BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. a. Nama Alat : Alat ukur nitrit untuk air bersih dan air minum berbasis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan

Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB V METODOLOGI. 1.1 Alat dan bahan yang digunakan Alat yang digunakan. 1. Spektrofotometri Visible. 2. Magnetic Stirer. 3.

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

METODE PENELITIAN. A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian. 1. Materi. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel air yang akan diperiksa diambil sebanyak 50 ml, sampel terlebih

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka dapat disusun kerangka konsep

PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 79: Cara uji nitrat (NO 3 -N) dengan spektrofotometer UV-visibel secara reduksi kadmium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini terdiri dari 4 titik yaitu Titik 1 (Simpang Lima


Udara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo dan pengambilan sampel air limbah dilakukan pada industri tahu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI Percobaan modul 3 TITRASI SPEKTROFOTOMETRI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian (Ruang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR. Disusun oleh. Sucilia Indah Putri Kelompok 2

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini kerangka konsep yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

SNI Standar Nasional Indonesia

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

laporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

BAB I PENDAHULUAN. 2. TUJUAN Mampu memeriksa kadar Nitrat dalam air.

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juni 2013 di Laboratorium Daya, Alat,

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan nitrit

LAMPIRAN. 1.Dokumentasi Kegiatan 1.1 Persiapan rangkaian akuaponik. 1.2 Pencarian tanaman Genjer

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian (Ruang

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

A. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yuliandriani Wannur ( )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN. telah tercemar logam merkuri oleh limbah pertambangan emas tradisional.

BAB III METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode

PENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 di kandang peternak di

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pengambilan sampel dilaksanakan di pasar tradisional dan pasar

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia D III Analis Kesehatan Fakultas

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara. b. Jenis : Termometer Badan. d. Display : LCD karakter 16x2.

III. METODE PENELITIAN

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan

DEAMINASI TEMPE (TMP)

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

LAMPIRAN. 2. Tabel penentuan konsentrasi dan kadar pada beda variable pelarut Sampel Panjang Gelombang Absorbansi Konsentrasi Kadar (%)

Laporan Kimia Analitik KI-3121

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian (Ruang

Transkripsi:

41 BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab 4 akan diuraikan pengujian dan pembahasan serta hasil dari percobaan alat dengan sampel. 4.1. Spesifikasi alat a. Nama Alat : Alat ukur nitrit untuk air bersih dan air minum berbasis mikrokontroler ATMega16 b. Tegangan : 220 V c. Frekuensi : 50-60 Hz 4.2. Gambar alat 9cm. Modul alat dibuat dengan dimensi panjang 18cm, lebar 10cm dan tinggi (a) (b) Gambar 4.1. Modul alat tugas akhir tampak depan (a), tampak belakang (b). 41

42 4.3. Tata cara pengujian 4.3.1. Pembuatan sampel dengan larutan baku nitrit Untuk membuat larutan dengan kadar yang ditentukan perbandingan sebagai berikut: a. Membuat larutan 20 Dari larutan baku nitrit 1000, diambil sebanyak 20ml dan dimasukan ke dalam labu ukur 1000ml kemudian diencerkan dengan menambahkan akuades hingga garis batas labu ukur. b. Menyiapkan 6 buah labu ukur 50ml c. Mengencerkan larutan 20 menjadi 0,5 Dari 20 masukan 1,25ml larutan nitrit kedalam labu ukur 50ml kemudian tambahkan akuades hingga tanda batas pada labu. d. Mengencerkan larutan 20 menjadi 1 Dari 20 masukan 2,5ml larutan nitrit kedalam labu ukur 50ml kemudian tambahkan akuades hingga tanda batas pada labu. e. Mengencerkan larutan 20 menjadi 1,5 Dari 20 masukan 3,75ml larutan nitrit kedalam labu ukur 50ml kemudian tambahkan akuades hingga tanda batas pada labu. f. Mengencerkan larutan 20 menjadi 2 Dari 20 masukan 5ml larutan nitrit kedalam labu ukur 50ml kemudian tambahkan akuades hingga tanda batas pada labu. g. Mengencerkan larutan 20 menjadi 2,5

