Legal Aspek Produk TIK

dokumen-dokumen yang mirip
Pokok Bahasan: ketentuan umum, lingkup merk, merk yang tidak dapat didaftar dan yang ditolak, permohonan pendaftaran merk

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5541) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pem

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang berlangsung di Indonesia. Hak atas kekayaan intelektual yang

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V IZIN PENDAFTARAN MEREK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEREK. Umum. 1. Apakah merek itu?

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

E M. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Apakah Merek itu?

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 PENJELASAN ATAS TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 MEREK

PERMOHONAN PENDAFTARAN MEREK TIDAK BERITIKAD BAIK DALAM TEORI DAN PRAKTEK DI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Petunjuk Pendaftaran Merek

LEMBARAN-NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Presiden Republik Indonesia,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DESAIN INDUSTRI DAN MEREK. Desain Industri merupakan salah satu bidang HKI yang dikelompokan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

PENEGAKAN HUKUM DI BIDANG MEREK DONA PRAWISUDA, SH KANTOR WILAYAH JAWA BARAT KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

UNDANG-UNDANG TENTANG MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS Halaman 1

P E N J E L A S A N A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENTINGNYA PERLINDUNGAN MEREK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk baru atau pengembangan dari produk-produk. penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.

Pokok Bahasan: pengertian desain industri, objek dan subjek desain industri, perolehan hak desain industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1992 TENTANG MEREK. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1993 TENTANG TATA CARA PERMINTAAN PENDAFTARAN MEREK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENDAFTARAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Oleh: Chandra Dewi Puspitasari

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 242, Tam

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Merek BUKAN Paten Merek Paten

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

*12398 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 32 TAHUN 2000 (32/2000) TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dikonsumsi atau digunakannya. Banyak faktor yang digunakan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1992 TENTANG MEREK

Hak Atas Kekayaan Intelektual. Business Law Universitas Pembangunan Jaya Semester Gasal 2014

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1992 TENTANG MEREK

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian kepustakaan dan hasil data di lapangan yang

BAB II LANDASAN TEORI

Mata Kuliah: Legal Aspek dalam produk TIK Disusun oleh : Dr. Henny Medyawati, S.Kom, MM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perlindungan Dan Pengaturan Tentang Hak Merek Di Indonesia.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DESAIN INDUSTRI. 29-Mar-17 TUJUAN PERLINDUNGAN DESAIN INDUSTRI. Contoh Desain 3 Dimensi DEFINISI DESAIN INDUSTRI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

DESAIN MERK DAN KEMASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2004 TENTANG

(a) pembajakan merajalela akibatnya kreativitas menurun;

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Apakah Indikasi Geografis itu?

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2007 TENTANG INDIKASI-GEOGRAFIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. di bidang sosial, ekonomi, budaya maupun bidang-bidang lainnya yang

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk

Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2007 TENTANG INDIKASI-GEOGRAFIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi. digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari

BAB III UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. A. Profil Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

Mobil-mobil Jepang (Honda, Toyota,dll) sulit masuk ke Eropa, harus bersaing dengan Mobil-mobil eropa (BMW, Marcedez, Volvo,dll)

Hak Cipta dan Kepemilikan Produk

NOMOR 14 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1992 TENTANG MEREK

MAKALAH HAK DESAIN INDUSTRI

Syarat dan Ketentuan Penggunaan Materi

Panduan Produk Palsu Legal & Content Lazada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini persaingan perusahaan untuk memperebutkan konsumen tidak

BAB I PENDAHULUAN. para pemilik bisnis baik kecil, menengah, maupun besar, benar-benar harus

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia usaha semakin hari semakin tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian World Trade Organization (WTO), membuat Indonesia harus. yang ada dalam kerangka General Agreement on Tariffs and Trade

Tentang: TATA CARA PERMINTAAN PENDAFTARAN MEREK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tanya Jawab Tentang Paten

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial

adi nugroho desain kemasan ME RK LA BEL LING PER IZIN AN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai:

BAB I PENDAHULUAN. Hak Kekayaan Intelektual, selanjutnya disingkat sebagai HKI timbul

Transkripsi:

1987 Legal Aspek Produk TIK

1991 MEREK Disusun oleh : Lily W

1995 PENGERTIAN MEREK Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 : Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. (Pasal 1 Ayat 1) Merek merupakan tanda yang digunakan untuk membedakan produk (barang dan atau jasa) tertentu dengan yang lainnya dalam rangka memperlancar perdagangan, menjaga kualitas, & melindungi produsen dan konsumen.

