BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Keikutsertaan Praktikan dalam Proyek Selama praktikan mengikuti proses pelaksanaan praktek profesi ini mempunyai kedudukan sebagai desainer interior. Selama masa praktek profesi parktikan mendapatkan beberapa tugas dalam proyek Perencanaan Interior Koperasi Bank Mayora, antara lain : a. Mempelajari data survei yang diberikan oleh desainer senior berdasarkan kondisi lapangan. b. Mencari image reference untuk referensi koperasi modern c. Membuat alternatif layout koperasi d. Membuat detail loose furniture koperasi e. Membuat 3D koperasi mayora 4.2 Peranan Praktikan dalam Proyek Selama praktikan mengikuti proses pelaksanaan proyek koperasi mayora, praktikan berperan dalam beberapa hal. Diawal pengerjaan proyek, praktikan diberikan data survey dari desainer. Koperasi yang akan dibuat memiliki luasan ± 36 m². Data survey tersebut berupa gambar existing area yang akan dibuat menjadi koperasi dan catatan kebutuhan pemberi tugas kepada desainer. 62
Gambar 4.1 Ruang Untuk Koperasi Mayora ( Sumber : Data Tim Survey ) Gambar 4.2Ruang Untuk Koperasi Mayora ( Sumber : Data Tim Survey ) 63
Gambar 4.3Ruang Untuk Koperasi Mayora ( Sumber : Data Tim Survey ) Setelah diberikan pengarahan tentang koperasi yang akan dibuat, praktikan diberikan catatan yang berisi kebutuhan furnitur yang ditentukan dari pihak pemberi tugas. Furnitur yang dibutuhkan antara lain : a. Meja kasir Untuk transaksi pembayaran. b. Island display Berbentuk ambalan dengan ukuran 180 x 65 x 120 cm yang berfungsi untuk mendisplay product makanan kecil / snack. c. Rak display Rak display berbentuk amblan dengan lebar 30 cm dan panjangnya bervariasi. Tinggi area rak display masing masing setinggi 2 m. d. Fridge Fridge atau lemari pendingin yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan minuman minuman agar saat dibeli dalam kondisi dingin. e. Coffee area Pada area ini terdapat mesin kopi yang dapat mengeluarkan berbagai macam kopi yang disediakan. Selain itu terdapat juga tempat sampah yang menyatu dengan meja kopi, dan juga terdapat ambalan yang berfungsi sebagai tempat gula, sedotan, penutup, dan cangkir kopi yang dapat langsung dibawa. Tahap selanjutnya pada perencanaan koperasi Bank Mayora, praktikan diminta untuk mencari dan memberikan image reference kepada team desainer. Tujuannya untuk memberikan refrensi desain yang searah atau mengarah ke desain interior ruangan sekitar koperasi Bank Mayora. Berikut ini merupakan image refrenceyang direkomendasi praktikan ke team desainer : 64
Gambar 4.4 Image RefrenceKoperasi Mayora ( Sumber : Pinterest ) Gambar 4.5 Image RefrenceKoperasi Mayora ( Sumber : Pinterest ) Suasana ruang untuk koperasi Bank Mayora haruslah sesuai dengan ruang ruang sekitarnya. Dimana ruang ruang sekitarnya memiliki gaya modern dengan pemakaian kayu berwarna muda, dengan aksen pencahayaan yang terang, penataannya diarahkan ke desain yang modern dan rapih dapat dibilang minimalis karena bentuk bentuk furniturnya merupakan bentuk geometris. 65
Kemudian praktikan diminta untuk membuat layout dan 3D koperasi tersebut. saat membuat layout, praktikan juga sekaligus mengerjakan 3D nya. Saat membuat 3D praktikan menggunakan software sketchup dimana ketika membuat layout praktikan hanya tinggal merubah view pada toolbar di sketchup menjadi parallel projection diatur menjadi tampak atas lalu mengexport file menjadi 2D graphic yang hasilnya menjadi file dwg. Gambar 4.6 Langkah mengubah sketchup ke 2D Gambar 4.7Langkah mengubah sketchup ke 2D 66
Gambar 4.8Langkah mengubah sketchup ke 2D Dibawah ini merupakan layout dengan view parallel projection yang dibuat oleh praktikan pada sketchup : Gambar 4.9LayoutKoperasi Mayora 67
Setelah menyelesaikan layout dan 3D, praktikan diminta untuk membuat detail loose furnitur yang dimana furnitur furnitur ini merupakan custom dan harus diberikan gambar kerja kepada pembuatnya. Gambar kerja pada loose furniture ini menjelaskan tampak depan, tampak samping, tampak atas, potongan serta perspektif dari furnitur tersebut dilengkapi dengan keterangan material, bahan, skala, dan ukuran.gambar kerja yang dikerjakan oleh praktikan (terlampir di lampiran) antara lain : - Layout plan Menjelaskan tata letak furnitur, pola lantai, besaran sirkulasi gerak, dan notasi pada layout. - Furniture plan Menjelaskan tata letak furnitur, pembagian area, besaran sirkulasi gerak, dan notasi pada layout. - Floor plan Menjelaskan pola lantai, keterangan material, start point pemasangan keramik, ukuran keramik yang dipakainya, dan notasi pada pola lantai. - Ceiling plan Menjelaskan pola plafon, keterangan material, keterangan tinggi plafon, dan notasi pada pola plafon. - Socket outlet plan Menjelaskan penempatan socket outlet, jumlahnya, dan notasi pada layout. - Tampak A dan B Menjelaskan tampak muka dan tampak samping, penjelasan material, ketinggian, dan notasi pada tampak. - Potongan 1 dan 2 Menjelaskan potongan 1 dan 2 dengan notasi, ketinggian, dan keterangan furniturnya. 68
Setelah menyelesaikan loose furniture praktikan diminta untuk merender 3D yang telah dikerjakan. Saat sebelum merender, praktikan mengatur material yang digunakan pada 3D koperasi tersebut, mengatur pencahayaan yang digunakan pada 3D tersebut, serta mengatur settingan pada vray sketchup. Hasil dari 3D tersebut kemudian diberikan kepada tim desainer. Berikut cara mengatur settingan vray render : Gambar 4.10Setting vray render Gambar 4.11Setting vray render 69
Gambar 4.12Setting vray render Gambar 4.13Setting vray render 70
Gambar 4.14 Setting vray render Perspektif / 3D koperasi Bank Mayora : Gambar 4.15 Perspektif Koperasi Mayora 71
Gambar 4.16Perspektif Koperasi Mayora Gambar 4.17Perspektif Koperasi Mayora 72