BAB I PENDAHULUAN Struktur Organisasi pada Direktorat Operasi Sumber Daya terdiri atas:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Globalisasi pada saat ini semakin banyak industri-industri yang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI STRATEGI KOMUNIKASI STRATEGI KOMUNIKASI B U DAYA PENDIDIKAN ANTI KORUPSI ANTI KORUPSI KOMUNIKASI PENDIDIKAN STRATEGI

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2013 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2016

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

LAKIP DITJEN SDPPI TAHUN 2011 Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

2017, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembar

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 125/DJ-PSDKP/2011 TENTANG

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, 2 Februari 2015

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing,

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada era-era yang lalu tidak luput dari

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 260 / 25 / VI /2015 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN

Pencegahan dan Upaya Pemberantasan Korupsi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 20/BC/2017 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 20/BC/2017 TENTANG

2017, No Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran N

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

KATA PENGANTAR. Bandung, KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Komite Advokasi Nasional & Daerah

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/706/KPTS/013/2012 TENTANG

Perka BATAN No. 212/KA/XII/2011 Layanan Publik di BATAN. Program Reformasi BATAN 2012

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI OPERATOR RADIO

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

Bagian Kelima Belas DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Pasal 446

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

RENCANA KINERJA TAHUNAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 /PM.4/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Aksi Kegiatan

PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

2017, No Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

LAPORAN KEGIATAN TRANPARANSI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan Und

9. Para Bupati/Walikota.

2015, No.69 2 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/308/2016 TENTANG TIM UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI KEMENTERIAN KESEHATAN

MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG TIM KOORDINASI AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI.

2 Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150); 3. Undang-U

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Kemaritiman tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman; Mengingat :

LAPORAN PUBLIKASI INFORMASI PUBLIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sesuai dengan yang tertera pada website resmi Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI), www.postel.go.id (Akses: 12 Maret 2015) Gambaran Umum Direktorat Operasi Sumber Daya sebagai objek penelitian adalah sebagai berikut : 1.1.1 Gambaran Umum Direktorat Operasi Sumber Daya Direktorat Operasi Sumber Daya merupakan unit kerja yang berada di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika. Salah satu tugas pokok dan fungsi Direktorat Operasi Sumber Daya adalah memberikan pelayanan perizinan spektrum frekuensi radio dan sertifikasi operator radio, sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 17 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika. 1.1.2 Struktur Organisasi pada Direktorat Operasi Sumber Daya terdiri atas: 1. Subdirektorat Pelayanan Spektrum Dinas Tetap dan Bergerak Darat; 2. Subdirektorat Pelayanan Spektrum Non Dinas Tetap dan Bergerak Darat; 3. Subdirektorat Sertifikasi Operator Radio; 4. Subdirektorat Penanganan Biaya Hak Penggunaan Frekuensi Radio; 5. Subdirektorat Konsultasi dan Data Operasi Sumber Daya; dan 6. Subbagian Tata Usaha 1

S Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat Operasi Sumber Daya Sumber : Direktorat Operasi Sumber Daya.(2011).Struktur Organisasi Direktorat Operasi Sumber Daya. Diambil dari : www.postel.go.id. (Akses: 12 Maret 2015) 1.1.3 Visi, Misi dan Sasaran Strategis Berikut ini adalah Visi, Misi dan Sasaran Strategis Direktorat Operasi Sumber Daya : 1. Visi Tersedianya infrastruktur penunjang komunikasi lancar informasi benar melalui birokrasi layanan Spektrum Frekuensi Radio yang professional dan berintegritas. 2. Misi Misi Direktorat Operasi Sumber Daya adalah sebagai berikut : 2

a. Mewujudkan Pelayanan perizinan spectrum frekuensi radio dan sertifikasi operator radio yang mudah dan mandiri, cepat, akurat, pasti dan benar; b. Meningkatkan inovasi berbasis IT yang tepat dalam proses perizinan spectrum frekuensi radio dan sertifikasi operator radio; c. Mengutamakan transparansi dalam kegiatan perizinan spectrum frekuensi radio dan sertifikasi operator radio; d. Mengedepankan partisipasi pemangku kepentingan dalam penanganan perizinan spectrum frekuensi radio dan sertifikasi operator radio; e. Menerapkan budaya anti korupsi dalam pelaksanaan perizinan spectrum frekuensi radio dan sertifikasi operator radio; f. Melaksanakan perizinan spectrum frekuensi radio dan sertifikasi operator radio dengan etos kerja dan kinerja yang tinggi. 3. Sasaran strategis Sasaran strategis Direktorat Operasi Sumber Daya adalah terselenggaranya pengelolaan spektrum frekuensi radio yang optimal dan terselenggaranya layanan secara professional dan memiliki integritas. 1.1.4 Moto, Maklumat Serta Tugas dan Fungsi Berikut ini adalah moto, maklumat serta tugas dan fungsi dari Direktorat Operasi Sumber Daya : 1. Moto Dengan santun memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan pasti tanpa gratifikasi. 2. Maklumat Pelayanan perizinan spectrum frekuensi radio dan sertifikasi operator radio pada Direktorat Operasi Sumber Daya dilaksanakan paling lama 3

dalam waktu 44 (empat puluh empat) hari sebagaimana ISO 9001:2008 sesuai Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 17 Tahun 2005 3. Tugas dan Fungsi Direktorat Operasi Sumber Daya mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang operasi sumber daya. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Operasi Sumber Daya menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang operasi sumber daya; b. penyiapan pelaksanan kebijakan di bidang operasi sumber daya; c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang operasi sumber daya; d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang operasi sumber daya; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, dan rumah tangga direktorat. 1.1.5 Jumlah Pegawai Direktorat Operasi Sumber Daya memiliki jumlah pegawai sebanyak 128 Orang yang terdiri dari 80 Pegawai Negeri Sipil, 38 Orang pegawai honorer dan 20 Orang outsourcing. 1.2 Latar Belakang Pemberantasan Korupsi menjadi fokus utama pemerintah di era reformasi, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah baik di dalam lingkup kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk memberantas dan mencegah tindakan korupsi. 4