1995 PENGERTIAN MEREK Di sebagian negara, slogan iklan juga dianggap sebagai merek dan dapat didaftarkan pada kantor HKI Sebagian besar negara telah menentukan batasan-batasan mengenai hal apa saja yang dapat didaftarkan sebagai sebuah merek, secara umum adalah untuk tanda-tanda yang memang secara visual dapat dirasakan atau yang dapat ditunjukkan dengan gambar atau tulisan

1995 PENGERTIAN MEREK Merek merupakan tanda yang digunakan untuk membedakan produk (barang dan atau jasa) tertentu dengan yang lainnya dalam rangka memperlancar perdagangan, menjaga kualitas, & melindungi produsen dan konsumen.

1995 KEGUNAAN MEREK Fungsi utama merek (trademark, brand atau logo): Tanda pembeda penanda identitas, membedakan dari barang atau jasa yang dihasilkan dari badan usaha lain Hukum menyatakan merek sebagai property atau sesuatu yang menjadi milik eksklusif pihak tertentu dan melarang orang lain memanfaatkannya, kecuali atas izin pemilik Kegiatan perdagangan: hak eksklusif dari negara untuk digunakan sendiri oleh pemegang merk atau oleh pihak lain atas seizin pemegang merek

1995 KEGUNAAN MEREK Berbeda dengan produk sebagai sesuatu yang di buat di pabrik merek dipercaya menjadi motif pendorong konsumen memilih suatu produk, karena merek bukan hanya apa yang tercetak di dalam produk (kemasannya), tetapi merek termasuk apa yang ada di benak konsumen dan bagaimana konsumen mengasosiasikannya.

1995 KEGUNAAN MEREK Menurut David A. Aaker, merek adalah nama atau simbol yang bersifat membedakan (baik berupa logo, cap atau kemasan) untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual tertentu. Tanda pembeda yang digunakan suatu badan usaha sebagai penanda identitasnya dan produk barang atau jasa yang dihasilkannya kepada konsumen, dan untuk membedakan usaha tsb maupun barang atau jasa yang dihasilkannya dari badan usaha lain.

1995 KEGUNAAN MEREK Untuk memungkinkan suatu perusahaan dapat membedakan dirinya dan produk yang dimiliki terhadap apa yang dimiliki oleh para pesaingnya, maka merek menjadi peran penting dalam pencitraan dan strategi pemasaran perusahaan, pemberian kontribusi terhadap citra, dan reputasi terhadap produk dari sebuah perusahaan di mata konsumen.

1995 KEGUNAAN MEREK Citra dan reputasi perusahaan untuk menciptakan kepercayaan merupakan dasar untuk mendapatkan pembeli yang setia dan meningkatkan nama baik perusahaan. Konsumen sering memakai faktor emosional pada merek tertentu, berdasarkan serentetan kualitas yang diinginkan atau fitur-fitur yang terwujud dalam produk-produk yang dimiliki merek tsb.

1995 NILAI MEREK Merek yang tepat dan dipilih secara hati-hati merupakan aset bisnis yang berharga untuk sebagian besar perusahaan. Sementara untuk sebagian perusahaan lainnya merek merupakan aset yang sangat berharga yang mereka miliki. Perkiraan nilai dari merek-merek terkenal di dunia seperti Coca-Cola atau IBM melebihi 50 Milyar dollar masing-masingnya. Hal ini karena konsumen menilai merek, reputasi, citranya dan serentetan kualitas-kualitas yang konsumen inginkan yang berhubungan dengan merek, dan mereka mau membayar lebih untuk produk dengan merek tsb yang mereka akui dan yang dapat memenuhi harapan mereka. Oleh karena itu, memiliki sebuah merek dengan citra dan reputasi yang baik menjadikan sebuah perusahaan lebih kompetitif. Sumber : IBM Deutschland GmbH

1995 JENIS MEREK Merek dagang (trademark) yaitu merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan Merek atau merek dagang adalah nama atau simbol yang diasosiasikan dengan produk atau jasa dan menimbulkan arti psikologis atau asosiasi Merek jasa yaitu merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan

1995 JENIS MEREK Merek kolektif yaitu merek dengan karakteristik sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama dalam permohonan pendaftaran merek harus dinyatakan secara tegas bahwa merek akan digunakan sebagai merek kolektif

1995 SUBJEK MEREK Seseorang atau beberapa orang secara bersamasama (kolektif) atau sebuah hukum atau beberapa badan hukum Merek sangat efektif sebagai tanda pengenal, maka pemakaiannya tidak terbatas produk komersial atau perusahaan saja Lembaga-lembaga non-laba seperti Palang Merah, organisasi International dan bahkan negara juga sudah menggunakan logo untuk mempopulerkan diri

1995 MEREK HARUS UNIK Logo yang sangat terkenal selalu menjadi incaran pembajakan atau semi pembajakan yakni: peniruan sebagian besar aspek dan ciri dari logo-logo terkenal Sebuah merek harus memenuhi unsur-unsur berikut ini: o memiliki daya pembeda o bukan milik umum o tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, moralitas agama, kesusilaan atau ketertiban umum Kata-kata umum seperti kecap, bakmie atau baterai harus dihindari karena merupakan kata-kata umum

