Journal of Mechanical Engineering Learning

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN BOILER UNTUK PROSES PEMANASAN SISTEM UAP PADA INDUSTRI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN CATIA V5 SKRIPSI

PERANCANGAN KETEL UAP KAPASITAS UAP 216 KG / 3 JAM

Aplikasi Sistem Boiler Pada UKM Sinar 313 Untuk Meningkatkan Produksi Makanan Ringan Emping Jagung

PERENCANAAN KETEL UAP TEKANAN 6 ATM DENGAN BAHAN BAKAR KAYU UNTUK INDUSTRI SEDERHANA RUSNOTO

ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

RANCANG BANGUN KETEL UAP MINI DENGAN PENDEKATAN STANDAR SNI BERBAHANBAKAR CANGKANG SAWIT UNTUK KEBUTUHAN PABRIK TAHU KAPASITAS 200 KG KEDELAI/HARI

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Abstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )

1. Bagian Utama Boiler

Analisis Kekuatan Tangki CNG Ditinjau Dengan Material Logam Lapis Komposit Pada Kapal Pengangkut Compressed Natural Gas

BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR

ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU

PERANCANGAN KETEL UAP PIPA API JENIS SCOTCH KAPASITAS. 10 TON UAP Jenuh/jam TEKANAN 15 Kg/cm 2 TUGAS AKHIR

PERANCANGAN HORIZONTAL FIRETUBE BOILER KAPASITAS 550 KG/JAM

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL. 40 TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C

Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

KAJIAN TEGANGAN DAN KEAMANAN TABUNG GAS ELPIJI BRIGHT GAS 5,5 KG MELALUI SIMULASI SOFTWARE SOLID WORK

KETEL UAP ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER BERBAHAN BAKAR FIBER DAN CANGKANG DI PALM OIL MILL DENGAN KAPASITAS 45 TON TBS/JAM

PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PERPIPAAN PROCESS PLANT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMBANGKIT LISTRIK METODE PUMP AS TURBINES (PATs)

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR

PENENTUAN WELDING SEQUENCE TERBAIK PADA PENGELASAN SAMBUNGAN-T PADA SISTEM PERPIPAAN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 16

Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 4, Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

PERANCANGAN PRESSURE VESSEL KAPASITAS 0,017 M 3 TEKANAN 1 MPa UNTUK MENAMPUNG AIR KONDENSASI BOGE SCREW COMPRESSOR ABSTRAK

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam

PENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH. Bagaimana pengaruh interaksi antar korosi terhadap tegangan pada pipa?

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat digunakan untuk pemanas. menghasilkan uap. Dimana bahan bakar yang digunakan berupa

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya

DESAIN DAN ANALISIS TEGANGAN PADA SISTEM OFFSHORE PIPELINE

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Document/Drawing Number. 2. TEP-TMP-SPE-001 Piping Desain Spec

PENGARUH VARIASI JARAK DAN SUDUT KONTAK SADDLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA BEJANA TEKAN HORIZONTAL

Gambar 1.1 Sistem perpipaan steam 17 bar

NAJA HIMAWAN

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

BAB III PERANCANGAN EVAPORATOR Perencanaan Modifikasi Evaporator

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

2.10 Caesar II. 5.10Pipe Strees Analysis

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (Evaluasi Terhadap Sistem Thermal dan Kerja Turbin)

PENCEGAHAN KERAK DAN KOROSI PADA AIR ISIAN KETEL UAP. Rusnoto. Abstrak

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN DATA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Ketebalan pipa dapat berbeda-beda sesuai keadaan suatu sistem perpipaan.

