BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Teluk Betung Barat Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah No.

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. termasuk dalam Kabupaten Lampung Selatan. Sejak berdirinya Kecamatan Teluk

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. karantina, para penderita penyakit tersebut berangsur angsur sembuh. Mengingat banyaknya

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

I. PENDAHULUAN. Timur. Letak tersebut berada di Teluk Lampung dan diujung selatan pulai

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penengahan yang berpenduduk Jiwa pada Tahun Secara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Kedaton Kodya, daerah tingkat II Bandar

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dikategorikan sebagai provinsi yang sedang berkembang.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas perkotaan di beberapa kota besar di Indonesia timbul berbagai masalah yang

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah kelurahan

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan hidup, sampah merupakan masalah penting yang harus

GAMBARAN UMUM. Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk

BAB I PENDAHULUAN. mil laut dengan negara tetangga Singapura. Posisi yang strategis ini menempatkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

BAB II PROFIL DESA WALIKUKUN KECAMATAN CARENANG KABUPATEN SERANG BANTEN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 12 tahun

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah

METODELOGI PENELITIAN. penduduk yang dilalui saluran lindi bermuara ke laut dengan jarak drainase 2,5

UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Direktorat Pembukaan Tanah (DPT) Jawatan Transmigrasi pada tahun Setelah

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Pasar Tiban Kelurahan Krapyak Lor Pekalongan. kamus bahasa Indonesia karangan Badudu-Zain kata tiba

GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Wilayah Desa Tanjung Setia merupakan bagian wilayah Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

PERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL DI TPA PECUK KABUPATEN INDRAMAYU

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA DATA POKOK DESA/KELURAHAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

Repository.Unimus.ac.id

jiwa/km2 dan jumlah KK sebanyak KK. Jogjakarta yang memiliki jaringan

KELURAHAN KARANG BARU TAHUN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. awal sampai akhir penelitian. Pada tahapan penelitian ini diawali dengan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di enam desa atau pekon di Kecamatan Wonosobo

INDIKATOR PENILAIAN PERLOMBAAN KELURAHAN TAHUN 2015

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI


FORMAT PENGKAJIAN DAERAH BINAAN

BAB I. PENDAHULUAN. masyarakat yang bermukim di pedesaan, sehingga mereka termotivasi untuk

Transkripsi:

54 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Lokasi Kelurahan Bakung Kelurahan Bakung Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung, pada tahun 1982 asal mulanya merupakan satu wilayah dari Kampung Kuripan yang termasuk dalam Kabupaten Lampung Selatan. Sejak berdirinya Kecamatan Teluk Betung Barat Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 1982 Tentang perbahan batas wilayah Tanjung Karang Teluk Betung dimana sebelumnya adalah bagian wilayah Kecamatan Panjang Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Selatan, dan akhirnya dipertegas dengan SK Gubernur No.6/185/B/111/HK/1988 Tertanggal 6 Juli 1988 mengenai pemecahan wilayah Kelurahan Kuripan Menjadi Kelurahan Bakung dibentuk suatu pemerintahan desa/kelurahan yang dipimpin oleh seorang kepala kelurahan (dari Pegawai Nergeri Sipil). Kelurahan Bakung Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung merupakan daerah lintasan perhubungan antara kota dan daerah wilatah pemerintah tingkat I dan tingkat II (Monografi Kelurahan tahun 2012). Luas wilayah Kelurahan Bakung adalah 120 Ha, secara umum Kelurahan Bakung berada pada ketinggian 1 70 m diatas permukaan laut. Terdiri atas

