iei a. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan dibidang 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2074 tentang

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINS! KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG PEMELIHARAAN TERNAK

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG PEMELIHARAAN TERNAK

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN LALU LINTAS TERNAK DAN PEREDARAN BAHAN ASAL HEWAN DI KABUPATEN BULUKUMBA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/Permentan/PK.320/12/2015 TENTANG PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 2

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 51/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

WALIKOTA SINGKAWANG. PROVINSI KALIMANTAN BARAT.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA,

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENERTIBAN HEWAN TERNAK

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BURU

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BENGKULU TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS RUMAH POTONG HEWAN.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BENGKULU PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN TERNAK SAPI DAN KERBAU BETINA PRODUKTIF

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 69 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

2013, No.6 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Pemberdayaan Peternak adalah segala upaya yang dila

ke{a pada Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Kampar, perlu dilakukan evaluasi dan

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 6

BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG OTORITAS VETERINER KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK PEMERINTAH DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

WALIKOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 102 TAHUN 2001 SERI D.99 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 27 TAHUN 2001 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 30.N Tahuii 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 52 TAHUN 2000

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELUARAN BIBIT SAPI BALI SENTRA TERNAK SOBANGAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 8 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 8

RANCANGAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 60 TAHUN 2016

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

iei WALIKOTA PAYAKUMBUH PROPINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PAYAKUMBUH NOMO TAHUN 2015 TENTANG PEL/IIGANA PEIYGEMBANGA.IT PEMBIBITAN SAPI MILIK PEUERINTAII KOTA PAYAI('UBI'H DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH, g: a. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan dibidang petemakan agr dapat berdaya guna untuk meningkatkan populasi hewan khusunya sapi milik pemerintah kota Payakumbuh perlu diatur Pelaksana Pengembangan Pembibitan sapi milik pemerintah kota Payakumbuh; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Walikota. Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2OO9 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (lrmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 338); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2074 tentang Pemerintahan Daerah (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O14, Nomor 244, Tarnbahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 5587); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 20O5 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2O05 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2O06 tentang Pelaporan Keuangan dan Kineda Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O06 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 5. Peratrrran Pemerintah Nomor 47 tahun 2O 14 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan; 6. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Ke{a Dinas dilingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh ( Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 03), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 11 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja dilingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh ( kmbaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2013 Nomor O11). MEMUTUSKAN Menetapkan PERATURAN WALIKOTA PAYAKUMBUH PELAKSANA PENGEMBANGAN PEMBIBITAN PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal I TENTANG SAPI MILIK Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Payakumbuh; 2. Walikota adalah Walikota Payakumbuh; 3. Dinas adalah Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Payakumbuh; 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Payakumbuh; 5. Sekretaris adalah Sekretaris Dinas Perikalan dan Peternakan Kota Payakumbuh

6. Peternakan adalah segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya fisik, benih dan/ atau bakalan, pakan, alatdan mesin petemakan, budidaya ternat, panen, pasca pernen, pengolahan, pemasaran dan pengusahaannya dan mesin. 7. Ternak adalah hewan peliharaan yang produlceya diperuntukan sebagai penghasil pangan, bahan baku industri, jasa, dan/ atau hasil ikutannya yang terkait dengan pertanian. 8. gibit hewan yang selanjutnya disebut bibit adalah hewan yang mempunyai sifat unggul dan mewariskan serta memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangbiakkan. 9' Rumpun hewan yang selanjutnya disebut rumpun adatah segolongan hewan dari suatu spesies yang mempunyai ciri-ciri fenotipe yang khas dan dapat diwariskan pada keturunernnya. 10. Penghapusan Ternak adalah tindakan administrasi penghapusan ternak dari kekayaan pemerintah daerah yang didukung dokumen. 11. pakan adalah bahan makanan tungga-l atau campuran, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup, berproduksi, dan berkembang biak. 12' Ka*asan penggembalaan adalah lahan negara atau yang disediakan Pemerintah yang diperuntukkan bagi penggembalaan ternak sehingga ternak dapat leluasa berkembang biak. 13. Dokte. hewan berwenang adalah dokter hewan yang ditunjuk oleh walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan jalgkauan tugas pelayanalnya dalam rangka penyelenggaraan kesehatan hewan. 14. Penyakit hewan adalah gangguan kesehatan pada hewan yang antara lain, disebabkan oleh cacat genetik, proses degeneratif, gangguan metabolisme, trauma, keracunan, infestasi parasit, dan infeksi mikroorganisme patogen seperti virus, bakteri,cendawan, dan ricketsia. 15. Penyakit hewal menular adalah penyakit yang ditularkan antara hewan dan hewan; hewan dan manusia; serta hewan dan media pembawa penyakit hewan lainnya melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan media perantara mekanis seperti air, udara, tanah, pakan, peralatan, dan manusia; atau dengan media perantara biologis seperti virus, bakteri, amuba, atau jamur. 16. Ob"t hewan adalah sediaan yang dapat digunakan untuk mengobati hewan, membebaskan gejala, atau memodifikasi proses kimia dalam tubuh yang meliputi sediaan biologik, farmakoseutika, premiks, dan sediaan alami.