Perancangan Termal Heat Recovery Steam Generator Sistem Tekanan Dua Tingkat Dengan Variasi Beban Gas Turbin

PEMBUATAN DATABASE UNTUK ESTIMASI HARGA TANGKI DENGAN PERANGKAT LUNAK VISUAL BASIC 6.0 (STUDI KASUS DI PT. SSJ)

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM DENGAN BAHAN BAKAR BATUBARA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Journal of Mechanical Engineering Learning

Desain dan Simulasi Frame dan Bodi Kendaraan Konsep Urban Menggunakan Software CAD

BAB III METOLOGI PENELITIAN

Prosiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

ANALISIS TEGANGAN PADA RANGKA MOBIL BOOGIE

DESAIN MESIN PRESS PENUTUP BOTOL OTOMATIS MENGGUNAKAN INVENTOR 2015

Journal of Mechanical Engineering Learning

DESAIN DAN ANALISIS TEGANGAN SISTEM PERPIPAAN MAIN STEAM (HIGH PRESSURE) PADA COMBINED CYCLE POWER PLANT

BAB IV PERHITUNGAN ANALISA DAN PEMBAHASAN

Analisis Kekerasan Pada Pipa Yang Dibengkokan Akibat Pemanasan

PERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK

SIMULASI PENGUJIAN KEKUATAN MEKANIK WADAH BAHAN BAKAR PADA BULK SHIELDING REAKTOR KARTINI MENGGUNAKAN CATIA V5 R20

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RANGKA TURBIN HELIKS TIPE L C500 DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI COSMOSWORKS 2007

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

Sumber :

STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015

ANALISA PERFORMANSI BOILER DENGAN TYPE DG693/ PADA PLTU PANGKALAN SUSU LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI MEKANIK

Analisa Pemasangan Ekspansi Loop Akibat Terjadinya Upheaval Buckling pada Onshore Pipeline

MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), ( X Print)

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out. Mulai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

TUGAS AKHIR ANALISA TEGANGAN SISTEM PIPA GAS DARI VESSEL SUCTION SCRUBBER KE BOOSTER COMPRESSOR DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM CAESAR II

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 4500 Kg/JAM TEKANAN KERJA 9 kg/cm 2 BAHAN BAKAR AMPAS TEBU

ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN NILAI KALOR TERHADAP PERFOMANSI KETEL UAP TIPE PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP 60 TON/JAM

BAB IV PEMILIHAN MATERIAL DAN INSTALASI

BAB III DATA DESAIN DAN HASIL INSPEKSI

PENERAPAN KETEL UAP (STEAM BOILER) PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN KUALITAS PRODUK

ANALISA KETEL UAP PIPA AIR BERBAHAN BAKAR CANGKANG DAN FIBER DI PTPN IV PKS BAH JAMBI DENGAN KAPASITAS 45 TON UAP/JAM LAPORAN TUGAS AKHIR

Bab 3 Data Operasi Sistem Perpipaan pada Topside Platform

Transkripsi:

JMEL 2 (2) (2013) Journal of Mechanical Engineering Learning http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel RANCANG BANGUN BOILER PADA INDUSTRI TAHU UNTUK PROSES PEMANASAN SISTEM UAP DENGAN MENGGUNAKAN CATIA V5 Dwi Ardiyanto Effendy, Sunyoto, Masugino, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Agustus 2013 Disetujui September 2013 Dipublikasikan Oktober 2013 Keywords: Boiler; CATIA V5 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: 1) merancang kontruksi boiler jenis Vertical fire tube boiler menghasilkan uap jenuh pada temperatur 100 0 C 150 0 C, 2) merancang boiler menggunakan standar perancangan ASME (American Society of Mechanical Engineers), 3) mengetahui desain dan analisis statis boiler menggunakan CATIA V5. Metode penelitian menggunakan Research and Development dengan bantuan perangkat lunak (software). Hasil penelitian didapatkan spesifikasi boiler tekanan uap operasi 2 bar dan tekanan internal perancangan 6 bar. Dimensi boiler yaitu diameter 757 mm, tinggi 2200 mm dan didalamnya terdapat pipa api dengan diameter 68 mm berjumlah 21 buah. Bahan bakar menggunakan kayu bakar. Volume air maksimal yang dapat di isikan dalam boiler hingga 327 liter. Material yang digunakan plat carbon steel SA 285 Grade C dan pipa seamless carbon steel SA 53. Analisis statis boiler diperoleh tegangan maksimal 2,92 x 10 8 N/m 2, displacement maksimal yang terjadi pada kontruksi boiler adalah 1,47 mm. Kontruksi boiler memiliki angka keamanan 1,42. Abstract The objective of this research are: 1) to design contruction of boiler tipe Vertical Fire Tube boiler to result 100 0 C 150 0 C saturated steam temperature, 2) to design boiler with ASME (American Society of Mechanical Engineers) of plan standart, 3) to determine the design and static analysis boiler with CATIA V5. The method used in this research is Research and Development with software. These results get boiler specification 2 bar of operation steam presure and 6 bar of internal design presure. Boiler dimention are 757 mm of diameter, 2200 mm of high and on inside are 68 mm diameters of 21 fire tube. The fuel is wood. Maximal water volume to be used in boiler up to 327 liter. The material used are carbon steel SA 285 Grade C and pipe seamless carbon steel SA 53. Analysis static of boiler to result 2,92 x 10 8 N/m 2 of maximal strees, maximum displacement on the boiler contruction is 1,47 mm. Boiler contruction have 1,42 of safety value. 2013 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung E9 Lantai 2 FT Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: dy.ardi@yahoo.co.id ISSN 2252-651X

