Hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasan Kerja Karyawan The Relation between Vertical Communication with Employee s Job Satisfaction

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan antara Kegiatan Employee Relations dengan Kepuasan Kerja The Relationship between Activities Employee Relations with Satisfaction Work

Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya

Hubungan Kegiatan Employee Relations Pertamina Cilacapdengan Motivasi Karyawan

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

HubunganKomunikasi Vertikal dengan Kinerja Pegawai Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Bandung

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. TSUKASA MANUFACTURING OF INDONESIA

LAMPIRAN 1: KISI KISI INSTRUMEN PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI DI GUGUS KI HAJAR DEWANTARA, KECAMATAN KLEDUNG, KABUPATEN TEMANGGUNG

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

Peranan Employee Relations Sebagai Fasilitas Peningkatan Kinerja Staf Pengajar

Hubungan Aktivitas Public Relations dengan Kinerja Financial Consultant

ABSTRACT. Keywords: Pay satisfaction; management compensation; employee performance. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia (Sumijatun, 2009).Tantangan ini memaksa rumah sakit untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunitas wanita dibandingkan pria, termasuk dalam bisnis online. Hal inilah. untuk mengelola portal website khusus untuk wanita.

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN BANTUL. Artikel Jurnal

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN SALES PROMOTION GIRL (SPG) LAPANGAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

IKLIM KOMUNIKASI, MOTIVASI DAN SEMANGAT KERJA

HUBUNGAN ANTARA TATA RUANG KANTOR DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG JAKARTA RAWAMANGUN

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEMAMPUAN DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN TESIS

SKRIPSI PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SOCFIN INDONESIA AEK PAMIENKE OLEH NURPAISYAH

Keywords : Motivation To Learn, Classroom Climate, Perception

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh

SKRIPSI PENGARUH DESKRIPSI KERJA, JENJANG KARIR, DAN PENGAWASAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG PUTRI HIJAU MEDAN

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAPKINERJA KARYAWAN PT. INDOJAYA AGRINUSA, TBK TJ. MORAWA SUMATERA UTARA OLEH

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

Kajian Hubungan Antara Event Pacarun Dengan Brand Awareness Honda

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGAWASAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MIDAS MULTI INDUSTRY MEDAN OLEH

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA SAWAHLUNTO

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: motivation of employee s work, effectiveness of incentive compensation. vii. Universitas Kristen Maranatha

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan dan persaingan dunia usaha sangat pesat

Prosiding Psikologi ISSN:

TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

HUBUNGAN PERSEPSI LINGKUNGAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PERUSAHAAN X

ABSTRACT. Influence of Management Controlling System on Manager Performance Improvement (Case Study of Perkebunan Nusantara Limited in Bandung)

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

PENGELOLAAN PESAN DAN AKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN GENERAL MANAGER (GM) DENGAN PERILAKU KERJA KARYAWAN DI HOTEL BUMIMINANG PADANG SRIANDANI PASARIBU

ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN MEMPERHATIKAN KEPUASAN KERJA. Oleh RETNO LARAS PALUPI

SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN EFEKTIFITAS KERJA PADABALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROPINSI SUMATERA UTARA

SKRIPSI OLEH : WASTI SEMBIRING

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

EFFECT OF ACCOUNTING PROGRAM DEVELOPMENT BANK STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS BASED ON THE FINANCIAL DISTRICT IN BMT TEGAL

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

ANALISIS PENGARUH SISTEM KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN STRESS KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA

Hubungan antara Kohesivitas Kelompok dengan Kepuasan Anggota Kelompok The Relation Between Group Cohesiveness and The Member Satisfactions

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN HOTEL X

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SURAKARTA

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG ABSTRACT

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN OFFICE PADA PT. INDOPAY MERCHANT SERVICE

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena organisasi tidak akan dapat berjalan tanpa adanya


PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

Prosiding Manajemen ISSN:

Andi Kamrida, Muh. Nasrullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar

POGRAM PASCA SARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2016

LEADER MEMBER EXCHANGE (LMX) DAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DUA KELINCI PATI

ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA KERJA DAN KOMITMEN KERJA TERHADAP PROFESIONALISME GURU. Oleh. Suwandi

