PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PEMBERIAN TUGAS DI SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS III SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN GARIS BILANGAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SD

PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATANHASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN EKSPERIMEN DI KELAS VI SEKOLAH DASAR

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI DIKELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II MIS NAHDATUL UMMAH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MEDIA ARSIRAN KELAS IV SDN 27

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SDN 21 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN MEJING 2 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SINGOYUDAN

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS II SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ROMIDA NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MATA PELAJARAN IPA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH RUSMITRIYANI F

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

PENERAPAN METODE PERCOBAAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MENGGUNAKAN METODE SQ3R DI KELAS V SDN 07 PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA DAKON BILANGAN DI SD

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN DI KELAS II SD

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PERAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS X.A SMA

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN TEROPONG PECAHAN DI KELAS IV SDN 08 PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PEMBERIAN TUGAS DI SEKOLAH DASAR Lenson, Margiati, MastarAsran PGSD, FKIP UniversitasTanjungpura, Pontianak Email:lemson433@ymail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam menentukan perkalian dan pembagian dikelas IV SD NEGERI 19 Serirang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, bentuk penelitian adalah PTK dan bersifat kolaboratif. Subjek penelitian yaitu guru dan siswa kelas IV SD Negeri 19 Serirang yang berjumlah 11 orang. Teknik pengumpulan data adalah teknik observasi langsung, teknik pengukuran dan teknik Dokumenter yaitu. Data tersebut dianalisis dengan perhitungan rata-rata. Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 49 dan pada siklus II nilai rata-rata 76 dengan peningkatan 27. Pencapaian KKM yaitu 60 pada siklus I siswa yang tuntas 4 orang atau 36% dan pada siklus II sebanyak 9 orang atau 81`% dengan peningkatan 45%. Dengan menggunakan metode pemberian tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 19 Serirang. Kata Kunci :Hasil Belajar, Metode Pemberian Tugas Abstract: This study aimed to describe improving student learning outcomes in determining the multiplication and division in class IV SD STATE 19 Serirang. This research uses descriptive method, the form of research is the PTK and collaborative. Research subjects that teachers and fourth grade students of SD Negeri 19 Serirang a total of 11 people. Data collection techniques is the technique of direct observation, measurement techniques and Documentary technique that is. Data were analyzed by calculating the average. Student learning outcomes in the first cycle obtained by the average value of 49 and the second cycle of the average value of 76 to 27. Achievement KKM increase of 60 in the first cycle of students who completed 4 or 36% and the second cycle as much as 9 or 81` % with an increase of 45%. By using the method of administration tasks can improve learning outcomes fourth grade students of SD Negeri 19 Serirang. Keywords: Results Of The Study, method of administration tasks. 1

