BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN 2016

( CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 )

1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Maksud Penyusunan Laporan Keuangan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KEUANGAN POKOK

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN ANGGARAN 2016

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN TAHUN 2014

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. RSUD Dr. MOEWARDI. Jl. Kol. Sutarto 132 Telp Fax Surakarta CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK)

KANTOR ARSIP DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERIODE 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG KANTOR ARSIP DAERAH

NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 03 NERACA

NERACA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

NERACA. Per 31 Desember 2016 URAIAN AUDITED DEBET KREDIT ASET 2 ASET LANCAR

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

NERACA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

PENGANTAR. Djoko Sartono, SH, M.Si Laporan Keuangan Kabupaten Sidoarjo

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

Laporan Keuangan UAPPA-E1 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2014 (Unaudited) No Jenis Tahun 2014 Tahun 2013

NERACA SKPD... PROVINSI JAWA TENG Per 31 Desember 2016 KOREK PER 31 DES 2015 URAIAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung.

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014

LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU NERACA Per 31 Desember 2008 dan 2007

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

KEBIJAKAN AKUNTANSI PERSEDIAAN

PENJELASAN POS-POS LRA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

LAPORAN KEUANGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2015 dan 2014 dapat disajikan sebagai berikut:

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN MAKSUD PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN OPERASIONAL. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang 60

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN N E R A C A

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN

KEBIJAKAN LRA A. TUJUAN

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SKPD KELURAHAN PURBALINGGA WETAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI N E R A C A Per 31 Desember Tahun 2009 dan Tahun 2008

PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK DINAS PERTANIAN Kayu Aro Sukarami Telp/Fax (0755) Aro Suka

1. Neraca Komparatif PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAPORAN KEUANGAN ( SKPD ) ( Per 31 Desember 2016 ) AUDITED

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA

BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BLITAR

BAB V PENJELASAN POS POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

DAFTAR ISI. Halaman. Daftar Isi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 1.1.1 Maksud Penyusunan laporan Keuangan Laporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja, dengan anggaran yang telah di tetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo selaku entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan berstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan (a) Akuntabilitas Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. (b) Manajemen Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas aset, kewajiban dan ekuitas dana untuk kepentingan masyarakat. (c) Transparansi Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka atas laporan yang telah dibuat. (d) Keseimbangan Antar Generasi Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerima pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang telah dianggarkan dan untuk mengasumsikan bahwa generasi yang akan datang akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut. 1

1.1.2 Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Pelaporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial dan politik dengan : (a) Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerima periode berjalan untuk membiayai semua pengeluaran (b) Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang telah ditetapkan. (c) Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai. (d) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. (e) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan pelaporan apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, aset, kewajiban, ekuitas dana, dan arus kas Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo. Laporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo terdiri dari : a) Laporan Realisasi Anggaran b) Neraca c) Laporan Arus Kas d) Catatan atas laporan Keuangan Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah daerah dalam satu periode pelaporan. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan unsur-unsur sebagai berikut : a) Pendapatan b) Belanja c) Surplus / Defisit 2

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Setiap pelaporan mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan aset non lancar serta kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang dalam neraca. Setiap pelaporan mengungkapkan setiap pos aset dan kewajiban yang mencakup jumlah jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu 12 ( dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan atau akan diterima dalam waktu lebih dari 12 ( dua belas ) bulan. Dalam pelaporan neraca mencantumkan sekurang kurangnya pos-pos sebagai berikut : 1. Kas dan setara kas 2. Piutang pajak dan bukan pajak 3. Investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang 4. Persediaan 5. Aset tetap 6. Kewajiban jangka pendek dan jangka panjang 7. Ekuitas dana Laporan Arus Kas Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai sumber penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas pada tanggal pelaporan. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum, metodologi penyusunan Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. 3

1.2 LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Pelaporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo di buat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah antara lain : 1. Undang Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, khususnya bagian yang mengatur Keuangan Negara; 2. Undang - Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang - Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang - Undang No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksa Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 5. Undang - Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; 6. Undang - Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; 8. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; dan 11. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 76 Tahun 2013 tentang Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014. 1.3 SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sistematika isi catatan atas laporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo adalah : 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan Keuangan 1.1.2 Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan BAB II EKONOMI MAKRO 2.1 Pencapaian Target Kinerja APBD BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD 3.2 Hambatan dan Kendala yang ada dalam Pencapaian Target yang telah ditetapkan BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1 Entitas Akutansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah 4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan Ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan SKPD BAB V PENJELASAN POS POS LAPORAN KEUANGAN 5.1 Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Pelaporan Keuangan 5.1.1 Pendapatan 5.1.2 Belanja 5

5.1.3 Aset 5.1.4 Kewajiban 5.1.5 Ekuitas Dana BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN 6.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo 6.2 Sejarah Perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo 6.3 Penyelenggaraan Pemerintahan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo 6.4 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo BAB VII PENUTUP 6

BAB II EKONOMI MAKRO 2.1. Pencapaian Target Kinerja APBD Sumber pendapatan Rumah Sakit Umum Tugurejo Semarang pada tahun anggaran 2014 terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada tahun anggaran 2014 total target pendapatan adalah sebesar Rp.81.000.000.000,00 sedangkan realisasinya sebesar Rp.102.332.609.210,00 atau menunjukkan bahwa pencapaian kinerja adalah sebesar 126,34% dari target yang telah di tetapkan. Kontribusi PAD pada tahun anggaran 2014 adalah pendapatan dari Pendapatan Pelayanan Kesehatan sebesar Rp.99.311.883.147,00 (122.61%), Pendapatan Diklat Rp.663.213.400,00 (0,82%), Pendapatan Lainnya Rp.2.357.512.663,00 (2,91%). Gambar 2.1.1 Pendapatan Lainnya; 2.357.512.663 Pendapatan Diklat; 663.213.400 Pendapatan Pelayanan Kesehatan; 99.311.883.147 7

Secara keseluruhan pencapaian kinerja PAD sebagai sumber kemampuan fiscal RSUD Tugurejo Semarang selama tahun Anggaran 2014 dan perbandingannya dengan Tahun Anggaran 2013 ditunjukan dalam gambar : Gambar 2.1.2 Pendapatan BLUD 120,000,000,000 100,000,000,000 80,000,000,000 60,000,000,000 40,000,000,000 20,000,000,000-2013 2014 pendapatan BLUD 79,368,806,899 102,332,609,210 Dari grafik diatas nampak bahwa untuk tahun anggaran tahun 2014 maupun 2013 sumber utama PAD adalah dari Pendapatan BLUD. Realisasi Pendapatan BLUD tahun anggaran 2014 mengalami kenaikan sebesar 28,93% dibandingkan pada tahun anggaran 2013. Anggaran belanja tahun 2014 adalah sebesar Rp. 238.204.396.000,00 sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp. 230.276.530.910,00 atau sebesar 96,67%. Proporsi terbesar realisasi anggaran untuk tahun 2014 adalah untuk belanja operasi sebesar 67,60 % seperti yang ditunjukkan pada gambar : Gambar 2.1.3 belanja operasional 67.60% belanja modal 32.40% 8