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA DI PT. PERTIWI AGUNG

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI SUMATERA UTARA OLEH

SKRIPSI OLEH PRATIKA MASYRAH AHMAD

ABSTRAK. Kata Kunci : Penilaian Prestasi Kerja, Promosi Jabatan, Motivasi Kerja

BAB I PENDAHULUAN. manusia sangat penting karena suatu organisasi dikembangkan demi

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PETUGAS PEMASYARAKATAN KELAS I SEMARANG

ABSTRACT. Key words: intern controls, effectiveness, procedures, sales

PENGARUH NILAI UJI KOMPETENSI KEJURUAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA

SKRIPSI OLEH SARTIKA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BALIKPAPAN

HUBUNGAN PENERAPAN ETIKA PERKANTORAN PARA PEGAWAI ADMINISTRASI DENGAN KEPUASAN MAHASISWA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DI PERUSAHAAN X. Wahyudhi Sutrisno ABSTRACT

SKRIPSI. PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR PUSAT PT. PP. LONDON SUMATERA Tbk. SUMATERA UTARA OLEH

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI HOTEL GRAND INNA MUARA PADANG

SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA AMIK TUNAS BANGSA PEMATANG SIANTAR OLEH MEIRINA LUBIS

dalam belajar tidak nyaman. Oleh karena itu kelestarian lingkungan sekolah perlu mendapat perhatian dari semua pihak, terutama pihak sekolah yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

Transkripsi:

Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: 2460-6510 Hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasan Kerja Karyawan The Relation between Vertical Communication with Employee s Job Satisfaction 1 Reisha Assonia, 2 Ani Yuningsih 1,2 Prodi Ilmu Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 email: 1 rassonia242424@gmail.com, 2 yuningsihani@yahoo.com Abstract. Vertical communication is one of a groove or the flow of communication is most common in an organization. Vertical communication is transformation information communication in organization which divided into two flow of communication ; communication from top to bottom ( downward communication ) and communication from the bottom to top ( upward communication ). Effective vertical communication will create an atmosphere of good work, positive feeling, even will create job satisfaction high on self of employees. This is what makes researchers want to know from the perspective of an employees whether there was an relationship between vertical communication with job satisfaction. The purpose of this research is to find the relationship between vertical communication with job satisfaction of Infomedia Nusantara Buahbatu Bandung s employees. A theory that used in this research is Human Relations Theory.In this research, methods used is quantitative method, with the approach of correlational. To collect the data research, researchers used two technique data collection; primary data (questionnaire distribution) and secondary data (interview and literature). Analysis technique the data used is descriptive analysis and statistical analysis inferential technique. The population in this research encompasses 313 employees (agent) at Infomedia Nusantara Buahbatu Bandung Office, and the sample are 76 employees with simple random sampling technique.research results have demonstrated that there is a significant relationship between Vertical Communication and Pay Satisfaction, there is a significant relationship between Vertical Communication and Promotion Satisfaction, there is a significant relationship between Vertical Communication and Supervision Satisfaction, there is a significant relationship between Vertical Communication and Coworker Satisfaction, there is significant relationship between Vertical Communication and Satisfaction with the Work Itself, there is significant relationship between Vertical Communication and Altruism, there is significant relationship between Vertical Communication and Status, there is significant relationship between Vertical Communication and Environment. Keywords : Vertical Communication, Job Satisfaction, Infomedia Nusantara Buahbatu Bandung s Office. Abstrak. Komunikasi vertikal merupakan salah satu alur atau aliran komunikasi yang paling umum dan paling penting dalam suatu perusahaan. Komunikasi vertikal merupakan pola transformasi informasi komunikasi didalam organisasi yang terbagi atas dua alur komunikasi yakni komunikasi dari atas ke bawah (downward communication) dan alur komunikasi dari bawah ke atas (upward communication). Terjalinnya komunikasi vertikal yang baik dan efektif akan menciptakan suasana kerja yang baik, perasaan positif bahkan akan menciptakan kepuasan kerja yang tinggi pada diri karyawan. Hal inilah yang membuat peneliti ingin mengetahui dari sudut pandang karyawan apakah ada hubungan antara komunikasi vertikal dengan kepuasan kerja yang terbagi atas 8 kategori kepuasan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kantor Infomedia Buahbatu Bandung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Hubungan Manusiawi (Human Relations Theory).Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan pendekatan korelasional. Dalam mengumpulkan data penelitian, penulis melakukan penyebaran angket, wawancara dan studi kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial. Populasi dalam penelitian ini adalah 313 orang karyawan (agent) Kantor Infomedia Nusantara Buahbatu Bandung, sedangkan sampel yang akan diteliti yakni sebanyak 76 orang karyawan dengan teknik pengambilan sampel Simple Random Sampling.Hasil penelitian menunjukkan Terdapat hubungan yang signifikan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Pay Satisfaction (kepuasan akan upah atau bayaran) (Y 1), Terdapat hubungan yang signifikan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Promotion Satisfaction (kepuasan tentang kebijakan promosi) (Y 2), Terdapat hubungan yang signifikan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Supervision Satisfaction (kepuasan tentang atasan) karyawan (Y 3), Terdapat hubungan yang signifikan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Coworker Satisfaction (kepuasan tentang rekan kerja) 471

