BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian Indonesia. Globalisasi dapat mendorong

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

memungkinkan para pemodal {investor) untuk melakukan diversifikasi investasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. penting. Pasar modal ini berfungsi untuk menghubungkan para investor, perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. adalah melalui pasar modal. Pasar modal adalah sarana yang. masyarakat dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang

PENGARUH EVA DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIK DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan. merger, atau menerbitkan saham di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas

BAB I PENDAHULUAN. Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang

BAB I PENDAHULUAN. satu cara dalam memudahkan perusahaan maupun investor untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

Nama : Susi Susanti NPM : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Dari dana tersebut dapat diubah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan maupun dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB 1 PENDAHULUAN. yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Globalisasi menjadi sarana integrasi bagi masyarakat secara mendunia dan berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan, termasuk sebagai pendukung berkembangnya perekonomian Indonesia. Globalisasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia karena keterkaitan antara ekonomi nasional dengan internasional semakin erat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia. Perekonomian yang baik akan mendorong masyarakat untuk mengalami perubahan pola pikir tentang nilai kehidupan masyarakat untuk memiliki harapan tentang kesejahteraan hidup hingga pada jangka waktu yang panjang. Untuk mempertahankan kehidupan yang baik hingga masa mendatang, masyarakat lebih memilih memposisikan dananya dalam bentuk investasi. Hal ini dilakukan karena investasi lebih menjamin keberadaan kepemilikan dana baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Investasi secara umum diartikan sebagai keputusan mengeluarkan dana pada saat sekarang untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil, dan sebagainya) atau aktiva keuangan (saham, obligasi, reksadana, wesel, dan sebagainya) dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang (Haming dan Basalamah, 2003:3). Investasi dana dapat dilakukan atas nama perseorangan ataupun organisasi/perusahaan yang disebut

sebagai investor. Pada umumnya, investor lebih memilih menginvestasikan dana yang dimiliki karena lebih menguntungkan daripada menyimpan dananya di Bank dalam bentuk tabungan karena hasil investasi yang diterima biasanya lebih besar daripada bunga yang diterima dari Bank. Perusahaan juga menjadi salah satu pihak pendukung perekonomian Indonesia, sehingga perkembangan suatu perusahaan akan berdampak terhadap kondisi keuangan negara. Dari segi pihak perusahaan pada dasarnya dalam usaha yang sangat kompetitif, perusahaan membutuhkan dana dalam menjalankan bisnisnya untuk meningkatkan keuntungan dan mempertahankan operasi perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh dana dari dua sumber yaitu sumber intern (internal source) maupun dari sumber ekstern (eksternal source). Dana yang berasal dari sumber internal adalah dana yang terbentuk atau dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri yaitu laba ditahan (retained earnings) dan ekuitas pemilik (owner s equity). Sedangkan dana yang diperoleh dari sumber eksternal salah satunya adalah dana milik investor atau pemegang saham. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk tetap menjaga kinerja perusahaan untuk meningkatkan keuntungan demi mempertahankan dana dari investor dan menarik minat calon investor. Pasar modal secara umum dapat diartikan sebagai sarana bagi investor untuk melakukan investasi dan membentuk portofolio sesuai dengan resiko yang bersedia mereka tanggung dan tingkat keuntungan yang mereka harapkan selama masa investasi. Pasar modal harus dalam keadaan efisien dan tersedia perlindungan bagi pemodal dari penipuan, kecurangan atau tindakan yang tidak

etis lainnya dari pihak yang terlibat dalam penerbitan atau perdagangan financial asset. Dana yang diperoleh investor melalui pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha (ekspansi), penambahan modal kerja, dan lain-lain. Oleh karena itu, sebelum investor memutuskan untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan, maka terlebih dahulu harus dilakukan pertimbangan yang matang supaya tujuan dilakukannya investasi dapat tercapai. Pada pertimbangan tersebut diperlukan informasi yang akurat yaitu mengetahui sejauh mana hubungan variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli. Banyak variabel yang dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan baik dari lingkungan eksternal maupun dari lingkungan internal perusahaan itu sendiri. Naik turunnya harga saham selalu terjadi setiap saat pada suatu perusahaan dalam satu periode. Harga saham dapat menunjukkan keadaan suatu perusahaan sehingga para investor dapat menganalisis kesehatan perusahaan melalui informasi harga saham yang beredar. Oleh karena itu, sangat penting bagi suatu investor untuk menganalisis terlebih dahulu sebelum menetapkan keputusan untuk menanamkan sahamnya demi tujuan jangka panjang. Adapun teknik analisis yang dapat digunakan oleh investor untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Untuk menilai kinerja perusahaan, investor lebih sering menggunakan analisis fundamental karena lebih berkaitan dengan rasio keuangan untuk menunjukkan keberhasilan manajemen dalam mengelola dana yang dimilikinya. Rasio profitabilitas yang diperoleh dalam laporan keuangan dapat membantu investor dalam mengambil keputusan

