HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI, IKLIM ORGANISASI, DAN KEDISIPLINAN KERJA GURU SEKOLAH SE-KOTA MOJOKERTO

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

Tabel 7. Hasil Uji Validitas. Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas No. Variabel R alpha Nilai kritis

Laila Itsnaini Agus Timan Ahmad Yusuf Sobri

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SD NEGERI SE-KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN BLITAR

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 2 SD NEGERI 2 MIMBAAN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP PENGELOLAAN BOS PADA SEKOLAH DASAR SE-KOTA KEDIRI

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

KONTRIBUSI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PADANG TIMUR

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

Fenty Riyan Nova M. Huda A.Y Wildan Zulkarnain

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

HUBUNGAN MOTIVASI PEMBELAJARAN OLEH GURU KELAS TERHADAP NILAI RAPORT SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI. Sogi Hermanto

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA CIREBON SEBAGAI SEKOLAH RSBI ARTIKEL JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

MOTIVASI KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KEPALA SEKOLAH DENGAN GURU PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAAN KERJA GURU. Abstark

HUBUNGAN BUDAYA SEKOLAH DAN PEMBENTUKAN SEKOLAH EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR JURNAL. Oleh CITRA PUSPITA SARI RISWANDI RISWANTI RINI

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

Analisis Kinerja Dosen Iain Ar-Raniry Banda Aceh

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEBERADAAN GURU PPL MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN TERHADAP MINAT BELAJARNYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA GURU PADA SD BERBASIS ISLAM/MI DI KECAMATAN LAWANG-KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI PENGAJARAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KOMPETENSI GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SANANWETAN KOTA BLITAR

ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA KERJA DAN KOMITMEN KERJA TERHADAP PROFESIONALISME GURU. Oleh. Suwandi

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN, DAN PRODUKTIVITAS GURU SMA NEGERI

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN BELLBOY DENGAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL ROCKY PLAZA PADANG FAPENTA WASISTO /2011

KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS I, II DAN III KECAMATAN BATANG CENAKU KABUPATEN INDRAGIRI HULU RIAU

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DENGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMA KALAM KUDUS MEDAN. Charles Fransiscus Ambarita Surel :

PENGARUH SPIRITUAL LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI MADRASAH TSANAWIYYAH

Kata kunci : Iklim, Iklim Organisasi, Litwin & Stringer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU ANTARA YANG SUDAH DAN BELUM SERTIFIKASI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA MALANG

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

HUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA MADRASAH DAN KOMPENSASI KERJA DENGAN KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKECAMATAN BANGOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPS SMP/MTs DI KECAMATAN PANDAK JURNAL SKRIPSI

Hubungan Iklim Organisasi dengan Motivasi Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

Oleh: ZAMZAM ZAWAWI FIRDAUS NIM:

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU. Oleh Ida Efiana

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN FUNGSI KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) KECAMATAN SUNGAI TARAB KABUPATEN TANAH DATAR

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN. Daerah penelitian berada di Ibukota Provinsi Lampung dengan objek penelitian di

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Penelitian kuantitatif

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SUB RAYON 6 KECAMATAN SELUAS KABUPATEN BENGKAYANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

PENGARUH MOTIVASI, KEMANDIRIAN, DAN FASILITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA BERORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif dengan teknik korelasional yaitu penelitian untuk mengetahui

MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT DI TAMAN KANAK-KANAK SE- KECAMATAN MLATI, KABUPATEN SLEMAN ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 2 PARIAMAN

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI, IKLIM ORGANISASI, DAN KEDISIPLINAN KERJA GURU SEKOLAH SE-KOTA MOJOKERTO THE CORRELATION BETWEEN PRINCIPAL LEADERSHIP, MOTIVATION, ORGANIZATIONAL CLIMATE, AND WORK DISCPLINE OF TEACHER S IN CITY OF MOJOKERTO Amilatus Shalihah, Kusmintardjo, dan Bambang Setyadin Universitas Negeri Malang E-mail: Amilatus.shalihah88@gmail.com Abstract: this research was aimed to (1) describe leadership of principals, (2) organizational climate, (3) work motivation, (4) discipline. Data were collected using questionnaire and analyzed through descriptive analysis techniques, correlation and path analysis. Results show: (1) work discipline of belongs mojokerto are generally regarded as good; (2) the principal leadership is successfully practiced in referring to the established procedures; (3) organization climate is in conducive condition; (4) work motivation in categories generally as sufficient. Keywords: leadership, motivation, organizational climate, work discipline, mojokerto. ABSTRAK: Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk (1) mendeskripsikan tingkat kepemimpinan kepala sekolah (2) iklim organisasi, (3) motivasi kerja, (4) kedisiplinan. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik angket (kuesioner) dan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif, korelasi dan path analysis. Hasil penelitian adalah: (1) kedisiplinan di sekolah se-kota mojokerto menyatakan bahwa tergolong baik; (2) kepemimpinan kepala sekolah tergolong baik dan sesuai dengan prosedur; (3) Iklim organisasi secara keseluruhan tergolong kondusif; (4) Motivasi kerja di sekolah tergolong dalam kategori baik. Kata kunci: kepemimpinan, motivasi, iklim organisasi, kedisiplinan kerja, kota mojokerto Unsur pendidikan selalu dibutuhkan guna menjadikan masyarakat cerdas dan bermartabat. Pendidikan merupakan hal terpenting yang harus dilakukan oleh setiap individu untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan menjadikan bangsa 1