472 Reisha Assonia, et al. (Y 4), Terdapat hubungan yang signifikan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Satisfaction With the Work Itself (kepuasan tentang tugas/pekerjaan itu sendiri) (Y 5), Terdapat hubungan yang signifikan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Altruism (kesediaan membantu rekan kerja) (Y 6), Terdapat hubungan yang signifikan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Status (X 7), Terdapat hubungan yang signifikan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Environment (kepuasan tentang lingkungan kerja) (Y 8). Kata Kunci : Komunikasi Vertikal, Kepuasan Kerja, Kantor Infomedia Nusantara Buahbatu Bandung A. Pendahuluan Dalam komunikasi organisasi, terdapat beberapa arah atau arus aliran informasi, yakni ; komunikasi vertikal--komunikasi dari atasan kepada bawahan (Downward Communication) dan dari bawahan kepada atasan (Upward Communication), serta komunikasi horisontal yakni komunikasi yang bergerak diantara orang-orang yang memiliki jabatan yang sama. Dalam suatu organisasi, komunikasi vertikal merupakan komunikasi yang paling umum serta paling penting dalam kelangsungan suatu organisasi. Komunikasi vertikal merupakan pola transformasi informasi komunikasi di dalam organisasi yang terbagi atas dua alur komunikasi yakni komunikasi dari atas ke bawah (downward communication) yakni komunikasi yang mengalir dari tingkatan pimpinan tertinggi atau manajemen puncak ke manajemen yang lebih rendah dari atasan kepada karyawan yang lebih rendah, dan dari pembuat kebijaksanaan sampai akhirnya pada karyawan operasional. Serta alur komunikasi dari bawah ke atas (upward communication), yakni komunikasi yang mengalir dari hirarki wewenang yang lebih rendah ke hirarki wewenang yang lebih tinggi (Yulianita, 2003: 92-99). Komunikasi vertikal yang dijalin dalam suatu perusahaan sudah seharusnya berjalan sebaik mungkin karena bentuk-bentuk informasi yang disampaikan didalamnya meliputi informasi-informasi penting berupa petunjuk, perintah, teguran, pujian dari atasan kepada karyawan, serta meliputi laporan, keluhan, saran dan pendapat yang berasal dari karyawan kepada atasan. Oleh karena itu, hubungan yang terjalin antara atasan dengan karyawan harus baik agar terjalin pertukaran informasi yang baik pula demi kepentingan dan tujuan perusahaan. Terjalinnya komunikasi vertikal yang baik dan efektif akan menciptakan suasana kerja yang baik, perasaan positif bahkan akan menciptakan kepuasan kerja yang tinggi pada diri karyawan. Kepuasan kerja sendiri merupakan perasaan positif tentang pekerjaan, sebagai hasil dari evaluasi dari karakteristiknya (Robbins dan Judge dalam Wibowo, 2015:131). Berdasarkan hasil pra-riset yang dilakukan oleh peneliti di Kantor Infomedia Nusantara Buahbatu Bandung, terdapat permasalahan yang terjadi yakni adanya penurunan jumlah karyawan full-time yakni sebanyak 65 orang, terhitung dari Desember 2014 hingga Juli 2017. Serta penurunan jumlah karyawan part-time sebanyak 60 orang, terhitung dari Desember 2015 hingga Juli 2017. Tingginya tingkat karyawan yang keluar atau resign dari perusahaan merupakan salah satu dampak yang timbul karena rendahnya tingkat kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja karyawan sendiri memiliki beberapa kategori yang tentu tingkat kepuasannya berbeda-beda. Colquitt, LePine dan Wesson dalam Perilaku Organisasi (Wibowo, 2015) mengemukakan bahwa kepuasan kerja memiliki beberapa bentuk atau kategori, yakni : Pay Satisfaction (kepuasan akan upah atau bayaran), Promotion Satisfaction (kepuasan tentang kebijakan promosi), Supervision Satisfaction (kepuasan tentang atasan), Coworker Satisfaction (kepuasan tentang rekan kerja), Satisfaction with the Work Itself (kepuasan atas tugas atau pekerjaan itu sendiri), Altrusim (kesediaan membantu Volume 3, No.2, Tahun 2017