untuk menjual atau membeli saham karena jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Kasus pada perusahaan Tesco menunjukkan bahwa calon investor sangat perlu memberi pertimbangan yang matang dan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan sebelum menanamkan sahamnya. Perusahaan Tesco mengalami kondisi dimana harga sahamnya menurun sepanjang tahun 2014. Hal ini terjadi karena penggelembungan laporan laba operasional yang dilakukan oleh pihak manajemen. Otoritas pasar modal Inggris melakukan pemeriksaan atas perusahaan tersebut sehingga mengakibatkan menurunnya harga saham perusahaan sepanjang tahun 2014. Bloomberg mencatat bahwa tekanan ini timbul akibat penurunan penjualan dan pangsa pasar. Warrren Buffet yang merupakan salah satu investornya memutuskan untuk melepaskan sahamnya dari Tesco. Fenomena yang terjadi pada artikel bisnis tahun 2013 menyatakan bahwa fenomena fluktuasi indeks yang cepat naik dan turun terjadi karena mengikuti perkembangan ekonomi global yang belum stabil. Indeks harga saham gabungan mengalami penurunan 16 persen pada Mei 2010 dan 23 persen pada Agustus September 2011 dan terus mengalami penurunan sepanjang 2011. Sedangkan puncak inflasi terjadi pada Juli dan Agustus 2013 sehingga dapat menormalkan kembali harga saham dalam satu kuartal. Fluktuasi harga saham akan terus terjadi dan sangat penting bagi perusahaan untuk tetap menjaga kinerjanya. Dalam penelitian ini, rasio keuangan yang digunakan adalah Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER) karena rasio-rasio ini sangat umum

digunakan dalam menilai harga saham perusahaan. Tidak hanya rasio-rasio tersebut, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, dan economic value added juga dapat menentukan harga saham perusahaan sehingga peneliti menggunakan pertumbuhan penjualan, ukuran penjualan, earning per share, debt to equity ratio, dan economic value added (EVA) sebagai variabel bebas. Pertumbuhan penjualan berkaitan dengan tingkat perolehan laba karena kinerja perusahaan yang baik dapat dilihat melalui aktivitas produksi yang tinggi tanpa terjadi penumpukan persediaan. Pertumbuhan penjualan mencerminkan manivestasi keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. Jika pertumbuhan penjualan per tahun selalu naik, maka perusahaan memiliki tingkat prestasi dan prospek yang baik di masa yang akan datang. Pada prinsipnya semakin baik prestasi perusahaan, maka akan meningkatkan permintaan saham tersebut sehingga pada gilirannya akan meningkatkan pula harga saham perusahaan. Ukuran perusahaan sangat mendukung dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan. Melalui aktivitas operasional dapat dinilai bagaimana tingkat keberhasilan dalam kinerja perusahaan yang akan terlihat pada harga saham perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan yang besar menunjukkan bahwa total aktiva yang dimiliki juga besar sehingga meningkatkan harga saham perusahaan. Sebaliknya, ukuran perusahaan yang kecil menunjukkan bahwa total aktiva yang dimiliki juga kecil sehingga harga saham yang dimiliki perusahaan juga rendah.

