PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

dokumen-dokumen yang mirip
UPT. PUSKESMAS KLUNGKUNG I

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya5.

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG NOMOR : / / / SK / I / TENTANG PELAYANAN OBAT KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta memiliki satu Instalasi gudang farmasi kota (Dinkes Kota Solok, 2014).

Peresepan,Pemesanan dan pengelolaan Obat SPO Nomor : Terbit ke : 1 No.Revisi : 0 Tgl.Diberlaku : Halaman : 1-3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas menurut Permenkes No. 75 tahun 2014 adalah fasilitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Data hasil wawancara mengenai perencanaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Pohuwato HASIL WAWANCARA

PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS

PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengelolaan Sediaan Farmasi di Rumah Sakit. seleksi (selection), perencanaan dan pengadaan (procurement), distribusi

EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI GUDANG FARMASI PSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

SOP PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS SINE PERENCANAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI PUSKESMAS TEGALSARI UPTD PUSKESMAS TEGALSARI Jl. KH syafa at No. 09 Telp (0333) Tegalsari

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS WONOMERTO Jalan Bantaran 853 Patalan Kecamatan Wonomerto, Telp. (0335) PROBOLINGGO 67253

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PENANGGUNG JAWAB FARMAKMIN INSTRUMEN PENELITIAN MANAJEMEN PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS KECAMATAN JAGAKARSA TAHUN 2008

Penyimpanan Obat. Standar penyimpanan obat yang sering di gunakan adalah sebagai berikut :

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP WATUMALANG NOMOR :.../.../.../2013 TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan oleh pemerintah dan / atau masyarakat (UU No.36, 2009).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data ini di lakukan mulai tanggal 6 Januari 2012 sampai 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa data primer yang diperoleh melalui kuesioner dan wawancara bulan

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BEJEN NOMOR : TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN OBAT KEPALA PUSKESMAS BEJEN,

KERANGKA ACUAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS CILEDUG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Penyimpanan Sediaan Farmasi di Gudang Farmasi RSUD

KEBIJAKAN PEMESANAN OBAT, PENCATATAN OBAT

MENGHINDARI PENGULANGAN YANG TIDAK PERLU. No Kode : EP1 Terbitan : No Revisi : Tgl Mulai Berlaku : Halaman :

SOP Pelayanan Farmasi Tentang Perencanaan dan Pemesanan Obat-obat High Alert

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CIBALIUNG JL. Raya Cimanggu- Cibaliung Km. 10 Desa Sukajadi Kab. Pandeglang Pos, 42285

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit

PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT

Elemen Penilaian BAB VIII

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 11: PERBEKALAN FARMASI

Perencanaan. Pengadaan. Penggunaan. Dukungan Manajemen

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT

TAHUN UPT PUSKESMAS PABUARAN Jl P.SUTAJAYA NO 129 LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

IMPLEMENTASI SISTEM PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS RAWAT INAP SIDOMULYO KOTAMADYA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. secara ekonomi. Instalasi farmasi rumah sakit adalah satu-satunya unit di rumah

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan bagian dari pembangunan nasional dengan tujuan

EVALUASI KESESUAIAN PENGELOLAAN OBAT PADA PUSKESMAS DENGAN STANDAR PENGELOLAAN OBAT YANG ADA DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009 SKRIPSI

PENGELOLAAN OBAT DAN ADMINISTRASI APOTEK. Heru Sasongko, S.Farm.,Apt.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif melalui observasi dan wawancara mengenai penyimpanan

PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT. 1. Pengertian Prosedur ini mengatur penyediaan dan penggunaan obat.

GAMBARAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN LAWEYAN KOTA SOLO TAHUN 2007 SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2012 di Apotek RSUD Toto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Struktur Organisasi RSUD Dr. Pirngadi. Universitas Sumatera Utara

1. SOP pemeriksaan lab 1. Brosur pelayanan lab 2. Panduan pemeriksaan lab (ext) tersedia

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE KEGIATAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN TA. 2017

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen adalah suatu proses tahapan kegiatan yang terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. Upaya kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah

Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Kabupaten Magelang Berdasarkan Permenkes RI No.74 tahun 2016

BAB 1 : PENDAHULUAN. berfungsi menyelenggarakan pengobatan dan pemulihan, peningkatan, serta pemeliharaan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/068/I/2010 TENTANG

Lampiran 2. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi

SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 1. Daftar Tilik Mutu Pelayanan Kefarmasian DAFTAR TILIK

INTISARI. Kata Kunci : penyimpanan, gudang obat, indikator penyimpanan, puskesmas

Lampiran 1. Struktur Organisasi RSUD Dr. Pirngadi. Universitas Sumatera Utara

EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI PT. UNGGUL JAYA CIPTA USAHA MANADO

Tugas pokok pengelolaan perbekalan farmasi :

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 pasal 1 rumah sakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Inggris pada tahun 1911 (ILO, 2007) yang didasarkan pada mekanisme asuransi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seperti contohnya pada puskesmas, dimana pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas

BAGAN ORGANISASI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT

PLANNING OF ACTION PELAYANAN KEFARMASIAN 2017

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR FARMASI UPTD PUSKESMAS LADJA

Lampiran 1.Penilaian yang dirasakan dan harapan pada variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien

2015, No.74 2 Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 T

SOP PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK (USG)

1. Apakah puskesmas telah memiliki tenaga Apoteker? 2. Apakah Puskesmas juga memiliki tenaga teknisi

Pengalaman dan Tantangan Manajemen Obat dan Vaksin Puskesmas Di Era JKN

DWI UTAMI NUGRAHANI NAFTANI CHANDRA DINI AISYAH RIZQI MUFIDAH MUTIA FARIDA A.

Analisis Penyebab Kekosongan Obat Kusta di RS. X Tahun 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. dalam rangka keselamatan pasien (patient safety) (Menkes, RI., 2014).

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KURUN KECAMATAN KURUN Jl. TAMANGGUNG PANJI No. 18 (0537) 31026, KUALA KURUN 74511

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1 Hasil lembar ceklist Puskesmas Helvetia, Medan-Deli dan Belawan Bagian II Nama puskesmas Kegiatan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT

bagaimana prosedur penerimaan dan pengeluaran obat-obatan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 6 PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO)

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa kesehatan dimana Rumah Sakit selalu dituntut untuk memiliki

KAJIAN PERESEPAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 ANALISA PROSES BISNIS AWAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. serta untuk menghindari kesalahn intepretasi. Instrumen diuji kepada 26

BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia sebagai apoteker (Presiden, RI., 2009).

BAB II TINJAUAN UMUM APOTEK. 2.1 Apotek dan Peran Apoteker Pengelola Apotek. Apotek adalah suatu tempat tertentu dilakukan pekerjaan kefarmasian dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

Transkripsi:

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT SOP No. Dokumen No. Revisi : Tanggal Terbit : 51.VIII/SOP/PNG/V/2016 : 3 Mei 2016 Halaman : 1/ 6 UPT PUSKESMAS PANUNGGANGAN 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur /langkah langkah dr Hj. Harmayani MPH NIP. 19770206 200604 2 019 1. Peresepan adalah proses pengambilan keputusan pengobatan oleh dokter, dokter gigi, dokter spesialis berupa terapi obat yang diterima pasien dengan memperhatikan ketepatan pasien, jenis obat, dosis, kekuatan rute, waktu dan durasi pengobatan 2. Pemesanan obat adalah proses permintaan obat sesuai kebutuhan kepada pihak yang disepakati sesuai Undang-Undang 3. Pengelolaan Obat adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek perencanaan/ seleksi, pengadaan, pendistribusian dan penggunaan obat dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia seperti tenaga, dana, sarana dan perangkat lunak (metoda dan tatalaksana) dalam upaya mencapai tujuan yang ditetapkan. 1. Sebagai pedoman dalam melaksanakan peresepan obat yang benar berdasarkan peraturan yang berlaku 2. Mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat pada tahap peresepan (prescribing error) KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PANUNGGANGAN Nomor : 05/SK/PNG/IV/2016 Tentang : Penunjang Pelayanan Klinis Puskesmas Panunggangan 1. Permenkes RI No. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran; 1. Sebelum penulisan resep Memeriksa kembali nama pasien dan tanggal lahir (usia) dengan nama yang tertulis pada rekam medis dan lembar resep Menegakkan diagnosis dan prognosis berdasarkan gejala klinis, data laboratorium, dan pencitraan yang khas dari masing-masing penyakit. Menentukan tujuan pengobatan apakah untuk pencegahan primer/sekunder, 1/6