55 daratan rendah dan pegunungan yang memiliki curah hujan 2.500 3.000 mm/tahun dengan suhu rata-rata 25 35 Celcius. Dengan batas-batas wilayah kelurahan adalah sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Negeri Olok Gading b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Keteguhan c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Perwata/Kuripan d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sukarame II B. Luas Areal Kelurahan Dari Tabel 1 diketahui bahwa luas areal tanah di Kelurahan Bakung adalah 118 Ha. Luas tanah yang paling besar adalah tanah perkebunan yaitu 35 Ha, sedangkan luas tanah yang paling kecil adalah tanah prasarana yaitu 1 Ha. Sisanya adalah tanah untuk pemukiman, tanah kosong dan perkantoran. Tabel 1.1 Luas Areal Kelurahan Bakung PERUNTUKAN TANAH LUAS TANAH Luas Pemukiman 5 Ha LuasPersawahan 2 Ha Luas Perkebunan 35 Ha Tanah Pemakaman 6 Ha Tanah Perkantoran 5 Ha Luas Pekarangan 5 Ha Luas Prasarana 1 Ha Luas TPA 14 Ha 73 Ha (Sumber : Monografi Kelurahan tahun 2012)

56 C. Potensi Sumber Daya Air 1. Air Minum Sumber air minum yang ada di Kelurahan Bakung terdiri dari mata air, sumur gali, sumur pompa, hidran umum, PAM, dan sungai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2. Sumber Air Minum Sumber Pengguna (Unit) Mata Air - - Sumur Gali 425 629 KK Sumur Pompa 12 312 KK Hidran Umum 9 415 KK PAM 321 321 KK Pipa - - Depot Isi Ulang 1 46 KK Dari tabel 2 diketahui bahwa sumber air minum yang banyak digunakan oleh warga Kelurahan Bakung adalah sumur gali yang berjumlah 629 KK. Sedangkan jumlah pengguna sumber air minum yang paling sedikit adalah hidran umum sebanyak 45 KK. Dari tabel diatas diketahui bahwa sumur gali merupakan sumber air minum utama bagi warga Kelurahan Bakung.

57 D. Potensi Sumber Daya Manusia 1. Umur Berikut adalah tabel jumlah warga Kelurahan Bakung yang berusia kurang dari 1 tahun sampai lebih dari 60 tahun : Tabel 3. Penduduk Usia<1 Tahun sampai >60 Tahun Umur (Orang) <1 Tahun 157 1-10 tahun 1302 11-20 tahun 1164 21-30 tahun 1022 31-40 tahun 859 41-50 tahun 698 51-58 tahun 546 Lebih dari 59 tahun 742 Total 6490 (Sumber : Monografi Kelurahan tahun 2012) Dari tabel 3 diatas terlihat bahwa yang paling banyak jumlahnya adalah warga yang berusia antara 1-10 tahun, sedangkan usia yang paling sedikit adalah warga yang berusia kurang dari 1 tahun. 2. Pendidikan Tingkat pendidikan di Kelurahan Bakung terdiri dari warga yang belum sekolah, taman SD, tamat SLTP, tamat SLTA, sampai tamat di Perguruan Tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

58 Tabel 4. Tingkat Pendidikan Penduduk Tingkat Pendidikan (Orang) Belum Sekolah 718 Orang Sama sekali tidak pernah sekolah 702 Orang Pernah sekolah SD tapi tidak tamat 982 Orang Tamat SD/Sederajat 1589 Orang Tamat SLTP/Sederajat 1559 Orang Tamat SLTA/Sederajat 1207 Orang Tamat D-1 15 Orang Tamat D-2 28 Orang Tamat D-3 - Tamat S-1 50 Orang Tamat S-2 - Tamat S-3 - (Sumber : Monografi Kelurahan tahun 2012) Dari tabel 4 diatas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan warga di Kelurahan Bakung sebagian besar hanya tamat tingkat SD/sederajat yaitu sebanyak 1598 orang. Sedangkan tingkat pendidikan yang paling sedikit yaitu tamat D-1 dan D-2 masing masing sebanyak 15 dan 28 orang. Terlihat bahwa tingkat pendidikan warga di Kelurahan Bakung masih sangat rendah karena masih banyak juga warga yang tidak pernah sekolah sama sekali sebanyak 702 orang. 3. Mata Pencaharian Pokok Mata pencaharian pokok warga Kelurahan Bakung terdiri dari banyak macam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