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN SKPD TAHUN ANGGARAN 2014 Satuan Kerja Perangkat Daerah : RSUD Tugurejo Fungsi : 1.02 Sub Fungsi : 1.02.04 Provinsi : Jawa Tengah No Program/ Kegiatan Jml Anggaran Realisasi Realisasi Keterangan (Tidak Terserapnya Anggaran 96%) (Rp) (Rp) Fisik (%) Keu (%) 1 2 3 4 5 6 7 1 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 18.547.872.000 18.547.872.000 100,00% 100,00% Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran 18.547.872.000 18.547.872.000 100,00% 100,00% 2 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR 19.211.826.000 19.202.655.500 100,00% 99,95% Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor 18.419.826.000 18.419.826.000 100,00% 100,00% Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 792.000.000 782.829.500 100,00% 98,84% 9

Jml Anggaran Realisasi Realisasi Keterangan (Tidak Terserapnya No Program/ Kegiatan Anggaran 96%) (Rp) (Rp) Fisik (%) Keuangan (%) 1 2 3 4 5 6 7 3 PROGRAM PENINGKATAN MUTU 89.678.271.000 88.817.747.969 100,00% 99,04% PELAYANAN KESEHATAN BLUD Kegiatan Pelayanan dan Pendukung 89.678.271.000 88.817.747.969 100,00% 99,04% Pelayanan 4 PROGRAM SUMBER DAYA MANUSIA 545.000.000 545.000.000 100,00% 100,00% KESEHATAN Peningkatan SDM dalam Manajemen 545.000.000 545.000.000 100,00% 100,00% Jaminan Pelayanan Kesehatan 5 PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN 51.539.767.000 50.600.464.138 100,00% 98,18% Kegiatan Pemenuhan Sarana Pelayanan 40.225.711.000 39.287.252.813 100,00% 97,67% Kesehatan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan 80.000.000 79.992.867 100,00% 99,99% Anak Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan 400.000.000 399.813.958 100,00% 99,95% Kesehatan Kegiatan Pemenuhan Sarana dan 1.244.393.000 1.243.741.500 100,00% 99,95% Prasarana Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK) Kegiatan Pengadaan Tanah untuk 9.589.663.000 9.589.663.000 100,00% 100,00% Pengembangan Rumah Sakit 6 PROGRAM PROMOSI DAN PEMBERDAYAAN KESEHATAN 150.000.000 148.853.000 100,00% 99,24% Kegiatan Penyelenggaraan Promosi 150.000.000 148.853.000 100,00% 99,24% Kesehatan 7 PROGRAM PENDIDIKAN NON FORMAL 130.000.000 130.000.000 100,00% 100,00% DAN INFORMAL Kegiatan Pendidikan Kemasyarakatan 130.000.000 130.000.000 100,00% 100,00% 10

3.2 Hambatan dan Kendala yang ada dalam Pencapaian Target yang telah ditentukan Dalam melaksanakan kegiatan tidak ada kendala dalam pencapaian target yang telah ditentukan. 11

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1 Entitas Akuntansi/ Entitas Pelaporan Keuangan Daerah Entitas pelaporan yang dimaksud dalam laporan keuangan ini adalah Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo. Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo melaporkan pertanggungjawabannya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 4.2 Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan keuangan Basis akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo tahun 2013 adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan dan belanja dalam Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca. 4.3 Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3.1 Pendapatan Pendapatan diakui pada saat diterima di Rekening Kas Umum Daerah. Dalam hal badan layanan umum daerah, pendapatan diakui pada saat diterima di Rekening Kas BLUD. 4.3.2 Belanja Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut. Untuk Badan Layanan Umum Daerah belanja yang sumber dananya berasal dari APBD pengakuannya sama dengan SKPD sedangkan belanja yang sumber dananya dari BLUD diakui pada saat diterbitkannya SP2B Pengesahan. 4.3.3 Kas Kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya. 4.3.4 Piutang Piutang diakui pada akhir periode ketika akan disusun Neraca sebesar Surat Ketetapan tentang Piutang yang belum dilunasi, atau pada saat terjadinya 12

pengakuan hak untuk menagih piutang pada saat terbitnya Surat Ketetapan tentang Piutang. Piutang tersebut kemudian di jurnal balik pada awal tahun berikutnya, dan pada saat realisasi penerimaan pendapatan, diakui sebagai pendapatan. Piutang dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai rupiah piutang yang belum dilunasi. 4.3.5 Persediaan Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan handal. Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik (stock opname). Dan seluruh SKPD wajib melampirkan Berita Acara hasil stock opname per 31 Desember 2014 dalam Laporan Keuangan. Penilaian persediaan hasil stock opname menggunakan harga terakhir. pembelian yang Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai dengan menggunakan nilai wajar. Harga/ nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar. 4.3.6 Aset Tetap Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria: a) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan; b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara handal; c) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan d) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. Biaya perolehan aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, dan setiap biaya yang dapat didistribusikan secara langsung sampai dengan aset tersebut siap untuk digunakan. Kegiatan pengadaan yang menghasilkan suatu aset tetap biaya perolehannya terdiri dari realisasi belanja modal dan belanja non modal (belanja pegawai dan belanja barang dan jasa). 13

Aset tetap yang diperoleh secara gabungan (penganggarannya dalam satu dokumen pelaksanaan anggaran kegiatan/ rincian kegiatan) biaya perolehan dari masing-masing aset tetap meliputi realisasi belanja modal ditambah prosentase tertentu secara proporsional dari belanja pegawai dan belanja barang dan jasa. Suatu kegiatan yang dalam pelaksanaannya memerlukan aset tetap (pengadaan aset tetap dalam rangka menunjang pelaksanaan suatu kegiatan) biaya perolehannya sebesar realisasi belanja modal. Aset tetap yang diterima dari pihak ketiga pengakuan dan pencatatannya dilakukan setelah diterima berita acara penyerahan hak kepemilikan aset tersebut. Realisasi belanja barang dan jasa yang menghasilkan aset tetap diakui dan dicatat sebagai penambahan aset tetap. Terhadap realisasi belanja modal yang kenyataannya tidak menghasilkan aset tetap tidak diakui dan dicatat sebagai penambahan aset tetap. 4.3.7 Tanah Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup harga perolehan atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan. 4.3.8 Peralatan dan Mesin Peralatan dan mesin diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan. 4.3.9 Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian atau biaya konstruksi, termasuk biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak. 14