P embelajaran merupakan suatu proses yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan,keterampilan,dan nilai nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar. Proses pembelajaran yang terjadi dalam suatu kelas akan berhasil dengan baim apabila kemampuan guru dalam pengelolaan dan penyusunan strategis pembelajaran yang dilaksanakan tepat dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan yang dirumuskan tersebut peranan keprofesional guru tidak hanya sebagai sumber informasi saja melainkan juga sebagai fasilisator,mediator,ilmu pengetahuan bagi peserta didik. Keberhasilan pembelajaran ditunjukan oleh dikuasainya pembelajaran oleh siswa. Guru dituntut menciptakan pembelajaran yang memungkinkan siswa menguasai pembelajaran secara optimal. Materi pembelajaran disajikan dengan cara menarik sehingga meningkatkan rasa ingin tahu siswa ( Slavin, 1991). Perhatian siswa bisa hilang apabila guru menjelaskan dengan menoton. Guru dituntut untuk menggunakan berbagai metode dan media yang bervariasi agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Semua guru atau siswa pasti selalu mengharapkan agar setiap proses belajar mengajar dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Guru mengharapkan agar siswa dapat memahami setiap materi yang diajarkan dan aktif dalam proses pembelajaran tersebut berlangsung. siswapun mengharapkan agar guru dapat menyampaikan atau menjelaskan pelajaran dengan baik dan menarik sehingga dapat memahami materi ajar dan memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Dalam mencapai tujuan pembelajaran keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi beberapa faktor antara lain faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri dan faktor yang ada diluar peserta didik.(purwanto, 1991:102). Faktor dari diri peserta didik yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Matematika merupakan pelajaran yang harus dikuasai oleh murid sebab ilmu matematika adalah alat bantu dalam mempelajari mata pelajaran lainnya.namun kenyataannya hasil belajar masih belum menggembirakan. Hal ini tercemin dari rendahnya perolehan nilai,khususnya siswa di Sekolah Dasar Negeri 19 Serirang pada materi perkalian dan pembagian. Rendah nya hasil belajar kemungkinan disebabkan oleh rendahnya kualitas kegiatan proses pembelajaran. Hasil pengamatan membuktikan masih terdapat 5 murid dari 8 murid atau sekitar 62,5% murid mendapatkan nilai rata rata 47,8 atau dibawah KKM yang ditentukan sekolah yaitu 60. Untuk mencapai hasil belajar yang baik tentu saja harus didukung dengan usaha-usaha yang baik pula. Banyak metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam meningkatkan hasil belajar siswa misalnya: metode contextual, genius learning, metode inkuiri, pemecahan masalah (problem solving), metode pelatihan, metode think talk write, metode team Assited Individualization, metode Pemberian tugas dan resitasi dan lain-lain. Metode Pemberian Tugas dipilih oleh peneliti adalah usaha untuk memaksimalkan hasil belajar yang baik. Pemberian tugas ini dilakukan guru untuk melihat respon siswa terhadap tugas yang dibebankan kepadanya dan upaya yang dilakukan siswa dalam mengerjakannya. Pemberian tugas yang dilakukan guru bisa saja tidak di respon oleh siswa jika guru tidak secara tegas dalam 2

menindak siswa yang tidak mengerjakan tugas. Dengan adamya metode pemberian tugas ini siswa akan memiliki pengalaman belajar. Metode pemberian tugas diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Depdiknas (2005:152) menjelaskan bahwa hasil adalah pendapatan atau perolehan. Sedangkan yang dimaksud dengan belajar ada beberapa pengertian antara lain yaitu, Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto 2003:20). Harapan yang diinginkan apabila aktivitas meningkatkan maka hasil belajar yang diperoleh murid meningkat pula,sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung aktif,kreatif,dan menyenangkan. Upaya memperbaiki kualitas pembelajaran sanggatlah penting guna memajukan pendidikan,meningkatkan kemampuan siswa khususnya pada pelajaran matematika.diantara sekian banyak faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran,salah satunya adalah metode yang diterapkan guru pada saat mengajar disekolah. Berdasarkan hasil analisis evaluasi yang menunjukkan ketidak tercapaian hasil belajar siswa, peneliti menemukan kesenjangan kesenjangan atau masalah, sehingga dibutuhkan suatu pemecahan masalah. Dalam hal ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 19 Serirang Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau, dengan Standar Kompetensi Melakukan operasi perkalian dan pembagian. Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1). Mendeskripsikan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran matematika pada materi perkalian dan pembagian menggunakan metode pemberian tugas yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 19 Serirang. 2). Mendeskripikan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika pada materi menentukan perkalian dan pembagian menggunakan metode pemberian tugas pada siswa di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 19 Serirang. 3). Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi menentukan perkalian dan pembagian menggunakan metode pemberian tugas di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 19 Serirang. Dalam BSNP ( 2006 : 461 ) matematika merupakan ilmu Universitas yang mendasari perkembangan teknologi modern,mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia.perkembangan pesat dibidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika dibidang teori bilangan,aljabar,analisis,teori peluang dan matematika diskrit.untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan,diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Sagala (2006) mengemukakan bahwa metode pemberian tugas adalah kajian bahan pelajaran dengan cara memberikan tugas tertentu agar melakukan kegiatan belajar, dan kemudian hasil pelaksanaan tugas dilaporkan kepada guru. Tujuan penggunaan metode pemberian tugas adalah (a) Untuk memperdalam bahan ajar yang ada, (b) Untuk mengecek penguasaan siswa 3