PENDAHULUAN Proses produksi merupakan jantung dari suatu industri. Industri makanan, industri garmen maupun industri yang lainnya, mengandalkan peralatan-peralatan yang digunakan dalam proses produksi. Industri tahu merupakan salah satu industri makanan yang perlu dikembangkan dalam peralatan produksinya. Banyak para pengusaha tahu yang masih menggunakan alat-alat sederhana dalam memproduksi tahunya. Mereka masih menggunakan dandang sebagai alat produksi pada proses perebusan. Tetapi perebusan dengan menggunakan dandang ini beresiko dapat merusak kualitas dari tahu itu sendiri. Karena pada proses pengukusan atau perebusan dengan menggunakan dandang ini dapat menimbulkan aroma yang kurang sedap pada produk tahu, ini disebabkan adanya penggumpalan hasil perebusan air dibagian bawah dandang, biasanya berbentuk kerak. Kerak inilah yang menghambat proses pemanasan air sehingga menghasilkan bau yang kurang sedap atau biasa disebut sangit. Perkembangan ilmu teknologi saat ini dapat mendukung perkembangan alat-alat produksi pada industri tahu. Salah satunya teknologi dalam bidang konversi energi yang memunculkan banyak ide-ide kreatif untuk memanfaatkannya pada dunia industri. Mesinmesin konversi energi menjadi sumber tenaga yang akan mengoperasikan berbagai mesin produksi dalam suatu industri. Salah satu mesin konversi energi adalah boiler atau ketel uap. Boiler mampu merubah air menjadi uap air yang dapat dimanfaatkan tekanan maupun panas dari uap air tersebut. Pada skala yang besar boiler digunakan untuk instalasi tenaga atau pembangkit tenaga melalui turbin uap. Industri kecil dan menengah banyak memanfaatkan boiler untuk proses pengolahan dan pemanasan dengan memanfaatkan panas dari uap air yang dihasilkan. Pada beberapa industri tahu sudah menggunakan peralatan produksi penghasil uap. Tetapi peralatan ini dirasa tidak aman. Mesin uap konvensonal ini terbuat dari drum yang berfungsi sebagai penangkap uap. Uap atau panas yang dikumpulkan oleh drum tersebut berasal dari kayu yang dibakar. Pada awalnya kayu akan dibakar di dekat drum tersebut. Lalu uap panasnya akan terkumpul dalam drum sebelum akhirnya akan disalurkan melalui pipapipa besi ke bak-bak penampungan. Peralatan sederhana ini tentunya boros energi, proses produksi yang lama dan kinerja yang tidak terkontrol. Dalam bidang kesehatan peralatan sederhana ini juga tentunya dapat mengganggu, khususnya pada kesehatan pernafasan. Peralatan ini menghasilkan asap yang menjadi polusi udara di dalam tempat industri. Salah satu industri tahu yang dapat dikembangkan untuk menggunakan boiler pada proses produksinya adalah industri tahu yang berkembang di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang yaitu industri pembuatan tahu Serasi. Tahu tersebut mempunyai karakteristik berbeda dengan tahu yang diproduksi dari daerah lain yaitu tanpa bahan pengawet, rasanya lezat, bentuk fisiknya padat dan warnanya putih. Tahu Serasi telah menjadi icon bagi kota Bandungan. Cara pengolahan tahu Serasi ini hampir sama dengan tahu pada umumnya. Pada tahap pemanasan prosesnya sama dengan dilakukan pada pembuatan tahu biasa. Sehingga sangat cocok industri tahu Serasi ini untuk dapat memanfaatkan boiler pada proses produksinya. Pada proses produksi tahu ini boiler memiliki fungsi yang sangat vital. Sama vitalnya dengan instalasi yang bekerja pada mesin boiler itu sendiri. Boiler menghasilkan uap air yang memiliki tekanan tinggi. Jika terjadi kebocoran akan dapat melukai tenaga operatornya, atau bahkan dapat meledak dan akan merusak lingkungan disekitarnya. Apabila kerusakan tersebut terjadi pada boiler maka akan menunda proses produksi sehingga produk yang dihasilkan kualitasnya menurun atau akan rusak. Oleh karena itu perlu adanya perancangan bangun boiler yang sesuai untuk industri tahu. Jenis boiler yang dirancang yaitu boiler pipa api (fire tube boiler). Boiler jenis ini banyak dipakai untuk industri pengolahan mulai skala kecil