2 berakhlak baik. Untuk mewujudkan aspirasi masyarakat tentang pendidikan tersebut, pada saat ini bermunculan lembaga pendidikan dasar hingga menengah atas, sehingga para pendiri lembaga pendidikan berbondong-bondong menciptakan visi-misi sekolah yang dapat dipercaya dan akan mempunyai citra yang baik di masyarakat. Agar sekolah dapat dikatakan efektif, maka sekolah harus memiliki disiplin yang tinggi, baik kepala sekolah, guru, pegawai maupun siswanya. Selain kedisiplinan, memang perlu memiliki standar prestasi dan keteraturan dalam melaksanakan kegiatan bagi seluruh warga sekolah. Guna mencapai keberhasilan suatu standar peraturan yang sudah ditetapkan sebelumnya, maka dibutuhkan seorang pemimpin sekolah atau kepala sekolah yang baik dalam hal memimpin. Sementara itu, manajemen dapat dikatakan efektif apabila kepala sekolah, pegawai dan aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya dapat berjalan dengan baik secara sinergis (Fahmi, 2012: 153). Agar aktivitas manajemen tersebut berjalan sinergis, maka tidak hanya dibutuhkan kepala sekolah yang baik dan berkompetensi unggul dalam memimpin organisasi melainkan juga diperlukan guru dan pegawai sekolah yang memiliki dedikasi tinggi terhadap tugas yang diberikan. Apabila seorang guru memiliki dedikasi tinggi dalam menjalankan setiap tugasnya, maka akan berdampak pula pada peningkatan motivasi kerja guru. Data penelitian terdahulu dari Kusumawati (2012) menyebutkan, bahwa terdapat beberapa kepala sekolah yang mengatur waktu menjalani tugasnya dengan cara 3 hari berada di sekolah A dan 3 hari selanjutnya di sekolah B. Namun ada juga yang mengaku, bahwa kepala sekolah lebih mengutamakan salah satu sekolah saja. Akibatnya intensitas bertemu dengan guru dan pegawai yang dipimpinnya menjadi sangat berkurang, tidak ada keharmonisan dan rendahnya rasa keakraban satu sama lain. Hal ini juga menyebabkan kepala sekolah harus membagi waktu untuk 2 sekolah yang berbeda. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah Seberapa baik kedisiplinan kerja, kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan seberapa kondusif iklim organisasi di sekolah. Tujuan penelitian dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut; mendeskripsikan tingkat kedisiplinan, kepemimpinan kepala sekolah, iklim organisasi, motivasi