terhadap bahan yang telah dipelajari, (c) Untuk membuat siswa aktif belajar, baik secara individu maupun kelompok. Metode Pemberian Tugas memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihan metode pemberian tugas adalah sebagai berikut : a) Pengetahuan yang dipelajari lebih meresap, tahan lama, dan lebih otentik. b) Melatih siswa untuk berani mengambil inisiatif, bertanggung jawabdan berdiri sendiri. c) Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam, memperkaya atau memperluas wawasan siswa tentang apa yang dipelajari. d) Siswa dilatih kebiasaan mencari dan mengolah informasi sendiri. e) Metode ini jika dilakukan berbagai variasi dapat menggairahkan siswa belajar. Beberapa kelemahan dari metode pemberian tugas dalam pembelajaran adalah : a) Bagi siswa yang malas cenderung melakukan kecurangan atau mereka hanya meniru pekerjaan orang lain. b) ada kalanya tugas itu dikerjakan oleh orang lain sehingga siswa tidak memperoleh hasil belajar apa apa. c) Jika tugas yang diberikan siswa terlalu berat dapat menimbulkan stres pada siswa. d) Ada kalanya guru memberi tugas tanpa menyebutkan sumbernya akibatnya siswa sulit untuk menyelesaikannya. Untuk mengatasi kekurangan atau kelemahan metode pemberian tugas, ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengatasinya antara lain : a) Tugas yang diberikan pada siswa hendaknya jelas, sehingga mengalami kesulitan dalam mengerjakannya. b) Beri waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas yang diberikan pada siswa. c) Tugas yang diberikan harus diawasi secara sistematis agar siswa belajar dengan sungguh sungguh. d) Tugas yang telah dikerjakan dan telah diserahkan pada siswa dikoreksi dan diberi catatan catatan perbaikan dan kemudian dikembalikan pada siswa. e) Tugas yang diberikan hendaknya menarik minat siswa dan meminta siswa untuk menyelesaikannya. Langkah langkah pengajaran dengan metode pemberian tugas meliputi : a) Kegiatan Persiapan 1) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 2) Menyiapkan pokok pokok materi pembelajaran untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 3) Menyiapkan tugas tugas kegiatan yang akan diberikan pada siswa. b) Kegiatan Pelaksanaan 1) Kegiatan pembukaan a) Mengajukan pertanyaan apersepsi untuk mengingatkan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. b) Memotivasi siswa dengan mengemukakan cerita yang ada pada masyarakat yang ada kaitannya dengan materi yang telah diajarkan. 4

c) Mengemukakan tujuan pemebelajaran yang ingin dicapai. 2) Kegiatan inti pelajaran a) Guru menerangkan secara garis besar materi pelajaran yang telah diajarkan.. b) Guru menjelaskan rincian tugas dan cara mengerjakannya. c) Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk atau cara penyelesaikannya tugas yang diberikan oleh guru termasuk antaranya adalah menggunakan lembar kegiatan siswa. d) Jika tugas itu direncanakan untuk diselesaikan selama jam pelajaran yang ada maka guru meminta siswa melaporkan hasil penyelesaian tugasnya. e) Guru memeriksa hasil penyelesaian tugas siswa. f) Jika tugas itu direncanakan untuk diselesaikan di rumah, maka siswa diberitahu kapan hasil penyelesaian tugas itu harus diserahkan pada guru untuk diperiksa oleh guru. 3) Kegiatan mengakhiri pelajaran a) Guru menyuruh siswa merangkum materi yang diajarkan melalui kegiatan pemberian tugas. b) Guru melakukan evaluasi c) Guru melakukan tindak lanjut yang kemungkinannya dapat berupa memberikan penjelasan tentang materi yang belum dikuasai siswa atau memberi tugas tambahan untuk memperdalam atau menambah penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. METODE Metode yang digunakan adalah metode deskritif. Menurut Nawawi (2005:63), metode diskritif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian ( seseorang, lembaga, masyarakat dan lain lain ). Penggunaan metode diskriptif dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan pertimbangan bahwa peneliti akan mengungkapkan semua gejala gejala yang dihadapi saat penelitian dilakukan. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ). Menurut Arikunto (dalam Iskandar, 2009:20) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pecermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang senhaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Menurut Susilo ( 2007:16 ), Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru kelas atau disekolah tempat mengajar, dengan menyempurnakan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya karena ada permasalahan di kelasnya dengan tujuan memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini bersifat kolaboratif yaitu peneliti bekerja sama dengan orang lain yang disebut dengan teman sejawat. Guru kolaboratif bertindak sebagai observer. Peneliti bekerjasama dengan guru 5