sampai skala menengah (Raharjo dan Karnowo 2008: 180). Boiler pipa api ini memiliki kontruksi yang sederhana, mudah perawatannya, murah dan pembuatan yang mudah. Boiler direncanakan dalam bentuk tegak (vertical) karena tidak memakan tempat, sehingga dapat ditempatkan pada ruangan yang relatif kecil. Kapasitas uap yang dihasilkan 300 kg/jam dalam bentuk uap basah. Skala kapasitas boiler ini cukup mencakup kebutuhan industri kecil seperti industri tahu, industri pengolahan pangan produk buah manisan/asinan, dan sebagainya (Rusnoto 2008:32). Standart perancangan boiler yang digunakan yaitu ASME (American Society of Mechanical Engineers), dan disesuaikan dengan kebutuhan untuk proses pemanasan sistem uap pada industri tahu. Jadi rancang bangun boiler yang akan dibuat memiliki kontruksi yang aman untuk digunakan pada industri tahu. Perancangan boiler ini menggunakan software CATIA V5, yaitu salah satu perangkat lunak atau software yang sangat membantu dalam proses penyelesaian desain, simulasi dan analisis. Penggunaan software CATIA V5 ini tergolong mudah, mulai dari pemodelan hingga analisis komponen atau kontruksi dapat dilakukan. Software CATIA V5 ini digunakan untuk pembuatan design boiler 3D dan selanjutnya akan dilakukan analisis statik guna mengetahui kekuatan struktur yang dimiliki boiler tersebut. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah pertama untuk merancang kontruksi boiler jenis Vertical fire tube boiler dengan kapasitas 300 kg/jam yang menghasilkan uap jenuh pada temperatur 100 0 C 150 0 C, untuk digunakan pada proses pemanasan sistem uap pada industri tahu. Kedua untuk merancang kontruksi boiler yang aman sesuai dengan standart perancangan ASME (American Society of Mechanical Engineers) untuk digunakan pada proses pemanasan sistem uap pada industri tahu. Ketiga untuk mengetahui desain dan analisis statik boiler yang akan digunakan untuk pemanasan sistem uap pada industri tahu dengan menggunakan CATIA V5. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development dengan bantuan perangkat lunak (software) yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis karakteristik statis suatu model. Research and Development yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan sebuah perancangan, dimana dalam perancangan tersebut mengetahui sebuah rancangan yang akan diuji. Secara umum proses perancangan suatu produk melibatkan iterasi yang panjang dan berulang-ulang (Yamin 2008:50). Pada penelitian ini yaitu rancang bangun boiler pada industri tahu meliputi perancangan kontruksi boiler dengan standart ASME (American Society of Mechanical Engineers), desain boiler pada software dan pembebanan struktur boiler yang dilakukan dengan beban yang diasumsikan sebagai obyek penelitian dengan menekankan pada subjek displacement dan stress pada kontruksi boiler menggunakan software CATIA V5. Objek dari penelitian ini adalah hasil pengujian struktur kontruksi boiler yang kemudian akan diketahui tingkat displacement dan stress, yang ditunjukkan dengan distribusi tegangan pada struktur boiler yang ditampilkan dalam kontur warna pada geometri struktur boiler dan angka-angka yang menunjukkan besarnya tegangan pada tiap-tiap elemen. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengujian desain atau analisis statis desain boiler dengan menggunakan software CATIA V5. Analisis statis desain boiler menunjukkan hasil pembebanan yaitu displacement dan stresses pada kontruksi boiler, selanjutnya akan mendapatkan data rancang bangun boiler yang sesuai untuk digunakan pada industri tahu. Sebagaimana bentuk penelitian ini maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, artinya angka yang di tunjukan sebagai hasil pengukuran dan hasil pengujian komponen dipaparkan dan di deskriptifkan secara jelas dan digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat rancangan

