Joyful Learning Journal

dokumen-dokumen yang mirip
Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Journal of Elementary Education

Economic Education Analysis Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

TAHUN AJARAN 2015/2016

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Nurhayati Mustika. SD Negeri Bintoro 16 Demak

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

Economic Education Analysis Journal

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

Economic Education Analysis Journal

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Joyful Learning Journal

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ADE ISLAMIATI NPM:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

Joyful Learning Journal

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING

Journal of Elementary Education

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL ARIAS

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

PENGGUNAAN MODEL CYCLE LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN 2 KLOPOSAWIT TAHUN AJARAN 2015/2016

Transkripsi:

JLJ 3 (1) (2014) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj Penerapan Model Student Facilitator And Explaining Berbantuan Media Visual untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA Alfiyatun Lutfia, Desi Wulandari Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Januari 2014 Disetujui Februari 2014 Dipublikasikan Maret 2014 Keywords: quality of science learning; student facilitator and explaining model; visual media. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA kelas IIIA dengan menerapkan model Student visual. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus dengan setiap siklus satu kali pertemuan. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IIIA SDN Karanganyar 02 Kota Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan nontes. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dalam setiap variabel pengamatan pada setiap siklusnya. Keterampilan guru pada siklus I memperoleh skor 19 dengan kriteria baik, siklus II sebesar 23 dengan kriteria baik, dan siklus III sebesar 28 dengan kriteria sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus I adalah 21,81 dengan kriteria baik, siklus II sebesar 23,48 dengan kriteria baik, dan siklus III sebesar 26 dengan kriteria sangat baik. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 61,90%, siklus II menjadi 76,19%, dan pada siklus III menjadi 90,48%. Simpulan penelitian ini yaitu dengan menerapkan model Student visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di kelas IIIA SDN Karanganyar 02 Kota Semarang. Abstract The purpose of the research was to improve the quality of science learning by applying the student facilitator and explaining model with visual media in class IIIA. The research was classroom action research consisted of three cycles, with each cycle consisted of one session. The subjects of the study were teacher and students in grade IIIA SDN Karanganyar 02, Semarang. Data collection techniques used tests and nontest. The results showed an increase in each variable of each cycle. Teacher skills in the first cycle scored 19 with good criteria. The second cycle was 23 with good criteria. The third cycle was 28 with very good criteria. Students of activities in the first cycle was 21.81 with good criteria. The second cycle was 23.48 with good criteria. The third cycle was 26 with very good criteria. Percentage of classical completeness in the first cycle was 61.90%. The second cycle of 76.19%. The third cycle was 90.48%. The conclusion of the study was student facilitator and explaining model with visual media improved the quality of science learning in class IIIA SDN Karanganyar 02, Semarang. 2014 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Jl. Beringin Raya no. 15 Wonosari Kampus Ngaliyan E-mail: alviatunlutviah@ymail.com ISSN 2252-6366 46