4.3.10 Jalan, Jaringan, dan Instalasi Jalan, Jaringan, dan Instalasi diakui sebesar biaya perolehannya. Biaya perolehan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, jaringan, dan instalasi sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, jaringan, dan instalasi tersebut siap pakai. 4.3.11 Aset Tetap Lainnya Aset tetap lainnya diakui sebesar biaya perolehannya. Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai. 4.3.12 Kewajiban Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan handal. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul. 4.3.13 Ekuitas dana Ekuitas dana terdiri dari : - Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancer dengan kewajiban jangka pendek. - Ekuitas Dana Investasi Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah daerah yang tertanam dalam aset non lancer selain dana cadangan, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang. 4.3.14 Koreksi Kesalahan Terhadap setiap kesalahan harus dikoreksi segera setelah di ketahui, Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan,baik yang mempengaruhi kas atau tidak dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan. Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya dan 15

mempengaruhi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut belum diterbitkan, dilakukan pembetulan pada akun pendapatan atau akun belanja periode yang bersangkutan Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja yang tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya dan mempengaruhi kas serta memperngaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada pendapatan lain-lain, akun aset, serta akun ekuitas yang terkait. Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja yang tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya dan mempengaruhi kas serta tidak mempengaruhi secara material posisi aset lainnya selain kas, apabila laporan keuangan sudah diterbitkan maka dilakukan pembetulan akun pendapatan lain- lain. Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan yang tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan sudah diterbitkan dilakukan dengan pembetulan pada akun ekuitas dana lancar. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada peride yang sama. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar, dan ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut. Koreksi atas pengeluaran belanja yang terjadi pada periode berjalan dicatat sebagai pengurangan belanja. Dan apabila diterima pada periode berikutnya dicatan dalam lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. 4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang Ada Dalam Standar Akuntansi Pemerintah Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo mengacu sepenuhnya pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan setiap rekening laporan keuangan menerapkan sepenuhnya Standar Akuntansi Pemerintah. 16

BAB V PENJELASAN ATAS POS - POS LAPORAN KEUANGAN 1.1. Penjelasan Pos-Pos Neraca 1.1.1. Aset 1.1.1.1. Aset Lancar 1.1.1.1.1. Kas 1.1.1.1.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran 1.1.1.1.1.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran adalah saldo kas yang sampai dengan 31 Desember 2014 belum disetor ke Rekening Kas Umum Daerah baik tunai maupun simpanan yang ada di rekening bank (termasuk jasa gironya). 1-2 - - Jumlah - - 1.1.1.1.1.1.2. Kas di Bendahara Pengeluaran (Non Silpa) Kas di Bendaharan Pengeluaran (Non Silpa) adalah saldo kas pada Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014 yang akan dipergunakan untuk membayar kewajiban kepada pihak ketiga. Belanja atas kegiatan yang bersangkutan sudah di SPJ kan dan sudah dimaksudkan dalam LRA Tahun Anggaran 2014. 1-2 - - Jumlah - - 1.1.1.1.1.2. Kas di Bendahara Penerimaan 1.1.1.1.1.2.2. Kas di Bendahara Penerimaan BLUD Kas di Bendahara Penerimaan BLUD merupakan saldo kas pada Bendahara Penerimaan BLUD dari uang titipan pasien dan pendapatan yang belum disetor ke rekening kas BLUD per 31 Desember 2014 1 Tunai 67.666.450 60.311.318 2 Bank BPD (Titipan Pasien) 27.400.000 4.585.753 Jumlah 95.066.450 64.897.071 1.1.1.1.1.3. Kas BLUD 1.1.1.1.1.3.1. Kas BLUD yang tidak disetor dan untuk Operasional Rumah Sakit Kas BLUD adalah saldo kas tunai maupun yang ada di rekening bank yang merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran BLUD tidak termasuk dana yang berasal dari 17

APBD. Dan bagian dari SiLPA yang akan digunakan untuk operasional RSUD dan tidak disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah. 1.1.1.1.2. Piutang 1.1.1.1.2.1. Piutang Pajak 1 Tunai - - 2 Bank Jateng Cabang Semarang (1-021-00449-5) 13.853.312.867 8.612.373.365 3 Bank Jateng Cabang Semarang (1-021-00822-9) - - 4 Deposito di BRI 8.273.921.739-5 Bank BNI Cabang Karangayu (1000575889) 1.000.000 1.000.000 Jumlah 22.128.234.606 8.613.373.365 Piutang pajak adalah pendapatan pajak yang sudah menjadi hak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tetapi sampai dengan 31 Desember 2014 belum dibayar oleh wajib pajak - Jumlah - - 1.1.1.1.2.2. Piutang Retribusi Piutang retribusi adalah pendapatan retribusi yang sudah menjadi hak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tetapi sampai dengan 31 Desember 2014 belum dibayar oleh wajib retribusi.. 1 Piutang Pasien (perorangan) 1.008.294.455 951.990.605 2 Piutang Asuransi Kesehatan : - Perusahaan 956.033.870 670.654.270 - Jamkesmas - 7.355.307.770 - BPJS - Kesehatan 7.394.830.766 - - BPJS - Ketenagakerjaan (JKK) 290.127.377 593.993.311 - Jamkesda 39.513.311 177.048.195 - Askes Wajib - - - In Health - 16.364.128 - Jamsostek - 205.245.088 - Hatimas Setia 11.133.081 2.397.988 Jumlah 9.699.932.860 9.973.001.355 18

Penjelasan Mutasi Piutang Retribusi No Uraian Saldo Aw al Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 1 Piutang Pasien (perorangan) 951.990.605 438.083.766 381.779.916 1.008.294.455 2 Piutang Asuransi Kesehatan : - Perusahaan 670.654.270 1.608.208.012 1.322.828.412 956.033.870 - Jamkesmas 7.355.307.770 2.536.540.881 9.891.848.651 - - Jamkesda 177.048.195 9.301.803.131 9.439.338.015 39.513.311 - PPKPA - 79.992.870 79.992.870 - - BPJS Kesehatan 66.317.430.332 58.922.599.566 7.394.830.766 - In Health 16.364.128 317.300.493 333.664.621 - - Jamsostek 205.245.088 84.455.003 133.825.939 155.874.152 - BPJS Ketenagakerjaan (JKK) 593.993.311 145.332.873 605.072.959 134.253.225 - Hatimas Setia 2.397.988 23.114.294 14.379.201 11.133.081 Jumlah 9.973.001.355 80.852.261.655 81.125.330.150 9.699.932.860 1.1.1.1.2.3. Piutang Lainnya Piutang lainnya merupakan piutang bunga deposito saldo sebesar Rp. 2.787.829.940,61 merupakan hak atas bunga deposito bank yang belum diterima sampai dengan 31 Desember 2014. SKPD 2.779.842.336,52 RSUD Tugurejo 7.987.604,09 Jumlah 2.787.829.940,61-1.1.1.1.2.4. Cadangan Piutang Tidak Tertagih Cadangan piutang tidak tertagih merupakan piutang yang dikelola oleh RSUD dan dimungkinkan tidak dapat tertagih per 31 Desember 2014. Kebijakan pencadangan piutang tidak tertagih STATUS LAMA MENUNGGAK % CADANGAN TIDAK TERTAGIH Lancar < 1 Tahun 0% Kurang Lancar 1 sampai dengan 2 tahun 25% Kurang Lancar Diatas 2 sampai 3 tahun 50% Tidak Lancar Diatas 3 sampai 5 tahun 75% Macet Diatas 5 tahun 100% Lama Menunggak 2014 2013 Piutang Cadangan < 1 Tahun 8.602.277.484 - - 1 sampai dengan 2 tahun 522.165.393 130.541.348 127.985.777 Diatas 2 sampai 3 tahun 304.942.664 152.471.333 321.380.583 Diatas 3 sampai 5 tahun 166.598.667 124.949.000 223.532.800 Diatas 5 tahun 103.948.652 103.948.652 - Jumlah 9.699.932.860 511.910.333 672.899.160 19