Hubungan Antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasaan Kerja Karyawan 473 oranglain), Status, dan Environment (kepuasan akan lingkungan kerja). Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Seberapa besar hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kantor Infomedia Nusantara Buahbatu Bandung? Selanjutnya, tujuan dalam penelitian ini diuraikan dalam pokokpokok sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Pay Satisfaction (kepuasan akan upah atau bayaran) karyawan Kantor Infomedia 2. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Promotion Satisfaction (kepuasan tentang kebijakan promosi) karyawan Kantor Infomedia 3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Supervision Satisfaction ((kepuasan tentang atasan) karyawan Kantor Infomedia 4. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Coworker Satisfaction (kepuasan tentang rekan kerja) karyawan Kantor Infomedia 5. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Satisfaction with the work itself (kepuasan tentang tugas atau pekerjaan itu sendiri) karyawan Kantor Infomedia 6. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Altruism (kesediaan membantu rekan kerja) karyawan Kantor Infomedia 7. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Status karyawan Kantor Infomedia 8. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Environment (kepuasan akan lingkungan kerja) karyawan Kantor Infomedia B. Landasan Teori Dalam hal ini, peneliti akan meneliti Hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasan Kerja Karyawan dengan dilandasi oleh teori Human Relations. Teori human relations atau hubungan manusia menekankan pada pentingnya individu dan hubungan sosial dalam kehidupan organisasi. Teori ini menyarankan strategi peningkatan dan penyempurnaan organisasi dengan meningkatkan kepuasan anggota organisasi dan menciptakan organisasi yang dapat membantu individu mengembangkan potensinya. Dengan meningkatkan kepuasan kerja dan mengarahkan aktualisasi diri pekerja, akan mempertinggi motivasi bekerja sehingga akan dapat meningkatkan produksi organisasi (Muhammad, 2009:39-40). Komunikasi Vertikal merupakan salah satu pola aliran komunikasi didalam organisasi yang terbagi atas dua alur komunikasi yakni komunikasi vertikal dari atas ke bawah (downward communication) dan komunikasi vertikal dari bawah ke atas (upward communication). Adapun sub variabel dari Komunikasi Vertikal, yakni sub variabel: Komunikasi dari atas ke bawah (downward communication) dengan indikator: 1. Petunjuk, 2. Perintah, 3.Teguran, 4. Pujian. Dan sub variabel: Komunikasi dari bawah ke atas (upward communication) dengan indikator: 1. Laporan, 2. Keluhan, 3. Pendapat & Saran (Wursanto, 1987). Wursanto (1987) memaparkan bahwa komunikasi dari atas ke bawah dapat Hubungan Masyarakat, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

