BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan harga saham di Indonesia relatif mengalami fluktuasi. Hal ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi suatu negara tertentu, dalam kaitannya dengan dana, ada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

OVERVIEW 1/20

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemerintah. Melalui pasar modal pemerintah dapat mengalokasikan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar sehingga dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa

BAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era globalisasi saat ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. sebuah pendanaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Dimana penghimpunan

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan harga

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk dapat menyesuaikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi dan kualitas barang yang

BAB I PENDAHULUAN. Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pasar modal memungkinkan pemilik dana memeproleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan non bank, pasar modal berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. imbalan dari investasinya tersebut. Investasi yang akan dilakukan oleh investor

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. pesat yang merupakan salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan deviden perusahaan bagi investor. perkembangan, dapat dibuktikan pada beberapa perusahaan baru ataupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terglobalisasinya perekonomian menyebabkan persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara berkembang yang menganut sistem ekonomi pasar. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan dari investasi itu sendiri. Demi mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. Dimana ketidakstabilan mata uang dollar terhadap rupiah membuat melemahnya

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. (Tandelilin, 2010:31). Salah satu bidang investasi yang cukup menarik namun

BAB 1 PENDAHULUAN. tepat, investor akan memperoleh return yang tinggi. Apabila investor ingin

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. diterima untuk tiap investor. Tujuan utama dari aktivitas pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari. pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

tingkat laba bersih sebelum bunga atau pajak.

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana dari pihak pihak yang memiliki dana yang idle kepada pihak

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ).

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan harga saham di Indonesia relatif mengalami fluktuasi. Hal ini menunjukkan bahwa saham menjadi salah satu tempat pilihan yang tepat untuk berinvestasi. Ketika membahas lebih dalam mengenai pasar modal, sesungguhnya pasar modal dapat diartikan sebagai wadah bagi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana jangka panjang, dengan menjual kepemilikan atau menerbitkan surat utang. Pasar modal dapat dikatakan mempunyai fungsi ekonomi sebab didalamnya tersedia fasilitas dan tempat yang mempertemukan antara dua belah pihak yang kepentingannya berbeda. Pasar modal mempunyai fungsi keuangan, sebab pasar modal memberikan peluang kepada pemilik dana untuk memperoleh imbalan (return) sesuai dengan karakterisitik investasi yang dipilih. Setiap investor tentunya akan selalu mengharapkan tingkat keuntungan dari dana yang diinvestasikan. Sebelum mengambil keputusan investasi, seorang investor harus melakukan serangkaian analisis untuk mengantisipasi resiko yang mungkin terjadi pada investasi tersebut di masa mendatang. Penaksiran harga saham merupakan indikator untuk dapat mempengaruhi besar kecilnya tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Harga saham menggambarkan nilai perusahaan,

2 sehingga harga saham sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan dan prospek perusahaan dalam usaha untuk meningkatkan nilai perusahaan di masa yang akan datang (Suryanto dan Kesuma,2011). Kinerja keuangan perusahaan adalah aspek penting dalam menilai kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan berdasarkan analisis rasio keuangan pada tahun tertentu. Rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dapat dikelompokkan dalam lima kelompok yaitu: rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio pasar, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas (Wahyudi,2011). Rasio profitabilitas adalah hubungan antara pendapatan dan biaya yang dihasilkan dengan menggunakan aset perusahaan, baik lancar maupun tetap dalam aktivitas produksi, terdapat banyak cara untuk mengukur profitabilitas. Berbagai pengukuran ini memungkinkan analis untuk mengevaluasi keuntungan perusahaan dilihat baik dari sisi penjualan, aset maupun investasi pemilik. Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian dari penjualan investasi serta kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan (Sartono, 2001). Dalam penelitian ini, rasio kinerja keuangan yang digunakan untuk menganalisis pengaruhnya terhadap harga saham adalah return on equity (ROE).Return on equity adalah rasio yang memperlihatkaan sejauh manakah perusahaan mengelolaa modal sendiri secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari invesstasi yang ditanamkan oleh pemilik modal. Rasio ini dipilih karena dapat dengan mudah memberikan gambaran kepada para investor untuk melihat berapa