(Widyatama 2013: 3). Data yang dianalisis adalah data dari analisis statis desain boiler dengan menggunakan software CATIA V5, yang berupa displascement dan stresses. Bentuk hasil analisis data ini akan menunjukan kelemahan dan kelebihan dari rancangan yang telah dilakukan. Analisis data yang dilakukan akan mendapatkan rancangan bangun boiler yang sesuai dengan standart perancangan ASME dan juga kebutuhan industri tahu, sehingga menjadikan rancangan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk fisik atau siap diproduksi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu angka-angka yang ditunjukkan pada hasil analisis statis desain boiler dipaparkan dan dideskripsikan. HASIL DAN PEMBAHASAN Desain boiler yang telah didapatkan merupakan hasil dari pengumpulan data dari literatur, survei lapangan dan perhitunganperhitungan yang telah dilakukan. Spesifikasi perancangan bangun boiler didapatkan data sebagai berikut: a. Tipe boiler : Vertical fire tube boiler b. Kapasitas uap : 300 kg/jam c. Diameter dalam : 750 mm (29,5 inchi) d. Diameter pipa api : 76,2 mm(3 inchi) e. Tekanan Internal : 6 bar f. Jenis uap : Uap jenuh g. Temperatur operasi : 100 0 C 150 0 C h. Tekanan operasi : 2 bar i. Bahan bakar : kayu j. Konsumsi bahan bakar : 45 kg/jam k. Volume air maksimal : 327,23 Liter l. Volume ruang uap : 130,9 Liter Material dan data yang digunakan yaitu: Material SA 285 Grade C : - S = Maximum Allowable stress value = 11 ksi =11000 lb/in 2 (ASME Section IV 2004: 73) - E = Joint coefficient = 85% = 0,85 (ASME Section IV 2004: 86) Material SA 53 : - S = Maximum Allowable stress value = 12 ksi =12000 lb/in 2 Yield strength = 242 Mpa (ASME Section IV 2004: 73) - E = Joint coefficient = 85% = 0,85 (ASME Section IV 2004: 86)