43 Dari 20 masukan 6,25ml larutan nitrit kedalam labu ukur 50ml kemudian tambahkan akuades hingga tanda batas pada labu. h. Mengencerkan larutan 20 menjadi 3 Dari 20 masukan 7,5ml larutan nitrit kedalam labu ukur 50ml kemudian tambahkan akuades hingga tanda batas pada labu. 4.3.2. Pembuatan reagen/pereaksi Kedalam 400ml akuades bebas nitrit, tambahkan 5 gram sulfanilamide, Setelah sulfanilamide (SA) larut sempurna, tambahkan 1 gram N-(1- naftil) etilen diamine dihidroklorida (NED), Aduk sampai larut sempurna, Encerkan sampai 500ml dengan akuades bebas nitrit, Larutan stabil selama 1 bulan apabila disimpan dalam tempat gelap dalam refrigerator, Ganti setiap bulan atau bila berwarna cokelat, 4.3.3. Pengujian 1. Prinsip kerja larutan Contoh air yang mengandung ion nitrit bereaksi dengan asam sulfanilat yang diazotasikan dengan N-(1-Naftil) membentuk warna ungu kemerahan. Warna yang terbentuk diukur serapan yang didapat secara spektrofotometri pada panjang gelombang 543nm (alat pembanding) dan diukur warnanya dengan alat uji nitrit yang dibuat penulis.

44 2. Alat dan bahan a. Labu ukur 50 ml sebanyak 6 buah. b. Larutan baku nitrit 0,5, 1, 1,5, 2, 2,5, 3. c. Reagen sulfanilamid (SA) dan N-(1-naphthyl) ethylene diamine dihydrochloride (NED). d. Pipet ukur 50ml, 1ml, 2ml dan 5 ml. e. Akuades f. Gelas sebagai tempat pembuangan. g. Tissue h. Spektrofotometer yang telah terkalibrasi. 3. Cara pencampuran sampel dan reagen a. Memasukan masing-masing sampel larutan baku nitrit ke dalam labu ukur 50 ml (0,5, 1, 1,5, 2, 2,5, 3). b. Menambahkan reagen SA dan NED yang telah dicampur sesuai dengan tata cara yang diterapkan oleh Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta. c. Mengocok campuran reagen dan baku nitrit kemudian diamkan. reaksi optimal terjadi pada rentan 10menit-2 jam.

45 d. Mengambil sample larutan baku nitrit 0,5 sebanyak 10ml pada menit ke 90 setelah pencampuran reagen ke dalam botol yang disediakan alat tugas akhir. e. Membaca tegangan pada modul alat tugas akhir yang muncul dari perubahan warna sampel nitrit. f. Membaca nilai absorban pada spektrofotometer dari sampel yang sama pada modul alat. g. Ulangi pembacaan apabila diperlukan. h. Sebelum membaca konsentrasi berbeda. bersihkan tabung dengan memasukan akuades dan mengocok botol. Buang air pada gelas yang telah disediakan. i. Membuat program pembacaan kadar. 4.4. Cara mengukur kadar nitrit Sample air yang tidak memiliki banyak kandungan nitrit apabila dicampur dengan reagen akan berwarna terang, sedangkan sampel air yang memiliki kadar nitrit tinggi apabila dicampur dengan reagen akan berwarna keunguan gelap. Reaksi optimal yang terjadi menggunakan metode pengukuran nitrit dengan reagen sulfanilamide acid dan N-(1-naphtyl) ethylene diamine dihydrochloride berkisar 10 menit sampai 2 jam, pembacan sampel yang dilakukan penulis dilakukan pada menit ke 90 atau lebih karena warna yang terbentuk telah stabil.