Economic Value Added secara sederhana didefinisikan sebagai laba operasi setelah pajak dikurangi dengan biaya modal (cost of capital) dari seluruh modal yang dipergunakan untuk menghasilkan laba. EVA merupakan cara alternatif yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. EVA tidak menggunakan perbandingan dengan perusahaan sejenis dalam industri dan tidak juga membuat suatu analisa ekonomi dengan tahun-tahun sebelumnya. Konsep ini lebih menekankan pada penentuan besarnya cost of capital. Eugene F. dan Brigham menyatakan : The cost of capital to be used in capital budgeting decisions is the weighted average of various types of capital the firm uses, typically debt, preferred stock, and common equity. Gambaran dari pertumbuhan jangka panjang tidak terletak pada produk dan jasa saja, tetapi juga asset yang tidak dapat direplikasi, yaitu yang berhubungan dengan pelanggan, karyawan, pemasok dan distributor. Oleh karena itu sangat penting bagi perusahaan untuk menentukan nilai tambah ekonomis pemegang saham. (Patel, 2012). Selain itu, Ferguson, dkk. dalam jurnal internasionalnya menyatakan bahwa terdapat cukup bukti yang menunjukkan penurunan kinerja keuangan mendorong perusahaan untuk mengadopsi EVA demi meningkatkan kinerja saham perusahaan. Setelah mengadopsi EVA kebanyakan perusahaan mengalami kenaikan tingkat profitabilitasnya. Penelitian yang dilakukan oleh Febian Rahmandia (2013) yang menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap harga saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Tita Deitiana (2011) menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Yusanlia P.L. Manullang (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh kinerja keuangan, ukuran perusahaan, dan komponen arus kas terhadap harga saham menunjukkan bahwa secara simultan semua variabel independen berpengaruh positif terhadap harga saham, sedangkan secara parsial ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh F.A.Rendianto (2013) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Angrawit Kusumawardani (2011) yang meneliti pengaruh EPS, PER, ROE, FL, DER, CL, dan ROA pada harga saham menunjukkan hasil bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham, tetapi secara parsial hanya EPS, PER, ROE, DER, ROA yang berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan penelitian Yessika C. Sihombing (2010) yang meneliti tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham menunjukkan hasil bahwa semua variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap harga saham, tetapi secara parsial DER tidak berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian Syaidati Ifdari (2012) menunjukkan hasil bahwa ROA dan EPS tidak berpengaruh positif terhadap harga saham, sedangkan ROE dan EVA berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan penelitian Denni Suhaimi Muchlis (2014) menyatakan bahwa secara simultan EPS, NPM, ROA, ROE memiliki pengaruh terhadap harga saham, namun secara parsial hanya EPS yang berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian Ratna Sari (2006) menyatakan bahwa EVA berpengaruh negatif (tidak searah) terhadap harga saham.

Penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti-peneliti tersebut menunjukkan hasil penelitian yang berbeda-beda sehingga dianggap kurang konsisten. Hal ini yang mendorong peneliti untuk meneliti kembali penelitian tentang hubungan atau pengaruh pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, earning per share, debt to equity, dan economic value added terhadap harga saham. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Ratih, dkk (2013). Perbedaannya terdapat pada variabel yang digunakan, populasi dan tahun penelitian. Variabel yang digunakan oleh Ratih, dkk adalah EPS, PER, DER, dan ROE. Sedangkan variabel penelitian ini adalah pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, EPS, DER, dan EVA. Populasi penelitian Ratih, dkk adalah perusahaan sektor pertambangan yang teraftar di BEI tahun 2010-2012. Sedangkan populasi pada penelitian yang diteliti adalah perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013. Hal ini karena perusahaan consumer goods merupakan bagian dari industri barang konsumsi/pokok yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sehingga memiliki aktivitas operasi yang lebih besar. Harga saham perusahaan-perusahaan tersebut menunjukkan perubahan yang cukup signifikan selama periode sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Rahmandia (2013) terkait harga saham perusahaan consumer goods tahun 2007-2011 yang selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu, periode pengamatan akan dilakukan dari tahun 2011 sampai tahun 2013 dengan tujuan mendapatkan data penelitian yang lengkap dan menemukan hasil yang efisien.

Berdasarkan latar belakang dan penelitian sebelumnya, peneliti melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Earning per share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Economic Value Added (EVA) terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, earning per share (EPS), debt to equity ratio (DER), dan Economic Value Added (EVA) mempunyai pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap harga saham pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk menguji apakah pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, earning per share (EPS), debt to equity ratio (DER), dan Economic Value Added (EVA) mempunyai pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap harga saham pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI.

1.3.2 Manfaat penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, menambah pengetahuan peneliti mengenai pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, earning per share (EPS), debt to equity ratio (DER), dan Economic Value Added (EVA) perusahaan dan pengaruhnya terhadap harga saham. 2. Bagi calon investor, diharapkan dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi dalam perusahaan yang diteliti oleh peneliti. 3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan sumber informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya. 4. Bagi perusahaan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau menjadi referensi bagi pihak perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan untuk meningkatkan harga saham perusahaan.