11/15/2016 Djoko Wijono

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN ODTW (ANTA sastika) Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota UIGM

OPTIMALISASI PELAYANAN PARIWISATA PROPINSI DI YOGYAKARTA SAAT WEEKEND-WEEKDAYS BERDASARKAN SEGMENTASI WISATAWAN NUSANTARA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 A. J. Mulyadi, Kepariwisataan dan Perjalanan, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2009, p.13

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Bali terkenal sebagai daerah tujuan wisata dengan keunikan berbagai hasil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

BAB II URAIAN TEORITIS

PERTEMUAN 9 Divisi Ekonomi Lingkungan Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen

BAB.II. LANDASAN KONSEP DAN TEORI. karya yang relevan dengan penelitian ini. Hasil-hasil penelitian tersebut akan dijadikan sebagai

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI / WORKSHOP PARIWISATA DAN MICE MENUNJANG PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL. Surakarta, 26 Nopember 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

KATA PENGANTAR. Jakarta, November 2013 PT. Delima Laksana Tata

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin. meningkat baik dari jumlah wisatawan maupun pembelanjaannya.

Sarana dan prasarana pariwisata yang lancar merupakan salah satu indikator perkembangan pariwisata. Sarana/prasarana diartikan sebagai proses tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Dari pengertian diatas, maka hotel juga dapat definisi seperti di bawah ini :

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Rekomendasi Keterbatasan Studi DAFTAR PUSTAKA... xv

BAB 4 TOLERANSI PENGUNJUNG DAN WISATAWAN TERHADAP KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA BANDUNG

Denpasar, Juli 2012

8 HOTEL DAN AND PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jumlah wisatawan internasional dari tahun ke tahun terus mengalami

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Samosir secara garis besar berada pada fase 3 tetapi fase perkembangannya ada

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, MA.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. wisata seperti ini dengan tujuan yang bermacam-macam. mereka bermacam-macam, seperti ingin berwisata ke lokasi pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa (goods and service)

INTERVIEW GUIDE ANALISIS PELUANG BISNIS PADA OBYEK WISATA TANGKAHAN

BAB II URAIAN TEORITIS. wisatawan yang datang pada setiap tahunnya memperlihatkan kecendrungan yang

Jumlah wisatawan internasional dari tahun ke tahun terus mengalami. peningkatan. Jika pada tahun 1990, jumlah wisatawan internasional hanya sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

APA PARIWISATA? Karakteristik jasa lingkungan pariwisata bahari? Karakteristik Jasa Lingkungan Pariwisata Bahari. Sistematika paparan APA PARIWISATA?

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EXECUTIVE SUMMARY NERACA SATELIT PARIWISATA JAWA TENGAH 2014

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB 4 SUBSTANSI DATA DAN ANALISIS PENYUSUNAN RTRW KABUPATEN

BAB III DINAMIKA KONDISI PARIWISATA SRI LANKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

POTENSI ANGKUTAN UMUM PARIWISATA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat boleh berbangga dengan Kota Bandungnya dimana baru-baru ini

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA DI TAMAN NASIONAL KUTAI, KALIMANTAN TIMUR BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG

Bab VI. Penutup. Berdasarkan hasil temuan dan analisis yang telah dipaparkan, menunjukkan bahwa wisata MICE menjadi salah satu wisata yang menjanjikan

BAB V KESIMPULA. Pariwisata internasional merupakan sumber penting bagi pemasukan

STUDI PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP JENIS MODA ANGKUTAN WISATA DI KOTA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN. petualangan, romantik dan tempat- tempat eksotik, dan juga meliputi realita

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB WISATAWAN MEMILIH DAERAH KUNJUNGAN WISATA DI PARAPAT DAN TUKTUK SIADONG. DisusunOleh:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. Pariwisata merupakan bentuk perjalanan sementara waktu meninggalkan

SUMBERDAYA PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. bidang pariwisata semakin pesat, United Nations World Tourism Organization

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

MAXIMIZING THE MULTI-STAKEHOLDER COLLABORATION TO ACHIEVE THE TARGET OF FOREIGN TOURISTS VISIT TO INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

itinerary Jepang Agustus Holiday Agustus Hari 3 Malem Min. 25 Orang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau

BAB 1 PENDAHULUAN. besar untuk di manfaatkan, tentu sektor bisnis yang terkait kedatangan wisatawan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri pariwisata nasional. Indonesia merupakan negara yang memiliki luas

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

KONSEP RESORT AND LEISURE

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DEFINISI- DEFINISI A-1

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan untuk liburan, bersenang-senang ataupun dengan tujuan lain yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. satu alternatif pembangunan, terutama bagi negara atau daerah yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pariwisata merupakan sektor terpenting dalam suatu negara karena dapat

BAB V PENUTUP. Penilitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Electronic word of mouth

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan destinasi wisata yang sudah

Prasarana dan Sarana Pariwisata

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan

PENYEDIA. Makanan. Penginapan. Cinderamata. Pelayanan. Masyarakat. Distribusi. Transport lokl. Pemerintahan KONSUMEN PENYEDIA. Makanan.

