PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS PUPUK ORGANO KOMPLEKS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KOPI (Coffea. sp)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS NUTRIFARM AG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAKAO (Theobroma Cacao)

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI GOGO TERHADAP PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS KOMPOS SAMPAH KOTA

PENDAHULUAN. tersebar di 32 provinsi. Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produktivitas Tahun Luas Area (ha) Produksi (ton) (ton/ha)

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

III. METODE PENELITIAN

Respon Beberapa Sifat Kimia dan Hasil Tanaman Kakao terhadap Pemberian Pupuk Organik dan Pupuk Hayati

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas. berbunga dan berbuah sepanjang tahun, sehingga dapat menjadi sumber

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

KAJIAN PEMANFAATAN PUPUK CAIR MULTINUTRIEN DARI BUANGAN INDUSTRI GARAM PADA TANAMAN SEMUSIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN A.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

PENGARUH INTERVAL PEMBERIAN AIR KELAPA DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Heveea brasiliensis) STUM MATA TIDUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBERIAN PUPUK P DAN Zn UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN Zn DI TANAH SAWAH SKRIPSI OLEH : KIKI DAMAYANTI

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR URIN SAPI DAN LIMBAH TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

Pengaruh Teknik Dan Dosis Pemberian Pupuk Organik Dari Sludge Bio- Digester Terhadap Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays L.

I. PENDAHULUAN. Sterculiceae dari genus Theobroma, berasal dari Amazone dan daerah-daerah

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

PENGARUH BEBERAPA KOMBINASI KOMPOS KEMPAAN GAMBIR DAN PUPUK NPK 15:15:15 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

RESPON PEMBERIAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN DOSIS PUPUK NPK YARAMILA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN GAHARU (Aquilaria crassna) DI POLIBAG

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR TANGGAL I. METODE PENGUJIAN EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan

I. METODE PENGUJIAN EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

EFEKTIVITAS PEMBERIAN BEBERAPA JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH(Allium ascalonicum L.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

Shella A.J.W., Kajian Pemberian Pupuk Hijau Eceng Gondok Pada Tanah Gambut Terhadap Pertumbuhan

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS KOMODITI KOPI JAWA TIMUR GUNA MENUNJANG PASAR NASIONAL DAN INTERNASIONAL

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

KLOROFIL XII - 1 : 25 29, Juni 2017 ISSN

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas. berbunga dan berbuah sepanjang tahun, sehingga dapat menjadi sumber

I. PENDAHULUAN. dan jasa menjadi kompetitif, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional. kerja bagi rakyatnya secara adil dan berkesinambungan.

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP BEBERAPA KOMPOSISI KOMPOS KULIT BUAH KAKAO DENGAN SUBSOIL ULTISOL DAN PUPUK DAUN

Diterima 17 Juni 2007/Disetujui 28 November 2007 ABSTRACT

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara (USU), Medan pada ketinggian tempat sekitar 25 m dpl. Analisis

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS KOMPOS DENGAN STIMULATOR

PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK DAN SELANG WAKTU PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

LAMPIRAN LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema penelitian. Tahap 1 pengomposan. - Enceng gondok - Batang pisang - Jerami padi. - Em4 - Molase - Dedak

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

Kata Kunci : abu sabut kelapa, ketersedian, pertumbuhan, bibit kakao

PEMBERIAN SLUDGE KELAPA SAWIT DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DUA VARIETAS KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata L.)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae. L)

Agro inovasi. Inovasi Praktis Atasi Masalah Perkebunan Rakyat

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng

SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Transkripsi:

