SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Study Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: ERWIN SETYANINGSIH

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

maha Esa, berbudi pekerti luhur dan berfikir secara rasional. Pendidikan adalah proses interaksi yang bertujuan. Pendidikan merupakan faktor yang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: WAHYUSIH WARDANI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok manusia dan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PEMBELAJARAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian yang sangat

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

BAB I PENDAHULUAN. mengetengahkan tanggung jawab sebagai pendidik. Dimana pendidik adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan.peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. berkompetensi di era global. Upaya yang tepat untuk meningkatkan sumber daya manusia

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk. nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN. ketrampilan, penanaman nilai-nilai yang baik, serta sikap yang layak dan. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk selalu berfikir dan mencari hal-hal yang baru. Pendidikan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 BAKI, SUKOHARJO) Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan guru menggunakan desain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberi arah bahwa pendidikan adalah kehidupan.maka dari itu kegiatan

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KUMON UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

I. PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia, agar siswa memiliki pola pikir yang sistematis dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan segenap potensi yang ada pada diri manusia secara individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat,bangsa dan negara. Pendidikan diarahkan untuk dapat. menciptakan sumber yang berkualitas dengan segala aspeknya.

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya, antara lain melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam dan juga

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, bidang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional memiliki tujuan untuk mencerdaskan dan. memiliki pengetahuan, keterampilan, sehat jasmani dan, rohani,

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu. manusia dalam mengembangkan dirinya hingga mampu menghadapi setiap

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan

I. PENDAHULUAN. salah satu tujuan pembangunan di bidang pendidikan. antara lain: guru, siswa, sarana prasarana, strategi pembelajaran dan

BAB. I. Pendahuluan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI.

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari tujuan pendidikan yang telah hendak dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, wawasan, keterampilan tertentu pada individu-individu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS PORTOFOLIO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan apa yang mereka pelajari. Pembelajaran aktif merupakan langkah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Kaling berpenghasilan dari hasil membuat batu bata dan karyawan. anak jadi rendah sehingga prestasi juga rendah pula.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Biologi. Diajukan oleh :

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan potensi manusia atau memanusiakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabat manusia Indonesia. diri dan berhasil dalam kehidupan di masa mendatang.

Transkripsi:

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA PEMBELAJARAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN METODE KONVENSIONAL MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI III GANTIWARNO TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi Diajukan oleh : ARIYANTI A 210 060 182 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap Negara dan bangsa mempunyai harapan dan cita-cita masa kini dan masa yang akan datang. Cita-cita suatu Negara biasanya terumuskan dalam dasar Negara dan Undang-Undang Pendidikan. Tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, produktif, dan sehat jasmani dan rohani (UU. No 20 Tahun 2003). Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut perlu diusahakan pengembangan sumber daya manusia dengan jalan peningkatan kualitas pendidikan. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya. Pendidikan secara umum dimaksudkan untuk mempersiapkan para peserta didik untuk dapat memperoleh sukses dalam karir dan kehidupan pribadi, serta mampu berpartisipasi di dalam pembangunan masyarakat (Soemanto, 2003:1). Proses pendidikan khususnya di Indonesia selalu mengalami penyempurnaan yang nantinya akan menghasilkan suatu pendidikan yang berkualitas. Para pengelola pendidikan telah melakukan yang baik dalam rangka meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Hal ini merupakan langkah awal untuk memperoleh kualitas sumber daya manusia. Rendahnya 1

