BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ACTION FIGURE CENTRE

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN E-NET AND GAMEDEV CORE DI YOGYAKARTA

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP. Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan juga tarian Swan Lake, maka tahap berikutnya adalah menerapkan

PASAR MODERN DI BEKASI TA-115

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

Hotel Resort Di Gunungkidul

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber :

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AKADEMI DAN GALERI FOTOGRAFI

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

bangunan dapat mengkomunikasikan karakter simbolik dari Toyota.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB VI. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS REKREASI di PERKEBUNAN STROBERI KALIURANG

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

organisasi ruang pusat perbelanjaan kerajinan. Tata atur ruang pusat perbelanjaan

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

Fire Extinguisher. Samisse Hydrant Hydrant

BAB V KONSEP PERANCANGAN

dan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud rancangan sebagai tempat pemasaran dan wisata berdasarkan kontinuitas antar ruang

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI FOTO

Perancangan Convention and Exhibition di Malang

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN ANAK BERBASIS SENSOMOTORIK DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB VI KONSEP. Gambar 6.2 Penempatan Akses Masuk Sumber : Gregorius,

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

SISTEM STRUKTUR PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

Bab V Konsep Perancangan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan ruang, bentuk, perancangan tata ruang dalam Galeri songket di kota Palembang ini berdasarkan komposisi dari kain songket itu sendiri. Permasalahan yang diambil adalah bagaimana wujud rancangan tatanan ruang dalam Galeri Songket di Palembang yang informatif dan edukatif terhadap objek yang dipamerkan melalui pendekatan susunan kain songket. Susunan kain songket terdiri dari 3 bagian yakni : 3 2 1 2 Bagian Pinggiran Bagian Tumpal Bagian Isi 3 Skema V.1 Susunan Kain Songket Sumber: Analisis Penulis, 2009 Ruang-ruang dalam galeri songket ini dituntut untuk dapat memberikan informasi yang nantinya akan menjadi edukasi kepada setiap pengunjung yang ada didalamnya. Oleh karena itu, untuk menciptakan ruang-ruang yang informatif dan edukatif maka mulai dari pengelompokkan ruang hingga pengelompokkan kegiatan akan dibuat menjadi 3 kelompok utama karena berdasarkan susunan kain songket yang memiliki 3 bagian utama. Galeh Pramitasari _ 05 01 12402 90

V.2 Konsep Program Ruang Konsep perancangan bentuk ruang merupakan interpretasi dari pendekatan susunan kain songket yang diimplementasikan dalam rancangan bentuk ruang dan tampilan bangunan pada Galeri songket. Galeri Songket di Palembang ini memiliki tiga kelompok penyampaian informasi. Berdasarkan dari susunan kain songket maka pada galeri ini akan dibuat 3 kelompok obyek yang akan mewakili secara keseluruhan dari kegiatan-kegiatan yang akan berlangsung. 1. Koleksi penggunaan songket Variasi penggunaan songket dikelompokkan pada bagian tumpal karena bagian ini merupakan bagian inti dari songket. Dari sini kita dapat melihat nilai kesakralan dari songket. Nilai kesakralan songket tercermin dari pemakaiannya yang umumnya hanya mengenakannya pada peristiwa-peristiwa atau kegiatan-kegiatan yang ada kaitannya dengan upacara, seperti perkawinan, upacara menjemput tamu dan lain sebagainya 2. Koleksi variasi songket Koleksi variasi songket dikelompokkan pada bagian isi. Bagian isi merupakan bagian yang mendominasi songket sesuai dengan dengan songket yang sangat bervariasi dan sangat beragam. 3. Demo/Pembuatan songket Bagian ini merupakan bagian pelengkap namun juga harus diketahui oleh para pengagum dan pengguna songket. Pembuatan songket memerlukan waktu yang tidak singkat dan memiliki tingkat keuletan yang sangat tinggi. Galeh Pramitasari _ 05 01 12402 91