Vol. X Jilid 2 No.64 Maret 216 PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS PUPUK ORGANO KOMPLEKS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KOPI (Coffea. sp) YUSNAWETI Dosen Fakultas Petanian Universitas Muhammadiah Sumatera Barat Email : weti21@yahoo.com ABSTRAK Penelitian tentang Pengaruh Pemberian Beberapa Dosis Pupuk Orgno Kompleks Terhadap Pertumbuhan tanaman Kopi (Coffea, sp) dilaksanakan di rumah setengah bayangan dan laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Tujuan Penelitian, untuk mendapatkan dosis pupuk Organo Kompleks yang tepat untuk tanaman Kopi. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 taraf dan 3 ulangan yaitu : dosis pupuk Organo Kompleks,,, dan g/tanaman. Data pengamatan dianalis secara statistika dengan uji F pada taraf nyata 5 %. Hasil peneltian memperlihatkan untuk pertumbuhan tanaman Kopi dosis g/tanaman memberikan hasil yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman Kopi. ABSTRACT Research on influence the allotment of some doses fertilizer organo complex on the growth of the Coffee plant (Coffea. sp). To the provision of a couple doses fertilizer organo complex carried out in the half shadows and laboratory the faculty Agricultural Muhammadiyah University West Sumatera. Research purposes, to get a dose of fertilizer complex the organ which is proper for cacao plants. Design used is Random Complete ( RAL ), with 5 the economic situation and 3 remedial: doses fertilizer the organ of complex,,, and g / plants. Data observation dianalis in statistika by test f the first real 5 percent. The results of reasarch show to the growth of plants cocoa doses g / plants give the best results to the growth of plants coffea. PENDAHULUAN Kopi (Coffea. sp) merupakan salah satu dari tanaman yang mempunyai peluang yang cukup besar bagi perdagangan, baikdi dalam maupun di luar negeri. Komoditas kopi pada masa yang akan datang di harapkan akan menduduki tempat yang sejajar dengan komoditi karet dan kelapa sawit. Komoditi Kopi mempunyai peluang besar untuk pasaran ekspor, sehingga dapat meningkatkan devisa Negara (Sagala, Utami dan Damanik, 211). Indonesia merupakan Negara terbesar ke tiga mengisi pasokan kopi dunia yang diperkirakan mencapai 2 % bersama Negara Asia lainnya seperti Malaysia, Filipina. Sumbangan nyata dari biji kopi terhadap perekonomian Indonesia adalah dalam bentuk devisa ekspor biji kopi. Tidak kalah pentingnya tersedianya lapangan kerja bagi jutaan penduduk Indonesia dari tahap penanaman, pmeliharaan, pemanenan, industry pengolahan dan pemasaran kopi ( Zainudin, 21). Kopi merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 21 Indonesia menjadi produsen kopi terbesar ke-2 didunia dengan produksi 844,63 ton, dibawah Negara Pantai Gading dengaan produksi 1,38 juta ton. Volume ekspor kopi Indonesia tahun 9 sebesar 535.24 ton dengan nilai Rp. 1.413.535. dan volume impor sebesar 46.356 ton senilai 119.32 ribu US$ (Direktorat Jendral Perkebunan, 21). Salah satu untuk menyediakan unsur hara bagi pertmbuhan tanaman kopi adalah menggunakan pupuk Organo Kompleks dimana pupuk Organo Kompleks adalah satu teknologi pemupukan yang mengkombinasikan pupuk organik berupa kompos dan pupuk organic berupa Urea, TSP dan KCl sehingga menjadi bentuk yang kompleks. Pupuk organo kompleks berasal dari hasil inkubasi kedua bahan tersebut 21 hari atau 3 minggu. Pupuk 18

Vol. X Jilid 2 No.64 Maret 216 organic yang digunakan berasal dari kompos kotoran sapi dan pupuk an organic (Urea, SP36 dan KCl) (Agustamar, Achmad dan Sondang, 211). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan percobaan pot yang dilaksanakan dirumah setengah bayangan Fakultas Pertanian Muhammadiyah Payakumbuh dimulai dari bulan Juli s/d Desember 215. Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan adalah : Bibit tanaman kopi umur 4 bulan dan pupuk Organo Kompleks dengan dosis.., dan g/tanaman. Penelitian menggunakan metoda eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan dengan demikian terdapat 15 unit percobaan. Semua data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan uji F pada taraf nyata 5%, bila berbeda nyata dilanjutkan dengan Duncan s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Pengamatan adalah tinggi tanaman, jumlah daun, lingkaran batang, bobot basah tajuk tanaman, bobot basah akar tanaman, bobot kering tanaman dan Ratio Tajuk Akar Tanaman. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Tinggi tanaman (cm). Rata-rata tinggi tanaman kopi setelah diuji lanjut DNMRT pada taraf nyata 5 % dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Tinggi tanaman Kopi pada beberapa dosis pupuk organo kompleks umur 16 MST. Tinggi Tanaman 26.31 a 3.15 b 31.59 b 34.57 c 35.11 c KK = 2.51 % Pada Tabel 1. Dapat diilihat pemberian pupuk Organo Kompleks pada dosis g/tanaman menunjukkan tinggi tanaman yang tertinggi yaitu 35.11 cm yang berbeda nyata dengan dosis, dan g tetapi tidak berbeda nyata dengan dosis g/tanaman. Semakin tinggi dosis pupuk organo kompleks yang diberikan menunjukkan tinggi tanaman semakin tinggi. Hal ini diduga unsur hara yang tersedia semakin banyak dan terserap oleh tanaman akibatnya pertumbuhan tanaman kopi semakin baik. Sesuai dengan pendapat Garner, Pearce dan Mitchell (1991) yang menyatakan bahwa tanaman itu dapat tumbuhdengan baik apabila unsur hara tersebut terpenuhi, dsamping itu pupuk organo kompleks merupakan pupuk organic yang dapat memperbaiki struktur tanah sehingga tanah menadi gembur dan akar dapat berkembang dengan baik (Agustamar, Ahmad dan Sondang, 212). b. Jumlah daun (helai). Rata-rata jumlah daun tanaman Kopi setelah diuji lanjut DNMRT pada taraf nyata 5 % dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah daun tanaman Kopi pada beberapa dosis pupuk organo kompleks umur 16 MST Jumlah daun (helai) 12,5 a 18.1 b 24.22 c 3.3 d 35.18 e ISSN 1693-2617 LPPM UMSB 19