3 berapa besar keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan pada tahun tertentu. Sehingga mereka tertarik untuk menanamkan dananya dalam bentuk saham. Tingkat ROE yang tinggi dapat memberikan informasi bagi investor ataupun calon investor bahwa tingkat pengembalian modal yang akan diperoleh adalah tinggi. Hal ini akan menyebabkan terjadinya penyesuaian terhadap harga saham secara bertahap untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan perubahan informasi yang ada, dalam arti ROE berpengaruh positif terhadap harga saham (Wahyudi,2011). Untuk menganalisis pengaruh faktor ekonomi makro terhadap harga saham, ada beberapa faktor yang berperan, yaitu inflasi, produk domestik bruto, tingkat suku bunga, kurs dan defisit anggaran. Faktor-faktor makro tersebut adalah kondisi di luar perusahaan yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan karena berhubungan dengan berbagai faktor kompleks yang ada dalam setiap pembangunan suatu negara (Suryanto dan Kesuma, 2011). Dalam penelitian ini analisis secara ekonomi makro yang digunakan adalah tingkat inflasi dan produk domestik bruto. Inflasi adalah kenaikan harga barang yang bersifat umum dan terus -menerus. Inflasi yang tinggi akan mengakibatkan daya beli masyarakat menurun dan kenaikan harga factor produksi juga akan meningkatkan biaya modal perusahaan. Tingginya inflasi mengakibatkan turunnya profitabilitas perusahaan. Pengaruh dari kenaikan laju inflasi yang tidak diantisipasi tersebut akan menurunkan laba bagi pemegang saham dan juga harga saham. (Suryanto dan Kesuma,2011).

4 Produk domestik bruto (PDB) adalah indikator ekonomi terbaik untuk mengukur perkembangan ekonomi suatu negara. PDB adalah jumlah output total yang dihasilkan dalam batas wilayah suatu negara dalam satu tahun. PDB mengukur nilai barang dan jasa yang diproduksi di wilayah suatu negara tanpa membedakan kewarganegaraan pada suatu tahun waktu tertentu (Mankiw,2006). Sehingga semakin tingginya tingkat pertumbuhan PDB akan berindikasi pada tingginya tingkat pertumbuhan konsumsi dari warga di negara tersebut. Peningkatan permintaan akan meningkatkan jumlah penjualan sehingga jumlah laba perusahaan juga akan meningkat, yang akan berdampak pula pada peningkatan harga saham perusahaan, begitu juga sebaliknya. Meningkatnya PDB merupakan sinyal yang baik (positif) untuk investasi (Suryanto dan Kesuma, 2011). Kebijakan dividen sangat penting karena mempengaruhi kesempatan investasi perusahaan, harga saham, struktur finansial, arus pendanaan, dan posisi likuiditas. Masing-masing perusahaan mempunyai kebijakan dividen yang berbeda-beda karena kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan dalam membayar dividen kepada kepada para pemegang sahamnya (Poniwatie,2012). Kebijakan dividen yang menghasilkan tingkat dividen yang semakin bertambah dari tahun ke tahun akan meningkatkan kepercayaan para investor dan secara tidak langsung memberikan informasi kepada para investor bahwa kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba perusahaan semakin meningkat. Informasi yang demikian akan mempengaruhi permintaan dan penawaran saham di pasar modal, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap harga saham pada suatu perusahaan (Sundjaja dan Barlian,2003).