Transkripsi:

Maribaya Waterfall, Jawa Barat Lake Singkarak Sematera barat Sulawesi Selatan 5 Djoko Wijono Tanah Merah Indah Lempake Mount Bromo Jawa Timur Surabaya Minangkabau's Girl In traditional dress www.indonesia-tourism.com.

PASAR WISATAWAN, FASILITAS, PELAYANAN, DAN INFRASTRUKTUR (Inskeep, Bag II, Bab 5) Survei pasar wisatawan Survei fasilitas dan pelayanan wisatawan Survei transportasi dan infrastruktur lain

Survei pasar wisatawan Eksisting (yang telah ada di negara/kota) - kedatangan wisatawan masa lalu dan saat ini - nusantara dan manca negara Potensial (yang ada di tempat lain) Mancanegara Nusantara Regional Lokal

Kunjungan dan karakteristik wisatawan Asal wisatawan Tujuan berkunjung Berlibur Bisnis Belajar Official/misi diplomatik dll Lama tinggal (length of stay/los) Umur, kelamin, keluarga, pendidikan Tipe pekerjaan dan tingkat pendapatan Tempat-tempat yang dikunjungi dan disinggahi Frekwensi kunjungan Perjalanan mandiri atau kelompok Pola belanja berwisata Jumlah uang dibelanjakan Distribusi belanja; akomodasi, makan/minum, shopping, transportasi, miscellaneous Attitudes dan tingkat kepuasan wisatawan terhadap Negara/wilayah, Atraksi, fasilitas, pelayanan,

Cruise ship tourists; stop over, land travel, overnight stay Tour operator; Existing and potential market origin countries; and/or region for the domestic tourisms General travel patterns and tourism trends; to other countries, global travel patterns To analysis long-range tourist market mengunjungi berbagai tempat dalam multi destination tours Termasuk: Perkembangan pasar baru (negara dan segmen) Tipe atraksi dan destinasi baru Tipe transportasi baru Diperoleh di WTO, PATA, CTO

Survei fasilitas dan pelayanan wisatawan Pendekatan; Ditujukan terhadap tipe, perkembangan, ketepatan terhadap tingkat kebutuhan dan tipe perkembangan pariwisata pada saat ini maupun yang akan datang Survei dan evaluasi berdasar pada standar yang telah diterima secara internasional, dan pasar wistawan yang akan dituju. Field survey, attitude survey, and systematic survey untuk hotel, tour and travel agency, major restaurant, tourism enterprise managers, private sector tourism organization

Akomodasi Tipe Lokasi Jumlah kamar dan unit Tingkat kualitas dan karakteristik khusus Fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan/ disediakan Room rates Average annual occupancy rates, termasuk musim

Fasilitas dan pelayanan lain Tour and travel operations; agency, program, tourist handling service, rental cars, regulation, etc Eating and drinking establishments; Tipe dan variasi, kualitas, harga, kesehatan, atraktifitas fisik, lokasi Tourist information; Lokasi, akses, kompetensi, pengetahuan, courtesy, kualitas bahasa, kualitas penyajian substansi dan tampilan Shopping and Personal Services Arts and handicrafts, souvenirs, clothes and jewelry, duty free, films, koran, majalah, buku, sanitary items, barber, salon, masage Tipe, pelayanan, lokasi, akses, harga Money exchange and other financial services Medical facilities and services Public safety Ketersediaan, kepercayaan, efektifitas, dan kejujuran polisi, keamanan di hotel dan akomodasi lain, fire protection, stabilitas politik, informasi maslah kriminal Postal services Entry and exit facilitation Other facility; Pompa bensin, laundry, toko makanan

Survei Transportasi dan infrastruktur lain Pentingnya infrastruktur Segala sarana dan prasarana yang menyediakan jaringan dasar agar sistem pembangunan dapat berfungsi dengan efektive seperti area urban, industri, dan pariwisata. Infrastruktur yang memadai sangat berpengaruh terhadap kesusksesan pembangunan pariwisata dan dapat menjadi titik kritis jika tidak memadai

Fasilitas dan pelayanan transportasi Kecukupan kualitas, kuantitas, komfortabilitas, harga/pricing pelayanan Bandara domestik dan internasional Pelabuhan laut / sungai dan feri Terminal bus dan jaringan jalan Kereta api dan jaringan rel Aksesibilitas dari entry point wisatawan ke area pengembangan pariwisata, atraksi, dan area urban Network antar jaringan sejenis dan antar moda

Suplai air bersih Tenaga listrik Sewage disposal (liquid) Solid waste disposal Telekomunikasi / IT Drainasi air hujan Fasilitas permukiman dan pelayanan lingkungan bagi para pekerja pariwisata, terutama jika lokasi tujuan wisata jauh dari fasilitas tersebut.