3 kerja guru. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pengembangan dan perbaikan ilmu lebih baik di masa depan; dapat dijadikan sebagai bahan mengevaluasi diri dalam memimpin; dapat memberikan gambaran keefektifan tipe kepemimpinan yang diterapkan kepala sekolah; dapat dijadikan sebagai tambahan kajian pustaka dan menambah wawasan tentang kepemimpinan, iklim organisasi, motivasi dan kedisiplinan kerja guru; dan dapat dijadikan sebagai acuan atau referensi yang relevan serta dapat mengembangkan penelitian ini secara mendalam di masa depan. Ruang lingkup penelitian ini dilakukan guna melihat tingkat kedisiplinan guru dan kepala sekolah selama jam dinas di lembaga pendidikan. METODE Rancangan penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian kuantitatif dan Deskriptif-Korelasional yang berarti menggunakan angka (bilangan) terhadap data yang diperoleh untuk pengujian hipotesis. Identifikasi variabel tersebut lebih lanjut dapat dijelaskan, bahwa variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X 1 ) sebagai variabel bebas merupakan variabel penyebab yang menimbulkan akibat terjadinya Motivasi Guru (X 2 ), Iklim Organisasi (X 3 ), dan Kedisiplinan Kerja Guru (Y). Definisi operasional yang digunakan sebagai berikut: (1) Kepemimpinan Kepala Sekolah adalah kontinum tindakan, tata cara, dan perilaku seorang pimpinan dalam mempengaruhi pegawai di suatu organisasi atau lembaga supaya menjadi pribadi yang lebih baik; (2) Iklim Organisasi adalah derajat kondisi lingkungan dan suasana hati seorang guru dalam organisasi dalam kriteria kondusif - tidak kondusif atau menyenangkan - tidak menyenangkan; (3) Motivasi Kerja adalah derajat kecenderungan seorang guru untuk giat bekerja menjalankan tugas dan kewajibannya; (4) Kedisiplinan Kerja adalah derajat kecenderungan seorang guru untuk taat, rajin dan mengikuti peraturan yang ada dalam menjalankan tugas maupun kewajibannya. Objek penelitian yang dilakukan meliputi seluruh lembaga pendidikan dari sekolah dasar sampai menengah atas negeri maupun swasta yang ada di Kota Mojokerto yang menitikberatkan pada kedisiplinan guru atau pegawai. Waktu penelitian ini dilakukan selama 1 tahun yang dimulai pada tanggal 5 februari 2015

Frekuensi 4 yang diawali dengan seminar proposal penelitian sampai tanggal 18 februari 2017. Populasi penelitian ini adalah kepala sekolah sebanyak 86 orang sedangkan jumlah tenaga pendidik dan tenaga non-kependidikan yang akan diambil masingmasing 1 orang dari semua sekolah di Kota Mojokerto, terdiri dari Tenaga Administrasi Sekolah (TAS), Guru, Komite Sekolah dan Siswa atau pengurus OSIS karena menggunakan unit analisisnya sekolah. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan, yaitu dengan teknik random dan cluster sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner yang berupa model Skala Likert. Kemudian, Instrumen dalam penelitian ini diuji terlebih dahulu content validity dan construct validity-nya melalui cara menguji instrumen kepada para ahli/ experts judgement. Uji validitas instrumen yang digunakan, yaitu validitas butir, karena untuk mengetahui validitas instrumen dapat ditelaah melalui validitas dari tiap butir instrumen. Sedangkan untuk uji reliabilitas instrumen menggunakan Formula Alpha Cronbach. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan Teknik Analisis Deskriptif untuk mendeskripsikan data, Teknik Analisis Korelasi untuk memprediksi besarnya hubungan dan Path Analysis. HASIL DAN PEMBAHASAN Kepemimpinan Berdasarkan indikator-indikator pada angket yang telah dijabarkan menjadi 18 pernyataan. Masing-masing indikator dihitung berdasarkan kelas interval dengan rentangan nilai 1-3. Data yang terkumpul diperoleh nilai terendah 18,0000 dan nilai tertinggi 83,786485. Rentangan (range) antara nilai terendah dan tertinggi adalah 65,786485. Berdasarkan nilai range tersebut dan besar kelas interval yang ditentukan sebesar 3, maka dapat ditentukan nilai interval adalah sebesar 21,928818. Distribusi frekuensi untuk kepemimpinan kepala sekolah dapat dilihat pada Gambar 1. 80 271 (76,3 %) 60 40 20 0 83 (23,4 %) 1 (0,3 %) Tinggi Sedang Rendah

5 Gambar 1 Diagram Tingkat Kepemimpinan Kepala Sekolah Se-Kota Mojokerto Diagram distribusi frekuensi kepemimpinan kepala sekolah yang telah dijabarkan pada Gambar 1 dapat diartikan bahwa dari 355 responden, sebanyak 271 (76,3 %) responden menilai tingkat kepemimpinan kepala sekolah di sekolah se Kota Mojokerto tinggi, 83 (23,4 %) menilai tingkat kepemimpinan Kepala Sekolah sedang dan 1 (0,3 %) menilai rendah. Diagram tingkat variabel kepemimpinan kepala sekolah se Kota Mojokerto dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah tergolong baik dan sesuai dengan prosedur yang ada karena mencapai 271 (76,3 %) sebagai nilai tertinggi. Iklim Organisasi Berdasarkan indikator-indikator pada angket yang telah dijabarkan menjadi 11 pernyataan. Masing-masing indikator dihitung berdasarkan kelas interval dengan rentangan nilai 1-3. Data yang terkumpul diperoleh nilai terendah 11,0000 dan nilai tertinggi 48,844896. Rentangan (range) antara nilai terendah dan tertinggi adalah 37,844896. Berdasarkan nilai range tersebut dan besar kelas interval yang ditentukan sebesar 3, maka dapat ditentukan nilai interval adalah sebesar 12,614955. Distribusi frekuensi untuk iklim organisasi dapat dilihat pada Gambar 2.