5 Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Perubahan harga saham sangat ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan yang terjadi di bursa. Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham, harganya semakin naik, sebaliknya semakin banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu saham, harganya semakin bergerak turun (Sundjaja dan Barlian,2003). Perkembangan harga saham banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, dimana harga saham tertentu akan berfluktuasi. Harga saham akan mewakili nilai dari suatu perusahaan. Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor jasa keuangan yang terdiri dari perusahaan perbankan dan perusahaan asuransi yang mempunyai peranan penting dan strategis bagi perekonomian karena menyediakan berbagai jasa keuangan yang diperlukan oleh dunia usaha dan masyarakat luas. Peran perusahaan perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negara dan perusahaan asuransi sebagai penjamin resiko yang bisa saja muncul dari sisi bisnis atau usaha sebuah perusahaan. Perusahaan perbankan dan asuransi merupakan lembaga perantara keuangan sebagai prasarana pendukung yang amat vital untuk menunjang kelancaran perekonomian (Triandaru, 2006) Perusahaan perbankan dan perusahaan asuransi memiliki fungsi yang sama yaitu menarik uang dari masyarakat dan menyalurkan kepada masyarakat terutama masyarakat bisnis sebagai badan usaha. Peranan lembaga keuangan sangat penting dan strategis agar peran masyarakat dalam pembiayaan pembangunan dapat

6 ditingkatkan. Sektor jasa keuangan yang sehat, efisien, dan stabil akan dapat memfasilitasi dan menunjang kegiatan dan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengambil data dari perusahaan lembaga keuangan, khusunya perusahaan asuransi dan bank yang terdaftar di BEI. Sebelum memutuskan untuk menanamkan modalnya, investor harus melihat dan menganalisis kinerjasuatu perusahaan berdasarkan laporan keuangan, investor bias membuat perbandingan kinerja emiten secaara objektif. Dalam jangka panjang, kinerja suatu perusahaan dan harga sahamnya akan bergerak searah, semakin baik kinerja perusahaan maka semakin tinggi laba usahanya dan semakin banyak keuntungan yang akan dinikmati oleh para pemegang sahamnya. Kinerja keuangan perusahaan dan kinerja pasar modal juga akan bereaksi terhadap perubahan variabel ekonomi makro. Sehingga investor juga perlu melakukan serangkaian analisis terhadap harga saham di masa depan dari kondisi ekonomi makro yang terjadi. Beberapa faktor yang harus diperhatikan investor dalam memprediksi harga saham di masa mendatang yaitu faktor ekonomi makro seperti tingkati inflasi dan pertumbuhan PDB, serta faktor fundamental perusahaan yaitu kondisi kinerja keuangan dan kebijakan dividen perusahaan. Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham, maka dilakukan penelitian yang berjudul Implikasi Kinerja Keuangan, Tingkat Inflasi, Pertumbuhan PDB, dan Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Jasa Sektor Keuangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012).

7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah kinerja keuangan berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan jasa sektor keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012? 2. Apakah tingkat inflasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan jasa sektor keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012? 3. Apakah pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan jasa sektor keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012? 4. Apakah kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan jasa sektor keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012? 5. Apakah kinerja keuangan, tingkat inflasi, pertumbuhan PDB, dan kebijakan dividen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan jasa sektor keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah:

8 1. Mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan jasa sektor keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012. 2. Mengetahui pengaruh tingkat inflasi terhadap harga saham pada perusahaan jasa sektor keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012. 3. Mengetahui pengaruh pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) terhadap harga saham pada perusahaan jasa sektor keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012. 4. Mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham pada perusahaan jasa sektor keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012. 5. Mengetahui pengaruh kinerja keuangan, tingkat inflasi, pertumbuhan PDB, dan kebijakan dividen terhadap harga saham pada perusahaan jasa sektor keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Bagi Investor Memberikan pengetahuan dan informasi bagi para investor tentang reaksi pasar terhadap kinerja keuangan, tingkat inflasi, pertumbuhan PDB, dan kebijakan dividen yang mempengaruhi harga saham.

9 2. Bagi Perusahaan Memberikan pengetahuan dan sebagai acuan bagi perusahaan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan, tingkat inflasi, pertumbuhan PDB, dan kebijakan dividen yang mempengaruhi harga saham. 3. Bagi penelitian selanjutnya Penelitian ini dapat dijadikan kerangka dalam melakukan penelitian terutama yang berkaitan dengan pasar modal dan harga saham pada perusahaan jasa.