IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

Kata Kunci: cooperative learning of jigsaw type, student activities and learning outcomes

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

IMPROVING SKILLS ESSAY WRITING BARE INDONESIAN THROUGH COOPERATIVE LEARNING TYPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

Arnentis, Darmawati dan Idel Fitri Mulyani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

Model Pembelajaran Koperatif Tipe Listening Team dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ekologi Hewan

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII.B SMP NEGERI 3 BAHOROK

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KELAS DALAM MENCAPAI HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI BINJAI

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Samsuar SDN 001 Bintan Kecamatan Dumai Timur

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ZAKAT FITRAH DAN MAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Journal of Elementary Education

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK, TALK, WRITE

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SEMESTER 1 KELAS VII MTsN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATAPELAJARAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

METODE BUZZ GROUP DISERTAI MEDIA KELERENG SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SD NEGERI BINJAI UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Berpendapat

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

Penggunan Model Pembelajaran Team Games Tournament Dan Picture And Picture

PENERAPAN PEMBELAJARAN TSTS DENGAN AKTIFITAS WINDOW SHOPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG SISI DATAR

Jln. Kalimantan 37, Jember

Transkripsi:

OPEN ACCESS MES (Journal of Mathematics Education and Science) ISSN: 2579-6550 (online) 2528-4363 (print) Vol. 2, No. 2. April 2017 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Mustika Fitri Larasati Sibuea Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Royal Kisaran bukmus.inaction@gmail.com Abstract. The purpose of this study is to know whether the cooperative learning model type Think Talk Write (TTW) can improve student learning outcomes on the material of Two Variable Linear Equation System in class VIII SMP Swasta Tamansiswa Sukadamai Asahan District. This research is a Classroom Action Research. Subjects in this study are students of class VIII SMP Swasta Tamansiswa Sukadamai Asahan regency as many as 36 students. The object of this research is the use of cooperative learning model type Think Talk Write (TTW) in improving student learning outcomes. The instrument used in this study is the test of learning outcomes in the form of test essays and observation sheets. The results obtained before the given learning there are 30.6% of students who have completed, after given the learning in the first cycle there are 63.9% of students who have completed and increased after learning on cycle II there are 86.1% of students who have completed study With absorption capacity of 65%. Keywords: cooperative learning model type Think Talk Write (TTW), learning outcomes Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di kelas VIII SMP Swasta Tamansiswa Sukadamai Kabupaten Asahan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Swasta Tamansiswa Sukadamai Kabupaten Asahan sebanyak 36 siswa. Objek dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk essay tes dan lembar observasi. Hasil penelitian diperoleh sebelum diberikan pembelajaran terdapat 30,6% siswa yang telah tuntas, setelah diberikan pembelajaran pada siklus I terdapat 63,9 % siswa yang telah tuntas dan mengalami peningkatan setelah dilakukan pembelajaran pada siklus II terdapat 86,1% siswa yang telah tuntas belajar dengan daya serap 65%. Kata Kunci: Kooperatif Think Talk Write (TTW), Hasil Belajar Siswa. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi kehidupan manusia, melalui pendidikan dapat meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) secara utuh dan menyeluruh. Sumber Daya Manusia yang diharapkan tersebut sesuai dengan pengertian pendidikan yang tercantum dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, 44

