BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perpustakaan di Indonesia terjadi dengan sangat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan metode quality function

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Vinna Indahtianti, 2013

Disusun Oleh : DENY IRAWAN D

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pustaka artinya kitab, buku. Batasan istilah perpustakaan adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis Implementasi Metode

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masitoh Hamdayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas jasa pelayanan kesehatan.misalnya rumah sakit,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada pelanggannya. Sebaliknya jika produsen tidak dapat memberikan kepuasan

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia bisnis sangat

2016 HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN PRIMA (SERVICE EXCELLENCE) DENGAN KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang berdampak pada semakin luasnya kesempatan kerja. Sehingga persaingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkatnya kebutuhan konsumen terhadap pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif

BAB I PENDAHULUAN. yang akan sulit terjawab yakni siapkah Indonesia dalam menghadapi era

BAB I PENDAHULUAN. meja. Masing-masing jenis kursi lipat ini mempunyai manfaat dan. aspek-aspek yang sesuai dengan keinginan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya jika suatu kebutuhan informasi

MENGENAL PERPUSTAKAAN KITA. Yogyakarta, 21 Agustus 2017

BAB I PENDAHULUAN PENDAHUL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Monika, 2013

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

Struktur Program Kerja Tahun Akademik Unit: Perpustakaan

BAB III HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Morality Intellectuality Entrepreneurship

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya (Sulistyo-Basuki, 1991: 51). Perpustakaan perguruan tinggi mendukung

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

PENDIDIKAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN STAIN PEKALONGAN (Junaeti, S.Sos)

SISTEM PENGEMBANGAN PRODUK BAGAIMANA MEMBUAT HOUSE OF QUALLITY

PENGEMBANGAN METODE BALANCED SCORE CARD (BSC) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dan persaingan dalam era globalisasi pasar

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

Standar Kualitas Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :.

Kuesioner Penelitian. Identitas Responden

2015 MUTU LAYANAN AKADEMIK

2014 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS KERJA TENAGA PERPUSTAKAAN PAD A CISRAL UNIVERSITAS PAJAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. menempati ruangan di Sitihinggil dengan luas ruangan 4 3 m². Berawal dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan kualitas / pelayanan tersebut. membandingkan pelayanan yang mereka terima (perception) dengan

STUDI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN ("QUALITY SERVICE") DENGAN MENGGUNAKAN METODA QFD ("QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT")

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Nama dan Sejarah Perusahaan

PROFIL PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS WIDYATAMA : PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis di sektor jasa telah memasuki era globalisasi,

Dinn Wahyudin. Vol. 2, No. 2, Desember 2015

2015 STUD I TENTANG KOMPETENSI PENGELOLAAN INFORMASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa perpustakaan termasuk salah satu elemen pokok dalam dunia pendidikan. Oleh sebab itu, secara internal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PERPUSTAKAAN STKIP SILIWANGI TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. merupakan unit pelaksana teknis (UPT) yang bersama -sama dengan unit lain

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memiliki lebih banyak konsumen. Namun ada beberapa hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademi dan pendidikan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG

+TM. Oleh Elis Siti Nurakhmi. Dinn Wahyudin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia. merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu

BAB I PENDAHULUAN. perpustakaan harus memiliki strategi yang tepat sebagai penyedia informasi agar

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi

Pedoman Pertanyaan Informan I Kepala Perpustakaan Universitas Negeri. 1. Sebagai hybrid library, apakah Perpustakaan UNP sudah memiliki

Evaluasi Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) Pada Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire

PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN JASA SEWA BIS PARIWISATA PO.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar dan memberatkan di sebagian besar anggota masyarakat. Tingginya biaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perpustakaan sekolah merupakan unit kerja dilingkungan sekolah yang

Jurnal Iqra Volume 07 No.02 Oktober, 2013

DAFTAR ISI. KATAPENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN...1 BAB IIKEANGGOTAAN... 2 BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN... 3 BAB IVPELAYANAN...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

MENGENAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI LEBIH DEKAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Peran Pengelola Perpustakaan dalam Memberikan Pelayanan Bimbingan Pemakai di Universitas Ida Banjumi Wahab Palembang