17. Alat dan mesin peternakan adalah semua peralatan yang digunakan berkaitan dengan kegiatan peternakan dan kesehatan hewan, baik yang dioperasikan dengan motor penggerak maupun tanpa motor penggerak. 18. Tim teknis adalah petugas teknis yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang serta mempunyai kompetensi dan kemampuan dibidang peternakan. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Walikota ini dibentuk pelaksana pembibitan ternak milik pemerintah kota payakumbuh BAB III PEI-A.KSANA PEMBIBITAN TERNAK Pasal 3 1. Dalam pengelolaan pelaksanaan pembibitan ternak milik Pemerintah Kota Payakumbuh terdiri dari : a. Kepala Dinas sebagai Penanggung Jawab b. Sekretaris sebagai Wakil Penanggung Jawab c. Kepala Bidang Peterna,kan dan Kesehatan Hewan sebagai Koordinator Pelaksana Harian d. Kasi Penyebaran dan Pengembangan sebagai Pelaksana Teknis Bidang Penyebaran dan Pengembalgan e. Kasi Produksi sebagai pelaksana teknis bidang produksi f. Kasi Keswan dan Kesmavet sebagai pelaksana teknis bidang Kesehatan Hewan. 2. DaJam pelaksanaan tugas teknis dilapangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibantu oleh tenaga teknis fungsional dan tenaga harian lepas (THL ) sesuai bidang keahliannya.

BAB IV KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 4 l Pelaksana Pembibitan ternak Milik Pemerintah Kota Payakumbuh berkedudukan sebagai unsur pelaksana sebagian kegiatan teknis operasional program peningkatan produksi hasil petemakan di Kota Payakumbuh. 2. Pelaksana Pembibitan Sapi Milik Pemerintah Kota Payakumbuh dipimpin oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang dibantu oleh Kasi Penyebaran dan Pengembangan, Kasi Produksi dan Kasi Keswan dan Kesmavet yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perikanan dan Petemakan Kota Payakumbuh. 3. lokasi Pelaksana Pembibitan Sapi Milik Pemerintah Kota Payakumbuh berada di Kelurahan Kapalo Koto Kecamatan Payakumbuh Selatan. Pasal 5 Pelaksana Pembibitan Sapi Milik Pemerintah Kota Payakumbuh mempunyai tugas : 1. Melaksanakan sebagian tugas Dinas Perikanan dan Peternakan dalam Pembibitan Sapi Milik Pemerintah Kota Payakumbuh. 2. Melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Payakumbuh Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 5, pelaksana pembibitan sapi milik Pemerintah Kota Payakumbuh mempunyai tugas : l. Pengelolaan bibit induk sapi untuk menghasilkan keturunan bibit sapi yang berkualitas. 2. Pengelolaan lahan sebagai sumber pakan hijauan 3. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi data ternak sapi yang dipelihara di lokasi pembibitan sapi. 4. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

BAB V URAIAN TUGAS Bagian Pertama Kepala Dinas Pasa] 7 Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Payakumbuh mempunyai tugas melaksanakan kebijakan umum terkait urusan pengembangan pembibitan sapi milik Pemerintah Kota Payakumbuh dilokasi pembibitan dengan uraian tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan/mengajukal rencana serta melaksanakan dan mengkoordinasikan kebijakan Walikota Payakumbuh dalam pengembangan pembibitan ternak sapi milik pemerintah kota Payakumbuh. 2. Menyelenggarakan pengembangan pembibitan ternak sapi milik pemerintah kota Payakumbuh. 3. Menetapkan dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan pengelolaan pembibitan temak sapi. 4. Melaporkan hasil pelaksanaan pembibitan kepada Walikota Payakumbuh. Bagian kedua Sekretaris Dinas Pasal 8 Sekretaris Dinas memiliki tugas 1. Membantu Kepala Dinas perikanan dan Peternakan dalam penyelenggaraan pelaksanakan kebijakan terkait pengembangan dan pembibitan ternak sapi milik pemerintah. 2. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidangnya.

