BAB III 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu Penelitian yaitu pada jam-jam sibuk sekitar jam 06:00 sampai jam 11:00, jam 13:00-14:00 WIB sebagai pembanding pada jam 16:00-18:00 WIB pada hari Senin sebagai acuan hari kerja rutin sehingga terjadi kepadatan arus lalu lintas yang cukup tinggi dikarenakan jam-jam tersebut merupakan waktu melakukan perjalanan menuju ke tempat kerja, hari Sabtu dan Minggu sebagai acuan libur akhir pekan (weekend). 3.2. Metode Penelitian Cara penelitian dilakukan dengan observasi langsung secara manual untuk memperoleh data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya melalui pengamatan kemudian dicatat. Data primer tersebut dapat menjadi data sekunder kalau digunakan orang yang tidak berhubungan langsung dengan penelitian yang bersangkutan, adapun langkah-langkah dalam pengambilan data primer adalah : 1. Jadwal dan Menghitung volume kendaraan Menghitung jumlah kendaraan yang melintas sesuai dengan pengelompokan dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia tahun 1997. III-1
Jadwal Penghitungan data dilakukan selama 3 hari, dengan 7 jam dalam 1 hari. Pengambilan sampel dilakukan pada hari sabtu, Minggu dan Senin. Hal ini dimaksud untuk membandingkan kapasitas arus lalu lintas pada hari kerja dengan hari libur atau akhir pecan (weekend). Waktu pengambilan sampel hanya dilakukan pada saat jam puncak, pada penelitian ini dilakukan 3 tahap tiap harinya yaitu pukul 06:00 sampai jam 10:00, jam 13:00-14:00 WIB sebagai pembanding pada jam 16:00-18:00 WIB. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui perubahan arus puncak. Penghitungan dilakukan di depan pintu masuk Gerbang Tol Cibubur 2 dan pada sta 02+00 di Jalan Arteri Trans Yogie dengan 2 titik di sebelah utara (titik A) untuk mengamati arus lalu lintas yang berasal dari arah Barat (Cileungsi) yang menuju pintu masuk Gerbang Tol Cibubur 2, Jakarta dan kota lainnya dan disebelah Selatan (titik B) untuk mengamati arus lalu lintas yang berasal dari Timur (Jakarta) menuju Cileungsi dan kota lainnya. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.2. dan Gambar 3.3. dibawah. Proses pelaksanaan penelitian membutuhkan 2 orang pada setiap titik pengamatan, setiap surveyor menggunakan pencacah (hand counter) dan jam tangan untuk melakukan perhitungan volume lalu lintas secara bersamaan pada jam yang telah ditentukan. Seperti pada formulir survei lalu lintas. Setiap kendaraan yang melintasi zona tersebut harus ditekan tombol pencacah (hand counter) hingga sampai waktu akhir penelitian selesai. 2. Mengukur Geometrik Mengukur geometrik jalan yang meliputi pengukuran lebar jalan, lebar bahu jalan dan pengamatan kondisi jalan tersebut. III-2
3. Perhitungan Volume Kendaraan Volume kendaraan berdasarkan pembagian jenis kendaraan hasil survei setelah dilakukan konversi dalam satuan mobil penumpang (smp). Nilai Ekivalensi pada tiap jenis kendaraan ke satuan mobil penumpang (smp) sesuai dengan MKJI- Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997 adalah sebagai berikut : 1) Kendaraan ringan (LV) nilai Ekivalensi yang digunakan adalah: 1,0 2) Kendaraan berat (HV) nilai EKivalensi yang digunakan adalah: 1,20 3) Sepeda Motor (MC) nilai Ekivalensi yang digunakan adalah: 0,25 Data Volume lalu lintas tiap 15 menit. 4. Kapasitas Jalan Kapasitas jalan dihitung untuk mengetahui arus lalu lintas maksimum yang dapat dipertahankan persatuan jam pada kondisi tertentu seperti: distribusi arah, komposisi lalu lintas, dan faktor lingkungan, Dengan menggunakan rumus : C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (smp/jam) (3.1) Dengan: C Co = Kapasitas (smp/jam) = Kapasitas dasar (smp/jam) FCw = Faktor penyesuaian lebar jalan lalu lintas FCsp FCsf = Faktor penyesuaian pemisah arah = Faktor penyesuaian ukuran kota III-3
Tabel 3.1. Kapasitas Dasar jalan perkotaan Tipe jalan Empat lajur terbagi atau jalan satu arah Empat-lajur tak-terbagi Dua-lajur tak-terbagi Kapasitas dasar (smp/jam) 1650 1500 2900 Catatan Perlajur Perlajur Total dua arah 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak diusahakan sendiri atau yang didapatkan dengan menghubungkan instansi-instansi maupun institusiinstitusi terkait.data sekunder ini meliputi: peta geometrik jalan 3.3. Alat yang dibutuhkan Alat yang dibutuhkan pada penelitian kajian optimasi pelayanan ruas jalan Arteri Trans Yogie dan yang menuju pintu masuk Gerbang Tol Cibubur 2, yaitu: 1. Alat tulis (kertas, pulpen, penggaris, dll), yang berfungsi untuk mencatat semua hasil penelitian. 2. Pencacah (hand counter) 3. Pencatat waktu (stopwatch) untuk mengukur pergantian periode pengamatan kendaraan. 4. Jam tangan. 5. Pita ukur. 6. Petugas pencatat. III-4