Lampiran 1 GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PADANGSIDIMPUAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. unggul, mampu bersaing dalam bidangnya maka tidak terlepas dari peranan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia perpustakaan di Indonesia terjadi dengan sangat cepat apalagi di lingkungan akademik, Perpustakaan mempunyai kedudukan dan peran yang sangat penting untuk meningkatkan mutu suatu perguruan tinggi dalam mewujudkan minat baca masyarakat. Oleh karena itu perpustakaan sering disebut sebagai jantung dari suatu perguruan tinggi. Maka sudah menjadi tugas pimpinan universitas dan pemerintah, untuk selalu memperbaiki kinerja dan kualitas pelayanan perpustakaan ini sehingga perpustakaan bisa diminati dan bisa menjalankan fungsinya dengan baik dalam memenuhi kepuasan pelanggan, akan tetapi permasalahan mendasar yang dihadapi oleh perpustakaan adalah minat baca mahasiswa di Perguruan Tinggi sangatlah kurang. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya kualitas pelayanan dan koleksi buku-buku di perpustakaan Perguruan Tinggi yang kurang Uptodate. Ketertinggalan itu tidak cukup untuk dipikirkan, tetapi tantangan ke depan yang sangat berat harus dihadapi. Faktor yang menjadi kendala bagi kemajuan perpustakaan di Indonesia juga dihadapi oleh pelaku jasa yang lain. Sekarang tinggal bagaimana sumber daya manusia, dalam hal ini pustakawan, mampu untuk selalu berpikir positif dan terus mengembangkan diri. Eksistensi suatu lembaga akhirnya akan ditentukan oleh seberapa besar lembaga tersebut bermanfaat secara optimal dan benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas. 1

2 Perpustakaan yang menyediakan jasa pendidikan harus dapat mengetengahkan secara konsisten jasa pendidikan yang berkualitas lebih tinggi daripada jasa yang lain. Pelanggan (mahasiswa) memilih penyedia jasa dengan membandingkan pelayanan yang dirasakan (preceived services) dengan yang diharapkan (expected services). Jika pelayanan yang dirasakan berada di bawah yang diharapkan, maka timbul suatu ketidakpuasan pelanggan, rasa kepercayaan pelanggan terhadap penyedia jasa menjadi berkurang (hilang), kepercayaan terhadap perpustakaan menurun dan akhirnya membahayakan kelangsungan hidup perpustakaan. Sebaliknya jika pelayanan yang dirasakan sama atau lebih besar yang diharapkan, maka pelanggan merasa puas. Mereka akan menggunakan perpustakaan sebagai tempat pusat belajar mereka dan memberitahukan kepada yang lain, sehingga menjadi alat promosi yang efektif dan kelangsungan hidup perpustakaan menjadi lebih terjamin. Oleh karena itu perpustakaan harus dapat mengidentifikasi keinginan konsumen dalam hal kualitas pelayanan secara umum maupun khusus. Perpustakaan di sebuah perguruan tinggi menempati posisi yang strategis dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan yang penting. Perkembangan perpustakaan di Indonesia dapat dikatakan berjalan lebih cepat dibanding dasa warsa yang lalu, seiring dengan meningkatnya kesadaran berbagai pihak akan pentingnya perpustakaan. Bahkan di lingkup perguruan tinggi sering didengar ungkapan yang menyebut perpustakaan adalah jantungnya perguruan tinggi. Fungsi perpustakaan

3 menyebar luas tidak hanya pada fungsi edukasi, tetapi juga sebagai sumber informasi, penunjang riset, dan sarana rekreasi (Pedoman Perpustakaan, 2004:12). Disisi lain perpustakaan bisa menjadi salah satu keunggulan bersaing universitas. Globalisasi pendidikan yang ditandai dengan internasionalisasi pendidikan menjadikan persaingan/kompetisi antar perguruan tinggi negeri maupun swasta lokal dan asing semakin meningkat. Kualitas fasilitas perguruan tinggi yang ditawarkan termasuk diantaranya kualitas pelayanan yang diberikan perpustakaan menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihan perguruan tinggi. Perusahaan yang memenangkan persaingan menurut Porter adalah perusahaan yang melakukan dua hal, yaitu : the company must supply the customers want to buy and the company must survive the competition. Artinya untuk memenangkan persaingan, perguruan tinggi harus melakukan dua hal yaitu yang pertama, Memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dan yang kedua, Harus mampu bertahan dalam persaingan. Didasarkan pada pertimbangan di atas peningkatan kualitas pelayanan perpustakaan menjadi agenda yang sangat penting. Maka perpustakaan UPI mempunya rencana strategi dalam mengembangkan perpustakaan, Sebagaimana yang di sajikan pada tabel 1.1 Rencana Strategi Perpustakaan Pusat UPI.