ISSN: 2528-4363 Vol. 2, No. 1, Oktober 2016 pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Sanjaya, 2009:2). Sumber daya yang berkualitas dapat dihasilkan melalui pendidikan yang berkualitas. Matematika merupakan bagian dari pendidikan. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi dan sains yang mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin, dan mengembangkan daya pikir manusia. Cockroft (Abdurrahman, 2003:253) mengemukakan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa karena: 1. Selalu digunakan dalam segala segi kehidupan. 2. Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai. 3. Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas. 4. Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara. 5. Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan. 6. Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Ada empat kelemahan yang dimiliki oleh siswa sebagai penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika antara lain, kurang memiliki pengetahuan materi prasyarat yang baik, kurang memiliki kemampuan untuk memahami serta mengenali konsep-konsep dasar matematika (seperti definisi, teorema, aksioma, dalil, kaidah) yang berkaitan dengan pokok bahasan yang sedang dibicarakan, kurang memiliki ketelitiaan dalam menyimak dan mengenali persoalan matematika yang berkaitan dengan pokok bahasan tertentu, kurang memiliki kemampuan untuk menyimak kembali sebuah jawaban yang diperoleh (apakah jawaban tersebut mungkin atau tidak), dan kurang memiliki kemampuan nalar yang logis dalam menyelesaikan persoalan matematika. Keempat kelemahan ini akan menghambat proses belajar bermakna, di mana belajar bermakna maksudnya, di samping materi yang disajikan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa, juga harus relevan dengan struktur kognitif siswa, sehingga materi harus dikaitkan dengan konsep-konsep (pengetahuan) yang telah dimiliki siswa dan dikaitkan dengan bidang lain atau kehidupan sehari-hari siswa (Wahyudin, 2008:67). Rendahnya hasil belajar matematika siswa dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Metode mengajar guru dapat menimbulkan kesulitan belajar (Ahmadi, 2008:90). Metode mengajar yang kurang bervariasi menjadikan siswa tidak menyukai (kurang berminat terhadap) matematika sehingga menyebabkan siswa memperoleh hasil belajar yang rendah. Padahal Penggunaan metode mengajar yang bervariasi dapat menggairahkan belajar anak didik (Djamarah, 2006:158). Apabila pembelajaran seperti ini terus dilaksanakan maka kompetensi dasar dan indikator pembelajaran tidak tercapai secara maksimal. Salah satu strategi dasar dalam pembelajaran adalah: Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya (Djamarah, 2006:5). Gaya, metode dan teknik guru dalam mengajar mempunyai pengaruh yang signifikan dalam menarik minat siswa terhadap matematika, dengan demikian untuk mengubah minat siswa agar menyukai matematika, maka guru perlu memperbaiki strategi pengajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran matematika. Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah 45

Vol. 2, No. 2, April 2017 agar peserta didik dapat memecahkan masalah matematika dan dapat menerapkan matematika. Slavin (dalam Solihatin, 2008:4) mengemukakan bahwa: Pembelajaran Kooperatif atau Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok. Think Talk Write (TTW) merupakan bagian dari model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe TTW ini digunakan untuk mengembangkan tulisan dengan lancar dan melatih bahasa sebelum menuliskannya, serta membantu siswa dalam mengumpulkan dan mengembangkan ide-ide melalui percakapan terstruktur. Pembelajaran ini dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan (menyimak, mengkritisi, dan memberikan solusi), hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan kemudian buat laporan hasil presentasi. Sintaknya adalah: informasi, kelompok (membaca-mencatatat-menandai), presentasi, diskusi, melaporkan (Solihatin, 2008:4). Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write dapat digunakan pada mata pelajaran matematika antara lain pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah salah satu materi pokok pada pelajaran matematika yang sulit dikuasai oleh siswa. Seperti dikemukakan oleh Ibu Romiyah S.Pd salah satu guru matematika di SMP Swasta Tamansiswa Sukadamai Kabupaten Asahan melalui wawancara dengan penulis menyatakan bahwa Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel kurang dipahami oleh siswa. Beliau juga mengatakan Siswa kesulitan dalam mengerjakan soal dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, siswa masih kurang paham dalam menyelesaikan soal dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Ada siswa yang masih bingung dalam penggunaan atau penentuan simbol yang digunakan sebagai variabel misalnya: x yang menyatakan buku dan y yang menyatakan pensil dan ada juga siswa yang langsung menjumlahkan variabelnya, padahal x dan y merupakan variabel yang berbeda. Dalam penelitian ini akan dicoba menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Dan yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa SMP Swasta Tamansiswa Sukadamai kelas VIII. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Sesuai dengan jenis masalahnya maka penelitian ini lebih tepat menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom 46