Tindakan pemerintah dalam mencegah dan memberantas korupsi bukanlah hal yang baru, terbukti dengan terbentuknya Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang dipertegas dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi dasar acuan pemerintah Indonesia hingga saat ini. Undang Undang terkait Korupsi tersebut dibentuk agar seluruh pegawai pemerintahan dapat melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan adil dan penuh tanggungjawab tanpa merugikan Negara. Merujuk pedoman pemerintah mengenai pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi yang tertera pada Undang- Undang diatas, yaitu dalam melaksanakan pencegahan dan pemberantasan korupsi, pemerintah melalui presiden membentuk Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Starnas PPK) Jangka Panjang Tahun 2012 2025 dan Jangka menengah Tahun 2012 2014, dimana salah satu pertimbangan peraturan tersebut dibentuk adalah sebagai acuan langkah langkah strategis Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk memastikan terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktik korupsi. Dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 terkandung dua visi yaitu visi jangka panjang (2012 2025) adalah terwujudnya kehidupan bangsa yang bersih dari korupsi dengan didukung nilai budaya yang berintegritas dan untuk jangka menengah (2012 2014) adalah terwujudnya tata kepemerintahan yang bersih dari korupsi dengan didukung kapasitas pencegahan dan penindakan serta nilai budaya yang berintegritas. Terdapat enam aksi yang ditetapkan dalam melaksanakan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi yaitu : Pencegahan; Penegakan Hukum; Peraturan Perundang undangan; Kerjasama Internasional dan Penyelamatan Aset Hasil Korupsi; Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi, dan; Mekanisme Pelaporan. Dalam upaya pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan korupsi, yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 maka melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Aksi Pencegahan dan 5

Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengemban tugas untuk melaksanakan salah satu aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Aksi PPK) yaitu Strategi Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi yang mana tugasnya adalah pengembangan sektor nilai dan sikap anti korupsi dalam berbagai aktivitas dengan melibatkan tiga pilar pencegahan dan pemberantasan korupsi, yakni: masyarakat, sektor swasta, dan aparat pemerintah. Menurut keterangan dari Kasubdit Konsultasi dan Data Operasi Sumber Daya Dra. Arifah, MTI., Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) secara internal menetapkan Direktorat Operasi Sumber Daya (Ditops SD) Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) sebagai lokus Strategi Komunikasi Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi karena merupakan unit kerja yang memberikan layanan langsung kepada publik untuk proses perijinan Spektrum Frekuensi Radio (SFR) dan Sertifikasi Operator Radio (SOR) sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 17 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kasubdit Konsultasi dan Data Operasi Sumber Daya juga memaparkan bahwa Strategi Komunikasi Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi yang dilaksanakan di Direktorat Operasi Sumber Daya meliputi iklan cetak dan elektronik, pesan langsung dan sosialisasi Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi sehingga diharapkan aktifitas strategi komunikasi berhasil serta nilai-nilai anti korupsi dapat tertanam di benak setiap pegawai Direktorat Operasi Sumber Daya. Berdasarkan hal tersebut, penulis menetapkan untuk mengkaji seberapa besar tingkat efektifitas strategi komunikasi pendidikan dan budaya anti korupsi yang dilaksanakan oleh Direktorat Operasi Sumbere Daya yang dikaji sesuai dengan prinsip-prinsip strategi komunikasi, dimana menurut Pace,dkk (1979) dalam modul Badan Pengawas Obat dan Makanan (2012:3-4) prinsip-prinsip strategi komunikasi adalah merumuskan tujuan, menetapkan dan mengenal target sasaran, mendesain pesan, menetapkan metoda dan menetapkan media. 6

1.3 Identifikasi Masalah Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah Berapa besar tingkat efektifitas strategi komunikasi pendidikan dan budaya anti korupsi pada Direktorat Operasi Sumber Daya, Ditjen SDPPI, Kementerian Kominfo? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas strategi komunikasi pendidikan dan budaya anti korupsi pada Direktorat Operasi Sumber Daya, Ditjen SDPPI, Kementerian Kominfo. 1.5 Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi khazanah keilmuan khususnya dalam bidang Ilmu Komunikasi serta dapat menjadi salah satu referensi bagi penulis lain dimasa yang akan datang. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Direktorat Operasi Sumber Daya, Ditjen SDPPI, Kementerian Kominfo dalam mengembangkan strategi komunikasi pendidikan dan budaya anti korupsi. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Direktorat Operasi Sumber Daya, Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo, Jl. Budi Kemuliaan I Nomor 2 Lantai 11, Jakarta Pusat dengan pengerjaan pada Tahun 2015. 7