1.1.1.1.2.5. Belanja di bayar dimuka No Uraian Premi Beban Premi s/d 31-12-2014 Belanja dibayar dimuka Belanja Premi Asuransi : * Asuransi Aset Rumah Sakit 91.705.582,00 53.494.922,83 38.210.659,17 * Asuransi Kendaraan Dinas 55.984.442,00 27.992.221,00 27.992.221,00 * Asuransi Tenaga Medis 50.500.000,00 12.625.000,00 37.875.000,00 Jumlah 198.190.024,00 94.112.143,83 104.077.880,17 1.1.1.1.3. Persediaan Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/ atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Nilai persediaan diperoleh dari hasil perhitungan fisik per 31 Desember 2014, dikalikan dengan harga pembelian terakhir. 1.1.1.1.3.1. Persediaan Bahan Pakai Habis 1 Alat Tulis Kantor 11.400.240 23.398.500 2 Barang Cetakan 12.013.000 41.042.300 3 Bahan Pakai Habis Lainnya : Alat Kesehatan/ Bahan Medis 4.532.666.127 3.294.740.801 Radiologi 59.914.233 54.428.000 Linen 77.025.100 65.979.514 Bahan Loundry 1.460.000 1.545.000 Bahan dan Alat Kebersihan 4.798.750 35.912.500 Bahan Makanan 72.907.721 31.008.105 Alat-Alat Listrik 10.826.350 12.793.255 Benda Pos 1.533.000 969.000 Jumlah 4.784.544.521 3.561.816.975 1.1.1.1.3.2. Persediaan Obat-Obatan 1 Persediaan Obat 5.123.629.818 3.425.230.371 Jumlah 5.123.629.818 3.425.230.371 Diluar persediaan tersebut di atas terdapat obat dan alat kesehatan/ bahan medis yang kadaluarsa dengan perincian sebagai berikut: No Uraian Jumlah 1 Persediaan obat kadaluarsa 2.944.366 2 Persediaan Alat Kesehatan/ Bahan Medis kadaluarsa 1.338.684 Jumlah 4.283.050 20

1.1.1.2. Investasi Jangka Panjang 1.1.1.3. Aset Tetap Saldo aset tetap per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 301.674.495.535,00 dengan perincian sebagai berikut: 1 Tanah 45.948.850.675,00 35.252.187.675,00 2 Peralatan dan Mesin 133.429.500.797,00 89.195.646.792,67 3 Gedung dan Bangunan 106.508.540.824,00 87.015.983.073,00 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 15.106.221.275,00 13.534.030.025,00 5 Aset Tetap Lainnya 681.381.964,00 495.028.014,00 6 Konstruksi Dalam Pengerjaan - - 7 Aset Tak Berwujud - - Jumlah 301.674.495.535,00 225.492.875.579,67 Mutasi nilai Aset Tetap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013 225.492.875.579,67 Penambahan Belanja Modal 74.604.478.212,00 Belanja Barang/Jasa 768.211.000,00 Hibah 197.460.000,00 Mutasi Masuk 1.932.073.200,00 Reklasifikasi 9.419.733.639,00 Penilaian - Jumlah 86.921.956.051,00 Pengurangan Penghapusan - Ekstrakontable 287.438.364,00 Reklasifikasi Aset Tetap 9.419.733.639,00 Reklasifikasi Aset Lainnya 1.033.164.093,00 Mutasi Keluar - Jumlah 10.740.336.096,00 Saldo per 31 Desember 2014 301.674.495.534,67 Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan Aset Tetap adalah berupa: a. Penambahan dari belanja modal sebesar Rp. 74.604.478.212,00 b. Penambahan dari belanja barang/jasa sebesar Rp. 768.211.000,00 c. Penambahan dari hibah sebesar Rp. 197.460.000,- Dari Jumlah Alat Angkut 196.850.000 Alat Kantor dan Rumah Tangga 610.000 Jumlah 197.460.000 21

d. Penambahan dari mutasi masuk sebesar Rp. 1.932.073.200,00 dengan rincian sebagai berikut: Dari Jumlah Tanah 1.107.000.000 Gedung 825.073.200 Jumlah 1.932.073.200 e. Penambahan dari reklasifikasi sebesar Rp. 9.514.233.639,00 dengan rincian sebagai berikut: Reklas ke Dari Jumlah Alat Besar Bangunan Gedung 953.238.390,00 Alat Bengkel Alat Kantor & RT 130.495.000,00 Alat Kantor & RT Alat Kantor & RT, Aldok, Gdg, As 3.669.957.384,00 Alat Studio & Komunikasi Alat Kantor & RT 101.832.500,00 Alat Kedokteran & Kesehatan Alat Kantor & RT 98.000.000,00 Alat Laboratorium Alat Kantor & RT, Aldok 3.127.561.095,00 Monumen Bangunan Gedung 221.813.269,00 Bangunan Air (Irigasi) Bangunan Gedung 193.257.625,00 Instalasi Bangunan Gedung, Penerangan 838.625.467,00 Aset Tetap Lainnya Alat Olah Raga, taman&hutan kot 84.952.909,00 Aset Lain-lain Alat Kantor & RT 94.500.000,00 Jumlah 9.514.233.639,00 f. Pengurangan dari ekstrakontable sebesar Rp. 287.438.363,95 dengan rincian sebagai berikut: Dari Jumlah Alat Bengkel 1.331.000,00 Alat Kantor & RT 266.698.274,00 Alat Studio & Komunikasi 1.909.090,00 Alat Kedokteran & Kesehatan 17.500.000,00 Jumlah 287.438.364,00 g. Pengurangan dari reklasifikasi ke Aset Tetap sebesar Rp. 9.514.233.639,00 dengan rincian sebagai berikut: Dari Reklas ke Jumlah Alat Kantor dan Rumah Tangga Alat Bengkel, alat studio&komunikasi 232.809.500,00 Alat Studio dan Komunikasi Alat Studio dan Komunikasi 100.123.797,00 Alat Kedokteran dan Kesehatan Alat Kantor dan Rumah Tangga, Lab. 6.652.296.660,00 Alat Ukur Alat Bengkel 103.468.000,00 Alat Olah Raga Aset Tetap Lainnya (Barang Seni) 9.625.000,00 Gedung Monumen, Alat Besar, Alat Kntr, Inst. 2.187.348.918,00 Buku Perpustakaan Alat Kantor dan Rumah Tangga 8.498.022,00 Jalan, Irigasi dan Jembatan Hew an Ternak dan Tumbuhan, Instal 125.563.742,00 Alat Kantor dan Rumah Tangga Aset Lain-lain 94.500.000,00 Jumlah 9.514.233.639,00 22