7. Formulir survei berupa formulir yang terdiri dari jenis kendaraan, data yang sudah diambil langsung dimasukkan kedalam formulir tersebut sesuai dengan klasifikasinya. 8. Komputer Tempat penelitian merupakan tempat situasi sosial tersebut akan diteliti (Sugiyono, 2006:327). Dalam penelitian ini dilakukan pada ruas jalan Arteri Trans Yogie, khusus untuk perhitungan volume kendaraan penelitian dilakukan di sta 02+00. Dan depan Pintu masuk Gerbang Tol Cibubur 2. Jl. Taman Bunga Underpass Tol Jagorawi Bogor Tol Jagorawi Jakarta Jl. Arteri Trans Yogi Jl. Buperta Gambar 3.1. Peta Area Jalan Studi Kasus dan Perencanaan jalan Underpass. III-5
Sta 02+00 Titik B Cileungsi Jakarta Gambar 3.2. Titik pengamatan volume lalu lintas di jalan Arteri Trans Yogie.. Titik A Jl. Arteri Trans Yogie Jl. Taman Bunga Jl. Underpass Titik B GERBANG TOL CIBUBUR 2 (Jakarta) Gambar 3.3. Titik pengamatan lalu lintas di depan pintu Gerbang Tol III-6
Perkerasan Jalan Beton Portal Underpass Pekerjaan Jacking Box Underpass Gambar 3.4. Peta Rencana Pembangunan Underpass Cibubur III-7
Gambar 3.5. Peta Lokasi Proyek Underpass Cibubur III-8
3.4. FLOW CHART / Bagan Alir Kegiatan Penelitian Bagan alir kegiatan penelitian dalam suatu metodologi penelitian adalah sebagai berikut : Studi Pustaka Permasalahan Tahap I Survei Pendahuluan Pengambilan data Tahap II Data Primer Data Sekunder Survey Volume Lalu Lintas (ruas) Analisis Data Lalu lintas, Volume lalu lintas, Kapasitas ruas Jalan, Pembahasan tingkat pelyanan (kinerja jalan dengan adanya underpass) Kesimpulan & Saran - Peta situasi - Lalu Lintas Gerbang Tol Tahap III Tahap IV Tahap V Gambar 3.6. Bagan Alir Kegiatan Penelitian III-9
3.5. Ringkasan Prosedur Perhitungan Bagan alir prosedur perhitungan untuk jalan perkotaan. Ditunjukkan pada gambar 3.5 di bawah ini, berbagai langkah tersebut dijelaskan secara rinci pada bagian 3 dan 4 A-1: A-2: A-3: A-4: LANGKAH A: DATA MASUKAN Data Umum Kondisi Geometric Kondisi Lalu Lintas Hambatan Samping PERUBAHAN B-1: B-2: B-3: B-4: B-5: LANGKAH B: KAPASITAS Kapasitas Dasar Penyesuaian Untuk Lebar Jalan Lalu-Lintas Faktor Penyesuaian Untuk Kondisi Hambatan Samping Faktor Penyesuaian Untuk Ukuran Kota Kecepatan Arus Bebas Untuk Kondisi Lapangan C-1: C-2: C-3: C-4: C-5: C-6: LANGKAH C: PRILAKU LALU-LINTAS Kapasitas Dasar Faktor Penyesuian Untuk Lebar Jalur Lalu-Lintas Faktor Penyesuaian Untuk Pemisahan Arah Faktor Penyesuaian Untuk Kondisi Hambatan Samping Faktor Penyesuaian Untuk Ukuran Kota Kapasitas Untuk Kondisi Lapangan YA D-1: D-2: D-3: LANGKAH D: PRILAKU LALU-LINTAS Derajat Kejenuhan Kecepatan Dan Waktu Tempuh Penilaian Prilaku Lalu-Lintas Perlu penyesuaian anggapan menegenai perencanaan dsd. TIDAK Akhir Analisa Gambar 3.7. Bagan Alir Analisa Jalan Perkotaan III-10
Formuir berikut digunakan untuk perhitungan: UR-1 Data masukan: - Kondisi umum - Geometri jalan UR-2 Data masukan (lanjutan): - Arus dan komposisi lalu lintas - Hambatan samping UR-3 Analisa - Kecepatan arus bebas kecepatan ringan - Kapasitas - Kecepatan kendaraan ringan 3.6. Asumsi dasar untuk tipe jalan (6/2D) Anggapan yang digunakan untuk perancangan jalan enam-lajur dua-arah adalah sebagai berikut: Penampang melintang : Jalur lalu-lintas 2x3 lajur, lebar lajur 3,50 m Lebar bahu efektif 2,0 m diukur sebagai lebar bahu dalam + luar (lihat Gambar 2.7. pada Bagian 3) untuk setiap jalur lalu lintas (bahu tidak diperkeras, tidak sesuai untuk arus lalu lintas) Median tanpa bukaan. Alinyemen : Datar. III-11
Hambatan samping Ukuran kota : Rendah : 1,0 3,0 Juta penduduk Komposisi lalu lintas : Kendaraan Ringan (LV): 60% Kendaraan Berat (HV): 8% Sepeda Motor (MC): 32% Faktor-k : k=0,09 (Arus jam rencana=0,09xlhrt) Pemisah arah : 50/50 III-12
3.7. Formulir-formulir berikut digunakan untuk perhitungan, ditampilkan sebagai berikut : III-13
III-14 BAB III
III-15 BAB III