L A M P I R A N
Struktur Organisasi PT. Kidung Agung Jaya Perkasa Kepala Administrasi Administrasi Penjualan Administrasi Perpajakan Departemen Keuangan Manajer Keuangan Kasir Kepala Kasir Pengendali Piutang Sales Medan Kota Direktur Utama Komisaris Supervisor Dalam Kota Sales Medan Barat Sales Medan Timur Supir Dalam Kota Kernet Sales Selatan 1 Departemen Penjualan Manajer Penjualan Supervisor Luar Kota Sales Selatan 2 Sales Utara Supir Luar Kota Kepala Gudang Administrasi Gudang Pengendali Persediaan Sumber data : PT. Kidung Agung Jaya Perkasa
KUESIONER I PROFIL RESPONDEN 1. Nama : 2. Jenis kelamin Pria Wanita 3. Pendidikan terakhir SLTA D I D II D III S I S II S III 4. Lama bekerja di PT. Kidung Agung Jaya Perkasa < 1 th 1 3 th 3 5 th > 5 th 5. Jabatan saat ini : Medan, Juni 2006 ( )
Dibawah ini adalah pertanyaan mengenai peranan Faktur Pajak dalam Pajak Pertambahan Nilai sebagai dasar perhitungan pajak pada PT. Kidung Agung Jaya Perkasa. Bapak/Ibu diharapkan untuk memberikan anggapan atas pertanyaan berikut ini, dengan memberikan tanda ( ) pada jawaban yang dianggap paling tepat. Keterangan : Y = Ya T = Tidak KUESIONER II UNTUK VARIABEL INDEPENDEN FAKTUR PAJAK Indikator Pertanyaan Y T Bukti Pungutan Pajak Bukti Pembayaran Sarana Pengawasan Administrasi 1. Apakah Faktur Pajak sudah digunakan sebagai bukti pungutan Pajak Pertambahan Nilai? 2. Apakah dalam melakukan penyerahan BKP atau penyerahan JKP sudah dicatat ke dalam Faktur Pajak secara tepat & lengkap? 3. Apakah Faktur Pajak juga dapat digunakan sebagai sarana pengkreditan Pajak Masukan? 4. Apakah Faktur-faktur Pajak yang digunakan lebih mempersulit pekerjaan? 5. Apakah perusahaan telah mendapat Faktur Pajak setiap terjadi transaksi pembelian BKP/JKP? 6. Apakah perusahaan telah menyimpan Faktur Pajak pembelian sebagai bukti pembayaran? 7. Apakah bukti pembayaran dapat digunakan sebagai pengkreditan Pajak Masukan? 8. Apakah Faktur Pajak yang dibuat sudah diperiksa kesesuaiannya dengan SPT Masa PPN? 9. Apakah perusahaan selalu memenuhi kewajiban perpajakannya? 10. Apakah Faktur Pajak yang dibuat sudah diperiksa kelengkapan dan ketepatannya?
Faktur Pajak Standar Faktur Pajak Gabungan Faktur Pajak Sederhana 11. Apakah perusahaan membuat Faktur Pajak Standar? 12. Apakah Faktur Pajak yang dipergunakan sudah dibuat sekurang-kurangnya rangkap dua? 13. Apakah Faktur Pajak tersebut diberikan kepada bagian yang berkaitan? 14. Apakah Faktur Pajak tersebut sudah memenuhi syarat disebut sebagai Faktur Pajak? 15. Apakah perusahaan membuat Faktur Pajak Gabungan? 16. Apakah dengan adanya Faktur Pajak Gabungan, beban administrasi menjadi lebih ringan? 17. Apakah Faktur Pajak Gabungan sama fungsinya dengan Faktur Pajak Standar? 18. Apakah tata cara pembuatan Faktur Pajak Gabungan sesuai / sama dengan ketentuan pembuatan Faktur Pajak Standar? 19. Apakah perusahaan pernah melakukan BKP/JKP kepada pembeli yang identitasnya tidak lengkap? 20. Apakah perusahaan juga menjual BKP/JKP secara langsung kepada konsumen akhir? 21. Apakah Faktur Pajak Sederhana dapat digunakan sebagai dasar pengkreditan Pajak Masukan? 22. Apakah Faktur Pajak Sederhana dapat disamakan fungsinya dengan Faktur Pajak Standar? 23. Apakah Faktur Pajak Standar yang diisi tidak lengkap termasuk Faktur Pajak Sederhana?
KUESIONER III UNTUK VARIABEL DEPENDEN PERHITUNGAN PAJAK Indikator Pertanyaan Y T Pengusaha Kena Pajak 1. Apakah perusahaan telah dikukuhkan sebagai PKP? 2. Apakah perusahaan telah melaporkan nomor seri ke KPP setempat? Metode Hasil Perhitungan Pelaporan 3. Apakah perusahaan telah memperhitungkan PPN Terutang Kurang Bayar / Lebih Bayar? 4. Apakah perusahaan telah melunasi PPN Terutang Kurang Bayar? 5. Apakah perusahaan telah melaporkan PPN Terutang Kurang Bayar / Lebih Bayar? 6. Apakah perusahaan menggunakan metode pengkreditan Pajak Pertambahan Nilai? 7. Apakah perusahaan juga memungut Pajak Pertambahan Nilai dengan mekanisme Faktur Pajak? 8. Apakah metode tersebut sangat membantu dalam perhitungan Pajak Pertambahan Nilai? 9. Apakah perusahaan menyetor kekurangan pajak terutang apabila terjadi Kurang Bayar? 10. Apakah perusahaan melakukan restitusi terhadap kelebihan pembayaran pajak terutang? 11. Apakah perusahaan mengkompensasikan kelebihan pembayaran pajak terutang? 12. Apakah perusahaan pernah terjadi pajak terutang nihil? 13. Apakah perusahaan tepat waktu dalam melaporkan SPT Masa PPN? 14. Apakah SPT Masa PPN sudah diisi dengan lengkap sebelum dilaporkan?