Gambar 1. Vertical firetube boiler Perancangan ini akan memberikan ukuranukuran pasti tentang dimensi, penggunaan bahan dan tata letak komponen boiler sehingga kebutuhan data untuk melakukan analisis statis akan dapat dilakukan dengan baik, dan nantinya dapat diwujudkan dalam bentuk fisik atau diproduksi. Dari hasil uji yang telah dilakukan didapatkan pertimbangan-pertimbangan sebagai alasan bahwa desain kontruksi boiler yang telah dibuat aman untuk digunakan. Dilihat dari segi kontruksi, bahwa desain boiler memiliki kontruksi yang sederhana. Hal ini berpengaruh pada proses pembuatan yaitu jika kontruksi lebih rumit maka proses pembuatan boiler relatif lebih sulit serta membutuhkan waktu yang cukup lama. Tetapi jika kontruksi yang sederhana maka pembuatan boiler akan relatif lebih mudah serta waktu pengerjaan lebih cepat. Adapun spesifikasi bahan yang digunakan dalam proses pembuatan kontruksi vertical firetube boiler adalah sebagai berikut : Tabel 1. Spesifikasi Bahan kontruksi boiler No Bagian Jenis Bahan Ukuran Diameter mm (in) Tebal mm (in) 1. Badan Boiler Plat SA 285 Grade C 750 (29,5) 5 (0,19) Inside 2. Tubesheet Plat SA 285 Grade C 750 (29,5) 6 (0,24) 3. Firetube / pipa api Pipa SA 53 76,2 (3) Outside 4. Nozel (Main steam, Pipa SA 53 50,8 (2) Blow down) Outside 5. Nozel (Safety valve, Manometer, Thermometer, Water level) Pipa SA 53 25,4 (1) Outside 6. Dapur Plat SA 285 Grade C 750 (29,5) Inside 7. Cover Plat SA 285 Grade C 750 (29,5) Inside max 1,52 (0,06) 1,25 (0,049) 1,12 (0,044) 5 (0,19) 5 (0,19) Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa spesifikasi bahan kontruksi desain vertical firetube boiler adalah sederhana, tapi dalam pengoperasiannya nanti akan tetap aman karena telah sesuai dengan standart perancangan boiler yaitu ASME (American Society of Mechanical Engineers). Setelah dilakukan analisis menggunakan software CATIA V5, maka dapat diketahui bahwa tegangan maksimal pada struktur setelah diberikan load.

Tabel 2. Hasil analisis Karakteristik Hasil Analisis Tegangan Von mises Max 2,92 2,92 x 10 8 N/m 2 Tegangan Von mises Min 198 N/m 2 Displacement Max 1,47 mm Displacement Min 0 mm Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tegangan maksimal pada desain boiler adalah sebesar 2,92 x 10 8 N/m 2. Tegangan maksimal ini masih dibawah dari tegangan yang diijinkan sesuai material yang digunakan, yaitu tegangan maksimal material SA 285 Grade C sebesar 4,15 x 10 8 N/m 2 (ASME Section II 2010: 536). Angka keamanan pada desain boiler dengan tegangan maksimal adalah 1,42. Variabel yang digunakan untuk mewakili strength adalah tensile strength. Namun untuk standar keamanan yang lebih tinggi maka acuan yang digunakan adalah fatigue limit, meskipun tegangan yang terjadi dibawah harga tensile strength, namun material masih berada pada daerah deformasi elastis. Hal ini dikarenakan kontruksi boiler mendapatkan beban, tekanan dan juga temperatur kerja. Instrumen-instrumen boiler digunakan untuk mendukung rancangan. Pertama manometer, berfungsi sebagai alat untuk menunjukkan besarnya tekanan uap didalam boiler. Manometer yang digunakan adalah jenis bourdon. Kedua thermometer, berfungsi untuk mengukur temperatur yang beroperasi di dalam boiler. Ketiga water level gauge, pada pengoperasian boiler sebagai peralatan utamanya harus ada alat pengukur ketinggian air (water level gauge). Level air harus dijaga agar tetap berada pada standart level air, untuk itu harus dapat mengetahui tentang level air secara benar. Keempat safety valve, berfungsi sebagai pengaman yang akan bekerja bila terdapat tekanan lebih pada ketel uap atau tekanan pada ketel uap melebihi batas tekanan yang diijinkan. Kelima katub main steam, berfungsi sebagai pembuka dan penutup jalur utama steam yang akan digunakan untuk proses produksi tahu. Keenam Blowdown valve, berfungsi untuk membuang air maupun kotoran yang ada di dalam boiler. Air dalam boiler akan menjadi kondesat dan di dalamnya juga terdapat padatan-padatan dan dapat menjadi kerak. Blowdown valve ini juga digunakan untuk memasukkan air pengisian. Gambar 2. Instalasi Boiler SIMPULAN 1. Hasil perancangan kontruksi boiler jenis Vertical fire tube boiler dengan spesifikasi sebagai berikut : a. Kapasitas uap : 300 kg/jam b. Jenis uap : Uap jenuh c. Temperatur operasi : 100 0 C 150 0 C d. Tekanan Internal : 6 bar