kolaboratif dari Sekolah Dasar Negeri 19 Serirang yang bertindak sebagai observer. Menururut Fitri Yuliani,dkk (2012:29) langkah-langkah pelaksanan penelitian tindakan kelas adalah antara lain: 1. Perencanaan (Planning) 2. Pelaksanaan (Action) 3. Obsevasi (Observasing) 4. Refleksi (Reflecting) Penelitian tindakan kelas di mulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan,yakni perencanaan,pelaksanaan,observasi,dan refleksi.berdasarkan siklus pertama,apabila dapat hambatan atau kekurangan maka dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya.untuk memudahkan dalam memahami keempat langkah tersebut. 1. Pelaksanaan/penyajian Tenaga pengajar pada saat melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran perlu mempertimbangkan seperti: a. yakni bahwa semua media dan peralatan telah lengkap dan siap untuk digunakan b. Jelaskan tujuan yang akan di capai 2. Tindakan Lanjut Kegiatan ini perlu dilakukan untuk memantapkan pemahaman peserta didik tentang materi yang dibahas dengan menggunakan media disamping kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur efetifitas pembelajaran yang dilakukan diantaranya diskusi,eksperimen,observasi,latihan dan tes,maka dapat dilihat pada bagan dibawah ini. Permasalahan Siklus 1 Permasalahan baru hasil Siklus II Pengupulan Data Pemaknaan Hasil Jika permasalahan Belum Terselesaikan Perencanaan tindakan 1 Pelaksanaan tindakan 1 Refleksi 1 Observasi 1 Perencanaan Tindakan Refleksi Pelaksanaan tindakan 2 Observasi Lanjut ke Siklus Berikutnya Skema 1 Siklus penelitian tindakan kelas mode M.Asroni (2009:120) 6

Adapun penjelasan gambar diatas dari siklus penelitian tindakan kelas dalam penelitian adalah: a. Perencanaan Pada tahap perencanaan sudah disiapkan,selanjutnya melaksakan rencana pembelajaran dengan menggunakan metode pembagian tugas serta lembar observasi guru dan siswa. b. Pelaksanaan Setelah tahap perencanaan sudah disiapkan,selanjutnya melaksakan rencana pembelajaran dengan menggunakan metode pembagian tugas sudah dirancang.penelitian akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. c. Observasi Observasi dan evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi guru dan siswa yang telah disiapkan sebelumnya.dari hasil observasi maka dapat dilihat tingkat keberhasilan atau tidaknya penerapan metode pembagian tugas dalam matematika kelas IV Sekolah Dasar Negeri 19 Serirang Kecamatan Sekadau Hilir. d. Refleksi Berdasarkan hasil observasi dilakukan refleksi yaitu dengan melihat kelemahan dan kekurangan pada pembelajaran pada pembelajaran di siklus 1.Kekurangan yang muncul akan di perbaiki pada siklus selanjut nya yaitu siklus II sampai tidak ada lagi peningkatan. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 19 Serirang yang berjumlah 11 orang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik observasi langsung, teknik pengukuran dan teknik dokumenter dengan alat pengumpul data dalam penelitian ini lembar observasi IPKG 1 dan IPKG 2, hasil belajar siswa dan dokumentasi. Untuk menganalisis data berupa skor kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran Matematika menggunakan metode pemberian tugas dianalisis dengan perhitungan rata-rata, dilihat dengan rumus : Jumlah Skor Rata-rata skolah = Jumlah indikator Sedangkan untuk menganalis hasil belajar siswa di gunakan rumus Jumlah nilai Rata-rata nilai= Jumlah siswa 7

