TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Sawi

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

Nur Rahmah Fithriyah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman okra adalah sebagai berikut: Tanaman okra merupakan tanaman terna tahunan dengan batang yang tegak.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

BAB I PENDAHULUAN. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan makhluk hidup

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya alam pertanian, sumberdaya alam hasil hutan, sumberdaya alam laut,

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio Angiospermae, Klas Monocotyledoneae, Ordo Liliaceae Family:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman kedelai adalah : Kingdom : Plantae, Divisio :

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

Disetujui Oleh Komisi Pembimbing. Ir. Ferry Ezra Sitepu, MSi Ketua. Ir.Sanggam Silitonga Anggota. Mengetahui

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

II. TINJAUAN PUSTAKA. petsai (Brassica chinensis). Petsai adalah tanaman dataran tinggi sementara sawi juga

PERTUMBUHAN TANAMAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA ARANG SEKAM DAN COCOPEAT DENGAN PEMBERIAN STARBIO

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

TINJAUAN PUSTAKA. memperlancar pencernaan. Hampir setiap orang gemar akan sawi karena rasanya

Transkripsi:

17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam 100 g bobot segar sawi yaitu: protein 23 mg; lemak 3 mg; karbohidrat 40 mg; kalsium 220 mg; fosfor 38 mg; besi 2,9 mg; vitamin A; vitamin B dan vitamin C (Sunarjono, 2003) Sawi memiliki akar tunggang (radix primata) dan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang (silindris) menyebar ke semua arah, pada kedalaman antara 30-50 cm. Akar-akar ini berfungsi antara lain mengisap air dan zat makanan dari tanah, serta menguatkan berdirinya batang (Haryanto, dkk, 2006). Batang tanaman sawi berbentuk bulat, tetapi panjang batangnya hanya sekitar 5-10 cm. Batang sawi berwarna putih kekuningan yang terbungkus oleh helaian daun yang telah tua (Steenis, 2003). Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Tangkai daun sawi agak panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daun tanaman sawi yang telah tua akan busuk dalam pangkal batang karena daunnya tidak akan pernah gugur (Setiadi, 1993). Bunga tanaman sawi berwarna kekuning-kuningan. Dalam 1 tangkai bunga terdapat beberapa bunga yang mekar. Bunga sawi biasanya dengan kelipatan 3 ataupun 5 pada umumnya (Hafiz, 2007). Buah sawi berbentuk polong, panjang dan ramping berisi biji. Bijinya bulat kecil berwarna coklat sampai kehitam-hitaman. Biji inilah yang digunakan

18 sebagai bahan perbanyakan tanaman sawi (Sunarjono, 2003). Dalam 1 tangkai bunga akan menghasilkan puluhan atau bahkan ratusan biji (Handoko, 2008). Syarat Tumbuh Iklim Daerah penanaman yang cocok untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya tanaman ini dibudidayakan di daerah yang berketinggian 100-500 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar daerah-daerah di Indonesia memenuhi syarat ketinggian tersebut (Haryanto, dkk, 2006). Curah hujan yang cocok untuk tanaman sawi sekitar 1500-2000 mm per tahun dengan distribusi hujan yang merata. Kelembaban relatif (RH) yang baik untuk tanaman sawi sekitar 75-80 %, serta dengan suhu udara yang cocok adalah 24-27 o C (Haryanto, dkk, 2006). Tanaman sawi membutuhkan penyinaran yang baik agar pertumbuhannya juga baik. Lama penyinaran cahaya matahari adalah sekitar 6-8 jam per hari, dimana Indonesia memiliki lama penyinaran ± 10 jam per hari. Ini sangat berpengaruh pada proses fotosintesis tanaman (Hafiz, 2007). Tanah Tanah yang cocok untuk tanaman sawi adalah tanah yang gembur, banyak mengandung humus, serta pembuangan airnya baik. Tanaman sawi cocok pada tanah andosol dan tanah inceptisol serta tanah yang bertekstur lempung berliat dan lempung berdebu. Tanaman ini juga cocok pada tanah yang mengandung pasir dan lumpur sebab baik untuk pertumbuhannya (Hafiz, 2007).

