BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan yang semakin pesat membuat masyarakat modern bertambah jenuh dengan rutinitas sehari-hari yang dikerjakanya. Masyarakat mulai melupakan pentingnya tempat rekreasi yang juga bisa mendapatkan tambahan ilmu seperti museum. Museum merupakan tempat yang bermanfaat untuk kegiatan rekreasi dan sebagai tempat ilmu pengetahuan. Namun belakangan ini museum hanya dianggap sebagai tempat penyimpanan benda-benda kuno yang kurang menarik untuk dilihat. Provinsi DKI Jakarta saat ini lebih kurang memiliki 66 museum (Disparbud DKI Jakarta, 2010). Museum-museum di DKI Jakarta terdiri dari berbagai macam jenis museum yang tersebar di seluruh wilayah. Definisi museum itu sendiri menurut ICOM ( International Council Of Museum ) adalah sebuah lembaga non-profit yang bertugas menyimpan, merawat dan memamerkan benda bersejarah serta memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan, baik dalam hal pendidikan ataupun hiburan. Pada saat ini pun masyarakat modern di Indonesia kurang memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, hanya sebagian yang masih memperdulikan bangsa yang besar ini. Hal ini disebabkan oleh pelbagai macam faktor. Pengetahuan tentang Kepolisian masih dirasakan kurang cukup padahal polisi adalah petugas negara yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Akhir-akhir ini pun kepolisian di negara Indonesia memiliki citra yang kurang baik karena banyak oknum-oknum di kepolisian yang berbuat tidak baik. Untuk memberikan pengetahuan dan menginformasikan kepada masyarakat Indonesia mengenai Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dan memperbaiki citra kepolisisan maka di butuhkan suatu tempat untuk memfasilitasi beberapa peralatan beserta perlengkapan yang dimiliki oleh 1
2 POLRI dan dokumentasi berupa foto, video dan diorama yang menggambarkan Kepolisian Republik Indonesia, namun karena kepolisian ini memiliki rahasia yaitu berupa kekuatan sesungguhnya untuk itu ada beberapa peralatan dan perlengkapan yang tidak bisa di informasikan ke masyarakat luas. Kepolisian Republik Indonesia memiliki beberapa sub-organisasi untuk mendukung berlangsungnya keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat seperti Brigade Mobil (Brimob), Korps Lalu Lintas (Korlantas), detasemen khusus anti terror 88 (densus 88), Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim), Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam), Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam). Dari analisa di atas masyarakat Indonesia terutama di Jakarta perlu diberikan fasilitas berupa museum untuk mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai Kepolisian Republik Indonesia tersebut agar rasa cinta terhadap bangsa dan cinta terhadap Kepolisian Republik Indonesia yang menjaga keamanan dan ketertiban Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dapat bertambah. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana merancang museum Polri yang menarik dan dapat memenuhi kebutuhan aktifitas dan fasilitas pengunjung museum? 2. Bagaimana merancang museum yang dapat memberikan informasi mengenai Polri dengan sarana informasi yang baik dan benar? 3. Bagaimana merancang tata letak penyusunan display koleksi-koleksi peralatan dan perlengkapan yang dimiliki Polri agar terlihat menarik bagi pengunjung? 4. Bagaimana merancang pencahayaan yang dapat menarik bagi pengunjung agar pengunjung merasa nyaman dan antusias?