4 Tabel 1.1 Rencana Strategi Perpustakaan Pusat UPI Tahun Rencana Strategi Perpustakaan Pusat UPI 2007 Katalog Induk (Jaringan Perpustakaan Fakultas dan Kampus daerah 2008 Sharing METADATA 2009 Koleksi Unggulan LOCAL CONTENT 2010 Desiderata Dua Juta Judul Pendidikan, pembelajaran dan Pengembangan Kurikulum 2011 A SOLID HYBRID LIBRARY Sumber : Perpustakaan UPI 2010 Strategi peningkatan kualitas perpustakaan telah menjadi agenda penting UPI. Setidaknya dapat dilihat dari penetapan Unit Perpustakaan sebagai salah satu unit yang menjadi prioritas utama untuk memperoleh sertifikat ISO selain Direktorat SDM dan Sekolah Pascasarjana (Satuan Penjaminan Mutu Universitas, 2008:23). Tentu ini bukan suatu tugas yang mudah didasarkan pada hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa beberapa performansi kualitas pelayanan perpustakaan masih jauh dari harapan. Data hasil survei lapangan yang dilakukan oleh perpustakaan UPI pada tahun 2010 sebagaimana yang tersaji pada tabel 1.2 data kepuasan layanan perpustakaan, sebagai berikut:

5 No Bentuk Layanan 1 Layanan Bagian Sirkulasi 2 Layanan Temu Balik Informasi 3 Layanan Koleksi Perpustakaan 4 Fasilitas Umum Tabel 1.2 Data Kepuasan Layanan Perpustakaan (+) (-) Layanan peminjaman dan pengembalian dibagian sirkulasi sudah cukup nyaman Pemustaka mengetahui dan bisa menggunakan OPAC (Online Public Access Catalogue) yang terdapat di perpustakaan Pemustaka tau dan pernah menggunakan layanan e-journal di Perpustakaan UPI Pemustaka mengetahui Fasilitas umum perpustakaan UPI Sumber : Perpustakaan pusat UPI 2010 Pelayanan pustakawan tidak melayani pemustaka dengan baik. Tidak bisa menemukan informasi yang diinginkannya baik pada OPAC maupun di rak Pemustaka merasa lebih mudah mencari langsung di rak, tanpa mencari di OPAC terlebih dahulu, ataupun bertanya kepada pustakawan Sebagian besar pemustaka tidak pernah menggunakan OPAC di luar perpustakaan. Pemustaka tidak puas dengan layanan e-journal di Perpustakaan UPI. Pemustaka sebagiab besar tidak mengetahui koleksi terbaru di perpustakaan pernah menggunakan layanan pembuatan paket informasi (sebuah paket informasi berisi artikelartikel tertentu sesuai dengan permintaan pemustaka yang dialihbentukkan dalam bentuk CD). Perpustakaan UPI tidak bersih Perpustakaan UPI belum rapi Kamar mandi dan musholla Perpustakaan UPI tidak layak pakai

6 LANJUTAN TABEL 1.2 No Bentuk Layanan (+) (-) 5 Pustakawan Pustakawan di Perpustakaan UPI secara umum berpenampilan rapi pustakawan yang melayani pemustaka belum profesional Pemustaka merasa tidak nyaman dengan pelayanan yang diberikan oleh pustakawan di Perpustakaan UPI pustakawan di Perpustakaan UPI secara umum bersikap tidak ramah Pemustaka tidak mendapatkan informasi yang diinginkan apabila bertanya kepada pustakawan Pemustaka pernah dikecewakan oleh satu atau lebih pustakawan secara personal Pemustaka tidak bisa membedakan staf perpustakaan dengan pustakawan perpustakaan. Secara umum pemustaka merasa bahwa kinerja pustakawan Perpustakaan UPI belum memuaskan Sumber : Perpustakaan pusat UPI 2010 Seharusnya perpustakaan sebagai sebuah organisasi layanan jasa mengutamakan kepuasan pemustaka sebagai inti dari seluruh aktivitas yang dilaksanakannya Begitupun perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Sebagai sebuah perpustakaan Perguruan Tinggi Negri, Perpustakaan UPI BUMN wajib memberikan layanan yang terbaik bagi pemustakanya. Hal ini dapat