19 Tanaman sawi akan baik pertumbuhannya apabila pada tanah yang akan dibudidayakan memiliki drainase serta aerase yang baik. Lahan yang baik pada tanaman ini umumnya lahan yang tidak ternaungi atau lahan terbuka (Setiadi, 1993). Derajat keasaman (ph) yang sesuai untuk tanaman sawi adalah kisaran ph antara ph 5,5 sampai ph 7,5. Tanah tidak tergenang. Khususnya untuk tanah dengan ph-nya dibawah 5,5 (asam) maka perlu diperbaiki kimianya dengan cara pengapuran, sehingga ph-nya dapat mendekati ph normal (Sarief, 1985). Varietas Varietas adalah tingkatan klasifikasi taksonomi yang paling rendah di bawah spesies. Varietas di dalam botani lebih dikenal sebagai Botanical Variety (varietas botani). Cabang ilmu biologi ini mengelompokkan tanaman berdasarkan ciri morfologi tanaman. Taksonomi mengelompokkan tanaman berdasarkan 7 klasifikasi utama yaitu: Kingdom, Divisio/Filum, Class, Ordo, Family, Genus dan Spesies. Taksonomi ini merupakan taksonomi utama. Namun masih terdapat pengelompokan dalam klasifikasi tersebut. Hal ini termasuk pada Spesies. Dalam Spesies terdapat pengelompokan tanaman yang dinamakan Sub Spesies atau lebih dikenal dengan Botanical Variety tadi. Varietas botanikal inilah yang sering kita kenal dengan varietas. Varietas dalam kehidupan sehari hari sering disalahgunakan dan bertukar dengan kultivar (Fuad, 2011). Varietas unggul adalah jenis yang mempunyai sifat sifat yang lebih baik dari pada jenis jenis lainnya. Sifat penting yang harus dimiliki suatu varietas unggul adalah berpotensi tinggi, berumur pendek (genjah), dapat menyerap pupuk sebaik mungkin dan tahan terhadap hama maupun penyakit (Rukmana, 1994).

20 Benih dari varietas unggul merupakan faktor terpenting yang dapat menentukan tinggi atau rendahnya hasil tanaman. Usaha usaha lain seperti perbaikan bercocok tanam, pengairan yang baik, pemupukan yang berimbang, serta pengendalian hama dan penyakit, hanya dapat memberi pengaruh yang maksimal apabila disertai dengan penggunaan benih bermutu dari varietas unggul (Setiadi, 1993). Penggunaan varietas merupakan teknologi yang dapat diandalkan, tidak hanya dalam hal meningkatkan produksi pertanian, tetapi dampaknya juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu varietas unggul yang memiliki berbagai sifat yang diinginkan memegang peranan penting untuk tujuan dimaksud. Varietas unggul pada umumnya memiliki sifat-sifat yang menonjol dalam hal potensi hasil tinggi. Tahan terhadap organisme pengganggu tertentu dan memiliki keunggulan pada ekolokasi tertentu serta mempunyai sifatsifat agronomis penting lainnya. Dengan menggunakan varietas unggul tahan hama dan penyakit adalah merupakan cara paling murah untuk menekan pengganggu tanaman tanpa adanya kekhawatiran akan dampak negatif terhadap lingkungan. Dalam upaya untuk terus meningkatkan produksi pertanian, para pemulia tanaman senantiasa berusaha menciptakan varietas unggul modern yang memiliki sifat-sifat yang dinginkan dan cocok untuk kondisi lingkungan tertentu (http://fp.uns.ac.id, 2011). Pupuk Organik Tameng Pupuk organik adalah nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal tanaman dan hewan yang dapat dirombak menjadi hara tersedia bagi tanaman. Dalam permentan tentang pupuk organik dan pembenah tanah, dikemukakan

21 bahwa pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. (http://www.multiorganik.com, 2011). Pupuk organik granul cap Tameng merupakan terobosan baru cara pemberian pupuk organik yang praktis dan efisien. Diolah dari bahan kotoran ternak menggunakan teknologi BA-5 (Bio Super Dekomposer dan Bio Super Granular) menghasilkan Pupuk Organik Granul bermutu tinggi. Cocok digunakan untuk tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman sayuran, tanaman buahbuahan maupun tanaman hias (http://www.multiorganik.com, 2011). Pupuk organik granul cap Tameng penting untuk meningkatkan produktifitas tanah dan tanaman dengan beberapa keunggulan yang dimiliki akan memberikan kontribusi positif terhadap tanah, antara lain: meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air; meningkatkan granulasi agregat tanah, sehingga akan lebih mantap diolah; menurunkan plastisitas, kohesi dan sifat buruk dari liat; meningkatkan daya tukar kation; dapat mengikat unsur N, P dan S dalam bentuk organik; menghasilkan asam humus sebagai pelarut sejumlah unsur hara dari mineral dalam tanah (http://www.multiorganik.com, 2011). Dosis Pupuk Organik Granul cap Tameng yang direkomendasikan untuk tanaman sayuran adalah 700 1200 kg per hektar. Diberikan sebanyak 3 kali yaitu; pada awal tanam, umur 15 dan 30 hari setelah tanam dengan cara ditabur merata pada tanah sekitar daerah perakaran tanaman sebanyak 10-15 gram per

22 tanaman. Dengan menggunakan pupuk organik ini, pemakaian pupuk kimia dapat dikurangi sebesar 35-50% (http://www.multiorganik.com, 2011).