59 Tabel 5. Mata Pencaharian Pokok Mata Pencaharian Pokok Tukang Batu 60 Orang Pemulung 316 Orang Nelayan 40 Orang Petani 1887 Orang Dokter 1 Orang Supir 25 Orang PNS 170 Orang TNI/POLRI 25 Orang Pengusaha 8 Orang Pengangguran 1840 Orang Lain-lain 132 Orang Total 4504 Orang (Sumber : Monografi Kelurahan tahun 2012) Dari tabel 5 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar warga bermata pecaharian sebagai petani yaitu 1887 orang, sedangkan mata pencaharian pokok yang paling rendah yaitu dokter dan pengusaha masing-masing 1 orang dan 8 orang. 4. Agama Agama yang dianut oleh warga di Kelurahan Bakung terdiri dari agama Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, dan Budha. Dari tabel 6 menunjukkan bahwa mayoritas warga Kelurahan Bakung memeluk agama Islam sebanyak 6.318 orang, sedangkan agama yang paling sedikit dianut adalah Hindu yaitu 11 orang.

60 Tabel 6. Penduduk Menurut Agama Agama Islam 6.318 orang Kristen 56 orang Khatolik 18 orang Hindu 11 orang Budha 87 orang 6490 orang 5. Etnis Etnis yang menetap di Kelurahan Bakung ini terdiri dari berbagai macam etnis dan dan WNI dari etnis Cina dan Arab. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7. Penduduk Menurut Suku Etnis Batak 136 orang Minang 57 orang Sunda 1405 orang Jawa 120 orang Bugis 15 orang Lampung 1636 orang Serang Banten 1973 orang WNI Cina 21 orang WNI Arab 27 orang Dari tabel 7 tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar warga di Kelurahan Bakung merupakan WNI asli yaitu sebanyak 6442 orang, sedangkan yang paling sedikit jumlahnya adalah etnis Cina sebanyak 21 orang. Terlihat bahwa

yang tinggal di Kelurahan Bakung ini tidak hanya etnis asli Indonesia tetapi juga etnis pendatang. 61 E. Potensi Kelembagaan 1. Lembaga Kemasyarakatan Lembaga Kemasyarakatan di Kelurahan Bakung terdiri dari PKK, organisasi pemuda, karang taruna, mejelis ta lim, dan LPM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 8. Lembaga Kemasyarakatan Lembaga Kemasyarakatan Anggota PKK 1 22 Organisasi Pemuda 1 30 Organisasi Karang Taruna 1 25 Majelis Ta lim 1 30 LPM atau sebutan lain 1 20 Total 5 127 Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa warga di Kelurahan Bakung lebih banyak mengikuti Organisasi Pemuda dan Majelis Ta lim yaitu sebanyak 30 orang sedangkan paling sedikit diikiuti adalah PKK sebanyak 22 orang. F. Kelembagaan Ekonomi Kelembagaan ekonomi di Kelurahan Bakung terdiri dari industri makanan, industri meubel, usaha perdagangan. Dan lalin-lain. Dari tabel 9 menunjukkan bahwa kelembagaan ekonomiwarha di Kelurahan Bakung sebagian besar adalah usaha perdagangan sebanyak 33 orang tenaga kerja,

sedangkan yang paling sedikit jumlahnya adalah industri meubel dan percetakan/sablon yaitu masing-masing 3 orang. Tabel 9. Kelembagaan Ekonomi Kelembagaan Ekonomi Tenaga Kerja Industri Makanan 15 25 orang Industri meubel 1 3 orang Usaha perdagangan 23 33 orang Warung makan 8 20 orang Kios kelontong 6 18 orang Bengkel 8 24 orang Toko swalayan 1 4 orang Percetakan/sablon 1 3 orang Tukang kayu 23 23 orang Tukang gali sumur 6 6 orang (Sumber : Monografi Kelurahan tahun 2012) 62 G. Prasarana Kesehatan Prasarana kesehatan yang ada di Kelurahan Bakung tediri dari posyandu, toko obat, dan praktek dokter. Dari tabel 10 menunjukkan bahnwa prassarana kesehatan yang paling banyak di Kelurahan Bakung adalah posyandu sebanyak 5 unit,sedangkan yang paling sedikit jumlahnya adalah puskesmas, toko obat dan tempat praktek dokter yaitu serbanyak 1 unit. Terlihat bahwa kesadaran masyarakat tentang kesehatan masih rendah karena minimnya prasarana kesehatan di Kelurahan tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