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Dalam kegiatan perencanaan, peneliti menentukan: a) Materi yang akan diajarkan dalam kegiatan ini adalah Perkalian dan Pembagian. b) Menyusun RPP yang mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas. c) RPP dibuat sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar. d) Membagi siswa menjadi kelompok kecil. e) Menyiapkan lembar kerja siswa / soal tes. f) Menyiapkan alat pengumpul data yang berupa lembar observasi guru (IPKG I dan IPKG II). Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer diperoleh hasil kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran dalam menentukan Perkalian dan Pembagian dengan menggunakan metode pemebrian tugas, kemudian dilakukan refleksi oleh peneliti dan guru kolaborator. Dari hasil refleksi, diperoleh kesepakatan bahwa hasil keseluruhan aspek dalam merencanakan pembelajaran Siklus I pada IPKG I dengan skor total 15,60 dan skor rata-rata 3,12. Pelaksanaan. Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa 5 Agustus 2015 selama 2 jam pelajaran atau 70 menit dengan dihadiri siswa berjumlah 11 orang. Tempat penelitian di SDN 19 Serirang. Adapun langkah-langkah prosedur pelaksanaan pembelajaran Matematika dalam menentukan perkalian dan pembagian adalah sebagai berikut: a. Guru dan Siswa melakukan tanya jawab tentang menentukan perkalian dan pembagian. b. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok ( kelompok kecil) c. Setiap siswa dibagikan lembar kerja kelompok yang berisikan tugas perkalian dan pembagian. d. Guru membimbing kelompok siswa yang mengalami kesulitan. e. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. f. Guru memberi penghargaan terhadap kelompok yang dapat menyelesaikan tugas terbaik. g. Siswa dalam bimbingan guru menyimpulkan materi dalam menentukan perkalian dan pembagian dengan cara susun pendek. Hasil pengamatan terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Matematika dengan materi menentukan perkalian dan pembagian dengan metode pemebrian tugas pada IPKG II dengan skor total 14,61 dan skor rata-rata 3,65. Berdasarkan Siklus I hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata siswa 60. Ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih dibawah KKM yaitu dibawah 65. Dari 8 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM hanya 4 orang atau 36%. Sedangkan 7 orang atau 64% masih dibawah KKM. Berdasarkan data tersebut maka hasil belajar siswa dinyatakan belum memuaskan atau belum berhasil. Untuk memperbaiki langkah-langkah pembelajaran pada siklus I, serta untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika tentang menentukan perkalian dan pembagian dengan metode pemberian tugas maka peneliti bersama guru kolaborator membuat perencanaan untuk melaksanakan kegiatan Siklus II. 8

Dalam kegiatan perencanaan pada siklus II peneliti menentukan: a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan memperbaiki kegiatan inti berdasarkan kekurangan yang terjadi pada siklus I dengan tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas. b) Membagi siswa menjadi 4 kelompok dalam mengerjakan soal menentukan perkalian dan pembagian. c) Menyiapkan LKS. d) Menyiapkan alat pengumpul data berupa observasi guru (IPKG I & IPKG II). Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer diperoleh hasil kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran Matematika dalam menentukan perkalian dan pembagian dengan metode pemberian tugas, kemudian dilakukan refleksi oleh peneliti dan guru kolaborator. Dari hasil refleksi diperoleh kesepakatan bahwa hasil keseluruhan aspek dalam merencanakan pada siklus II IPKG I dengan skor total 18,56 dan skor rata-rata 3,71 dengan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 0,59. Kegiatan siklus II pada pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Selasa 25 Agustus 2015 di SDN 19 Serirang. Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran matematika dalam menentukan perkalian dan pembagian dengan metode pemberian tugas sebagai berikut : a. Guru menjelaskan materi pelajaran tentang materi perkalian dan pembagian dengan cara susun pendek. b. Siswa mendengar penjelasan guru tentang materi perkalian dan pembagian dengan cara susun pendek. c. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dan setiap siswa dibagikan lembar kerja kelompok yang berisikan tugas menentukan perkalian dan pembagian dengan cara susun pendek. d. Guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan siswa dalam kelompoknya. e. Guru memberi bimbingan kepada kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan perkalian dan pembagian dengan cara susun pendek. f. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, sedangkan kelompok lain memberi tanggapan apabila hasil didalam menentukan perkalian dan pembagian yang tidak sesuai. g. Guru memberi pujian terhadap setiap kelompok yang menyelesaikan tugas. h. Siswa bersama guru menyimpulkan bahwa materi perkalian dan pembagian dapat diselesaikan dengan cara susun pendek i. Memberikan tes individu (post test). Hasil pengamatan terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Matematika dengan materi menentukan perkalian dan pembagian dengan metode pemebrian tugas pada IPKG II dengan skor total 15,83 dan skor rata-rata 3,95 dengan peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 0,30. Dari hasil pengamatan Siklus II, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan hasil yang sangat memuaskan. Pada Siklus I nilai rata-rata siswa 49 dan meningkat pada Siklus II dengan rata-rata 76, dengan peningkatan 27. Dari 11 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM atau sama dengan KKM sebanyak 9 orang atau 81%. Sedangkan 2 orang siswa atau 9% masih dibawah KKM. Peningkatan ini terjadi karena adanya perbaikan-perbaikan tentang langkahlangkah dalam pelaksanan menentukan perkalian dan pembagian. 9