simptomatik, preventif, kuratif, rehabilitative atau paliatif. Menentukan pilihan obat berdasarkan tujuan pengobatan dan kondisi klinis/organ pasien terkait farmakodinamik dan nfarmakokinetik sesuai dengan Formularium Puskesmas Panunggangan Melakukan medical reconciliation (penyelarasan obat) sebelum menulis resep. Penyelarasan obat yaitu membandingkan antara daftar obat yang sedang digunakan pasien dan obat yang akan diresepkan untuk mencegah duplikasi obat, terhentinya suatu obat (omissions), atau kesalahan obat lainnya. Memperhatikan kemungkinan adanya kontraindikasi, reaksi alergi obat maupun interaksi obat. Menuliskan terapi obat dalam rekam medik pasien. 2. Penulisan resep Menulis resep pada lembar resep. Menulis dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca serta menggunakan istilah dan singkatan yang disepakati Mengenali obat-obatan yang masuk dalam kategori Look Alike Sound Alike (LASA) untuk menghindari kesalahan pembacaan oleh tenaga kesehatan lain. Memastikan bahwa resep sudah memenuhi kelengkapan suatu resep sebelum dikirim ke apotek, yaitu: a) Nama pasien b) Tanggal lahir ( usia ) c) Nomor MR d) Nama dokter e) Tanggal penulisan resep f) Nama ruang pelayanan g) Tanda R/ pada setiap sediaan h) Nama obat dan bentuk sediaan i) Jumlah sediaan yang diminta j) Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap jenis/bahan obat k) Aturan pakai (frekuensi, dosis, dan rute pemberian). Untuk aturan pakai jikaperlu atau prn harus dituliskan dosis maksimal dalam sehari 3. Pemesanan Obat Petugas gudang obat puskesmas merekap pemakaian obat dan Bahan Medis Habis pakai selama 1 bulan Petugas membuat LAPORAN PEMAKAIAN DAN LEMBAR PERMINTAAN OBAT ( LPLPO ) berdasarkan pemakaian obat selama 1 bulan sesuai dengan format dan perhitungan yang ditetapkan oleh Instalasi Farmasi Kota Tangerang Dengan rumus : Permintaan rutin bulanan = ( E + F + G ) H Keterangan : 2/6