1995 MEREK HARUS UNIK (LANJ...) Semakin unik, semakin baik, mudah diingat Semakin mencolok, berbeda tampilan, lebih mudah melekat dalam ingatan siapa saja yang pernah melihatnya Terkadang merek yang sangat terkenal malah bisa menjadi kata umum Penambahan huruf TM (trade mark) di sudut kanan atas merek

1995 MEREK HARUS UNIK (LANJ...) Contoh: odol merek namun disalahkaprahkan sebagai sinonim dari pasta gigi Kol Colt, merek sebuah kendaraan angkutan epredi eveready, sebenarnya adalah merek, namun ternyata yang dimaksudkan adalah batu baterai blue band, teh botol... Di satu sisi hal itu menguntungkan pemilik merek karena mereknya menjadi begitu terkenal, namun akan berbalik merugi jika banyak orang ikut memanfaatkannya

1995 JANGKA WAKTU & PENGALIHAN MEREK Jangka waktu perlindungan hukum merek selama 10 tahun sejak tgl penerimaan dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama Pendaftaran ulang semata-mata dimaksudkan untuk memastikan bahwa sebuah merek tetap ada pemiliknya, dan sebagai mekanisme semacam pajak agar pemilik merek menyisih kan sebagian keuntungannya untuk negara yang melindunginya

1995 JANGKA WAKTU & PENGALIHAN MEREK Lisensi, yaitu izin yang diberikan oleh pemilik merek terdaftar kepada pihak lain untuk menggunakan merek tersebut dalam jangka waktu dan syarat tertentu Perjanjian lisensi harus menegaskan bahwa penerima lisensi akan menggunakan merek itu untuk sebagian atau seluruh jenis barang atau jasa tertentu dan dalam jangka waktu yang tidak melebihi jangka waktu perlindungan merek terdaftar serta disertai syarat tertentu

1995 PEROLEHAN MEREK Prosedur pendaftaran merek : mengisi formulir, salinan resmi Akta Pendirian Badan Hukum atau fotocopy yang ditandatangani notaris, fotocopy KTP, bukti pembayaran biaya permohonan merek 1 kelas barang dan atau jasa per permintaan Rp. 450.000,00 2 kelas barang dan atau jasa per permintaan Rp. 950.000,00... Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan substantif sekitar 1 bulan (30 hari) terhitung sejak tgl penerimaan

1995 ALASAN PENOLAKAN MEREK Kata-kata atau hal-hal umum. Contohnya, jika sebuah perusahaan berkeinginan untuk mendaftarkan merek KURSI untuk sebuah kursi, maka merek tsb akan ditolak karena kursi adalah istilah yang sudah umum untuk produk tsb Hal-hal yang bersifat menerangkan atau kata keterangan. Kata-kata yang biasa digunakan dalam perdagangan untuk menerangkan sifat suatu produk. Misalnya, merek SWEET atau MANIS, bisa saja ditolak untuk pemasaran coklat karena bersifat deskriptif. Dalam kenyataannya tidak adil jika memberikan eksklusivitas kepada salah satu produsen coklat saja atas kata manis untuk memasarkan produk-produknya. Begitu juga halnya dengan istilah-istilah kualitatif seperti CEPAT, TERBAIK, KLASIK atau INOVATIF dapat juga ditolak kecuali kata-kata tersebut merupakan bagian dari merek yang berbeda. Dalam kasus-kasus seperti itu, perlu dicantumkan dalam maklumat, pemberitahuan yang menjelaskan bahwa tidak ada eksklusivitas atas bagian khusus untuk merek.

1995 ALASAN PENOLAKAN MEREK Merek-merek yang membingungkan. Ini adalah merek-merek yang dapat membingunkan atau menyesatkan konsumen terutama berkaitan dengan sifat, kualitas atau asal daerah/geografis dari produk tersebut. Misalnya, produk margarine yang menggunakan merek, yang dicirikan dengan SAPI juga akan ditolak karena dianggap dapat menyesatkan konsumen yang kemungkinan konsumen mengkaitkan merek tsb dengan produk-produk dari susu sapi (seperti: mentega)

1995 ALASAN PENOLAKAN MEREK Merek-merek yang dianggap bertentangan dengan kebiasaan masyarakat atau moral. Kata-kata dan ilustrasi-ilustrasi yang dianggap melanggar norma-norma moral dan agama yang berlaku di tengah masyarakat, juga tidak dapat didaftarkan sebagai merek. Bendera, armorial bearings, lambang-lambang resmi, lambang-lambang negara dan organisasi internasional yang telah disampaikan kepada biro internasional WIPO yang biasanya tidak dimasukkan dalam pendaftaran.

1995 CONTOH MEREK LOKAL POTENSIAL

THANK YOU