46 Pembacaan sampel dapat dilakukan sampai 2 hari setelah sampel direaksikan, apabila melebihi waktu tersebut berdasarkan penelitian dan pengujian dari penulis, nilai pengukuruan kadar yang terbaca akan berbeda dari pembacaan sampel sampai hari kedua, hal tersebut dapat terjadi akibat warna sampel yang sudah berubah dan sudah melewati masa reaksi optimal cukup lama. 4.5. Uji kesesuaian modul dengan spektrofotometer Sebelum modul digunakan untuk pengukuran dengan sampel yang akan diuji, maka diperlukan uji kesesuaian dengan alat pembanding spektrofotometer. Modul alat tugas akhir akan mengeluarkan besar tegangan sedangkan spektrofotometer akan mengeluarkan besar absorban dari sampel yang digunakan. Pada uji kesesuaian. digunakan sampel nitrit dengan kadar 0,5, 1, 1,5, 2, 2,5 dan 3 didapatkan hasil pembacaan tegangan: Tabel 4.1. Percobaan dengan modul alat tugas akhir Kadar nitrit () Pembacaan nilai tegangan pada modul tugas akhir (X1 - X5) ratarata X1 X2 X3 X4 X5 0.5 1.758 1.753 1.763 1.763 1.781 1.763 1.0 1.547 1.565 1.547 1.542 1.551 1.550 1.5 1.368 1.395 1.386 1.423 1.391 1.393 2.0 1.317 1.327 1.317 1.317 1.317 1.319 2.5 1.230 1.239 1.253 1.262 1.258 1.248 3.0 1.166 1.170 1.157 1.157 1.166 1.163

47 Tabel 4.2. Percobaan dengan spektrofotometer Kadar nitrit () Pembacaan nilai absorban pada spektrofotometer (X1 - X5) X1 X2 X3 X4 X5 ratarata 0.5 0.250 0.253 0.250 0.250 0.251 0.251 1.0 0.453 0.454 0.453 0.453 0.453 0.453 1.5 0.713 0.713 0.713 0.713 0.712 0.713 2.0 0.931 0.931 0.935 0.931 0.931 0.932 2.5 1.187 1.186 1.186 1.187 1.185 1.186 3.0 1.391 1.391 1.390 1.391 1.390 1.391 Nilai pada spektrofotometer memiliki satuan absorbansi sedangkan modul alat tugas akhir memiliki satuan voltage (tegangan). Satuan dari kedua alat yang berbeda tersebut tidak dapat dijadikan metode untuk membandingkan hasil kadar nitirit dalam (), oleh karena itu nilai absorbansi pada alat spektrofotometer dan tegangan pada modul alat tugas akhir akan diubah kedalam bentuk kadar sehingga dilakukan percobaan: Tabel 4.3. Perbandingan pembacaan kadar nitrit pada spektrofotometer dan modul alat tugas akhir Kadar sampel nitrit Pembacaan spektrofotometer Pembacaan modul alat Absorban Kadar Tegangan Kadar 0.5 0.250 abs 0.5 1.7581 volt 0.51 1 0.453 abs 1 1.5500 volt 0.99 1.5 0.713 abs 1.5 1.3861 volt 1.5 2 0.931 abs 2 1.29434 volt 2.1 2.5 1.187 abs 2.5 1.2393 volt 2.5 3 1.391 abs 3 1.1566 volt 3

Kadar sampel () 48 Pada table diatas kadar yang muncul pada spektrofotometer mendekati dengan kadar yang muncul pada modul alat tugas akhir. Tujuan perbandingan kedua alat tersebut adalah untuk membuktikan keluaran tegangan telah sesuai dengan pembacaan kadar untuk modul alat tugas akhir. Dari table diatas dapat dibuat grafik perbandingan spektrofotometer dan modul alat tugas akhir sebagai berikut: Gambar 4.2. Grafik perbandingan pembacaan kadar nitrit pada spektrofotometer dan modul alat tugas akhir Perbandingan pembacaan Spektrofotometer dan Modul TA 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 1 2 3 4 5 6 Spektrofotometer 0.5 1 1.5 2 2.5 3 Modul Tugas Akhir 0.51 0.99 1.5 2.1 2.5 3 4.6. Hasil pembacaan sampel Berikut adalah hasil pembacaan sampel oleh modul alat sebanyak 24 pembacaan. Pada percobaan ini modul alat dapat menampilkan kadar pada sampel yang telah disiapkan. Sampel terdiri dari larutan nitrit dengan kadar 0,5, 1, 1,5, 2, 2,5 dan 3.