ISSN: 2528-4363 Vol. 2, No. 1, Oktober 2016 Action Research yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi dikelas (Arikunto, 2008:96). Ciri khusus dari PTK adalah adanya tindakan (action) yang nyata. Tindakan itu dilakukan pada situasi alami dan ditujukan untuk memecahkan permasalahanpermasalahan praktis. Pada PTK, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangkaian siklus kegiatan. PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang yang didalamnya terdapat empat tahapan utama kegiatan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi, yang dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Sumber: Adaptasi Suhardjono (2008:74) Penelitian ini menggunakan dua jenis instrumen yaitu tes hasil belajar dalam bentuk essay tes dan lembar observasi. Dalam penelitian ini tes dilakukan pada akhir pembelajaran. Tes ini digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa yang disusun dalam bentuk soal essay. Sedangkan dalam observasi guru tidak perlu mengadakan komunikasi langsung dengan siswa. Observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi yang terstruktur. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pra Tindakan Pra tindakan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW). Siswa diberikan tes dalam bentuk essay. Tabel 1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Tindakan Persentase Tingkat Banyak Persentase 47

Vol. 2, No. 2, April 2017 Ketuntasan Ketuntasan Siswa Jumlah Siswa < 65% Tidak Tuntas 25 69,4% 65% Tuntas 11 30,6% Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel pada tes awal masih sangat rendah. Dari 36 siswa terdapat 11 siswa (30,6%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 25 siswa (69,4%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan daya serap 65%. 2. Pasca Tindakan Siklus I Permasalahan Berdasarkan hasil tes awal siswa dan wawancara dengan guru bidang studi Matematika kelas VIII SMP Swasta Tamansiswa Sukadamai, diperoleh adanya permasalahan atau kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Adapun kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel yaitu: siswa kesulitan dalam membedakan koefisien dan variabel pada persamaan linear dua variabel, siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan sistem persamaan linear dua variabel, ada siswa yang langsung menjumlahkan variabel x dan y, dan siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran karena penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat. Perncanaan Tindakan Setelah diperoleh letak kesulitan siswa maka pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah merencanakan tindakan, yaitu sebagai berikut: Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Mempersiapkan sarana pembelajaran, Membuat lembar observasi, Mempersiapkan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar dengan masing-masing anggota kelompok sebanyak 6 orang. Pelaksanaan Tindakan Pemberian tindakan I dengan melaksanakan pembelajaran dimana peneliti bertindak sebagai guru di kelas. Pembelajaran yang dilaksanakan adalah dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) sebanyak 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Materi yang diajarkan adalah tentang Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Observasi Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap peneliti dan siswa. Observasi dilakukan oleh guru metematika kelas VIII sebagai observer mulai dari awal pelaksanaan tindakan sampai akhir pelaksanaan pembelajaran. Diperoleh nilai observasi siklus I adalah 4,8 dan nilai rata-rata keseluruhan adalah 2,4. Hal ini menunjukkan bahwa nilai observasi kemampuan guru masih rendah dan belum maksimal dalam melaksanakan melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think alk Write (TTW) pada materi sistem persamaan linear dua variabel. 48

Mustika Fitri Larasati Sibuea Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW). Diakhir pelaksanaan siklus I, siswa diberikan test I yang bertujuan untuk melihat keberhasilan tindakan yang diberikan. Tabel 2. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Persentase Ketuntasan Tingkat Ketuntasan Banyak Siswa Persentase Jumlah Siswa < 65% Tidak 13 36,1% Tuntas 65% Tuntas 23 63.9% Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal SPLDV masih rendah belum seperti yang diharapkan karena belum mencapai standar ketuntasan belajar secara klasikal. Dari 36 siswa terdapat 23 siswa (63,9%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 13 siswa (36,1%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan daya serap 65% sedemikian sehingga proses pembelajaran dilanjutkan ke siklus II. Siklus II Permasalahan Berdasarkan hasil tes belajar I dan wawancara dengan siswa yang nilainya rendah dapat diambil kesimpulan masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil refleksi, maka rencana tindakan II akan disusun untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan pada siklus I dan mengatasi permasalahan siswa dalam menyelesaikan soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Pemecahan masalah yang dilakukan adalah dengan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah direncanakan dalam RPP pertemuan III dan IV. Pelaksanaan Tindakan II Pada tahap ini, peneliti melaksanakan rencana tindakan dengan mengadakan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran berlangsung 2 x pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Kegiatan pembelajaran merupakan pengembangan pelaksanaan RPP yang telah disusun. Observasi II Sama halnya pada siklus I, Observasi pada siklus II ini dilakukan oleh guru metematika kelas VIII mulai dari awal pelaksanaan tindakan sampai akhir pelaksanaan pembelajaran. Nilai rata-rata observasi guru siklus II adalah 3,4 dengan kategori baik dalam menggunakan metode Kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Rata-rata rata nilai observasi siswa siklus II adalah 6,6 dan nilai rata-rata keseluruhan adalah 3,3. Hal ini berarti kegiatan belajar mengajar pada siklus II berjalan baik. Dengan menganalisis hasil observasi siklus II terlihat bahwa siswa sudah terbiasa untuk bertanya, bahkan kelihatan aktif dan siswa mulai memahami materi pelajaran. 49