474 Reisha Assonia, et al. dilakukan dengan berbagai macam bentuk, yakni sebagai berikut : a. Petunjuk, merupakan pernyataan pihak pimpinan yang memberikan tuntunan kepada para pegawai, dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Petunjuk merupakan dasar pegangan para pegawai dalam menyelenggarakan tugas pekerjaannya khusunya bidang pekerjaan yang bersifat operasional. b. Perintah, merupakan penugasan kepada bawahan tentang hal yang harus dijalankan atau harus dikerjakan, atau dapat pula bersifat suatu larangan. c. Teguran, dapat terjadi apabila perintah tidak dilaksanakan, pekerjaan tidak selesai pada waktunya, menyimpang dari prosedur yang telah ditentukan, terjadi banyak kesalahan dalam pekerjaannya. d. Pujian, pada umumnya diberikan apabila pegawai mencapai keberhasilan yang luar biasa.pujian dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung. Selain itu, komunikasi vertikal juga terdiri dari komunikasi dari bawah ke atas (upward communication). Wursanto (1987) memaparkan bahwa komunikasi dari bawahan kepada atasan dapat digolongkan menjadi beberapa bentuk, yakni sebagai berikut : a. Laporan, dimaksudkan untuk memberikan informasi dari bawahan kepada atasan agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan secara teratur. b. Keluhan, Pendapat, Saran. Untuk menciptakan suasana kerja serta hubungan kerja yang baik antar seluruh anggota perusahaan, maka karyawan pun perlu diberi kesempatan untuk mengajukan beberapa pendapat, saran serta keluhan kepada pimpinan. Terjalinnya komunikasi vertikal yang baik dan efektif akan menciptakan suasana kerja yang baik, perasaan positif bahkan akan menciptakan kepuasan kerja yang tinggi pada diri karyawan. Robbins dan Judge dalam Wibowo (2015:131) memberikan definisi kepuasan kerja sebagai perasaan positif tentang pekerjaan, sebagai hasil dari evaluasi dari karakteristiknya. Orang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi mempunyai perasaan positif tentang pekerjaannya. Sedangkan orang dengan tingkat kepuasan rendah mempunyai perasaan negatif terhadap pekerjaannya. Colquitt, LePine, Wesson (dalam Wibowo, 2015:132-134) mengemukakan bahwa kepuasan kerja memiliki beberapa bentuk atau kategori, yakni sebagai berikut : a. Pay Satisfaction, mencerminkan perasaan pekerja tentang bayaran mereka, termasuk apakah sebanyak yang berhak mereka dapatkan, diperoleh dengan aman, dan cukup untuk pengeluaran normal dan kemewahan. Pay Satiscfaction didasarkan pada perbandingan antara bayaran yang diinginkan pekerja dengan yang mereka terima. b. Promotion Satisfaction, mencerminkan perasaan pekerja tentang kebijakan promosi perusahaan dan pelaksanaannya, termasuk apakah promosi sering diberikan, dilakukan dengan jujur, dan berdasarkan kemampuan. c. Supervision Satisfaction, mencerminkan perasaan pekerja tentang atasan mereka, termasuk apakah atasan mereka kompeten, sopan dan komunikator yang baik. d. Coworker Satisfaction, mencerminkan perasaan pekerja tentang teman sekerja mereka, termasuk apakah rekan sekerja mereka cerdas, bertanggungjawab, membantu, menyenangkan dan menarik. e. Satisfaction with the Work Itself, mencerminkan perasaan pekerja tentang tugas pekerjaan mereka sebenarnya, termasuk apabila tugasnya menatang, Volume 3, No.2, Tahun 2017

Hubungan Antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasaan Kerja Karyawan 475 menarik, dihormati, dan memanfaatkan keterampilan penting daripada sifat pekerjaan yang menjemukan, berulang-ulang dan tidak nyaman. f. Altruism, merupakan sifat suka membantu oranglain, hal ini ditunjukkan oleh kesediaan orang untuk membantu rekan sekerja. g. Status, status menyangkut prestise, mempunyai kekuasaan atas oranglain, atau merasa memiliki popularitas. Promosi jabatan disatu sisi menunjukkan peningkatan status, di sisi lainnya akan memberikan kepuasan karena prestasinya dihargai. h. Environment, menunjukkan perasaan nyaman dan aman. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hubungan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Kepuasan Kerja Karyawan (Y) Setelah dilakukan perhitungan uji hipotesis dengan rs hitung sebesar 0,421, Komunikasi Vertikal (X) dengan Pay Satisfaction (Y1). Selain itu, koefisien korelasi antara variabel X dan Y1 bernilai 0,421 yang berarti bahwa tingkat hubungan diantara kedua variabel menunjukkan hubungan yang sedang. Sedangkan hubungannya searah karena tandanya positif, artinya semakin baik komunikasi vertikal (X) yang terjalin, maka semakin tinggi pula Pay Satisfaction (kepuasan akan upah/bayaran) karyawan (Y1) Kantor Infomedia Nusantara Buahbatu Bandung 2. Hubungan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Pay Satisfaction (Y1) Setelah dilakukan perhitungan uji hipotesis dengan rs hitung sebesar 0,421, Komunikasi Vertikal (X) dengan Pay Satisfaction (Y1). Selain itu, koefisien korelasi antara variabel X dan Y1 bernilai 0,421 yang berarti bahwa tingkat hubungan diantara kedua variabel menunjukkan hubungan yang sedang. Sedangkan hubungannya searah karena tandanya positif, artinya semakin baik komunikasi vertikal (X) yang terjalin, maka semakin tinggi pula Pay Satisfaction (kepuasan akan upah/bayaran) karyawan (Y1) Kantor Infomedia 3. Hubungan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Promotion Satisfaction (Y2) Setelah dilakukan perhitungan uji hipotesis dengan rs hitung sebesar 0,298, nilai signifikansi (sig.) = 0,009 dan α = 0,05. Karena nilai signifikansi (sig.) Komunikasi Vertikal (X) dengan Promotion Satisfaction (Y2). Selain itu, koefisien korelasi antara variabel X dan Y2 menunjukkan nilai 0,298 yang berarti bahwa tingkat hubungan diantara kedua variabel menunjukkan hubungan yang rendah. Sedangkan hubungannya searah karena tandanya positif, artinya semakin baik komunikasi vertikal (X) yang terjalin, maka semakin tinggi pula Promotion Satisfaction (kepuasan tentang kebijakan promosi) karyawan (Y2) Kantor Infomedia 4. Hubungan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Supervision Satisfaction (Y3) Setelah dilakukan perhitungan uji hipotesis dengan rs hitung sebesar 0,686, Hubungan Masyarakat, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