3 1.3 Batasan Penelitian 1.3.1 Kawasan Penelitian Survei langsung dilakukan di beberapa museum militer di Jakarta seperti Museum Satria Mandala, Museum Keprajuritan dan Museum Polri di Markas Besar Polri. 1.3.2 Batasan Penelitian Batasan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a. Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data-data mengenai seperti sejarah, jenis perlengkapan persenjataan,seragam, serta struktur organisasi untuk dijadikan bahan analisa. b. Aktifitas dan Fasilitas Meneliti aktivitas apa saja yang biasa dilakukan pengunjung, sehingga akan mendapatkan data mengenai fasilitas yang diperlukan untuk mendukung aktivitas pengunjung. c. Survei Lokasi Meliputi penelitian, pengamatan, dan pengambilan gambar lokasi dan kondisi sekitarnya. 1.4 Kriteria Perancangan 1.4.1 Tujuan 1. Menghadirkan museum Polri yang menarik dan dapat memenuhi kebutuhan aktifitas dan fasilitas pengunjung museum. 2. Menghadirkan museum yang dapat memberikan informasi mengenai Polri dengan sarana informasi yang baik dan benar. 3. Menghadirkan museum tata letak penyusunan display koleksikoleksi peralatan dan perlengkapan yang dimiliki Polri agar terlihat menarik bagi pengunjung. 4. Merancang pencahayaan yang dapat menarik bagi pengunjung agar pengunjung merasa nyaman dan antusias.
4 1.4.2 Manfaat 1. Perancangan diharapkan dapat memperbaiki citra polisi yang lebih baik melalui museum Polri. 2. Perancangan diharapkan bermanfaat bagi pengunjung agar lebih antusias terhadap museum Polri. 3. Perancangan diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi dari fasilitas yang dirancang. 1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Teknik Pengumpulan Data Primer 1. Survey Survey lapangan dibutuhkan untuk mendapatkan data informasi yang lebih lengkap mengenai museum dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, data data didapatkan melalui pengamatan mendetail dilapangan. 2. Observasi Mengumpulkan data dengan cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal hal tertentu yang diamati. 3. Wawancara/ Interview Pengumpulan data dengan mewawancarai secara langsung kepada pihak yang mengetahui tentang sejarah dan keterangan tentang yang dibutuhkan. Hal ini akan dijadikan sebagai tambahan data pada studi literature. 1.5.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder 1. Studi Literatur Pengumpulan data diperoleh dari buku buku, majalah dan internet yang berhubungan dengan permasalahan dalam bekerja
5 profesi untuk mendukung maupun menambah pengetahuan dalam proses pendesainan. 1.6 Sistematika Penulisan 1. BAB 1 Pendahuluan Berisi tentang latar belakang perancangan interior, ruang lingkup desain, permasalahan dan penelitian, tujuan, manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan. 2. BAB 2 Landasan Teori Berisi mengenai tinjauan umum dan tinjauan khusus. Tinjauan umum berisi penjelasan secara umum mengenai museum dan Kepolisian Republik Indonesia mulai dari defenisi, jenis-jenis, sarana dan prasaran serta semua hal umum lainnya yang berhubungan dengan perancangan interior museum kepolisian. Tinjauan khusus berisi data-data perancangan museum kepolisian yang bersifat lebih spesifik seperti sejarah, struktur organisasi ruang, bentuk display, peralatan, perlengkapan dll. 3. BAB 3 Analisa Perancangan Berisi tentang penjabaran studi yang dilakukan secara literatur dan survey, dan mulai memasuki program proses desain interior. Dimulai dari studi fisik bangunan dan lingkungan, studi aktifitas manusia, studi fasilitas ruang dan studi permasalahan khusus interior. 4. BAB 4 Konsep Perancangan Berisi tentang penjabaran keputusan desain yang digunakan pada desainnya. Terdiri dari konsep perancangan, konsep material, konsep warna, konsep pencahayaan, konsep penghawaan, dan konsep keamanan ruang dan signange. 5. BAB 5 Simpulan dan Saran Berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan. Semua yang telah dijelaskan pada Bab I IV akan diringkas dan disimpulkan di Bab V untuk mendapatkan kesimpulan dari semua data yang telah diteliti. 6. DAFTAR PUSTAKA Bab daftar pustaka ini berisi buku, artikel ilmiah dan sumber lainnya yang dirujuk dalam laporan tugas akhit ini. 7. LAMPIRAN
6 Lampiran ini berisi keterangan penting sebagai pendukung hasil perancangan.