PENDAHULUAN Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 37 Ayat 1 menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah salah satunya wajib memuat Ilmu Pengetahuan Alam. Sesuai dengan undang-undang tersebut, maka siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib mendapatkan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang mencakup beberapa Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah menyebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran IPA di sekolah dasar diharapkan dapat menumbuhkan sikap ilmiah seperti seorang ilmuwan. Adapun jenis-jenis sikap yang dimaksud, yaitu: sikap ingin tahu, percaya diri, jujur, tidak tergesa-gesa, dan objektif terhadap fakta (Susanto, 2013:168). Akan tetapi pada kenyataannya, tuntutan karakteristik pendidikan IPA sebagaimana diamanatkan oleh KTSP masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian PISA (the Programme for International Student Assessment) tahun 2012 yang bertema Evaluating School Systems to Improve Education diikuti 34 negara anggota OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) dan 31 negara mitra (termasuk Indonesia) yang mewakili lebih dari 80 persen ekonomi dunia. Murid yang terlibat sebanyak 510.000 anak dari 65 negara partisipan menunjukkan bahwa kemampuan anak Indonesia di bidang matematika, sains, dan membaca dibandingkan dengan anak-anak lain di dunia masih rendah. Hasil PISA 2012, Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 65 negara yang berpartisipasi dalam tes. Indonesia hanya sedikit lebih baik dari Peru 47 yang berada di ranking terbawah Rata-rata skor anak-anak Indonesia untuk sains adalah 382. Padahal, rata-rata skor OECD untuk sains adalah 501 (Fitri, 2013). Sejalan dengan permasalahan tersebut, peneliti bersama tim kolaborasi melakukan refleksi melalui data observasi sehingga ditemukan adanya masalah kualitas pembelajaran IPA yang masih rendah di kelas IIIA SDN Karanganyar 02. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa permasalahan yang berasal dari guru sehingga berdampak pada rendahnya aktivitas siswa dan hasil belajar. Faktor dari guru antara lain: 1) guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menyampaikan pendapat; 2) guru belum melatih siswa untuk menjadi fasilitator bagi temannya ; 3) guru belum membiasakan siswa untuk menjelaskan materi yang mereka dapatkan kepada teman lainnya; 4) guru belum maksimal dalam menggunakan media pembelajaran. Selain itu ada pula faktor lain yang berasal dari siswa yaitu: 1) keberanian siswa untuk bertanya dan menyampaikan pendapat masih kurang; 2) siswa belum terbiasa menjadi fasilitator bagi temannya; 3) siswa tidak percaya diri untuk menjelaskan materi yang sudah mereka dapatkan kepada teman yang lain; 4) siswa seringkali tidak mendengarkan saat guru menyampaikan materi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti bersama kolaborator yaitu guru kelas IIIA SDN Karanganyar 02 memilih alternatif pemecahan masalah yaitu dengan menerapkan model Student Facilitator and Explaining berbantuan media visual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas IIIA SDN Karanganyar 02 Kota Semarang dalam pembelajaran IPA dengan model Student visual. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Karanganyar 02 Kota Semarang dengan

subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IIIA yang berjumlah 21 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Sedangkan fokus pengamatan penelitian ini yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari satu pertemuan. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif penelitian ini diperoleh dari hasil observasi terhadap keterampilan guru dan aktivitas siswa yang dianalisis mengggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan cara membagi rentang skor menjadi 4 kriteria (sangat baik, baik, cukup, kurang). Data kuantitatif dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan nilai berdasarkan skor lalu dikonfirmasikan dengan nilai batas ketuntasan minimal mata pelajaran IPA yaitu 65, ratarata hasil belajar siswa klasikal, dan menentukan presentase ketuntasan belajar klasikal yaitu 85% dari jumlah siswa yang tuntas KKM. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keterampilan Guru Peningkatan keterampilan guru pada pembelajaran dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Rekapitulasi keterampilan guru No Indikator Keterampilan Guru Skor 1. Mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran 2 3 4 2. Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 3 3 4 3. Menyampaikan materi dengan bantuan media visual 3 4 4 4. Mengelola kelas dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok 2 2 3 5. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok 2 3 3 6. Membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi 3 3 3 7. Memberikan penguatan terhadap hasil kinerja siswa 1 2 3 8. Menutup pelajaran 3 3 4 Jumlah Perolehan Skor 19 23 28 Persentase 59,38% 71,88% 87,5% Kriteria Baik Baik Sangat Baik Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model Student Facilitator and Explaining berbantuan media visual dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA. Hal ini terjadi karena guru mampu menciptakan kegiatan belajar yang inovatif baik dalam penyampaian materi maupun penggunaan media. Guru merancang tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menyusun RPP sesuai dengan sintak model Student Facilitator and Explaining yang telah dimodifikasi dengan media visual. Keterampilan guru pada pembelajaran IPA melalui model Student Facilitator and Explaining berbantuan media visual pada siklus I memperoleh skor 19 dengan persentase 59,38% dan termasuk pada kriteria baik. Keterampilan guru ini meningkat pada siklus II dengan skor 23 dan persentasenya naik menjadi 71,88% dengan kriteria baik. Peningkatan juga terjadi pada siklus III dengan perolehan skor keterampilan 48