E : Total Pemakaian obat di gudang puskesmas selama 1 bulan F : Waktu tunggu pengiriman obat = J x K J : Rata-rata pemakaian obat perhari selama 1 bulan (M) M = total pemakaian obat selama satu bulan 25 K : Waktu distribusi yang akan ditentukan dari Instalasi Farmasi setiap bulannya G : Buffer stock / stok cadangan yaitu jumlah obat selama menunggu jadwal pengiriman obat (N) N = (Total pemakaian obat gudang puskesmas) x 0,1 atau 0,2 0,1 untuk obat rutin 0,2 untuk obat-obat yang fast moving/pemakaiannya banyak dan diberi keterangan fast moving di kolom keterangan LPLPO H : Sisa stok akhir bulan di gudang obat puskesmas Petugas apotek puskesmas dan petugas apotek puskesmas pembantu menghitung jumlah resep yang terlayani dakam sebulan dan dimasukkan dalam LPLPO Petugas obat melaporkan LPLPO Bulanan kepada Kepala Puskesmas Panunggangan, Instalasi Farmasi Kota Tangerang dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Petugas mengambil obat, bahan medis habis pakai, vaksin dan bahan kimia laboratorium ke Instalasi Farmasi Kota sesuai jadwal yang telah ditentukan Petugas menerima obat dari Instalasi Farmasi Kota dengan cara melakukan pengecekan terhadap obat mencakup jumlah, jenis, masa kedaluarsa sesuai dengan isi dokumen (LPLPO), ditandatangani oleh petugas penerima obat dan petugas Instalasi Farmasi yang memberikan 4. PENGELOLAAN OBAT Perencanaan Kebutuhan Obat Tahunan Puskesmas a) Petugas gudang obat puskesmas dan petugas apotek menghitung total penerimaan obat dan pemakaian obat selama 1 tahun sebelumnya b) Petugas gudang obat puskesmas menghitung sisa stok akhir di bulan maret di tahun yang sedang berjalan c) Petugas melakukan analisa terhadap kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan puskesmas selama 1 tahun Dengan rumus : Rencana kebutuhan obat tahunan = ( a x 18 ) - d Pemakaian rata-rata obat per bulan selama 1 tahun (a) = b c Keterangan: b : Total pemakaian gudang obat puskesmas selama 1 tahun c : Frekuensi pemakaian obat di apotek selama 1 tahun d : sisa stok obat di gudang puskesmas per 31 maret di tahun yang sedang berjalan 3/6

18 adalah angka kebutuhan selama 1 tahun (12 bulan) ditambah buffer stok/stok cadangan selama 6 bulan d) Petugas obat melaporkan Perencanaan kebutuhan obat setahun (RKO) kepada Kepala Puskesmas Panunggangan, Instalasi Farmasi Kota Tangerang dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Pengelolaan Gudang Obat Puskesmas Panunggangan a) Petugas Gudang obat menerima obat dari Instalasi Farmasi Kota dan menuliskan : no. batch tanggal penerimaan waktu kadaluarsa total obat yang diterima paraf ke dalam kartu stok obat di gudang obat puskesmas b) Menuliskan total penerimaan obat pada kolom penerimaan di LPLPO Gudang obat Puskesmas c) Menuliskan total penerimaan bon obat (bila ada) pada kolom penerimaan bon obat di LPLPO Gudang obat Puskesmas d) Menuliskan pemakaian obat apotek dan apotek pustu tiap minggu pada kolom pemakaian obat di LPLPO e) Melakukan Stock opname obat dan mengecek kadaluarsa obat setiap akhir bulan Pengelolaan Obat Apotek Puskesmas Panunggangan a) Petugas apotek puskesmas membuat permintaan minggguan sesuai kebutuhan di apotek, poliklinik dan posbindu, posyandu dan posko ke petugas gudang obat puskesmas b) Petugas apotek Puskesmas menerima dan memeriksa obat sesuai dengan jenis, jumlah dan masa kedaluarsa obat dan merekap penerimaan ke dalam LPLPO apotek puskesmas c) Petugas gudang obat dan apotek puskesmas sama-sama menandatangani formulir pengeluaran obat dan permintaan obat d) Petugas apotek menyimpan obat sesuai SOP Persyaratan Penyimpanan Obat e) Petugas apotek puskesmas merekap pengeluaran obat yang keluar setiap harinya untuk resep, Poliklinik dan Posbindu f) Petugas apotek puskesmas merekap lembar resep yang terlayani setiap harinya dari seluruh Poliklinik g) Petugas apotek puskesmas membuat LPLPO apotek panunggangan h) Melakukan Stock opname obat dan mengecek kadaluarsa obat setiap akhir bulan 4/6