7 diketahui dari data pemustaka tahun 2005 s/d tahun 2009 yang di sajikan oleh Gambar 1.1 Perbandingan Data Pemustaka Tahun 2005 S/D 2009. Gambar 1.1 Perbandingan Jumlah Data Pemustaka Tahun 2005 s/d 2009 346.022 335441 345.727 353.031 194.661 2005 2006 2007 2008 2009 Sumber : Perpustakaan UPI 2010 Berdasarkan gambar 1.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2005 menuju tahun 2006 terjadi penurunan pemustaka dari jumlah 346.022 pemustaka menjadi 335.441 pemustaka, Salah satu penyebabnya adalah kurangnya minat baca para mahasiswa dan kuranngnya pelayanan dari para pustakawan perpustakaan yang mengakibatkan menurunnya jumlah pemustaka di perpustakaan akan tetapi perpustakaan pusat Universitas Pendidikan Indonesia meningkatkan kualitas pelayanan dan akhirnya pada tahun 2007 menuju tahun 2008 terjadi peningkatan yang sangat signifikan yaitu 345.727 pada tahun 2007 dan 353.031 pada tahun 2008. Hasil ini tidak bertahan lama karena pada tahun 2009 data pemustaka perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia menurun drastis sekitar 35% dari tahun 2008 yang berjumlah 353.031 menuju tahun 2009 yang berjumlah 194.661

8 jumlah pemustaka, Hal ini di sebabkan oleh kualitas pelayanan pustakawan perpustakaan yang belum bisa konsisten dengan strategi yang sudah di rancang oleh perpustakaan. Gambar 1.2 Perbandingan Jumlah Data Pemustaka Dari Bulan Januari 2005 s/d Bulan Desember 2009 45.000 40.000 35.000 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 0 2005 2006 2007 2008 2009 Sumber : Perpustakaan UPI 2010 Gambar 1.2 menunjukan keadaan yang nyata bahwa performansi dari perpustakaan UPI setiap bulan cenderung menurun, fakta terparah yang terjadi di akhir bulan disetiap tahunnya. Salah satu penyebab terjadinya fakta ini adalah kurangnya minat baca para mahasiswa dan kuranngnya pelayanan dari para pustakawan perpustakaan yang mengakibatkan menurunnya jumlah pemustaka di perpustakaan dan kualitas pelayanan pustakawan perpustakaan yang belum bisa konsisten dengan strategi yang sudah di rancang oleh perpustakaan. Langkah awal (starting point) dalam peningkatan kualitas pelayanan sebenarnya berangkat dari statement : apa yang dibutuhkan dan diinginkan

9 konsumen dalam hal ini pengguna layanan perpustakaan. Kualitas itu sendiri didefinisikan sebagai keseluruhan atribut dan karakteristik dari produk dan jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memenuhi kepuasan konsumen baik yang dinyatakan secara eksplisit maupun implisit (Render dan Heizer, 2009:145). Beberapa metode dapat digunakan meningkatkan kualitas, diantaranya adalah Quality Function Deployment. Metode ini merupakan alat dalam manajemen operasi untuk meningkatkan kualitas sesuai dengan keinginan konsumen. Maka penelitian terhadap kualitas pelayanan dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) perlu dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas layanan dengan tujuan adanya peningkatan mutu pelayanan dan untuk jangka panjang demi mempertahankan konsumen. Roberta Russel and Bernard W Taylor (2009:170) Quality Function Deployment (QFD) adalah Process the translates the voice of the customer into technical design requirement artinya Proses untuk menterjemahkan kebutuhan dan keinginan konsumen kedalam atribut atau karakteristik produk yang di hasilkan. Haedar Akib dan Husain Syam, (2009:41) Menyebutkan bahwa Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu metode yang mampu menghubungkan kebutuhan konsumen dengan fungsi terkait seperti desain, pengembangan, rekayasa, produksi dan pelayanan yang ada di dalam perusahaan.

10 Definisi-definisi di atas yang menjadi perhatian dalam melakukan metode Quality Function Deployment (QFD) merupakan suatu metode yang mampu menghubungkan kebutuhan konsumen yang menggabungkan suara pelanggan serta mempromosikan pemahaman yang lebih baik seperti desain, pengembangan, rekayasa, produksi dan pelayanan yang ada di dalam perusahaan sehingga pelanggan menjadi puas. Pada penelitian ini, penulis meneliti tentang Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa perpustakaan bagi mahasiswanya sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen (mahasiswa). Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu diadakan suatu penelitian, oleh karena itu penulis mengambil judul Implementasi Metode Quality Function Deployment untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan (Survei pada Pengguna Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung). 1.2 Identifikasi Masalah Lembaga pendidikan, dalam hal ini Universitas Pendidikan Indonesia mempunyai fungsi yang sangat penting dalam masyarakat terutama perannya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan Visi sebagai Pusat Keunggulan sumber informasi (Center of Excellence for information Resources) dalam penghimpunan, pengelolaan, penyebaran dan pelestarian sumber informasi untuk pendidikan, pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