Pembuatan songket koleksi variasi songket Variasi pengguna -an songket koleksi variasi songket Pembuatan songket Skema V.2 Pengelompokkan dari Susunan Kain Songket Sumber : Analisis Penulis, 2009 Dengan mengelompokkan ruang kedalam tiga kelompok utama maka Galeri ini akan dapat dengan mudah memberikan informasi-informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan songket. Ruang-ruang yang dibentukpun berdasarkan transformasi dari bagian-bagian songket. Ruang-ruang dibuat dengan akses yang mudah dijangkau sehingga pengunjung dapat mengetahui detail-detail songket dengan mudah. Galeh Pramitasari _ 05 01 12402 92

ruang produksi ruang Penyimpanan ruang Service ruang Restorasi Galeri Umum gudang BM AREA HIJAU Workshop Galeri Ekslusif AREA HIJAU Dapur Café Galeri Umum demo songket Galeri Umum Toko sovenir PENERIMAAN (hall, pusat informasi) Diagram V.1 Program Ruang Pada Galeri Songket Keterangan : Sumber: Analisa Penulis, 2009 Hubungan tidak langsung Hubungan langsung Pinggiran Isi Tumpal V.3 Konsep Desain V.3.1 Konsep Tata Ruang Dalam Tata ruang dalam Galeri Songket di Palembang diolah berdasarkan susunan kain songket. Dengan pengolahan ruang-ruang yang berdasarkan Galeh Pramitasari _ 05 01 12402 93

Galeri Songket Di Palembang susunan kain songket akan memudahkan para pengunjung untuk dapat memahami susunan kain itu sendiri. a. Bagian Tumpal Konsep Ruang: Ruang-ruang yang terdapat dibagian tumpal adalah ruang yang terlihat lebih megah dibandingkan dengan ruang yag ada dibagian isi dan pinggiran. Ruang-ruang dapat diwujudkan dengan cara: ruang galeri eksklusif akan dibuat dengan skala megah pada elemen plafon digunakan perpaduan antara warna emas dan merah mengangkat area pengamatan penerapan: ruang pamer yang dapat memberi daya tarik pada objek pamer sebagai tujuan, menuju keleluasaan dan menghambat laju pergerakan Pemakaian motif tumpal pada kolom atau beberapa bagian ruangan Pemakaian motif tumpal Gambar V.1 Penerapan Motif Tumpal Sumber: Analisa Penuslis, 2010 b. Bagian Isi Konsep Ruang: Suasana ruang yang akan diciptakan pada bagian isi terbagi menjadi 2, ruang-ruang dapat diwujudkan dengan cara: Galeh Pramitasari _ 05 01 12402 94

Galeri Songket Di Palembang beberapa bagian dinding dibuat bertekstur kasar seperti bentuk kain songket yang tumpang tindih. memperlebar area pengamatan mengangkat area pengamatan mengitari area pengamatan Gambar V.2 Pengamat Dapat Mengitari Objek Sumber: Analisa Penuslis, 2010 c. Bagian Isi Konsep Ruang: pinggiran merupakan bagian pelengkap dari songket. maka ruang yang terdapat pada bagian pinggiran pun merupakan ruang pendukung bagi galeri songket. ruang-ruang pada bagian pinggiran dibuat dengan suasana yang nyaman dan santai. V.3.2 Konsep Ruang Luar Pengolahan Ruang luar pada galeri Songket ditujukan untuk membentuk ruang-ruang terbuka dan ruang-ruang hijau dengan tujuan untuk membantu pengudaraan, pencahayaan dan view pada site. 1. Ruang parkir Pada area parkir kendaraan dibuat adanya perancangan tamantaman dengan bermacam-macam vegetasi. Hal ini disebabkan manfaatnya yang sangat besar dalam menciptakan lingkungan yang Galeh Pramitasari _ 05 01 12402 95