6. Hal - hal yang perlu diperhatikan 7. Unit Terkait 8. Dokumen Terkait Permintaan obat Puskesmas Pembantu (Pustu) Cipete a) Petugas apotek Pustu membuat permintaan bulanan sesuai kebutuhan satu bulan di Pustu ke petugas gudang obat puskesmas b) Petugas apotek Pustu menerima dan memeriksa obat sesuai dengan jenis, jumlah dan masa kedaluarsa obat dan merekap penerimaan ke dalam LPLPO apotek pustu c) Petugas gudang obat dan apotek putu sama-sama menandatangani formulir pengeluaran obat dan permintaan obat d) Petugas apotek pustu menyimpan obat sesuai SOP Persyaratan Penyimpanan Obat e) Petugas apotek pustu merekap pengeluaran obat yang keluar setiap harinya f) Petugas apotek puskesmas merekap lembar resep yang terlayani setiap harinya dari seluruh Poliklinik g) Petugas apotek pustu membuat LPLPO apotek pustu h) Melakukan Stock opname obat dan mengecek kadaluarsa obat setiap akhir bulan 1. SOP Persyaratan Penyimpanan Obat 1. Apotek puskesmas panunggangan 2. Apotek puskesmas pembantu Cipete 3. Gudang obat puskesmas Panunggangan 4. Poliklinik Umum 5. Poli Gigi 6. Poli Imunisasi 7. Poli KIA 8. Poli KB 9. Puskesmas Pembantu Cipete 10. Instalasi Farmasi Kota Tangerang 11.Dinas Kesehatan Kota Tangerang 1. Lembar resep 2. Kartu stok obat 3. LPLPO Puskesmas 5/6

9. Rekaman Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan perubahan PERSYARATAN PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT No. Kode : Terbitan : PUSKESMAS PANUNGGANGAN DAFTAR TILIK No. Revisi : Tgl. Mulai Berlaku : Halaman : No Langkah Kegiatan Ya Tidak 1 Apakah Tempat penyimpanan obat-obat narkotika dan psikotropika berupa lemari besi khusus dengan kunci berlapis dua, tidak mudah dipindahkan. Kunci lemari khusus dipegang oleh petugas apotek puskesmas dan ketua tim mutu 2 Apakah Obat dipisahkan berdasarkan Bentuk dan jenis sediaan Sediaan oral, obat luar, sirup, suppositoria, injeksi, vaksin, alat-alat kesehatan, bahan medis habis pakai serta bahan dan alat Poliklinik Gigi Stabilitas (suhu, cahaya dan kelembapan) Suppositoria di lemari es, sedangkan vaksin di cold chain khusus vaksin Mudah atau tidaknya meledak / terbakar 3 Apakah Cantumkan nama masing-masing obat pada rak lemari obat 4 Apakah Obat dipisahkan berdasarkan sumber dana pembelian dari APBD dan JKN Tidak Berlaku 6/6

5 Apakah Obat dipisahkan berdasarkan obat program seperti obat TB Paru dan peralatan reagen kimia Laboratorium 6 Apakah Menerapkan system Semua bentuk sediaan diurutkan berdasarkan susunan Alfabetis Menerapkan sistem FIFO (First In First Out) Obat yang lebih dahulu masuk ke gudang puskesmas dan apotek puskesmas lebih dahulu dipakai atau dikeluarkan Menerapkan sistem FEFO (First Expired date First Out) 7 Apakah Penyimpanan obat obat LASA (Look Alike Sound Alike) diberi label khusus. 8 Apakah Obat dan perbekalan farmasi di gudang puskesmas 3 bulan sebelum masa kadaluarsa dikeluarkan ke apotek untuk digunakan secara maksimal sesuai yang dibutuhkan pada terapi pasien, sedangkan obat-obatan yang sudah masuk waktu bulan kadaluarsa atau rusak dipisahkan dari obat lain, dicatat pada buku obat expired dan rusak gudang puskesmas untuk dikembalikan ke Instalasi Farmasi 9 Apakah Obat-obatan yang mendekati waktu kadaluarsa harus mengikuti SOP Penanganan obat kadaluarsa 10 Apakah Obat dalam jumlah besar yang tidak cukup disimpan dalam lemari atau rak obat disimpan diatas pallet atau ganjal kayu secara rapi, teratur dengan memperhatikan tanda-tanda khusus (tidak boleh terbalik, berat, bulat, segi empat dan lain-lain) tidak boleh diletakkan langsung di atas lantai untuk menjaga sirkulasi udara 7/6

8/6