Frekuensi 6 253 (71,3 %) 80 60 40 20 0 101 (28,4 %) 1 (0,3%) Tinggi Sedang Rendah Kriteria Gambar 2 Diagram Tingkat Iklim Organisasi se-kota Mojokerto Diagram distribusi frekuensi iklim organisasi yang telah dijabarkan pada Gambar 2 dapat diartikan, bahwa dari 355 responden, sebanyak 253 (71,3 %) responden menilai tingkat iklim organisasi di sekolah se Kota Mojokerto tinggi, 101 (28,4 %) menilai tingkat iklim organisasi se-kota Mojokerto sedang dan 1 (0,3 %) menilai rendah. Diagram tingkat variabel iklim organisasi sekolah negeri dan swasta se-kota Mojokerto dapat disimpulkan, bahwa iklim organisasi se-kota Mojokerto tergolong kondusif karena mencapai 253 (71,3 %) sebagai nilai tertinggi. Motivasi Berdasarkan masing-masing indikator yang telah dihitung berdasarkan kelas interval dengan rentangan nilai 1-3. Data yang terkumpul diperoleh nilai terendah 10,0000 dan nilai tertinggi 47,873943. Rentangan (range) antara nilai terendah dan tertinggi adalah 37,873943. Berdasarkan nilai range tersebut dan besar kelas interval yang ditentukan sebesar 3, maka dapat ditentukan nilai interval adalah sebesar 12,624638. Distribusi frekuensi untuk motivasi kerja dapat dilihat pada Gambar 3. Diagram distribusi frekuensi motivasi kerja yang telah dijabarkan pada Gambar 3 dapat diartikan, bahwa dari 355 responden, sebanyak 245 (69 %) responden menilai tingkat motivasi kerja di sekolah se Kota Mojokerto tinggi, 109 (30,7 %) menilai tingkat motivasi kerja se-kota Mojokerto sedang dan 1 (0,3 %) menilai rendah.

Frekuensi Frekuensi 7 245 (69 %) 80 60 40 20 0 109 (30,7 %) 1 (0,3 %) Tinggi Sedang Rendah Gambar 3 Diagram Tingkat Motivasi Kerja Guru Se-Kota Mojokerto Diagram tingkat variabel motivasi kerja sekolah se Kota Mojokerto dapat disimpulkan, bahwa tergolong baik karena mencapai 245 (69 %) sebagai nilai tertinggi. Kedisiplinan Kerja Berdasarkan indikator-indikator pada angket yang telah dijabarkan menjadi 47 pernyataan. Masing-masing indikator dihitung berdasarkan kelas interval dengan rentangan nilai 1-3. 80 276 (77,7 60 40 79 (22,3 %) 20 0 0 Tinggi Sedang Rendah Gambar 4 Diagram Tingkat Kedisiplinan Kerja Guru Se-Kota Mojokerto Data yang terkumpul diperoleh nilai terendah 47,0000 dan nilai tertinggi 213,179808. Rentangan (range) antara nilai terendah dan tertinggi adalah 166,179808. Berdasarkan nilai range tersebut dan besar kelas interval yang