sehat, serta memperindah tampilan area parkir dan refreshing area. Juga terdapat jalur sirkulasi kendaraan yang tertata rapi. 2. Jalur sirkulasi Jalur sirkulasi pada ruang luar dibuat dengan deretan vegetasi yang berdiri kokoh. Vegetasi yang digunakan sebagai penegas sirkulasi, digunakan untuk jalur kendaraan. Untuk jalur sirkulasi ini digunakan karakter tegas, sehingga kendaraan langsung menuju pada tujuan. Jalur sirkulasi ini dapat diwujudkan dengan bentuk yang didasarkan pada garis garis lurus atau yang mendekati garis lurus. Vegetasi yang digunakan sebagai penegas sirkulasi, digunakan sebagai jalur sirkulasi manusia. Untuk jalur sirkulasi manusia, digunakan karakter bergelombang, sehingga manusia dapat mengalami suasana meruang di alam terbuka. Jalur sirkulasi ini dapat diwujudkan dengan bentuk yang didasarkan pada garis garis sirkulasi yang melengkung. V.4 Konsep Struktur Dalam Galeri sogket ini sistem struktur yang akan dipakai pada bangunan adalah sistem kolom balok yang disesuaikan bentuknya dengan tampilan bangunan, jadi nantinya struktur kolom balok yang akan diterapkan pada bangunan sangat fleksibel mengikuti bentuk bangunan. Sedangkan untuk struktur atap yang akan digunakan adalah struktur space frame atau struktur rangka kaku. Prinsip struktur rangka terdiri atas kolom dan balok. Beban vertikal disalurkan ke bawah / pondasi oleh kolom bangunan, sedangkan balok berfungsi sebagai pemegang dan penyalur gaya horizontal pada kolom dan pondasi. Dan untuk pondasi menggunakan pondasi foot plat. Galeh Pramitasari _ 05 01 12402 96

V. 5 Konsep Utilitas Pada sebuah bangunan sistem utilitas memiliki peranan yang penting dalam memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Galeri songket ini diperlukan sistem utilitas berupa sistem penyediaan air bersih, sistem drainasi dan sanitasi, sistem penghawaan, sistem pencahayaan, dan sistem penanggulangan kebakaran. V. 5.1 Penyediaan Air Bersih Pendekatan konsep sistem jaringan dan penyediaan air bersih untuk Galeri Songket adalah : Hemat biaya pendidikan air dan pemeliharaan jaringan Efisiensi pemakaian dan efektivitas penyaluran Alternatif yang ditawarkan untuk galeri songket ini adalah down feed, karena selain menghemat listrik juga dapat mengalirkan air walaupun listrik mati selama persediaan air masih ada. Konsep Perancangan : Konsep sistem jaringan dan penyediaan air untuk Galeri songket ini memakai air PAM untuk pemakaian air bersih; dan air setempat (sumur pompa) untuk keperluan mengairi kolam dan taman melalui proses daur ulang (recycle) terlebih dahulu V.5.2 Sistem Drainasi dan Sanitasi Diagram V.2 Konsep Jaringan Penyedian Air Bersih Sumber: Analisa Penulis, 2009 Sistem drainasi merupakan sistem pembuangan air hujan, sedangkan sistem sanitasi merupakan sistem pembuangan air kotor yang Galeh Pramitasari _ 05 01 12402 97