h. Pengurangan dari reklasifikasi ke Aset Lainnya sebesar Rp. 938.664.093,00 dengan rincian sebagai berikut: Dari Reklas ke Jumlah Alat Laborat Aset Lainnya (Penghapusan) 313.486.793,00 Bangunan Gedung Aset Lainnya (Penghapusan) 625.177.300,00 Jumlah 938.664.093,00 Keterangan mutasi aset tetap tahun 2014 adalah sebagai berikut : - Belanja modal merupakan nilai realisasi belanja modal Tahun Anggaran 2014. - Belanja Barang dan Jasa merupakan nilai realisasi belanja barang dan jasa Tahun Anggaran 2014 yang masuk dalam kategori aset tetap. - Hibah merupakan nilai perolehan aset dari pemerintah maupun lembaga swasta. - Mutasi merupakan nilai penyerahan aset dari SKPD lain. - Reklasifikasi merupakan nilai perpindahan aset yang satu ke aset yang lain dalam satu SKPD akibat adanya perbedaan rekening pada KIB tahun-tahun sebelumnya. - Koreksi merupakan nilai koreksi atas aset yang belum tercatat dalam KIB, salah catat maupun dobel catat. - Penilaian merupakan nilai aset yang semula bernilai Rp 0,00 dan Rp 1,00. - Penghapusan merupakan nilai harga perolehan dari aset tetap yang dijual, hilang dan rusak yang sudah diterbitkan SK penghapusan. - Ekstrakontable merupakan nilai barang yang tidak masuk kategori aset tetap sesuai dengan Pergub nomor 96 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi. Metode yang dipakai dalam melakukan penilaian aset yang tahun 2014 belum bernilai maupun bernilai Rp 0,00 adalah sebagai berikut : - Aset tanah menggunakan Nilai Jual Obyek Pajak. - Aset selain tanah menggunakan harga barang yang jenis dan tahun perolehannya sama. - Alat angkut selain menggunakan harga barang jenis dan tahun perolehannya sama juga menggunakan Nilai Jual Obyek Pajak Kendaraan Bermotor. 23

1.1.1.3.1. Tanah Saldo aset tetap berupa tanah perincian sebagai berikut: per 31 Desember 2014 adalah Rp. 45.948.850.675,00 dengan 1 Tanah 45.948.850.675,00 35.252.187.675,00 Jumlah 45.948.850.675,00 35.252.187.675,00 Saldo Tanah per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 45.948.850.675,00 apabila dibandingkan Tahun 2013 jumlahnya ada peningkatan sebesar Rp. 10.696.663.000,00 1.1.1.3.2. Peralatan dan Mesin Saldo aset tetap peralatan dan mesin per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 133.429.500.797,00 dengan perincian sebagai berikut: 1 Alat Besar 5.926.240.367,00 4.973.001.977,00 2 Alat Angkutan 3.521.396.053,00 2.541.716.553,00 3 Alat Bengkel 440.336.379,00 261.186.279,00 4 Alat Ukur - 31.193.000,00 5 Alat Pertanian 292.492.795,00 292.492.795,00 6 Alat Kantor dan Rumah Tangga 26.680.581.764,00 19.732.233.823,00 7 Alat Studio dan Komunikasi 2.837.196.690,00 2.005.204.591,00 8 Alat Kedokteran dan Kesehatan 84.185.888.467,00 52.617.698.793,67 9 Alat Laboratorium 9.545.368.282,00 6.731.293.981,00 10 Alat Keamanan - - 11 Alat Olah Raga - 9.625.000,00 Jumlah 133.429.500.797,00 89.195.646.792,67 Saldo peralatan dan Mesin per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 133.429.500.797,00 apabila dibandingkan saldo tahun 2013 sebesar Rp. 89.195.646.792,67 terdapat peningkatan sebesar Rp.44.233.854.004,33 1.1.1.3.2.1 Alat Besar Saldo Alat Besar per 31 Desember 2014 adalah Rp. 5.926.240.367,00 dengan perincian sebagai berikut: 1 Alat besar 5.926.240.367,00 4.973.001.977,00 Jumlah 5.926.240.367,00 4.973.001.977,00 Saldo Alat Besar per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 5.926.240.367,00 apabila dibandingkan saldo tahun 2013 sebesar Rp. 4.973.001.977,00 terdapat peningkatan sebesar Rp. 953.238.390,00. Mutasi nilai Alat Besar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 24

Saldo per 31 Desember 2013 4.973.001.977,00 Penambahan Belanja Modal - Belanja Barang/Jasa - Mutasi Masuk - Reklasifikasi 953.238.390,00 Penilaian - Jumlah 953.238.390,00 Pengurangan 2014 Penghapusan - Ekstrakontable - Reklasifikasi - Mutasi Keluar - Jumlah - Saldo per 31 Desember 2014 5.926.240.367,00 Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan Alat Besar adalah berupa: a. Penambahan dari Reklasifikasi sebesar Rp. 953.238.390,00 Reklas ke Dari Jumlah Alat Besar Gedung Bangunan 953.238.390,00 Jumlah 953.238.390,00 1.1.1.3.2.2 Alat Angkutan Saldo Alat-Alat Angkutan per 31 Desember 2014 adalah Rp. 3.521.396.053,00 dengan perincian sebagai berikut: 2 Alat-alat Angkutan 3.521.396.053,00 2.541.716.553,00 Jumlah 3.521.396.053,00 2.541.716.553,00 Saldo alat-alat Angkutan per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 3.521.396.053,00 apabila dibandingkan saldo tahun 2013 terdapat kenaikan sebesar Rp. 979.679.500,00. Mutasi nilai Alat-Alat Angkutan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 25