Vol. X Jilid 2 No.64 Maret 216 KK = 2.13 % Pada Tabel 2. Dapat dilihat bahwa pemberian Pupuk Organo Kompleks g/tanaman menunjukkann jumlah daun yang tertinggi yaitu 35.18 helai, yang berbeda nyata dengan,, dan g/tanaman.hal ini sejalan dengan tinggi tanaman dimana daun akan tumbuh sepanjang batang. Menurut Harjadi (2), batang dan tunas adalah bagian dari tubuh tanaman yang menghasilkan daun, ukuran daun dipengaruhi oleh genoyip dan lingkungan, kondisi lingkungan yang baik seperti tersedianya air dan hara akan memberikan pertumbuhan yang baik bagi tanaman. c. Lingkaran batang (cm). Rata-rata lingkaran batang tanaman Kopi setelah diuji lanjut DNMRT pada taraf nyata 5 % dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Lingkaran batang tanaman Kopi pada beberapa dosis pupuk organo kompleks umur 16 MST Lingkaran batang (cm) 1.38 a 1.66 a 2.2 b 2.57 c 2.88 c KK = 3.14 % Pada Tabel 3. Dapat dlihat bahwa pemberian dosis Pupuk Organo Kompleks g/tanaman menunjukan lingkaran batang yang terbesar yaitu 2.88 cm, yang berbeda nyata dengan, dan g/tanaman. Hal ini menunjukkan semakin tinggi dosis pupuk organo kompleks di berikan maka semakin banyak unsur diserap tanaman maka lingkaran batang juga semakin besar. Sesuai dengan pendapat Sumanto, Taryono dan Purwani (7) bahwa unsur hara yang tersedia dengan baik akan memberikan pertumbuhan tanaman yang baik. d. Bobot basah tajuk dan bobot basah akar (g). Rata-rata bobot basah tajuk dan bobot basah akar tanaman Kopi setelah diuji lanjut DNMRT pada taraf nyata 5 % dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Bobot basah tajuk dan bobot basah akar tanaman Kopi pada beberapa dosis pupuk organo kompleks umur 16 MST. Bobot tajuk (g) Bobot akar (g) 15.3 a 15.81 a 23. b 25. 3 b 33.1 c 7.4 a 8.3 a 11.75 b 12.15 b 16. c KK = 3. % 2.43 % Pada Tabel 4. Dapat dilihat bahwa pemberian Pupuk Organo Kompleks g/tanaman dapat meningkatkan bobot basah tajuk dan bobot basah akar tanaman kakao, dengan semakin baiknya pertumbuhan tanaman Kopi. Hal ini sesuai dengan pendapat Hengki (212) yang menyatakan manfaat kombinasi pupuk organic dan kimia yang terdapat dalam organo kompleks adalah sebagai berikut : (1) Menanbahkan kandungan hara yang tersedia dan dapat digunakan selama periode pertumbuhan tanaman, (2) Menyediakan semua unsure hara dalam jumlah yang seimbang, (3) Mencegah kehilangan hara karena bahan organic mempunyai kapasitas pertukaran kation yang tinggi, (4) Membantu dalam mempertahankan 11