Bagian Ketiga Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Pasal 9 Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai tugas membantu kepala Dinas dalam menyiapkan perumusan kebijakan teknis, flasilitasi, koordinasi, pemantauan dan evaluasi dan pengendalian, dengan uraian tugas sbb : 1. Menyiapkan kebijakan teknis pengembangan pembibitan ternak sapi milik pemerintah kota payakumbuh. 2. Memfasilitasi penyelenggaraan/pembinaan/pengawasan dan eva,luasi pengembangan pembibitan ternak sapi milik pemerintah kota Payakumbuh. 3. Melaporkan penyelenggaraan pembibitan ternak sapi milik pemerintah. Bagran keempat Kasi Penyebaran dan Pengembangan Pasal 1O Kasi Penyebaran dan pengembangan dalam kegiatan pengelolaan pembibitan sapi memiliki tugas sbb : 1. Melaksanakan rencerna kerja pembibitan sapi milik pemerintah kota Payakumbuh. 2. Melakukan bimbingan teknis terkait pengelolaan pembibitan berupa pencegahan penyakit, perawatan, dan pengobatan sapi. 3. Melaksanakan kebijakan teknis dal kebijakan administrasi terkait pengelolaan pembibitan ternak sapi. 4. Memfasilitasi pengembangan teknologi tepat guna. Bagian Kelima Kasi Produksi Pasal 11 Kasi Produksi dalam kegiatan pengelolaan pembibitan sapi memiliki tugas sbb :

1. Melaksanakan pencatatan perkawinan/inseminisi Buatan/Transfer Embrio ternak sapi milik pemerintah kota Payakumbuh di lokasi pembibitar. 2. Melaksanakan bimbingan teknis da,lam pendistribusian ternak kepada masyarakat. 3. Memfasilitasi pengembangan teknologi tepat guna. 4. Melaporkan produksi pembibitan ternak sapi milik pemerintah kota Payakumbuh kepada Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan melalui Kepala Bidang Peternakan dan Keswan secara berkala. Bagian Keenam Kasi Kesmavet dan Kesehatal Hewan Pasal 12 Kasi Kesmavet dan Kesehatan Hewan dalam kegiatan pengelolaan pembibitan sapi memiliki tugas sbb : 1. Melaksanakan pencegahan, perawatan dan pengobatan penyakit terhadap ternak sapi pembibitan milik pemerintah kota Payakumbuh di lokasi pembibitan. 2. Melaksanakan bimbingan teknis terkait kesmavet dan kesehatan hewan terutama sapi. 3. Melaporkan kegiatan yang dilaksanakan dalam kegaiatan pembibitan ternak sapi milik pemerintah kota Payakumbuh kepada Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan melalui Kepala Bidang Peternakan dal Keswan secara berkala. Bagian Ketujuh Tenaga Harian Lepas Pasal 13 1. Tenaga Harian Lepas Pembibitan ternak sapi milik pemerintah Kota Payakumbuh diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Dinas perikanan dan peternakan Kota Payakumbuh yang disesuai dengan peraturan yang berlaku. 2. Tenaga Harian L,epas Pembibitan Ternak Sapi Milik Pemerintah Kota Payakumbuh memiliki tugas sebagai berikut :

a. Pemeliharaan ternak sapi sesuai dengan arahan Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Payakumbuh. b. Pengolahal lahan hijauan pakan ternak c. Penanamal hijauan pakan ternak d. Pemeliharaan dan pemotongan hijauan pakan ternak e. Menyediakan pakan hijauan dan konsentrat ternak sapi. f. Menjaga kebersihan ternak sapi dan kandang. g. Melaporkan perkembangan perbibitan kepada Dinas Perikanan dan Peternakan setiap bulan kepada Dinas Perikanan dan Peternalan. BAB VI TATA KERJA Pasal 14 1. Kepala Dinas Perikanan darr Peternakan wajib menyusun rencana kerja yang mengacu kepada rencana strategis Dinas Perikalan dan Peternakan dengan melaksanakan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal serta memberikan bimbingan dan petunjuk kepada bawahannya. 2. Kepata Dinas wajib membentuk Tim Teknis untuk kegiatan pembibitan sapi dengan melibatkan personil terkait yang sesuai dengan kopetensi dan keahlian yang dimiliki dalam program pembibitan sapi milik pemerintah. 3. Pelaksanaal pengembangan perbibitan dilakukan oleh Tenaga Harian Lepas yang berada di lokasi pengembangan perbibitan dengan pemberian jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pasal 15 Pemerintah Kota Payakumbuh mempunyai kewenangan menetapkal/mencabut pelaksana pengembangan pembibitan sapi Milik Pemerintah Kota Payakumbuh.