Saldo per 31 Desember 2013 2.541.716.553,00 Penambahan Belanja Modal 782.829.500,00 Belanja Barang/Jasa - Hibah 196.850.000,00 Mutasi Masuk - Reklasifikasi - Penilaian - Jumlah 979.679.500,00 Pengurangan 2014 Penghapusan - Ekstrakontable - Reklasifikasi - Mutasi Keluar - Jumlah - Saldo per 31 Desember 2014 3.521.396.053,00 Mutasi transaksi penambahan Alat-Alat Angkutan adalah berupa: a. Penambahan dari belanja modal sebesar Rp. 782.829.500,00 b. Penambahan dari hibah sebesar Rp. 196.850.000,00 Dari Jumlah Alat Angkut (Ambulance) 196.850.000,00 Jumlah 196.850.000,00 1.1.1.3.2.3 Alat Bengkel Saldo Alat Bengkel per 31 Desember 2014 adalah Rp. 440.336.379,00 dengan perincian sebagai berikut: 3 Alat Bengkel 440.336.379,00 261.186.279,00 Jumlah 440.336.379,00 261.186.279,00 Saldo Alat Bengkel tahun 2013 sebesar Rp. 261.186.279,00 apabila dibandingkan saldo per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 440.336.379,00 terdapat peningkatan sebesar Rp. 179.150.100,00. Mutasi nilai Alat Bengkel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 26

Saldo per 31 Desember 2013 261.186.279,00 Penambahan Belanja Modal 49.986.100,00 Belanja Barang/Jasa - Mutasi Masuk - Reklasifikasi 130.495.000,00 Penilaian - Jumlah 180.481.100,00 Pengurangan 2014 Penghapusan - Ekstrakontable 1.331.000,00 Reklasifikasi - Mutasi Keluar - Jumlah 1.331.000,00 Saldo per 31 Desember 2014 440.336.379,00 Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan Alat Bengkel adalah berupa: a. Penambahan karena belanja modal sebesar Rp. 49.986.100,00 b. Penambahan karena reklasifikasi sebesar Rp. 130.495.000,00 dari Alat Kantor dan Rumah Tangga. Reklas ke Dari Jumlah Alat Bengkel & Alat Ukur Alat Kantor dan Rumah Tangga 27.027.000 Alat Bengkel & Alat Ukur Alat Ukur 103.468.000,00 Jumlah 130.495.000,00 c. Pengurangan karena ekstrakontable sebesar Rp. 1.331.000,00 1.1.1.3.2.4 Alat Ukur Saldo aset tetap Alat Ukur per 31 Desember 2014 adalah Rp. 0,00 dengan perincian sebagai berikut: 4 Alat Ukur - 31.193.000,00 Jumlah - 31.193.000,00 Saldo Alat Ukur tahun 2013 sebesar Rp.31.193.000,00 apabila dibandingkan saldo per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 0,00 terdapat penurunan sebesar Rp. 31.193.000,00. Mutasi nilai Alat Ukur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 27

Saldo per 31 Desember 2013 31.193.000,00 Penambahan Belanja Modal 72.275.000,00 Belanja Barang/Jasa - Mutasi Masuk - Reklasifikasi - Penilaian - Jumlah 72.275.000,00 Pengurangan 2014 Penghapusan - Ekstrakontable - Reklasifikasi 103.468.000,00 Mutasi Keluar - Jumlah 103.468.000,00 Saldo per 31 Desember 2014 - Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan Alat Ukur adalah berupa: a. Penambahan karena Belanja Modal sebesar Rp. 72.275.000,- b. Pengurangan karena Reklasifikasi sebesar Rp. 103.468.000,- Reklas ke Dari Jumlah Alat Bengkel & Alat Ukur Alat Ukur 103.468.000,00 Jumlah 103.468.000,00 1.1.1.3.2.5 Alat Pertanian Saldo Alat Pertanian per 31 Desember 2014 adalah Rp. 292.492.795,00 dengan perincian sebagai berikut: 5 Alat Pertanian 292.492.795,00 292.492.795,00 Jumlah 292.492.795,00 292.492.795,00 Tidak ada penambahan ataupun pengurangan terkait dengan saldo Alat Pertanian. 1.1.1.3.2.6 Alat Kantor dan Rumah Tangga Saldo aset tetap Alat Kantor dan Rumah Tangga per 31 Desember 2014 adalah Rp. 26.680.581.764,00 dengan perincian sebagai berikut: 6 Alat Kantor dan Rumah Tangga 26.680.581.764,00 19.732.233.823,00 Jumlah 26.680.581.764,00 19.732.233.823,00 Saldo Alat Kantor dan Rumah Tangga tahun 2013 sebesar Rp. 19.732.233.823,00 apabila dibandingkan saldo per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 26.680.581.764,00 terdapat 28

peningkatan sebesar Rp. 6.948.347.941,00. Mutasi nilai Alat Kantor dan Rumah Tangga tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan Alat Kantor dan Rumah Tangga adalah berupa: Saldo per 31 Desember 2013 19.732.233.823,00 Penambahan Belanja Modal 3.871.788.330,00 Belanja Barang/Jasa - Hibah 610.000,00 Mutasi Masuk - Reklasifikasi 3.669.957.384,00 Penilaian - Jumlah 7.542.355.714,00 Pengurangan 2014 Penghapusan - Ekstrakontable 266.698.274,00 Reklasifikasi 232.809.500,00 Mutasi Keluar - Jumlah 499.507.774,00 Saldo per 31 Desember 2014 26.775.081.763,00 a. Penambahan karena belanja modal sebesar Rp. 3.871.788.330,00 b. Penambahan karena hibar Rp. 610.000,00 c. Penambahan karena Reklasifikasi sebesar Rp. 3.669.957.384,00 Reklas ke Dari Jumlah Alat Kantor dan Rumah Tangga Alat Studio dan Komunikasi 100.123.797,00 Alat Kantor dan Rumah Tangga Alat Kedokteran dan Kesehatan 3.530.685.565,00 Alat Kantor dan Rumah Tangga Gedung dan Bangunan 30.650.000,00 Alat Kantor dan Rumah Tangga Aset Tetap lainnya (Buku Perpus) 8.498.022,00 Jumlah 3.669.957.384,00 d. Pengurangan karena ternyata merupakan barang ekstrakontable sebesar Rp. 266.698.274,- (lihat lampiran) e. Pengurangan karena reklasifiksi sebesar Rp. 327.309.500,- Reklas ke Dari Jumlah Alat Studio dan Komunikasi Alat Kantor dan Rumah Tangga 101.832.500,00 Alat Kedokteran dan Kesehatan Alat Kantor dan Rumah Tangga 98.000.000,00 Alat Olah Raga Alat Kantor dan Rumah Tangga 5.950.000,00 Alat Bengkel Alat Kantor dan Rumah Tangga 27.027.000,00 Aset Lain-lain Alat Kantor dan Rumah Tangga 94.500.000,00 Jumlah 327.309.500,00 29

