BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah dilakukan analisa pemecahan masalah dari. permasalahan yang timbul pada perusahaan Karoseri X, maka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENERAPAN METODE JALUR KRITIS PADA PROSES PEMBUATAN PRODUK ALBUM PHOTO PT ALDIAN CITRASETIA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui berbagai macam proyek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang

JADWAL PEMELIHARAAN Pemeriksaan operasional (PO) Pemeriksaan pemberhentian (PB) Pemeriksaan overhaul Frekuensi pemeriksaan Prosedur

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #5 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi berbeda dengan kegiatan proyek lainnya. mencapai tujuan proyek. Metode PERT (Program Evaluation and Review

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sejarah : Henry L. Gantt ( 9 ) menciptakan Bar Chart untuk mengontrol kegiatan dalam proyek, namun tidak menjelaskan urutan kegiatannya Booz, Allen da

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan sektor industri dewasa ini, pembangunan ekonomi

TEKNIK PENGAWASAN ATAU PENGENDALIAN MANAJEMEN

Penjadwalan proyek. 1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan dan terhadap keseluruhan proyek

LAPORAN RESMI MODUL VII PERT DAN CPM

Bab 8 Analisis Jaringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2.2. Work Breakdown Structure

Pengertian Manajemen Proyek

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu

PERTEMUAN 9 JARINGAN KERJA (NETWORK)

OPTIMASI PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL FIBER UKURAN 8 m DENGAN METODA PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL TERPADU DI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

MANAJEMEN PROYEK. Oleh: Herawati Fiosar T / Armawin Mus / Muliati /

STUDI PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT

REKAYASA SISTEM BAB I PENDAHULUAN

Operations Management

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

BAB III LANDASAN TEORI

LAPORAN RESMI MODUL VI PERT & CPM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Pemadam Kebakaran di Kelurahan Ciganjur Jakarta Selatan. Untuk

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PROYEK DAN PERFORMANSI BIAYA PADA PT. KELANA BUANA SULAWESI SELATAN

TUGAS AKHIR. ANALISA PENJADWALAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PERT (Studi Kasus PT. FPI) Disusun oleh : Riska Luthfia Yediana

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini jasa Event-Organizer (EO) adalah salah-satu jenis usaha yang

Proyek. Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya jumlah pesawat yang digunakan. Peningkatan jumlah

MATERI 8 MEMULAI USAHA

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mendorong perusahaan

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

Riset Operasional. ELEMEN ANALISIS JARINGAN menggunakan beberapa istilah dan simbol berikut ini:

Manajemen Proyek. Riset Operasi TIP FTP UB

BAB II Tinjauan Pustaka

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA

Operations Management

Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom. Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak

MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian

PENJADWALAN PROYEK DAN ANALISIS JARINGAN KERJA

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

Tesis, Optimasi Penjadwal Tenaga kerja Proyek Konstruksi

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X

OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CPM DAN PERT (Studi Kasus Fly Over SKA Pekanbaru, Riau)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

PENJADWALAN PROYEK & MANAJEMEN RESIKO

MANAJEMEN PROYEK Konsep & Implementasi

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL ANALISA DATA

MAKALAH RISET OPERASI NETWORK PLANNING

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

ANALISIS PENGARUH CRASHING PROGRAM TERHADAP BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PROYEK KONSTRUKSI. Robert Panangian Sirait NPM :

BAB III LANDASAN TEORI

MINGGU KE-6 MANAJEMEN WAKTU (LANJUTAN)

: Peramalan (Forecasting) Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management. Bab V : Penetapan Harga (Pricing)

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

Penjadwalan Proyek. Oleh Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

STUDI ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK PERUMAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat luar biasa. Meningkatnya keperluan masyarakat untuk menggunakan

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

PENJADWALAN WAKTU PROYEK CONTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFAMART DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) : JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

APLIKASI INTEGER PROGRAMMING UNTUK PEMERATAAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA PROYEK

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERT-CPM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR. Nama NIM Program Studi : PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan keputusan dan proses penetapan tujuan.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA LOS (LOAN ORIGINATION SOLUTION) ENHANCEMENT PADA PT BANK X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PURI ADHYAKSA JAKARTA TIMUR

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM

BAB III PENGENDALIAN PROYEK

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING. iv

ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, perkembangan teknologi mesin grafika telah

Salman Alfarizhi Yuki Henry ABSTRAK

Transkripsi:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan analisa pemecahan masalah dari permasalahan yang timbul pada perusahaan Karoseri X, maka pada bab ini akan diuraikan serangkaian kesimpulan sebagai hasil akhir dan beberapa saran yang dapat dilaksanakan oleh pihak perusahaan, terutama yang berkaitan dalam sistem produksi karoseri perusahaan tersebut. 6.1. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan permasalahan yang ada, adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil pengamatan dengan garis keseimbangan produksi, maka dapat diketahui bahwa hasil produksi aktual tidak dapat memenuhi target rencana produksi yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan 2. Sesuai d~ngan target produksi yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan bahwa 30 unit kendaraan dapat dihasilkan dalam satu bulan dengan hari kerja rata-rata 25 hari, maka standart waktu siklus yang seharusnya diterapkan pada setiap divisi adalah 339,94 menit atau 0,1765 unit setiap jam. 3. Dari hasil perhitungan pad a keluaran potensial masing-masing divisi, maka diketahui bahwa perlu 75