BAB VII PENJUALAN TERNAK SAPI PEMBIBITAN MILIK PEMERINTAH Pasal 16 1. Ternak sapi hasil pembibitan milik pemerintah dapat dijual dan dilaksanakan oleh Tim Teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan yang sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh Dinas Perikanan dan Peternakan. 2. Penjualan ternak sapi hasil pembibitan pada point 1 dapat dilakukan melalui penjualan langsung. 3. Harga penjualan ternak sapi adalah harga setiap ekor dari masingmasing ternak sapi berdasarkan harga tertinggi yang dicapai dalam penyelesaian penjualan ternak dilokasi penjualan. 4. Bukti setoran serta Berita Acara Penjualan diserahkan oleh Tim Teknis kepada Kepala Dinas. 5. Hasil penjualan sapi pembibitan disetorkan ke kas daerah. BAB VIII PENJUAI,AN TERNAK SAPI TIDAK PRODUKTIF Pasal 17 Hasil Penjualan ternak sapi yang tidak produktif distorkan ke kas daerah. BAB IX PENGHAPUSAN ASBT TERNAK PEMERINTAH Pasal l8 Ternak milik pemerintah daerah yang dihapuskan adalah ternak mati/mati potong paksa, hilang yang kriteriannya ditetapkan oleh Tim teknis. Pasal 19 Penghapusan ternak milik pemerintah dapat dilaksanakan apabila disertar kelengkapan administrasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku. Pasal 2O Penghapusan ternak milik pemerintah daerah diusulkan oleh Kepala Dinas kepada Walikota yang dilengkapi persyaratan administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 21 Tim Teknis selanjutnya melaksanakan pemeriksaan kelengkapan admnistrasi ternak yang akan dihapuskan serta apabila dipandang perlu melaksanakan pemeriksaan dilapangan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, maka Tim teknis menyampaikan laporan kepada Kepala Dinas dengan Berita Acara dan disampaikan kepada pengelola barang. Pasil22 Sesuai dengan laporan serta Berita Acara pemeriksaan dari Tim Teknis maka Kepala Dinas selanjutnya mengusulkan penghapusan temak milik pemerintah kepada pengelola barang milik daerah. Pasal 23 Tindak lanjut dari penghapusan apabila ternak tersebut masih bernilai ekonomis maka akan dijual melalui pelelangan umum / terbatas dan hasil lelang disetor ke kas daerah. BAB X KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 24 Ha1 hal lain yang belum dan belum cukup diatur dalam Peraturan Walikota ini sepanjang mengenai Pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut oleh KepalaDinas Perikanan dan Peternakan.

BABxI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Peraturan Wali.kota ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Payakumbuh. Ditetap k Payakumbuh Diundangkan di ayakumbuh SEKRE"TARIS DAERAH KOTA PAYAKUMBUH BERITA DAERAH KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2015 NOMOR

Lampiran Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor : 6$ TAHUN 2015 Tanggal : zg Tutrr Zots Tentang : Pelaksana Pembibitan Ternak Sapi Milik Pemerintah Kota Payakumbuh BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK SAPI MILIK PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH PADA DINAS PERIKANAN DAN PETERNAKAN KEPALA DINAS Penanggung Jawab SEKRETARIS DINAS Wakil Penanggung Jawab KEPALA BIDANG PETERNAXAN DAN KESEHATAN HEWAN Ketua Pelaksana Teknis KASI PRODUKSI Pelaksana Telmis Produksi KASI BARBANG Pelaksana Telmis Pengembangan KASI KESWAN DAN KESMAVET Pelaksana Teknis Keswan dan Kesmavet KOTA PAYAKUMBUH frfi r RIZA FALEPI (