476 Reisha Assonia, et al. Komunikasi Vertikal (X) dengan Supervision Satisfaction (Y3). Selain itu, koefisien korelasi antara variabel X dan Y3 menunjukkan nilai 0,686 yang berarti bahwa tingkat hubungan diantara kedua variabel menunjukkan hubungan yang kuat. Sedangkan hubungannya searah karena tandanya positif, artinya semakin baik komunikasi vertikal (X) yang terjalin, maka semakin tinggi pula Supervision Satisfaction (kepuasan tentang atasan) karyawan (Y3) Kantor Infomedia 5. Hubungan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Coworker Satisfaction (Y4) Setelah dilakukan perhitungan uji hipotesis dengan rs hitung sebesar 0,554, Komunikasi Vertikal (X) dengan Coworker Satisfaction (Y4). Selain itu, koefisien korelasi antara variabel X dan Y4 menunjukkan nilai 0,554 yang berarti bahwa tingkat hubungan diantara kedua variabel menunjukkan hubungan yang sedang. Sedangkan hubungannya searah karena tandanya positif, artinya semakin baik komunikasi vertikal (X) yang terjalin, maka semakin tinggi pula Coworker Satisfaction (kepuasan tentang rekan kerja) karyawan (Y4) Kantor Infomedia 6. Hubungan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Satisfaction with the Work Itself (Y5) Setelah dilakukan perhitungan uji hipotesis dengan rs hitung sebesar 0,533, Komunikasi Vertikal (X) dengan Satisfaction With the Work Itself (Y5). Selain itu, koefisien korelasi antara variabel X dan Y5 menunjukkan nilai 0,533 yang berarti bahwa tingkat hubungan diantara kedua variabel menunjukkan hubungan yang sedang. Sedangkan hubungannya searah karena tandanya positif, artinya semakin baik komunikasi vertikal (X) yang terjalin, maka semakin tinggi pula Satisfaction With the Work Itself (kepuasan tentang tugas/pekerjaan itu sendiri) karyawan (Y5) Kantor Infomedia Nusantara Buahbatu Bandung. 7. Hubungan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Altruism (Y6) Setelah dilakukan perhitungan uji hipotesis dengan rs hitung sebesar 0,611, Komunikasi Vertikal (X) dengan Altruism (Y6). Selain itu, koefisien korelasi antara variabel X dan Y6 menunjukkan nilai 0,611 yang berarti bahwa tingkat hubungan diantara kedua variabel menunjukkan hubungan yang kuat. Sedangkan hubungannya searah karena tandanya positif, artinya semakin baik komunikasi vertikal (X) yang terjalin, maka semakin tinggi pula Altruism (kesediaan membantu rekan kerja) karyawan (Y6) Kantor Infomedia 8. Hubungan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Status (Y7) Setelah dilakukan perhitungan uji hipotesis dengan rs hitung sebesar 0,565, Volume 3, No.2, Tahun 2017