e. Tekanan operasi : 2 bar f. Bahan bakar : kayu g. Volume air maksimal: 327 Liter h. Massa boiler : 239,298 Kg i. Dimensi boiler 1. Diameter boiler: 757 mm 2. Tinggi boiler : 2200 mm 3. Diameter firetube: 68 mm 4. Jumlah firetube : 21 2. Hasil perhitungan kontruksi boiler dengan standart perancangan ASME didapatkan data sebagai berikut : a. Badan boiler : Ø 750 mm, tinggi 1550 mm, tebal 3,5 mm bahan plat SA 285 Grade C b. Firetube (pipa api) : Ø 68 mm, tinggi 1100 mm, tebal 1,4 mm bahan pipa SA 53 c. Tubesheet atas : Ø 750 mm, tebal 6 mm bahan plat SA 285 Grade C d. Tubesheet bawah : Ø 670 mm, tebal 6 mm bahan plat SA 285 Grade C e. Pipa nosel mainsteam : Ø 50,8 mm, tinggi 13 mm, tebal 1,24 mm bahan pipa SA 53 f. Pipa nosel blowdown : Ø 50,8 mm, tinggi 13 mm, tebal 1,24 mm bahan pipa SA 53 g. Pipa nosel waterlevel : Ø 25,4 mm, tinggi 13 mm, tebal 1,1 mm bahan pipa SA 53 h. Pipa nosel safety valve : Ø 25,4 mm, tinggi 13 mm, tebal 1,1 mm bahan pipa SA 53 i. Pipa nosel thermometer : Ø 25,4 mm, tinggi 13 mm, tebal 1,1 mm bahan pipa SA 53 j. Pipa nosel manometer : Ø 25,4 mm, tinggi 13 mm, tebal 1,1 mm bahan pipa SA 53 k. Efisiensi ligament : 43% l. Joint Coefficient : 85 % (Double welding) Dari data diatas maka kontruksi boiler aman untuk digunakan pada industri tahu. 3. Hasil analisis statis kontruksi boiler menggunakan software CATIA V5 didapatkan data sebagai berikut : a. Tegangan Von mises maksimal: 2,92 x 10 8 N/m 2 b. Tegangan Von mises minimal : 198 N/m 2 c. Displacement maksimal : 1,47 mm d. Displacement minimal : 0 mm e. Safety factor value : 1,42 DAFTAR PUSTAKA ASME. 2004. Boiler & Pressure Vessel Code IV, Rules For Contruction fo Heating Boiler. New York : Three Park Avenue ASME. 2010. Boiler & Pressure Vessel Code II, Properties (Metric) Materials. New York : Three Park Avenue Rustono. 2008. Perencanaan Ketel Uap Tekanan 6 Atm dengan Bahan Bakar Kayu untuk Industri Sederhana. Oseatek. UPS. Tegal Raharjo W. D. 2008. Mesin Konversi Energi. Semarang : Universitas Negeri Semarang Press Widyatama. 2013. Perancangan Rear Part Mobil Listrik Menggunakan Software 3D Siemens NX8. Automotive Science and Education Journal, Volume 2 No. 1. Yamin M. 2008. Analisis Tegangan pada Rangka Mobil Boogie. Depok : Proceeding, Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen Universitas Gunadarma