Dari hasil refleksi yang dilakukan peneliti dan guru kolaborator pada siklus II, kelemahan yang terdapat pada pertemuan sebelumnya dapat teratasi dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada Siklus II pencapaian ketuntasan belajar mencapai 81%, sesuai dengan tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka penelitian hanya sampai pada siklus II karena pencapaian KKM sudah tercapai. Pembahasan Berdasarkan hasil temuan penelitian pada Siklus I dan Siklus II yang dilaksanakan pada hari Selasa 5 Agustus 2015 di Sekolah Dasar Negeri 19 Serirang maka dibuat rekapitulasi seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Kemampuan Guru dalam Merencanakan Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas No Aspek yang diamati Siklus I Siklus II 1 Perumusan Tujuan Pembelajaran 3,00 3,66 2 Pemilihan dan Perorganisasian Materi Ajar 3,00 3,75 3 Pemilihan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran 3,60 3,66 4 Langkah langkah metode kerja kelompok 3,00 3,83 5 Penilaian Hasil Belajar 3,00 3,66 Skor Total 15,60 18,56 Skor Rata-Rata 3,12 3,71 Berdasarkan tabel I kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode pemberian tugas menentukan perkalian dan pembagian pada Siklus I memiliki rata-rata 3,12 dan pada Siklus II memiliki rata rata 3,71 mengalami peningkatan pada rata-rata IPKG I mencapai 0,59. Peningkatan ini disebabkan adanya perbaikan-perbaikan pada Siklus II berdasarkan kekurangan pada Siklus I. Rekapitulasi hasil kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode pemberian tugas dalam menentukan perkalian dan pembagian dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Matematika pada materi Perkalian dan Pembagian dengan Metode Pemberian Tugas No. Aspek yang diamati Skor Siklus I Skor Siklus II I Prapembelajaran 4,00 4,00 II Membuka Pembelajaran 4,00 4,00 III Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penguasaan Materi Pembelajaran 3,25 3,50 B. Pendekatan / Strategi Pembelajaran 3,28 3,71 C. Pemebelajaran Yang Memicu Siswa 3,50 3,80 Dan Memelihara Ketertiban D.Kemampuan Khusus Pembelajaran di SD 4,00 4,00 10

E.Penilaian Proses dan Hasil Belajar 3,00 4,00 F.Penguasaan Bahasa 3,66 4,00 Rata-rata Kegiatan Inti Pembelajaran 3,28 3,83 IV Penutup 4,00 4,00 Skor Total ( I + II + III + IV ) = 14,61 15,83 Skor Rata-rata ( I + II + III + IV ) = 3,65 3,95 Berdasarkan tabel 2 kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode pemberian tugas dalam menentukan perkalian dan pembagian pada Siklus I memiliki rata-rata 3,65 dan pada Siklus II dengan rata-rata 3,95 dengan Peningkatan sebesar 0,30. Dari Siklus I dan Siklus II diperoleh rekapitulasi hasil belajar siswa dalam menentukan perkalian dan pembagian dengan metode pemberian tugas pada mata pelajaran Matematika di kelas IV SD Negeri 19 Serirang. Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas pada Materi Perkalian dan Pembagian No. Nama Siswa Hasil Yang Dicapai Siklus 1 Siklus II 1 Divo Inzagi 80 100 2 Stepanus Giovani Riski 70 90 3 Heronimus Anger 50 90 4 Romentus Gio 70 100 5 Dinda Oktavia 20 80 6 Guntur Pastio 30 50 7 Virna 80 80 8 Emilia Sinta 40 55 9 Regina 30 70 10 Dandi 20 60 11 Niko 50 70 Jumlah 540 845 Nilai Rata rata 49,09 76,81 Nilai Tertinggi 80 100 Nilai Terendah 20 50 Presentase Ketuntasan 36% 81% Berdasarkan tabel 3 diatas diperoleh nilai rata-rata siswa pada Siklus I sebesar 49,09 sedangkan pada Siklus II sebesar 76,81. Dengan peningkatan dari Siklus I ke Siklus II sebesar 27. Berdasarkan dari hasil dan pembahasan penelitian yang dilakukan, maka permasalahan dan sub masalah tercapai sesuai dengan tujuan yang dirumuskan. Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan metode pemberian tugas dalam menentukan perkalian dan pembagian di Sekolah Dasar Negeri 19 Serirang dinyatakan meningkat. 11