Hubungan Antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasaan Kerja Karyawan 477 Komunikasi Vertikal (X) dengan Status (Y7). Selain itu, koefisien korelasi antara variabel X dan Y7 menunjukkan nilai 0,565 yang berarti bahwa tingkat hubungan diantara kedua variabel menunjukkan hubungan yang sedang. Sedangkan hubungannya searah karena tandanya positif, artinya semakin baik komunikasi vertikal (X) yang terjalin, maka semakin tinggi pula status karyawan (Y7) Kantor Infomedia 9. Hubungan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Environment (Y8) Setelah dilakukan perhitungan uji hipotesis dengan rs hitung sebesar 0,559, Komunikasi Vertikal (X) dengan Environment (Y8). Selain itu, koefisien korelasi antara variabel X dan Y8 menunjukkan nilai 0,559 yang berarti bahwa tingkat hubungan diantara kedua variabel menunjukkan hubungan yang sedang. Sedangkan hubungannya searah karena tandanya positif, artinya semakin baik komunikasi vertikal (X) yang terjalin, maka semakin tinggi pula tingkat Environment (kepuasan akan lingkungan kerja) (Y8) Kantor Infomedia D. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Pay Satisfaction (kepuasan akan upah/bayaran) (Y1), dengan tingkat keeratan hubungan sebesar 0,421 yang berarti bahwa tingkat hubungan diantara kedua variabel menunjukkan hubungan yang sedang. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Promotion Satisfaction (kepuasan tentang kebijakan promosi) (Y2) dengan tingkat keeratan hubungan sebesar 0,298 yang berarti bahwa tingkat hubungan diantara keduanya rendah. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Supervision Satisfaction (kepuasan tentang atasan) karyawan (Y3), dengan tingkat keeratan hubungan sebesar 0,686 yang berarti bahwa tingkat hubungan diantara kedua variabel menunjukkan hubungan yang kuat atau hubungan yang berarti. 4. Terdapat hubungan yang signifikan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Coworker Satisfaction (kepuasan tentang rekan kerja (Y4), dengan tingkat keeratan hubungan sebesar 0,554 yang berarti bahwa tingkat hubungan diantara kedua variabel menunjukkan hubungan yang sedang. 5. Terdapat hubungan yang signifikan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Satisfaction With the Work Itself (kepuasan tentang tugas/pekerjaan itu sendiri) (Y5), dengan tingkat keeratan hubungan sebesar 0,533 yang berarti bahwa tingkat hubungan diantara kedua variabel menunjukkan hubungan yang sedang. 6. Terdapat hubungan yang signifikan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Altruism (kesediaan membantu rekan kerja) (Y6), dengan tingkat keeratan hubungan sebesar 0,611 yang berarti bahwa tingkat hubungan diantara kedua variabel menunjukkan hubungan yang kuat atau hubungan yang berarti. 7. Terdapat hubungan yang signifikan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Status (X7), dengan tingkat keeratan hubungan sebesar 0,565 yang berarti bahwa tingkat hubungan diantara kedua variabel menunjukkan hubungan yang sedang. 8. Terdapat hubungan yang signifikan antara Komunikasi Vertikal (X) dengan Hubungan Masyarakat, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

478 Reisha Assonia, et al. Environment (Y8), dengan tingkat keeratan hubungan sebesar 0,559 yang berarti bahwa tingkat hubungan diantara kedua variabel menunjukkan hubungan yang sedang. Dengan melihat analisis dari masing masing pertanyaan penelitian, maka penulis menyimpulkan, terdapat hubungan yang signifikan antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kantor Infomedia Nusantara Buahbatu Bandung yang mencakup Pay Satisfaction (kepuasan akan upah atau bayaran), Promotion Satisfaction (kepuasan tentang kebijakan promosi), Supervision Satisfaction (kepuasan tentang atasan), Coworker Satisfaction (kepuasan tentang rekan kerja), Satisfaction with The Work ItSelf (kepuasan tentang tugas atau pekerjaan itu sendiri), Altruism (kesediaan membantu rekan kerja), Status, dan Environment (kepuasan tentang lingkungan kerja). Dengan tingkat keeratan hubungan sebesar 0,723 yang berarti memiliki tingkat keeratan hubungan yang kuat. Daftar Pustaka Muhammad, Arni. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara Wibowo. 2015. Perilaku dalam Organisasi. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada Wursanto. 1987. Etika Komunikasi Kantor.Yogyakarta : Kanisius Yulianita, Neni. 2003. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung Volume 3, No.2, Tahun 2017