1.1.1.3.2.7 Alat Studio dan Komunikasi Saldo aset tetap Alat Studio dan Komunikasi per 31 Desember 2014 adalah Rp. 2.837.196.690,00 dengan perincian sebagai berikut: 7 Alat Studio dan Komunikasi 2.837.196.690,00 2.005.204.591,00 Jumlah 2.837.196.690,00 2.005.204.591,00 Saldo Alat Studio dan Komunikasi tahun 2013 sebesar Rp. 2.005.204.591,00,00 apabila dibandingkan saldo per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 2.837.196.690,00 terdapat peningkatan sebesar Rp. 831.992.099,00. Mutasi nilai Alat Studio dan Komunikasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan Alat Studio dan Komunikasi adalah berupa: Saldo per 31 Desember 2013 2.005.204.591,00 Penambahan Belanja Modal 832.192.486,00 Belanja Barang/Jasa - Mutasi Masuk - Reklasifikasi 101.832.500,00 Penilaian - Jumlah 934.024.986,00 Pengurangan 2014 Penghapusan - Ekstrakontable 1.909.090,00 Reklasifikasi 100.123.797,00 Mutasi Keluar - Jumlah 102.032.887,00 Saldo per 31 Desember 2014 2.837.196.690,00 a. Penambahan karena belanja modal sebesar Rp. 832.192.486,00 b. Penambahan karena reklasifikasi sebesar Rp. 101.832.500,00 (dari Alat Kantor & RT) c. Pengurangan karena ekstrakontabel sebesar Rp. 1.909.090,00 (lihat lampiran), d. Pengurangan karena reklasifikasi sebesar Rp. 100.123.797,00 (ke Alat Kantor & RT) 30

1.1.1.3.2.8 Alat Kedokteran dan Kesehatan Saldo aset tetap Alat Kedokteran dan Kesehatan per 31 Desember 2014 adalah Rp. 84.185.888.467,00 dengan perincian sebagai berikut: 8 Alat Kedokteran dan Kesehatan 84.185.888.467,00 52.617.698.793,67 Jumlah 84.185.888.467,00 52.617.698.793,67 Saldo Alat Kedokteran dan Kesehatan tahun 2013 sebesar Rp. 52.617.698.793,67 apabila dibandingkan saldo per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 84.185.888.467,00 terdapat peningkatan sebesar Rp. 31.568.189.673,33. Mutasi nilai Alat Kedokteran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013 52.617.698.793,67 Penambahan Belanja Modal 38.139.986.333,33 Belanja Barang/Jasa - Mutasi Masuk - Reklasifikasi 98.000.000,00 Penilaian - Jumlah 38.237.986.333,33 Pengurangan 2014 Penghapusan - Ekstrakontable 17.500.000,00 Reklasifikasi 6.652.296.660,00 Mutasi Keluar - Jumlah 6.669.796.660,00 Saldo per 31 Desember 2014 84.185.888.467,00 Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan Alat Kedokteran adalah berupa: a. Penambahan karena belanja modal sebesar Rp. 38.139.986.333,33 b. Penambahan karena reklasifikasi sebesar Rp. 98.000.000,00 Reklas ke Dari Jumlah Alat Kedokteran dan Kesehatan Alat Kantor dan Rumah Tangga 98.000.000,00 Jumlah 98.000.000,00 c. Pengurangan karena ekstrakontabel Rp. 17.500.000,00 (lihat lampiran) 31

d. Pengurangan karena reklasifikasi sebesar Rp. 6.652.296.660,00 Reklas ke Dari Jumlah Alat Kantor dan Rumah Tangga Alat Kedokteran dan Kesehatan 3.530.685.565,00 Alat Laboratorium Alat Kedokteran dan Kesehatan 3.121.611.095,00 Jumlah 6.652.296.660,00 1.1.1.3.2.9 Alat Laboratorium Saldo aset tetap Alat Laboratorium per 31 Desember 2014 adalah Rp. 9.545.368.282,00 dengan perincian sebagai berikut: 9 Alat Laboratorium 9.545.368.282,00 6.731.293.981,00 Jumlah 9.545.368.282,00 6.731.293.981,00 Saldo Alat Laboratorium tahun 2014 sebesar Rp. 9.545.368.282,00 apabila dibandingkan saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 6.731.293.981,00 terdapat peningkatan sebesar Rp. 2.814.074.301,00. Mutasi nilai Alat Laboratorium tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013 6.731.293.981,00 Penambahan Belanja Modal - Belanja Barang/Jasa - Mutasi Masuk - Reklasifikasi 3.127.561.094,00 Penilaian - Jumlah 3.127.561.094,00 Pengurangan 2014 Penghapusan 313.486.793,00 Ekstrakontable - Reklasifikasi - Mutasi Keluar - Jumlah 313.486.793,00 Saldo per 31 Desember 2014 9.545.368.282,00 Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan Alat Laboratorium adalah berupa: a. Penambahan karena Reklasifikasi sebesar Rp. 3.127.561.094,00 Reklas ke Dari Jumlah Alat Laboratorium Alat Kantor dan Rumah Tanga 5.950.000,00 Alat Laboratorium Alat Kedokteran 3.121.611.094,00 Jumlah 3.127.561.094,00 32

b. Pengurangan karena penghapusan sebesar Rp. 313.486.793,- Dari Jumlah Incenerator 313.486.793,00 Jumlah 313.486.793,00 1.1.1.3.2.10 Alat Keamanan Saldo aset tetap Alat Keamanan per 31 Desember 2014 adalah Rp. 0,00 dengan perincian sebagai berikut: 10 Alat Keamanan - - Jumlah - - Saldo Alat Keamanan tahun 2013 sebesar Rp. 0,00 apabila dibandingkan saldo per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 0,00 tidak terdapat peningkatan. 1.1.1.3.2.11. Alat Olah Raga Saldo aset tetap Alat Olah Raga (Peralatan dan Mesin) per 31 Desember 2014 adalah Rp. 0,00 dengan perincian sebagai berikut: 11 Alat Olah Raga - 9.625.000,00 Jumlah - 9.625.000,00 Saldo Alat Olah Raga tahun 2013 sebesar Rp. 9.625.000,00 apabila dibandingkan saldo per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 9.625.000,00 tidak terdapat peningkatan. Pada tahun 2014, Alat Olah Raga pada Peralatan dan Mesin, di reklas ke Aset Tetap Lainnya (Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan). 1.1.1.3.3. Gedung dan Bangunan Saldo aset tetap Gedung dan Bangunan dan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 106.508.540.824,00 dengan perincian sebagai berikut: 1 Bangunan Gedung 106.084.927.555,00 86.814.183.073,00 2 Bangunan Monumen 423.613.269,00 201.800.000,00 Jumlah 106.508.540.824,00 87.015.983.073,00 33

Saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 106.508.540.824,00 apabila dibandingkan saldo tahun 2013 sebesar Rp. 87.015.983.073,00 terdapat peningkatan sebesar Rp. 19.492.557.751,00 Mutasi nilai aset Gedung dan Bangunan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013 87.015.983.073,00 Penambahan Belanja Modal 20.489.986.500,00 Belanja Barang/Jasa 768.211.000,00 Mutasi Masuk 825.073.200,00 Reklasifikasi 221.813.269,00 Penilaian - Jumlah 22.305.083.969,00 Pengurangan 2014 Penghapusan - Ekstrakontable - Reklasifikasi ke Aset Tetap 2.187.348.918,00 Reklasifikasi ke Aset Lainnya 625.177.300,00 Mutasi Keluar - Jumlah 2.812.526.218,00 Saldo per 31 Desember 2014 106.508.540.824,00 Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan Gedung dan Bangunan adalah berupa: a. Penambahan karena belanja modal sebesar Rp. 20.489.986.500,00 b. Penambahan karena belanja barang/jasa sebesar Rp. 786.211.000,00 c. Penambahaan karena mutasi masuk sebesar Rp. 825.073.200,00 (pemanfaatan gedung di jalan Siwalan 15 Semarang). d. Penambahan karena reklasifikasi sebesar Rp. 221.813.269,00 Reklas ke Dari Jumlah Bangunan Gedung Monumen 221.813.269,00 Jumlah 221.813.269,00 e. Pengurangan karena reklasifikasi ke Aset Tetap sebesar Rp. 2.187.348.918,00 Reklas ke Dari Jumlah Alat Besar Bangunan Gedung 953.238.390,00 Alat Kantor & Rumah Tangga Bangunan Gedung 30.650.000,00 Bangunan monumen Bangunan Gedung 221.813.269,00 Bangunan air/ irigasi Bangunan Gedung 193.257.625,00 Instalasi Bangunan Gedung 788.389.634,00 Jumlah 2.187.348.918,00 f. Pengurangan karena reklasifikasi ke Aset Lainnya sebesar Rp. 625.177.300,- 34

1.1.1.3.3.1 Bangunan Gedung Saldo aset tetap Bangunan 106.084.927.555,00 dengan perincian sebagai berikut: Gedung per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 1 Bangunan Gedung 106.084.927.555,00 86.814.183.073,00 Jumlah 106.084.927.555,00 86.814.183.073,00 Saldo Bangunan Gedung per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 106.084.927.555,00 apabila dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp. 86.814.183.073,00 terdapat peningkatan sebesar Rp. 19.270.744.482,00 Mutasi nilai aset Bangunan Gedung tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013 86.814.183.073,00 Penambahan Belanja Modal 20.489.986.500,00 Belanja Barang/Jasa 768.211.000,00 Mutasi Masuk 825.073.200,00 Reklasifikasi - Penilaian - Jumlah 22.083.270.700,00 Pengurangan 2014 Penghapusan - Ekstrakontable - Reklasifikasi ke Aset Tetap 2.187.348.918,00 Reklasifikasi ke Aset Lainnya 625.177.300,00 Mutasi Keluar - Jumlah 2.812.526.218,00 Saldo per 31 Desember 2014 106.084.927.555,00 Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan Bangunan Gedung adalah: a. Penambahan karena belanja modal sebesar Rp. 20.489.986.500,00 b. Penambahan karena belanja barang/jasa sebesar Rp. 768.211.000,00 c. Penambahan karena mutasi masuk Rp. 825.073.200,00 Reklas ke Dari Jumlah Bangunan Gedung Pemanfaatan DPPAD (rmh jln. Siw ala 825.073.200 Jumlah 825.073.200 35

d. Pengurangan karena reklasifikasi ke Aset Tetap sebesar Rp. 2.187.348.918,00 Reklas ke Dari Jumlah Alat Besar Bangunan Gedung 953.238.390,00 Alat Kantor & Rumah Tangga Bangunan Gedung 30.650.000,00 Bangunan Monumen Bangunan Gedung 221.813.269,00 Bangunan air/ irigasi Bangunan Gedung 193.257.625,00 Instalasi Bangunan Gedung 788.389.634,00 Jumlah 2.187.348.918,00 e. Pengurangan karena reklasifikasi ke Aset Lainnya sebesar Rp. 625.177.300,00 1.1.1.3.3.2 Bangunan Monumen Saldo aset tetap Bangunan Monumen per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp.423.613.269,00 dengan perincian sebagai berikut: 2 Bangunan Monumen 423.613.269,00 201.800.000,00 Jumlah 423.613.269,00 201.800.000,00 Saldo Bangunan Monumen per 31 Desember 2014 sebesar Rp.423.613.269,00 apabila dibandingkan saldo tahun 2013 sebesar Rp. 201.800.000,00 ada peningkatan sebesar Rp.221.813.269,00 Mutasi nilai aset Bangunan Monumen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013 201.800.000,00 Penambahan Belanja Modal - Belanja Barang/Jasa - Mutasi Masuk - Reklasifikasi 221.813.269,00 Penilaian - Jumlah 221.813.269,00 Pengurangan 2014 Sudah di usulkan penghapusan - Ekstrakontable - Reklasifikasi - Mutasi Keluar - Jumlah - Saldo per 31 Desember 2014 423.613.269,00 36

Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan Bangunan Monumen adalah berupa: a. Penambahan karena reklasifikasi sebesar Rp. 221.813.269,00,- Reklas ke Dari Jumlah Bangunan Monumen Bangunan Gedung 221.813.269,00 Jumlah 221.813.269,00 1.1.1.3.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan Saldo aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp.15.106.221.275,00 dengan perincian sebagai berikut: 1 Jalan dan Jembatan 121.968.158,00 49.950.000,00 2 Bangunan Air/ Irigasi 928.430.625,00 465.683.000,00 3 Instalasi 14.055.822.492,00 13.018.397.025,00 4 Jaringan - - Jumlah 15.106.221.275,00 13.534.030.025,00 Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 15.106.221.275,00 apabila dibandingkan saldo tahun 2013 sebesar Rp. 13.534.030.025,00 terdapat peningkatan sebesar Rp. 1.572.191.250,00 Mutasi nilai aset Jalan, Irigasi dan Jaringan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013 13.534.030.025,00 Penambahan Belanja Modal 665.871.900,00 Belanja Barang/Jasa - Mutasi Masuk - Reklasifikasi 1.031.883.092,00 Penilaian - Jumlah 1.697.754.992,00 Pengurangan 2014 Sudah di usulkan penghapusan - Ekstrakontable - Reklasifikasi 125.563.742,00 Mutasi Keluar - Jumlah 125.563.742,00 Saldo per 31 Desember 2014 15.106.221.275,00 Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah berupa: a. Penambahan karena belanja modal sebesar Rp. 665.871.900,00,- b. Penambahan karena reklasifikasi sebesar Rp. 1.031.883.092,00,- 37