1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau mensyaratkan perusahaan untuk berjalan sejalan dengan kemajuan tersebut. Perusahaan-perusahaan berlomba melakukan penciptaan nilai (value creation) melalui berbagai diversifikasi produk yang tak ternilai variannya (Sony, 2003). Kemungkinan bagi perusahaan untuk menciptakan nilai dimasa yang akan datang telah bergeser dari pengelolaan aktiva berwujud ke pengelolaan berbagai strategi berbasis pengetahuan (knowledge-based strategy) dengan menggali aktiva tak berwujud perusahaan, seperti (Sony, 2003): 1. Menciptakan hubungan yang harmonis dan langgeng dengan pelanggan. 2. Mengarahkan produk dan jasa yang inovatif dan kompetitif. 3. meniti teknologi informasi dan komunikasi yang canggih. 4. Menstimulasi keterampilan dan motivasi karyawan. Suatu keefektifan strategi dapat dilihat dari kinerja suatu perusahaan yang terus meningkat atau membaik. Salah satu metode untuk pengukuran kinerja yang banyak digunakan terutama di kawasan Amerika adalah Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence. Pengukuran kinerja tersebut berfokus pada tujuh area topik yang secara dinamis saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Tujuh area topik yang dimaksud yaitu kepemimpinan (leadership), analisis dan informasi
2 (information and analysis), perencanaan kualitas strategi (strategic quality planning), pengembangan sumber daya manusia (human resource management), manajemen kualitas proses (quality assurance of product and services), hasil-hasil kualitas (quality results), dan kepuasan pelanggan (customers satisfaction). Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence sebenarnya merupakan suatu pengukuran yang merupakan permodelan dari Total Quality Management (Manajemen Kualitas Terpadu) yang penghargaannya lebih dikenal dengan nama Malcolm Baldrige Quality Award. Penghargaan ini diberikan oleh pemerintah Amerika kepada perusahaan-perusahaan yang telah berhasil menerapkan Total Quality Management. Ada lima kategori jenis usaha yang dapat diukur oleh Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence yaitu usaha manufaktur, usaha jasa, usaha kecil, usaha kesehatan, dan pendidikan. Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence juga telah terbukti efektif dan berhasil dalam meningkatkan perbaikan dalam hubungan karyawan, produktivitas, kepuasan pelanggan, pangsa pasar, dan profitabilitas (Nasution, 2001). Disamping itu, Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence lebih terfokus kepada Sumber Daya Manusia. Pengukuran dengan permodelan ini sangat bermanfaat, karena Sumber Daya Manusia merupakan salah satu komponen perusahaan yang paling sulit dikendalikan dan diukur. PT. BPR Chandra Muktiartha merupakan bagian dari BPR Saudara Group Jaya yang tengah berkembang di wilayah Bantul, Yogyakarta.
3 Perkembangan ini dapat terlihat dari perkembangan usahanya yaitu kredit yang diberikan, tabungan dan deposito, dan volume usaha yang terus meningkat. Walaupun dikatakan telah berhasil dalam menerapkan strategi usahanya. Namun, perlu dilakukan pengukuran kinerja yang tidak terfokus pada tolok ukur keuangan saja. Usaha tersebut perlu dilakukan agar PT. BPR Chandra Muktiartha dapat terus bersaing dengan para kompetitor dan sebagai suatu alat untuk penilaian diri (self-assessment). PT. BPR Chandra Muktiartha perlu melengkapi pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence yang merupakan suatu strategi atau metode yang dapat memberikan peningkatan kepada perusahaan secara menyeluruh. Dari penggunaan Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence, diharapkan bahwa informasi yang nantinya diperoleh dapat digunakan pihak manajemen untuk meningkatkan kualitas perusahaan sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Sehingga, PT. BPR Chandra Muktiartha perlu melengkapi pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence agar dapat terus bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merasa hal ini menjadi bahasan yang menarik bagi penulis untuk meneliti dan menganalisis mengenai PENGUKURAN KUALITAS KINERJA BERDASARKAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE PADA PT. BPR CHANDRA MUKTIARTHA.
4 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1. Dengan kemajuan industri yang semakin cepat dan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Apakah PT. BPR Chandra Muktiartha dapat terus menggunakan pengukuran kinerja berdasarkan tolok ukur keuangan saja? 2. Dimanakah posisi Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence PT. BPR Chandra Muktiartha ketika diukur dengan menggunakan ukuran MBCFE? 3. Apakah Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence perlu diterapkan untuk melengkapi pengukuran kinerja keuangan di PT. BPR Chandra Muktiartha? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengukuran kinerja keuangan di PT. BPR Chandra Muktiartha perlu dilengkapi dengan menggunakan Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence untuk mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan. 1.4 Kontribusi Penelitian Memberikan pertimbangan alternatif bagi manajemen PT. BPR Chandra Muktiartha dalam mengukur kualitas perusahaan secara komperehensif serta sebagai suatu strategi guna mempertahankan dan meningkatkan kualitas
5 yang ada di PT. BPR Chandra Muktiartha. Serta untuk mengetahui dan menunjukkan arti penting mempertahankan kualitas agar PT. BPR Chandra Muktiartha menjadi berbeda dengan perusahaan yang lain khususnya di benak nasabah. 1.5 Batasan Masalah Agar penelitian ini dapat mengarah pada tujuan yang diharapkan maka penulis merasa perlu memberi batasan-batasan sebagai berikut: 1. Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence memiliki tujuh area topik yaitu kepemimpinan (leadership), analisis dan informasi (information and analysis), perencanaan kualitas strategi (strategic quality planning), pengembangan sumber daya manusia (human resource management), manajemen kualitas proses (quality assurance of product and services), hasil-hasil kualitas (quality results), dan kepuasan pelanggan (customers satisfaction). 2. Rasio-rasio keuangan yang utama untuk melihat kesehataan bank yaitu: CAR, LDR, Cash Ratio, BDR, NPL, BOPO, ROA, dan ROE. 3. Penelitian akan dilakukan dan terbatas pada PT. BPR Chandra Muktiartha yang berada di wilayah Yogyakarta, Kabupaten Bantul. 4. Penelitian pada PT. BPR Chandra Muktiartha akan dimulai pada bulan September 2008. 5. Responden pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: lima orang responden dari pihak manajemen dan dua puluh satu orang responden dari pihak karyawan dengan cara membagikan kuesioner.