KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami jenis sungai berdasarkan formasi batuan dan arah alirannya. 2. Memahami fungsi dan manfaat sungai. 3. Memahami pencemaran dan kualitas air sungai. 9. Jenis Sungai Berdasarkan Formasi Batuan Jenis sungai berdasarkan formasi batuannya terbagi atas beberapa hal berikut. a. Sungai anteseden, yaitu sungai yang arah alirannya tidak berubah oleh adanya gerak pengangkatan. Sungai berbentuk celah pada daerah yang terangkat. b. Sungai reserve, yaitu sungai yang arah alirannya berubah oleh adanya gerak pengangkatan. Aliran sungai turun mengikuti kemiringan.
c. Sungai anaklinal, yaitu sungai yang arah alirannya dari daerah yang terangkat. Arah pengangkatan berlawanan dengan arah aliran sungai. d. Sungai superimposed, yaitu sungai yang mengalir di atas lapisan sedimen datar lalu mengikis lapisan sedimen sehingga alirannya berubah (tidak sesuai dengan struktur batuan). e. Sungai kompoun, yaitu sungai yang mengalir dari daerah yang memiliki struktur geomorfologi berbeda. Dataran tinggi Dataran rendah f. Sungai komposit, yaitu sungai yang mengalir melewati daerah-darah yang berbeda struktur geologinya. 10. Jenis Sungai Berdasarkan Aliran Jenis sungai berdasarkan alirannya terbagi atas beberapa hal berikut. a. Sungai konsekuen, yaitu arah alirannya sejajar dengan kemiringan lereng. b. Sungai subsekuen, yaitu arah alirannya tegak lurus terhadap sungai konsekuen (menuju sungai konsekuen). c. Sungai resekuen, yaitu arah alirannya menuju sungai subsekuen dan sejajar dengan sungai konsekuen. 2
d. Sungai obsekuen, yaitu arah alirannya menuju sungai subsekuen dan berlawanan dengan sungai konsekuen. e. Sungai insekuen, yaitu arah alirannya tidak teratur. 11. Delta Delta adalah endapan lumpur, pasir, kerikil, kerakal, dan batuan di muara sungai. Adapun syarat terbentuknya delta adalah sebagai berikut. a. Aliran sungai membawa lumpur. b. Aliran sungai tenang. c. Aliran sungai stabil (selalu lambat). d. Laut di muara sungai dangkal dan landai. e. Arus pasang surut tidak kuat (lemah). f. Gelombang laut (ombak) tidak besar. Bentuk delta dibedakan menjadi empat sebagai berikut. a. Delta actuate (kipas). b. Delta kaki burung. c. Delta cuspate (V). d. Delta estuarium (corong). 12. Fungsi dan Manfaat Sungai Fungsi sungai adalah mengumpulkan air hujan dan mengalirkannya ke laut. Air yang terkumpul pada sungai dapat dimanfaatkan untuk hal-hal berikut. a. Irigasi (pengairan) untuk pertanian. b. Usaha perikanan darat. c. Sarana transportasi air. d. Pembangkit tenaga listrik. 3
e. Wisata arung jeram. f. Menghasilkan bahan bangunan, seperti batuan, kerakal, kerikil, dan pasir. g. Menghasilkan tanah aluvial yang subur. 13. Pencemaran Sungai Pencemaran sungai oleh bahan beracun dan berbahaya (B3) disebabkan oleh beberapa tindakan berikut. a. Pembuangan sampah. b. Pembuangan limbah rumah tangga, limbah rumah sakit, limbah industri, dan limbah pasar. c. Pemberian racun saat penangkapan ikan. d. Bangunan rumah dan MCK di sepanjang bantaran sungai atau sempadan sungai. Pencemaran sungai dapat diatasi dengan melakukan Program Kali Bersih (Prokasih), seperti: a. pengerukan sampah dan endapan sungai; b. pembongkaran bangunan liar di sepanjang bantaran atau sempadan sungai; c. penghijauan di sepanjang tepian sungai; d. imbauan untuk tidak membuang sampah ke sungai; dan e. imbauan untuk tidak melakukan aktivitas yang mencemari sungai. 14. Kualitas Air Sungai Kualitas air sungai dapat diukur dari tingkat BOD, COD, dan DO. a. Biochemical Oxygen Demand (BOD) adalah oksigen yang dibutuhkan untuk kehidupan dalam air dan proses pembusukan bahan pencemar, seperti sampah-sampah organik sehingga jumlah oksigen dalam air berkurang dan kualitas air menurun. b. Chemical Oxygen Demand (COD) adalah oksigen yang dibutuhkan untuk proses penguraian (pembusukan) bahan-bahan kimia, seperti limbah industri sehingga jumlah oksigen dalam air berkurang dan kualitas air menurun. c. Dissolved Oxygen (DO) adalah jumlah oksigen yang terlarut dalam air. Semakin besar BOD dan COD pada air sungai, semakin tidak baik kualitas air sungai tersebut. Semakin besar DO pada sungai, semakin baik kualitas air sungai tersebut. Apabila kadar BOD dan COD melebihi ambang batas, air sungai tersebut tergolong sungai tercemar. 4
15. Daerah Aliran Sungai (DAS) Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah bagian permukaan Bumi yang saat hujan airnya mengalir ke sungai induk, dibatasi oleh igir (punggung) pegunungan yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian mengalirkannya ke muara. Fungsi DAS merupakan fungsi gabungan dari komponen tanah/batuan, topografi, vegetasi, dan manusia. DAS hulu yang curam digunakan untuk hutan dan perkebunan yang merupakan daerah penyangga dan permukiman di sekitar aliran sungai. DAS tengah yang relatif landai sehingga jalur transportasi di daerah tersebut lebih mudah, menjadi pusat aktivitas penduduk, seperti pertanian, perdagangan, perindustrian, dan permukiman. DAS hilir yang landai dan subur karena tanah aluvial dan delta daerah ini digunakan untuk pertanian dan permukiman. Adapun bentuk DAS dapat dibedakan menjadi tiga sebagai berikut. a. DAS bulu burung dengan ciri-ciri debit airnya kecil; banjirnya kecil karena aliran air dari anak-anak sungai yang masuk ke induk sungai datangnya tidak bersamaan; dan banjir berlangsung lama. b. DAS kipas/radial dengan ciri-ciri debit airnya besar; banjirnya besar karena aliran air dari anak-anak sungai yang masuk ke induk sungai datangnya serentak; dan banjirnya berlangsung cepat. 5
c. DAS paralel dengan ciri-ciri debit airnya sedang; banjirnya sedang karena aliran air dari dua jalur anak sungai yang menyatu di bagian hilir sehingga banjir terjadi di titik pertemuan dua jalur anak sungai tersebut; dan banjir berlangsung agak cepat. 6