Vol. 2, No. 2, April 2017 Diakhir pelaksanaan siklus II, siswa diberikan test II yang bertujuan untuk melihat keberhasilan tindakan yang diberikan. Tabel 3. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II Persentase Ketuntasan Tingkat Ketuntasan Banyak Siswa Persentase Jumlah Siswa < 65% Tidak Tuntas 5 13,9% 65% Tuntas 31 86,1% Berdasarkan data hasil belajar siswa II setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dan memperbanyak latihan, dapat dilihat bahwa ketuntasan belajar siswa tercapai. Dimana siswa yang tuntas belajar berjumlah 31 siswa (86,1%) dan yang tidak tuntas belajar adalah 5 siswa (13,9%). Dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa secara klasikal tercapai ( 85%,), sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran kooperatif Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP Tamansiswa Sukadamai Kabupaten Asahan. Berdasarkan persentase ketuntasan belajar siswa diperoleh 11 siswa (30,61%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 25 siswa (69,4%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Hal ini disebabkan beberapa faktor kelemahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Pada pertemuan awal (pre test), peneliti belum menggunakan teori yang mendukung keberhasilan siswa dalam menyelesaikan soal. Sebelum dilaksanakan siklus I dan dilanjutkan kesiklus berikutnya peneliti terlebih dahulu memberikan tes awal sebanyak 5 soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, yang diselesaikan dengan cara siswa masing-masing. Tes awal dilaksanakan untuk melihat perbandingan hasil tes siswa. Maka pada pertemuan selanjutnya peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siklus I diberikan berupa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) yaitu: Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah dengan think para siswa berpikir untuk mencari solusi permasalahan matematika yang diberikan dengan berdiskusi, dengan talk para siswa dilatih untuk berani mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan dengan write para siswa dilatih untuk terbiasa mencatat hal-hal penting yang mereka dapat. Dari hasil tes I diperoleh sebanyak 23 siswa telah mencapai tingkat ketuntasan belajar (63,9%) sedangkan 13 siswa (36,1%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dan hasil observasi guru dalam megelola pembelajaran diperoleh nilai ratarata 2,4. Hal ini menyatakan bahwa hasil belajar siswa dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran masih rendah. Maka penelitian masih dilanjutkan pada siklus berikutnya. Siklus II dibuat dari pengembangan siklus I. Pada tes belajar II terdapat 31 siswa (86,1%) telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 5 siswa (13,9%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Secara klasikal sudah memenuhi ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu 85%. Dari hasil observasi diperoleh nilai rata-rata 3,4. 50

Mustika Fitri Larasati Sibuea Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW). Dalam hal ini kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran mengalami peningkatan. Setelah dilakukan tindakan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) diperoleh bahwa ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 22,2%. Maka penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) telah menunjukkan ketuntasan maksimal pada siklus II terhadap hasil observasi siswa dan tes hasil belajar yang dilakukan dalam proses pembelajaran. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan SMP Tamansiswa Sukadamai Kabupaten Asahan, maka diperoleh simpulan yaitu sebelum diberi tindakan terdapat 11 siswa (30,6%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 25 siswa (69,4%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan daya serap 65%. Setelah tindakan pada siklus I, diperoleh sebanyak 23 siswa (63,9%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 13 siswa (36,1%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan daya serap 65%. Selanjutnya setelah pemberian tindakan pada siklus II dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa yaitu sebanyak 31 siswa (86,1%) telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 5 siswa (13,9%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan daya serap 65%. Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Ahmadi Abu dan Supriyono Widodo. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, Cetakan kedua Djamarah, S.B. dan Zain Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, Cetakan ketiga Sanjaya Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Solihatin Efin dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Wahyudin. 2008. Pembelajaran dan Model-model Pembelajaran. Jakarta: IPA Abong. 51