Vol. X Jilid 2 No.64 Maret 216 kandungan bahan organic tanah,, (5) Dapat menyediakan unsure hara lebih efisien dan (7) Dapat memperbaiki struktur tanah terutama pada zona akar. e. Bobot kering tanaman (g). Rata-rata bobot kering tanaman Kopi setelah diuji lanjut DNMRT pada taraf nyata 5 % dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Bobot kering tanaman Kopi pada beberapa dosis pupuk organo kompleks umur 16 MST Bobot kering tanaman (g) 11.2 a 14.42 b 17.63 b 18.47 b c 23.18 c KK = 3.35 % Angka-angka pada kolom yang sama tidak diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak Pada Tabel 5, dapat dilihat bahwa pemberian dosis pupuk organo kompleks g/tanaman dapat meningkatkan bobot kering tanaman Kopi yang berbeda nyata dengan dosis, dan g/tanaman. Tingginya bobot kering tanaman diduga karena pupuk organo kompleks merupakan kompos yang kompleks. Kelebihan dari menggunakan kompos sebagai media tanam adalah sifatnya mampu memperbaiki sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi maupun biologis. Selain itu kompos juga menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur Nitrogen (N) yang sangat di butuhkan oleh tanaman (Ryanti, 9). f. Ratio Tajuk akar (cm). Rata-rata tajuk tanaman Kopi setelah diuji lanjut DNMRT pada taraf nyata 5 % dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Tinggi tanaman Kopi pada beberapa dosis pupuk organo kompleks umur 16 MST 2.3 a 3. a 4.59 b 5.39 c 5.48 c Ratio tajuk akar KK = 2.4 % Pada Tabel 6, dapat dilihat bahwa pemberian pupuk organo kompleks g/tanaman dapat meningkatkan ratio tajuk akar tanaman berbeda nyata dengan dosis, dan g/tanaman. Tinggi ratio tajuk akar pada pupuk organo kompleks dosis g/tanaman diduga karena merupakan kompos dan juga hara cukup tersedia bagi tanaman kopi. Sesuai pendapat Zaenuddin (21), kompos yang baik akan memberikan hara yang banyak dan tersedia akibatnya pertumbuhan tanaman Kopi akan baik. SIMPULAN Berdasarkan dari hasil percobaan Pengaruh Pemberian Beberapa Dosis Pupuk Organo Kompleks Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kopi Coffea, sp) ternyata pemberian dosis g/tanaman memberikan pertumbuhan yang terbaik pada tanaman Kopi. DAFTAR PUSTAKA Agustamar, BS. Ahmad dan Y. Sondang. 211. Rancangan Formulasi Organo Kompleks Insiu Untuk Perakitan Teknologi SRI (The System of Rice Intensification) pada sawah bukaan baru. Laporan Peneliian Hiber th I. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. ISSN 1693-2617 LPPM UMSB 111

Vol. X Jilid 2 No.64 Maret 216 Agustamar, BS. Ahmad dan Y. Sondang. 212. Rancangan Formulasi Organo Kompleks Insiu Untuk Perakitan Teknologi SRI (The System of Rice Intensification) pada sawah bukaan baru. Laporan Peneliian Hiber th II. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Direktorat Jenderal Perkebunan. 21. Meningkatkan Mutu Kakao dan Kopi Nasional Menjadi Salah Satu Fokus Kegiatan Gernas Kakao dan Kopi. Jakarta: Dirjenbun Harjadi, S. S. 2. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta. Hengky, Minaldi. 212. Pemanfaatan Limbah Kotoran Hewan Menjadi Kompos untuk Meningkatkan Kualitas Produksi Tanaman Tembakau ( Nocotiana tabakum.l). Polyteknik Pertanian Payakumbuh. Sagala, A.D, S. Utami dan Damanik, S.A. 211. Respon Pertumbuhan bibit Kakao (Theobroma cacao. L) Dengan Pemberian Pupuk Hayati Bio Ektrim Pada Berbagai Tanaman Sumatera Utara Agrium, Oktober 211, volume 17 no 1. Syakir, M. 21. Budidaya dan Pasca Panen tanaman Kopi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor. Zaenudin, 21. Budidaya Kopi dan Kakao. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Cianjur. Penerbit. Agro. Media Pustaka. Halaman 27. 112