BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan analisa pemecahan masalah dari permasalahan yang timbul pada perusahaan Karoseri X, maka pada bab ini akan diuraikan serangkaian kesimpulan sebagai hasil akhir dan beberapa saran yang dapat dilaksanakan oleh pihak perusahaan, terutama yang berkaitan dalam sistem produksi karoseri perusahaan tersebut. 6.1. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan permasalahan yang ada, adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil pengamatan dengan garis keseimbangan produksi, maka dapat diketahui bahwa hasil produksi aktual tidak dapat memenuhi target rencana produksi yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan 2. Sesuai d~ngan target produksi yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan bahwa 30 unit kendaraan dapat dihasilkan dalam satu bulan dengan hari kerja rata-rata 25 hari, maka standart waktu siklus yang seharusnya diterapkan pada setiap divisi adalah 339,94 menit atau 0,1765 unit setiap jam. 3. Dari hasil perhitungan pad a keluaran potensial masing-masing divisi, maka diketahui bahwa perlu 75
76 dilakukan peningkatan keluaran potensial pad a divisi-divisi body, painting, finishing dan inspection. 4. Peningkatan keluaran potensial pada setiap divisi dapat dilakukan dengan melakukan alternatif penambahan tenaga kerja. Secara singkat dapat ditunjukkan dalam daftar berikut ini : Divisi Penambahan tenaker Kelompok Penambahan kelompok kerja kerja tenaker Body 1 5 5 Painting 2 6 12 Interior 0 1 0 Finish.- Inspect. 1 1 1 Jumlah penambahan tenaga kerja (orang) = 18 5. Metode CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation Review Technique) cukup adaptif penggunaannya dalam analisa mengenai keseimbangan lintas produksi perusahaan karoseri. 6.2. SARAN-SARAN Saran-saran yang dikemukakan berikut ini berkaitan dengan orientasi terhadap aktivitas produksi yang dilaksanakan pad a perusahan, sebagai alternatif pemecahaanya.
76 dilakukan peningkatan keluaran potensial pad a divisi-divisi body, painting, finishing dan inspection. 4. Peningkatan keluaran potensial pada setiap divisi dapat dilakukan dengan melakukan alternatif penambahan tenaga kerja. Secara singkat dapat ditunjukkan dalam daftar berikut ini : Divisi Penambahan tenaker Kelompok Penambahan kelompok kerja kerja tenaker Body 1 5 5 Painting 2 6 12 Interior 0 1 0 Finish.- Inspect. 1 1 1 Jumlah penambahan tenaga kerja (orang) = 18 5. Metode PERT (Project Evaluation Review Technique) yang merupakan metode penjadwalan dan perencanaan aktivitas kerja cukup adaptif penggunaannya dalam analisa mengenai keseimbangan lintas produksi perusahaan karoseri. 6.2. SARAN-SARAN Saran-saran yang dikemukakan berikut ini berkaitan dengan orientasi terhadap aktivitas produksi yang dilaksanakan pad a perusahan, sebagai alternatif pemecahaanya.
1. Perencanaan dari jadwal produksi hendaknya dilakukan 77 dengan cermat, yaitu dengan melihat kemampuan potensial dari faktor-faktor produksi yang terkait. 2. Pada periode tertentu, hendaknya dapat dilakukan evaluasi terhadap aktivitas produksi, sehingga dapat menunjang efektifitas perencanaan dan pengendalian produksi. Selanjutnya dari hasil evaluasi tersebut dapat disusun pedoman mengenai konsep kerja pada setiap elemen kerja dalam setiap divisi yang ada. 3. Sebelum melakukan pengukuran waktu kerja, apabila ditemukan kondisi yang kurang baik hendaknya terlebih dahulu melakukan perbaikan metode kerja dalam upaya mencari gerakan-gerakan kerja yang paling ekonomis. 4. Dalam p~nggunaan metode gar is keseimbangan, maka pengumpulan dan penyusunan data-data hasil produksi untuk setiap divisi perlu dirancang dan dilaksanakan dengan teratur. 5. Pengumpulan informasi baik itu berupa data atau yang lain hendaknya dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan, asalkan dilakukan dengan metode yang tepat. 6. Penggunaan metode keseimbangan lintasan produksi dalam upaya pencapaian target produksi yang diterapkan penyusunan tugas akhir ini lebih ditujukan pengambilan keputusan untuk jangka pendek dan pad a untuk pad a
78 rencana produksi yang berfluktuasi. 7. Selain menggunakan metode yang dipakai dalam pemecahan masalah ini, pihak perusahaan juga dapat melakukan usaha perbaikan lainnya yang berkaitan dengan keseimbangan lintasan produksi dan optimalitas keluaran produksi, yaitu : Pertimbangan pemakaian over time pada karyawan dalam pengambilan kebijaksaan yang ekonomis. Perbaikan kondisi dan tata komponen-komponen bantu. letak tempat kerja dan Melakukan perubahan metode kerja dengan melakukan peningkatan teknologi produksi. Melakukan analisa menyeluruh terhadap semua alternatif masukan yang berasal dari setiap bagian-bagian dalam perusahaan untuk dianalisa sebagai suatu sistem. B. Perlu diterapkan faktor kedisiplinan serta motivasi kerja yang lebih baik bagi para pekerja, dapat dilakukan dengan penerangan serta pelatihan. Hal ini cukup penting agar diperoleh konsistensi kerja yang baik, sehingga variabilitas operasi kerja dapat sekecil mungkin, selain juga akan memperkecil peluang terhadap kerusakan hasil produksi.