63 Tabel 10. Prasarana Kesehatan Prasarana Kesehatan Rumah sakit umum Puskesmas Puskesmas pembantu Poliklinik balai pengobatan Apotik Posyandu Toko obat Tempat praktek dokter (Sumber : Monografi Kelurahan tahun 2012) --- unit 1 unit --- unit --- unit --- unit 5 unit 1 unit 1 unit 1. Lembaga Pendidikan Berikut adalah tabel lembaga pendidikan yang ada di Kelurahan Bakung : Tabel 11. Lembaga Pendidikan Lembaga Pendidikan TK 3 SD/sederajat 3 SLTP/sederajat 1 murid 2757 guru 37 SLTA/sederajat --- perguruan tinggi --- lembaga pendidikan agama --- tempat kursus --- Dari tabel 13 tersebut diketahui bahwa lembaga pendidikan yang ada di Kelurahan Bakung adalah TK sebanyak 3 unit, SD/sederajat sebanyak 3 unit, SLTP/sederajat sebanyak 1 unit dengan murid berjumalah 2757 orang dan tenaga pengajar sebanyak 37 orang. Telihat bahwa kesadaran warga terhadap pentingnya pendidikan masih sangat rendah apalagi dengan minimnya jumlah lembaga pendidikan di Kelurahan tersebut.

64 2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berikut adalah tabel perilaku hidup bersih dan sehat di Kelurahan Bakung. Tabel 12. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kebiasaan buang air besar keluarga yang memiliki WC yang sehat keluarga memiliki WC kurang memenuhi standar kesehatan Kebiasaan berobat bila sakit Dukun Dokter/puskesmas/mantra Kesehatan/perawan/bidan Paranormal Obat tradisional Tidak diobati 1238 keluarga 89 keluarga Keterangan Sedikit Banyak Banyak Tidak ada Banyak Sedikit Dari tabel 12 tersebut diketahui bahwa masih banyak warga yang tidak mempunyai WC sehat dan juga masih banyak warga yang apabila sakit tidak berobat ke dokter. H. Kesehatan Masyarakat 1. Kualitas Ibu Hamil Berikut adalah tabel kualitas ibu hamil : Tabel 13. Kualitas Ibu Hamil Kualitas Ibu Hamil ibu hamil 116 orang ibu hamil periksa di posyandu 116 orang ibu hamil periksa di puskesmas 116 orang ibu hamil periksa di dokter - Orang ibu hamil melahirkan 101 orang ibu hamil meninggal melahirkan 15 orang

65 Dari tabel 13 diketahui kualitas ibu hamil yang memeriksakan kandungannya ke posyandu dan puskesmas berjumlah 116 orang. Terjadi kematian karena melahirkan sebanyak 15 orang, diantaranya tidak ada biaya untuk melahirkan ke dokter, serta kondisi badan ibu hamil yang tidak sehat. 2. Cakupan Imunisasi Untuk menjaga kesehatan, bayi diberikan imunisasi sejak usia 2 bulan. Dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 14. Cakupan Imunisasi Bayi Cakupan Imunisasi bayi 2 bulan bayi 2 bulan imunisasi DPT-1, BCG, Polio bayi 3 bulan imunisasi DPT-2, Polio-2 bayi 4 bulan imunisasi DPT-3, Polio-3 bayi 9 bulan imunisasi Campak 101 orang 101 orang 91 orang 89 orang 80 orang Dari tabel 14 tersebut dapat dketahui bahwa setiap imunisasi terjadi penurunan. Pada iminisasi pertama usia 2 bulan jumlah bayi yang mengikuti imunisasi ada 101 orang, sementara pada imunisasi Campak bayi usia 9 bulan yang mengikuti imunisasi hanya 80 orang. 3. Wabah Penyakit Berikut adalah tabel jumlah warga Kelurahan Bakung yang terkena wabah penyakit.