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas IV SDN 19 Serirang, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau dalam penggunaan metode pemberian tugas pada materi perkalian dan pembagian dengan menggunakan cara susun pendek dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : (1) Perencanaan pembelajaran Matematika dengan menerapkan metode pemberian tugas di kelas IV SDN19 Serirang, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau telah di rencanakan oleh guru dengan 2 siklus. Siklus 1 di rencanakan tanggal 04 Agustus 2015 dan siklus 2 di rencanakan 5 Agustus 2015. Berdasarkan penilaian yang diberikan oleh pengamat dalam kegiatan perencanaan pembelajaran Matematika atau IPKG I pada siklus I nilai 3,12 dan pada siklus II dengan nilai 3,71 artinya ada peningkatan 0,59 dalam kegiatan perencanaan pembelajaran. (2) Dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode pemberian tugas pada materi perkalian dan pembagian pada RPP yang telah dirancang dengan 2 siklus, yang mana siklus 1 di laksanakan tanggal 04 Agustus 2015 dan siklus 2 di laksanakan tanggal 25 Agustus 2015. Nilai yang diberikan oleh pengamat pada siklus I adalah 3,65 dan pada siklus II adalah 3,95. Dengan peningkatan 0,30. (3) Hasil belajar siswa terlihat pada nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 49, meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 76, terjadi peningkatan 27 dan dengan pencapaian persentase KKM pada siklus I sebesar 36 % dan meningkat pada siklus II pencapaian KKM mencapai 81 %. Dengan peningkatan pencapaian KKM mencapai 50%. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini dapat disarankan hal-hal sebagai berikut : (1) Dalam perencanaan pembelajaran perlu diperhatikan hal-hal yang perlu dipersiapkan dengan cermat dan tepat perangkat pendukung pembelajaran matematika khususnya dipersiapkan media yang sesuai dan tepat karena media berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa. (2) Dalam pelaksanaan pembelajaran penggunaan metode pembelajaran perlu di manfaatkan secara efektif dan efisien agar dalam proses pembelajaran setiap siswa dapat terwakilkan dalam menggunakan media tersebut sehingga siswa dapat memahami konsep yang dipelajari. (3) Dalam kegiatan pembelajaran hendaknya proses pembelajaran diutamakan agar hasil belajar dapat meningkat. DAFTAR RUJUKAN I.G.A.K Wardani (2010) Penelitian Tindakan kelas,jakarta.universitas Terbuka Modul SD Bermutu (2009) Strategi Pembelajaran Matematika SD.PPPPTK Matematika Yogyakarta Modul SD Bermutu (2009) Alat Praga Matematika SD.PPPPTK Matematika Yogyakarta Nyimas Aisyah,dkk. (2007) Pengembangan Pembelajaran Matematika SD.Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.Depertemen Pendidikan Tinggi. 12

Pujiati,Konsep Dasar Media dan Sumber Belajar.Widyaiswara PPPPTK Matematika,Yogyakarta Rudi Susiliana,M.Si (2009) Media Pembelajaran.Bandung,CV Wacana Prima Sri Anita w,dkk (2009). Strategi Pembelajaran SD. Jakarta : Universitas Terbuka Sukayati,Penelitian Tindakan Kelas Widyaiswara PPPPTK Yogyakarta Winataputra,Udin S,(2007) Teori Belajar dan Pembelajaran.Jakarta : Universitas Terbuka 13