terdapat di dalam bangunan. Sistem drainasi dialirkan dari bangunan ke dalam tanah. Alternatif yang ditawarkan dapat berupa saluran drainasi terbuka yaitu air hujan langsung jatuh ke tanah dari atap dan dialirkan ke selokan dan saluran drainasi secara tertutup dengan menggunakan talang dan pipa saluran air hujan yang kemudian dialirkan pada titik terendah dari site bangunan. Sistem sanitasi dilakukan dengan membedakan sistem pembuangan air kotor dan sistem pembuangan kotoran, disebabkan karena adanya perbedaan kandungan yang dimiliki. Alternatif saluran pembuangan dapat berupa saluran terbuka maupun saluran tertutup. V.5.3 Sistem Penanggulangan Kebakaran Sistem pemadam kebakaran berguna bagi pengamanan bangunan dari bahaya kebakaran. Untuk mengatasi kebakaran dapat digunakan smoke dan thermal detector, dan manual berupa push button, untuk mengatasi kebakaran dapat digunakan sprinkle, fire extinguisher, fire hydran, serta pintu atau tangga darurat yang berhubungan langsung dengan ruang luar. Pada galeri songket sistem pemadam kebakaran yang digunakan adalah Hallon Sprinkler. Sistem ini pada peletakannya dan instalasinya tidak begitu berbeda jauh dengan sprinkler system, hanya saja pada sistem ini fluida yang digunakan berupa gas atau serbuk. Gambar Exhaust Gas Halon Gambar V.3 Perlengkapan Sistem Pemadam Kebakaran Sumber: Tangoro, 2004 Galeh Pramitasari _ 05 01 12402 98

V.5.4 Sistem Elektrikal Pendekatan konsep sistem jaringan dan penyediaan tenaga listrik pada Galeri Songket adalah: Hemat biaya penyediaan dan pemeliharan jaringan listrik Efisiensi dan efektivitas pemakaian energi listrik Konsep Perancangan sistem elektrikal dalam Galeri Songket: Konsep jaringan listrik menggunakan arus PLN, sedangkan penggunaan genset untuk keadaan darurat, dengan kombinasi: Diagram V.3 Jaringan Listrik Sumber: Analisa Penulis, 2009 V.5.5 Sistem Penghawaan Pendekatan konsep sistem pengkondisian udara bangunan Galeri Songket adalah kenyamanan udara ruangan untuk melakukan kegiatan, dengan mempertimbangkan: Ruangan yang memerlukan bantuan pengkondisian udara Kenyamanan thermal ruang yang sesuai dengan kebutuhan manusia Efisiensi energi dan efektivitas pengkondisian udara ruangan Konsep Perancangan: Konsep sistem pengkondisian udara pada bangunan Galeri songket ini menggunakan dua macam penghawaan, yaitu: Pengkondisian udara secara alami diperlukan dibeberapa ruangan, seperti ruang penyimpanan yang membutuhkan tempat yang tidak boleh lembab. Melalui perancangan ventilasi silang (cross ventilation) Galeh Pramitasari _ 05 01 12402 99

yang memungkinkan pergantian udara didalam ruang, seperti bukaan jendela, pemanfaatan vegetasi untuk menurunkan suhu, dan lain lain. Penggunaan air conditioning (AC), dipasang hampir pada semua ruang yang ada didalam Galeri Songket. Galeh Pramitasari _ 05 01 12402 100

DAFTAR PUSTAKA Ching, DK. 1996, Bentuk Ruang Dan Susunannya, Erlangga, Jakarta Kusmiati, Artini, Dimensi Estetika Pada Karya Arsitektur dan Disain Akmal, Imelda, Rumah Mungil Yang Sehat, Gramedia Pustaka Utama, 2005 Prasetya, yudha, Mendesain Rumah Tropis, Trubus Agriwidya Ensiklopedia Pertunjukan Seni Indonesia White, E.T., Pengantar Arsitektur, terjemahan ITB, 1986 Neufert, Ernst, 199, Data Artsitek, terjemahan oleh Sunarto Tjahdadi., Jakarta ; Penerbit Erlangga Urip, Suroso, M., Pedoman Tata Pameran Di Museum, 1994 Victor, J. Danilov, Science and Technology Centers, MIT. Press, London, 1982 Julius Panero dan Martin Zelnik, Dimensi Manusia dan Ruang Interior, 1979 Puspantoro, Benny, Konstruksi Bangunan Gedung, 1996 www.google.com//songket-palembang Bapedda Kota Palembang