66 Tabel 15. warga yang terkena wabah penyakit nis Penyakit mlah untaber 5 orang mlah yang meninggal orang mam Berdarah orang mlah yang meninggal orang lera 6 orang mlah yang meninggal orang kungunya orang mlah yang meninggal - ypus orang mlah yang meninggal orang nyakit kulit 3 orang mlah yang meninggal are orang mlah yang meninggal rang (Sumber : Monografi Kulurahan tahun 2011) Dari tabel 15 diatas dapat diketahui bahwa jumlah warga yang terserang penyakit dan meninggal dunia dengan jumlah paling banyak yaitu terserang penyakit muntaber dengan jumlah 305 orang dan memakan 57 korban. Kemudian urutan nomor dua jumlah warga terserang penyakit kolera yaitu 216 orang dan meninggal 19 orang. Sementara penyakit yang tidak memakan korban adalah penyakit kulit dan cikungunya. I. Gambaran Lokasi TPA Bakung TPA Bakung memiliki lahan seluas ± 14,1 Ha, dan sudah mulai beroperasi sejak tahun 1993 Topografi wilayah TPA Bakung dan sekitarnya termasuk bergelombang sampai berbukit dengan ketinggian berkisar antara 50-100 mdpl. Lokasi TPA kurang lebih 30% datar dan sisanya (70%) berupa lembah yang diapit dua bukit dan miring ke arah selatan (kearahkelurahan Keteguhan). Di bagian Timur tempat penimbunan sampah ini terdapat empat

67 bak yang digunakan sebagai IPAL untuk pengolahan air lindi yang berasal dari timbunan sampah. Berdasarkan standar buangan sampah perkapita 3,25/liter/orang/hari, maka total produksi sampah yang dihasilkan di Kota Bandar Lampung adalah lebih kurang 1.180 ton/hari. sampah terangkut oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Lampung sekitar 700 m3/hari (560 ton/hari) menggunakan 90 armada truk yang dikerahkan oleh pemeritah Kota Bandar Lampung, dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung dengan menggunakan teknologi open dumping Sampai saat ini TPA tersebut masih berfungsi. Desain awal TPA Bakung adalah sanitary landfill tetapi dalam operasionalnya cenderung mengarah ke sistem open dumping. Sistem open dumping tersebut akan menghasilkan air lindi yang lebih banyak dibandingkan dengan sistem sanitary landfill karena air hujan akan lebih banyak meresap dalam tanah dibandingkan dengan sistem sanitary landfill yang diberi lapisan tanah penutup. Lindi (Leachate) adalah cairan yang merembes melalui tumpukan sampah dengan membawa materi terlarut atau tersuspensi terutama hasil proses dekomposisi materi sampah atau dapat pula didefinisikan sebagai limbah cair yang timbul akibat masuknya air eksternal ke dalam timbunan sampah, melarutkan dan membilas materi terlarut, termasuk juga materi organik hasil proses dekomposisi biologis. Lindi tidak akan keluar dari timbunan sampah bila kapasitas serap air dari sampah belum terlampaui. Kualitas dan kuantitas lindi tergantung dari banyak faktor, antara lain karakteristik dan komposisi sampah, jenis tanah penutup, iklim,

68 kondisi kelembaban sampah serta umur/waktu penimbunan sampah. Tanah penutup yang baik dapat mencegah atau meminimasi air hujan yang masuk kedalam lahan urug, terutama berasal dari air hujan. Penetrasi air yang masuk merupakan sumber terbentuknya lindi yang merupakan pencemar bagi lingkungan. Semakin banyak air yang masuk maka semakin banyak pula lindi yang ditimbulkan dan yang harus dikelola. Secara umum lindi mengandung zat organic dan anorganik dengan konsentrasi tinggi yang dicirikan oleh BOD, COD, ph, NH3,TSS, TDS dan kandungan logam. Untuk mengendalikan pencemaran air akibat air lindi yang timbul, TPA Bakung dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang terdiri dari bak kontrol, bak fakultatif, bak maturasi dan bak filtrasi kerikil serta bak bioindikator.