11 Universitas Pendidikan Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan dan non kependidikan sangat perlu untuk dapat mengenali dan memenuhi kebutuhan konsumen dalam pelayanan dan sarana pendidikan sehingga perpustakaan pusat Universiatas Pendidikan Indonesia diduga perlu untuk melakukan Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk meningkatkan Kualitas pelayanan jasa perpustakaan dalam rangka untuk memenuhi kepuasan konsumen. Strategi peningkatan kualitas pelayanan sebenarnya berangkat dari statement: apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen dalam hal ini pengguna layanan perpustakaan. Kualitas itu sendiri didefinisikan sebagai keseluruhan atribut dan karakteristik dari produk dan jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memenuhi kepuasan konsumen baik yang dinyatakan secara eksplisit maupun implisit (Render dan Heizer, 2009:145). Beberapa metode dapat digunakan meningkatkan kualitas, diantaranya adalah Quality Function Deployment. Metode ini merupakan alat dalam manajemen operasi untuk meningkatkan kualitas sesuai dengan keinginan konsumen. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka yang menjadi tema sentral dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Perpustakaan Pusat Universiatas Pendidikan Indonesia merupakan salah satu unit penunjang layanan informasi umum di bidang pendidikan, pembelajaran dan penelitian kepada seluruh civitas akademika dan masyarakat umum dilingkungan Universitas Pendidikan

12 Indonesia, sebagai Jantungnya Program Pendidikan dan Pembelajaran Universitas. Perpustakaan UPI selalu mengembangkan diri melalui Strategi peningkatan kualitas pelayanan dengan memberikan segala kemudahan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan pengguna perpustakaan dalam rangka memenuhi kepuasan konsumen. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi permasalahan yang telah diungkapkan di atas, selanjutnya dalam penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah karakteristik pelayanan yang diinginkan oleh pengguna layanan perpustakaan UPI? 2. Bagaimanakah tingkat perbandingan kualitas pelayanan perpustakaan UPI jika dibandingkan dengan kualitas pelayanan perpustakaan universitas yang lain? 3. Bagaimanakah strategi pelayanan yang dilaksanakan perpustakaan UPI? 4. Bagaimanakah keterkaitan karakteristik pelayanan yang diinginkan dengan strategi yang dilaksanakan? 5. Bagaimanakah keterkaitan setiap strategi pelayanan yang dilaksanakan perpustakaan UPI? 6. Bagaimanakan strategi pengendalian kualitas pelayanan yang seharusnya dilakukan oleh perpustakaan UPI didasarkan pada kebutuhan dan keinginan pengguna layanan perrpustaka

13 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan ruang lingkup permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik pelayanan yang diinginkan oleh pengguna layanan perpustakaan UPI? 2. Untuk mengetahui tingkat perbandingan kualitas pelayanan perpustakaan UPI jika dibandingkan dengan kualitas pelayanan perpustakaan universitas yang lain? 3. Untuk memperoleh gambaran strategi pelayanan yang dilaksanakan perpustakaan UPI? 4. Untuk memperoleh gambaran mengenai keterkaitan karakteristik pelayanan yang diinginkan dengan strategi yang dilaksanakan? 5. Untuk memperoleh gambaran mengenai keterkaitan setiap strategi pelayanan yang dilaksanakan perpustakaan UPI? 6. Untuk mengetahui strategi pengendalian kualitas pelayanan yang seharusnya dilakukan oleh perpustakaan UPI didasarkan pada kebutuhan dan keinginan pengguna layanan perpustakaan? 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut :

14 1. Kegunaan Teoritis Diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai Penerapan Metode Quality Function Defloyment (Qfd) Kualitas Pelayanan yang berdampak pada kepuasan konsumen, sehingga diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi para akademisi dalam mengembangkan teori manajemen operasi dalam jasa pelayanan di perpustakaan. Dapat dijadikan kajian lebih lanjut untuk pengembangan ilmu manajemen khususnya manajemen manajemen kualitas jasa. 2. Kegunaan Praktis Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk perpustakaan pusat UPI dan bahan pertimbangan di masa yang akan datang oleh perpustakaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan jasa untuk memenuhi kepuasan konsumen.