guru sejumlah 28 dengan persentase 87,5% dan termasuk dalam kriteria sangat baik. Aktivitas Siswa Peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Rekapitulasi aktivitas siswa No Indikator 1. Mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran 3,09 3,43 3,81 2. Menanggapi apersepsi yang disampaikan oleh guru 2,62 2,86 3,19 3. Memperhatikan penjelasan dari guru 3 3,05 3,19 4. Melakukan tanya jawab tentang materi yang disampaikan 2,62 2,80 3,14 5. Melaksanakan kegiatan belajar secara berkelompok 3,24 3,28 3,62 6. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 2,14 2,29 2,81 7. Melakukan refleksi terhadap hasil pembelajaran 2 2,28 2,38 8. Mengarjakan soal evaluasi 3,09 3,47 3,56 Jumlah Perolehan Skor 21,81 23,48 26 Persentase 68,16% 73,38% 81,25% Kriteria Baik Baik Sangat Baik Aktivitas siswa pada pembelajaran IPA melalui model Student Facilitator and Explaining berbantuan media visual pada siklus I memperoleh rata-rata skor 21,81 dengan persentase 68,16% dan termasuk pada kriteria baik. Aktivitas siswa ini meningkat pada siklus II dengan rata-rata skor 23,48 dan persentasenya naik menjadi 73,38% dengan kriteria baik. Peningkatan juga terjadi pada siklus III dengan perolehan rata-rata skor aktivitas siswa sejumlah 26 dengan persentase 81,25% dan termasuk dalam kriteria sangat baik. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model Student visual dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA. Hasil Belajar Siswa Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Rekapitulasi hasil belajar siswa No Keterangan Pra 49 1. Rata-rata kelas 64,05 69,24 71,43 78,48 2. Nilai terendah 58 38 42 46 3. Nilai tertinggi 77 92 100 100 4. Siswa yang tuntas 7 13 16 19 5. Siswa yang tidak tuntas 15 8 5 2 Persentase ketuntasan klasikal 31,82% 61,90% 76,19% 90,48%

Berdasarkan tabel 3 tersebut, dapat dilihat ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal dalam pembelajaran IPA melalui model Student visual mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada pra siklus atau sebelum dilakukan tindakan, persentase ketuntasan hasil belajar klasikal sebesar 31,82%. Pada siklus I memperoleh persentase sebesar 61, 90% dan pada siklus II meningkat menjadi 76, 19%. Ketuntasan hasil belajar klasikal pada siklus I dan siklus II belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 85%. Indikator keberhasilan ini tercapai pada siklus III dengan persentase ketuntasan hasil belajar klasikal meningkat menjadi 90, 48%. Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA melalui model Student Facilitator and Explaining sesuai dengan teori belajar konstruktivisme yang menekankan pentingnya lingkungan sosial dalam belajar dengan menyatakan bahwa integrasi kemampuan dalam belajar kolabratif dan kooperatif Akan dapat meningkatkan pengubahan secara konseptual (Suprijono, 2012: 39). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Student visual dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IIIA SDN Karanganyar 02 Kota Semarang. Keterampilan guru pada siklus I memperoleh skor 19 atau sebesar 59,38% dengan kriteria baik. Kemudian pada siklus II memperoleh skor 23 atau sebesar 71,88% dengan kriteria baik. Pada siklus III, keterampilan guru mengalami peningkatan dengan memperoleh skor 28 atau sebesar 87,5% dengan kriteria sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus I memperoleh rata-rata skor 21,81 atau sebesar 68,16% dengan kriteria baik. Kemudian pada siklus II memperoleh rata-rata skor 23,48 atau sebesar 73,38% dengan kriteria baik. Pada 50 siklus III, aktivitas siswa memperoleh rata-rata skor 26 atau sebesar 81,25% dengan kriteria sangat baik. Pada siklus I, ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 61,90% (13 dari 21 siswa). Kemudian pada siklus II, ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal meningkat dengan persentase sebesar 76,18% (16 dari 21 siswa) dan pada siklus III memperoleh persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 90,48% (19 dari 21 siswa). Hasil tersebut memenuhi indikator yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 85% dari siswa kelas IIIA SDN Karanganyar 02 mengalami ketuntasan belajar klasikal dengan mencapai KKM 65. DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zaenal. 2013. Model-model, Media, dan strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung:Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:Pustaka Setia. Huda, Miftahul.2013. Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Purwanti, Endang dkk. 2008. Assesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti. Sardiman. 2012. Interaksi & motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Surabaya:Pustaka Pelajar. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:Kencana. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wibawa, Basuki dan F. Mukti. 2001. Media Pengajaran. Bandung: CV Maulana. Fitri. 2013. Skor PISA: Posisi Indonesia Nyaris Jadi Juru Kunci. Tersedia pada: http://www.kopertis12.or.id/2013/12/0 5/skor-pisa-posisi-indonesia-nyaris-jadijuru-kunci.html (8 Mei 2014).