76 dilakukan peningkatan keluaran potensial pad a divisi-divisi body, painting, finishing dan inspection. 4. Peningkatan keluaran potensial pada setiap divisi dapat dilakukan dengan melakukan alternatif penambahan tenaga kerja. Secara singkat dapat ditunjukkan dalam daftar berikut ini : Divisi Penambahan tenaker Kelompok Penambahan kelompok kerja kerja tenaker Body 1 5 5 Painting 2 6 12 Interior 0 1 0 Finish.- Inspect. 1 1 1 Jumlah penambahan tenaga kerja (orang) = 18 5. Metode CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation Review Technique) cukup adaptif penggunaannya dalam analisa mengenai keseimbangan lintas produksi perusahaan karoseri. 6.2. SARAN-SARAN Saran-saran yang dikemukakan berikut ini berkaitan dengan orientasi terhadap aktivitas produksi yang dilaksanakan pad a perusahan, sebagai alternatif pemecahaanya.

76 dilakukan peningkatan keluaran potensial pad a divisi-divisi body, painting, finishing dan inspection. 4. Peningkatan keluaran potensial pada setiap divisi dapat dilakukan dengan melakukan alternatif penambahan tenaga kerja. Secara singkat dapat ditunjukkan dalam daftar berikut ini : Divisi Penambahan tenaker Kelompok Penambahan kelompok kerja kerja tenaker Body 1 5 5 Painting 2 6 12 Interior 0 1 0 Finish.- Inspect. 1 1 1 Jumlah penambahan tenaga kerja (orang) = 18 5. Metode PERT (Project Evaluation Review Technique) yang merupakan metode penjadwalan dan perencanaan aktivitas kerja cukup adaptif penggunaannya dalam analisa mengenai keseimbangan lintas produksi perusahaan karoseri. 6.2. SARAN-SARAN Saran-saran yang dikemukakan berikut ini berkaitan dengan orientasi terhadap aktivitas produksi yang dilaksanakan pad a perusahan, sebagai alternatif pemecahaanya.

1. Perencanaan dari jadwal produksi hendaknya dilakukan 77 dengan cermat, yaitu dengan melihat kemampuan potensial dari faktor-faktor produksi yang terkait. 2. Pada periode tertentu, hendaknya dapat dilakukan evaluasi terhadap aktivitas produksi, sehingga dapat menunjang efektifitas perencanaan dan pengendalian produksi. Selanjutnya dari hasil evaluasi tersebut dapat disusun pedoman mengenai konsep kerja pada setiap elemen kerja dalam setiap divisi yang ada. 3. Sebelum melakukan pengukuran waktu kerja, apabila ditemukan kondisi yang kurang baik hendaknya terlebih dahulu melakukan perbaikan metode kerja dalam upaya mencari gerakan-gerakan kerja yang paling ekonomis. 4. Dalam p~nggunaan metode gar is keseimbangan, maka pengumpulan dan penyusunan data-data hasil produksi untuk setiap divisi perlu dirancang dan dilaksanakan dengan teratur. 5. Pengumpulan informasi baik itu berupa data atau yang lain hendaknya dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan, asalkan dilakukan dengan metode yang tepat. 6. Penggunaan metode keseimbangan lintasan produksi dalam upaya pencapaian target produksi yang diterapkan penyusunan tugas akhir ini lebih ditujukan pengambilan keputusan untuk jangka pendek dan pad a untuk pad a

78 rencana produksi yang berfluktuasi. 7. Selain menggunakan metode yang dipakai dalam pemecahan masalah ini, pihak perusahaan juga dapat melakukan usaha perbaikan lainnya yang berkaitan dengan keseimbangan lintasan produksi dan optimalitas keluaran produksi, yaitu : Pertimbangan pemakaian over time pada karyawan dalam pengambilan kebijaksaan yang ekonomis. Perbaikan kondisi dan tata komponen-komponen bantu. letak tempat kerja dan Melakukan perubahan metode kerja dengan melakukan peningkatan teknologi produksi. Melakukan analisa menyeluruh terhadap semua alternatif masukan yang berasal dari setiap bagian-bagian dalam perusahaan untuk dianalisa sebagai suatu sistem. B. Perlu diterapkan faktor kedisiplinan serta motivasi kerja yang lebih baik bagi para pekerja, dapat dilakukan dengan penerangan serta pelatihan. Hal ini cukup penting agar diperoleh konsistensi kerja yang baik, sehingga variabilitas operasi kerja dapat sekecil mungkin, selain juga akan memperkecil peluang terhadap kerusakan hasil produksi.