49 Tabel 4.4. Nilai kadar yang tampak pada LCD dari percobaan nitrit menggunakan larutan baku nitrit yang telah diketahui kadarnya. Hasil pada LCD dari percobaan nitrit Percobaan Kadar 0.5 Kadar 1 Kadar 1.5 Kadar 2 Kadar 2.5 Kadar 3 1 0.52 1.02 1.65 2 2.47 2.97 2 0.54 0.95 1.5 2.17 2.43 2.97 3 0.54 0.99 1.5 2.07 2.58 3.11 4 0.54 0.96 1.52 2.07 2.61 3.03 5 0.52 0.89 1.52 2.07 2.47 3.08 6 0.54 0.89 1.5 2.1 2.56 3.08 7 0.55 0.98 1.5 2.07 2.56 2.89 8 0.51 0.97 1.5 2.13 2.5 3.08 9 0.52 0.98 1.48 2.03 2.5 3 10 0.53 0.98 1.53 2.03 2.5 3 11 0.52 0.99 1.56 2.03 2.5 2.92 12 0.53 1.02 1.5 2.03 2.5 3.08 13 0.59 0.99 1.5 2.07 2.5 3 14 0.51 0.97 1.5 2.03 2.5 3 15 0.51 0.98 1.48 2.03 2.5 2.97 16 0.5 0.99 1.52 2.03 2.53 3 17 0.5 0.97 1.59 2.03 2.5 2.86 18 0.5 0.91 1.46 2 2.53 2.94 19 0.52 0.97 1.5 2 2.5 3 20 0.54 0.96 1.5 2 2.5 2.94 21 0.52 0.96 1.5 2 2.64 3 22 0.5 0.96 1.5 2 2.58 3 23 0.5 0.99 1.5 2 2.47 2.94 24 0.52 0.99 1.5 2 2.53 2.89 Percobaan nitrit tersebut dilakukan di laboratorium milik Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta (BLKY). pembuatan reagen dan sampel dibantu oleh seorang analis. Pengulangan percobaan dilakukan dengan cara menekan tombol RESET dan melakukan pembacaan ulang.

50 4.7. Analisis Perhitungan Setelah pembacaan sampel, didapatkan hasil rata-rata, standar deviasi, %error, dan ketidakpastian sebagai berikut: Tabel 4.3. Analisis perhitungan pembacaan nitrit Rata-rata 24 pembacaan kadar nitrit pada modul Kadar 0.5 kadar 1 kadar 1,5 kadar 2 kadar 2,5 kadar 3 0.52 0.97 1.51 2.04 2.52 2.99 Standar deviasi pada 24 pembacaan kadar nitrit pada modul Kadar 0.5 kadar 1 kadar 1,5 kadar 2 kadar 2,5 kadar 3 0.0208 0.0330 0.0388 0.0450 0.0481 0.0658 %Error pada 24 pembacaan kadar nitrit pada modul Kadar 0.5 kadar 1 kadar 1,5 kadar 2 kadar 2,5 kadar 3 4.00 3.00 0.66 2.00 0.80 0.30 Ketidakpastian (Ua) pada 24 pembacaan kadar nitrit pada modul Kadar 0.5 kadar 1 kadar 1,5 kadar 2 kadar 2,5 kadar 3 0.0042 0.0329 0.0079 0.0092 0.0098 0.0134 Simpangan pada 24 pembacaan kadar nitrit pada modul Kadar 0.5 kadar 1 kadar 1,5 kadar 2 kadar 2,5 kadar 3 0.02 0.03 0.01 0.04 0.02 0.01 Pada tabel analisis perhitungan tersebut, rata-rata dan standar deviasi (stdev) meningkat, akan tetapi nilai error tidak dapat diduga kenaikan atau penurunan pada setiap kadar. Nilai ketidakpastian yang didapatkan relatif kecil dan sebanding dengan kenaikan kadar serta simpangan yang relatif kecil.