukul tiga sore, kedua orang tua Gilian, 4
kerabat dan sahabat ikut serta, mereka semua terlihat berduka meratapi nasib yang menimpa Gilian. Gilian tidak tinggal bersama kami, Gilian tinggal seorang diri di apartemen. Jawab ayah Gilian duduk menghadap Inspektur Aaron. Terakhir kali bertemu dengan Gilian? Inspektur Aaron melanjutkan pertanyaan. Terakhir bertemu tahun baru. Jawab ayah Gilian. Ayah Gilian bertubuh kurus dan tinggi, kerutan-kerutan disekitar mata terlihat jelas sekali. Ibu Gilian tidak kuat menjawab pertanyaanpertanyaan, jiwanya tergoncang tidak percaya kalau putrinya akan meninggal secepat ini. Gilian masih sangat muda, dia anak tunggal keluarga kita, kenapa ini bisa terjadi. Ibu Gilian meronta-ronta. Ibu Gilian bertubuh sedang, rambutnya dipotong sebahu, disasak, dan di cat warna merah bata. Apa ada sesuatu yang berbeda akhir-akhir ini, ya mungkin tingkah laku Gilian? Inspektur Aaron menatap ayah Gilian. 5
Tidak ada sama sekali malah Gilian sempat bilang kalau ingin berlibur ke Eropa bersama kami. Ayah Gilian merangkul istrinya. Baiklah bapak dan ibu boleh pulang. Inspektur Aaron menarik nafas melihat ayah dan ibu Gilian keluar ruangan lalu menutup pintu. Para petinggi kepolisian berada dibalik cermin melihat, memperhatikan, dan mengamati penyelidikan yang dilakukan Inspektur Aaron, semua saksi tidak menyadari kalau mereka sedang diperhatikan. Ruang penyidikan dilengkapi dengan cermin besar, bila berada didalam ruangan bersama Inspektur Aaron, semua saksi hanya bisa melihat diri mereka saja dicermin. Dua dari banyaknya saksi tidak diperbolehkan pulang terlebih dahulu, mereka menjalani banyak tes dan wawancara. Saksi pertama bernama Mario anggota boyband Flower Boys, saksi kedua pelawak wanita berumur dua puluh satu tahun bertubuh gemuk dan berambut pirang bernama Bobo. Sudah menjadi rahasia umum dikalangan 6
dunia entertainment kalau Gilian dan Mario memiliki hubungan spesial. Mario berumur dua puluh dua tahun berwajah lembut dan bermata teduh, kulitnya putih bersih seperti seorang wanita. Mario memang mempesona banyak wanita khususnya dikalangan remaja putri. Warna rambut Mario hitam pekat, tebal, dan bercahaya. Dalam rekaman CCTV di koridor lantai 16, polisi melihat keberadaan Mario di malam peristiwa itu, sekitar jam delapan malam Mario masuk kedalam kamar apartemen Gilian, lalu keluar pukul sepuluh malam. Aku hanya berkunjung. Mario memang sosok pendiam dan tertutup, hanya kalimat itu yang dilontarkan. Apakah kalian bertengkar? tanya Andi, Staf kepolisian, tim Inspektur Aaron. Tidak! jawab Mario. Tidak banyak keterangan yang berhasil didapat dari kesaksian Mario, polisi juga melihat Mario keluar dari lobby hotel pukul 22.10 wib melalui CCTV. Giliran saksi kedua bernama Karina atau 7