8 ditentukan sebesar 3, maka dapat ditentukan nilai interval adalah sebesar 55,393259. Distribusi frekuensi untuk kedisiplinan kerja dapat dilihat pada Gambar 4. Diagram distribusi frekuensi kedisiplinan kerja yang telah dijabarkan pada Gambar 4 dapat diartikan, bahwa dari 335 responden, sebanyak 276 (77,7 %) responden menilai tingkat kedisiplinan kerja di sekolah negeri dan swasta se-kota Mojokerto tinggi, 79 (22,3 %) menilai tingkat kedisiplinan kerja se-kota Mojokerto sedang dan 0 atau tidak ada yang menilai rendah. Diagram tingkat variabel kedisiplinan kerja sekolah negeri dan swasta se-kota Mojokerto dapat disimpulkan, bahwa tergolong baik karena mencapai 276 (77,7 %) sebagai nilai tertinggi. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini. Variabel pertama yaitu kedisiplinan di sekolah se-kota mojokerto menyatakan bahwa tergolong baik, hal ini terbukti dari 276 responden atau sebesar 77,7 % memilih setuju,variabel kedua adalah kepemimpinan kepala sekolah tergolong baik dan sesuai dengan prosedur. Hal ini terbukti dari 271 responden atau sebesar 76,3 % menyatakan kepemimpinan kepala sekolah di sekolah negeri dan swasta se-kota mojokerto, variabel ketiga, iklim organisasi menurut 5 responden yaitu kepala sekolah, guru, komite, pegawai dan siswa di sekolah se-kota mojokerto menunjukkan bahwa secara keseluruhan tergolong kondusif, hal ini terbukti dari 253 responden atau sebesar 71,3 % menyatakan iklim organisasi se-kota mojokerto dalam kategori kondusif. Variabel keempat adalah motivasi kerja di sekolah tergolong dalam kategori baik. Hal ini terbukti dari kelima responden menyatakan setuju bahwa motivasi kerja sekolah negeri dan swasta se-kota mojokerto tergolong baik karena mencapai 245 responden atau 69 % sebagai nilai tertinggi.

9 Saran Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan simpulan di atas, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut. Pertama, Dinas Pendidikan Provinsi, sebaiknya memberikan reward bagi sekolah yang memiliki kualitas pendidikan yang bagus serta memotivasi guru dan pegawai untuk meningkatkan kinerjanya. Dinas pendidikan provinsi seharusnya mengadakan study wisata ke sekolahsekolah berprestasi yang ada di jawa timur sebagai contoh pendidikan guna meningkatkan mutu dan program sekolah yang baik. Kedua, Dinas Pendidikan Kota Mojokerto sebaiknya memberikan reward yang bermanfaat bagi kepala sekolah dan guru yang memiliki motivasi bekerja yang tinggi, sehingga dapat bertujuan untuk memberikan iklim organisasi yang harmonis, meningkatkan kedisiplinan serta menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan. Ketiga, Kepala Sekolah, penerapan kepemimpinan kepala sekolah sudah dalam kategori baik secara keseluruhan, diharapkan penerapan tersebut dapat ditingkatkan dan tetap diperbaiki apabila masih ada yang kurang efektif demi memajukan mutu pendidikan. Keempat, Guru diharapkan untuk lebih ditingkatkan kedisiplinan dan motivasi dalam bekerja, karena dari situ guru bisa menerapkan model pembelajaran yang inovatif bagi peserta didik, memahami tujuan pendidikan yang sedang dilaksanakan, serta dapat mengenal dan memahami karakteristik individu dari lingkungan sekolah tersebut yang berbeda-beda. Kelima, Dosen Administrasi Pendidikan diharapkan dalam penelitian ini dapat dijadikan kajian referensi dan sumber wawasan dalam memberikan materi kepada mahasiswa di kelas. Keenam, Peneliti Selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan acuan referensi lain setelah buku, jurnal dan penelitian terdahulu agar dapat lebih baik lagi dalam meneliti, kepemimpinan, motivasi kerja, iklim organisasi dan kedisiplinan kerja dari kajian terdahulu, sehingga dapat melengkapi objek yang diteliti dalam penelitian terdahulu dan diharapkan dalam pengumpulan datanya tidak hanya dari angket tetapi juga ditunjang dari wawancara atau observasi dengan orang-orang yang memiliki pemahaman dalam kepemimpinan, iklim organisasi, motivasi dan kedisiplinan kerja itu sendiri agar dapat memudahkan dan memahami lebih jelas tentang kedisiplinan kerja yang dikaitkan dengan kepemimpinan, iklim organisasi dan motivasi kerja pegawai.

10 Daftar Rujukan Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Cetakan Kesembilan). Jakarta: Rineka Cipta. Bartky, J. A. 1956. Administration as Educational Leadership. California: Oxford University Press. Carrell, M. R & Kuzmits, F. E. Personnel Management of Human Resources. Columbus: A Bell & Howell Company. Davis, K. 1985. Human Behavior at Work: Organizational Behavior. New Delhi: McGraw-Hill Publising Company. Dinas Pendidikan Kota Mojokerto. 2014. Data Pokok Pendidikan Kota Mojokerto Tahun 2014. Mojokerto: Dinas Pendidikan. Fahmi, I. 2012. Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta. Gomes, F.C. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi. Guilford, J.P. 1956. Fundamental Statistics in Psychology and Education. New York: McGraw Hill.