2 mutu pendidikan dapat dilihat dari banyaknya siswa yang memperoleh nilai tinggi tetapi kurang mampu menerapkan perolehannya baik berupa pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Pengaruh pendidikan dapat dirasakan secara langsung dalam perkembangan serta kehidupan masyarakat dan kehidupan setiap individu, diantaranya pendidikan harus mampu mengembangkan potensi masyarakat, menumbuhkan kemauan, serta mampu membangkitkan semangat generasi bangsa untuk menggali berbagai potensi dan mengembangkan secara optimal (Mulyasa, 2005:3). Metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Suatu metode pembelajaran dalam proses belajar ekonomi belum tentu cocok untuk setiap pokok bahasan, sehingga guru harus dapat memilih suatu metode pembelajaran yang sesuai agar terjadi proses interaksi antara guru dengan siswa sebagaimana yang dikehendaki. Dalam proses belajar guru hendaknya memposisikan peserta didik sebagai insan yang harus dihargai kemampuannya dan diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya, oleh karena itu dalam proses pembelajaran perlu adanya suasana terbuka, akrab, dan saling menghargai. Sebaliknya perlu menghindari suasana belajar yang kaku, penuh dengan ketegangan, perintah dan intruksi yang membuat peserta didik menjadi pasif, tidak bergairah, cepat bosan dan mengalami kelelahan (Budimansyah, 2002:7). Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan pendidikan ekonomi yaitu dengan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Belajar aktif merupakan cara cepat, menyenangkan dan menarik hati dalam belajar. Untuk mempelajari sesuatu dengan baik, belajar aktif membantu untuk mendengarkan, melihat, mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu, dan mendiskusikannya dengan siswa yang lain. Dalam belajar aktif yang paling penting siswa dapat memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba keterampilan

3 dan melakukan tugas-tugas yang tergantung pada pengetahuan yang telah mereka miliki atau yang akan dicapai (Silberman, 2001:37). Dalam pengajaran ekonomi siswa diharapkan benar-benar aktif, belajar aktif diharapkan memiliki dampak pada ingatan siswa tentang apa yang dipelajari akan lebih lama bertahan. Keaktifan siswa dalam belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar, walaupun siswa tersebut termasuk dalam katagori pandai, namun jika aktifitas rendah maka prestasi belajar ekonomi tidak sebagus dengan siswa yang aktif belajar. Guru diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran siswa untuk belajar, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa selama mengikuti pelajaran dapat dirasakan manfaatnya secara langsung bagi perkembangan pribadinya. Untuk membangkitkan siswa dalam proses pembelajaran guru harus menggunakan metode yang bervariasi, oleh Karena itu sangat dianjurkan guru menggunakan motivasi mengajar setiap kali mengajar karena metode dalam suatu pembelajaran pada hakekatnya merupakan suatu cara yang teratur dan berfikir secara sempurna untuk mencapai suatu tujuan pengajaran dan untuk memperoleh kemampuan dalam pengembangan aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa (Usman dan Setyawati, 1993:26). Untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu perubahan pola pikir yang digunakan sebagai landasan pelaksanaan kurikulum. Pada masa lalu proses belajar mengajar lebih menekankan pada pengajaran dari pada pembelajaran. Selain terfokus pada siswa pola fikir pembelajaran perlu diubah dari pada sekedar memahami konsep dan prinsip keilmuan yang lebih dikuasai. Seperti yang dikatan oleh pilar-pilar pembelajaran dari UNESCO sebagai berikut : learning to know (pembelajaran untuk tahu), learning to do (pembelajaran

4 untuk berbuat), dan learning to be (pembelajaran untuk jati diri yang kokoh), dan learning to life together (pembelajaran untuk hidup bersama). Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran untuk hidup bersama (learning to life together). Dalam pembelajaran kooperatif ada beberapa macam diantaranya yaitu pembelajaran dengan metode Contextual Teaching and Learning dan metode konvensional. Metode CTL merupakan metode pembelajaran yang jarang digunakan oleh guru dalam belajar mengajar ekonomi, padahal dengan metode CTL ini siswa tidak lagi menghafal fakta-fakta atau konsep-konsep tetapi dalam memperoleh pengetahuannya siswa harus bekerja sendiri, menemukan sendiri, mengkontruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan berupaya. Sehingga siswa dapat menemukan sesuatu yang baru (yaitu pengetahuan dan keterampilan) datang dari menemukan sendiri, bukan dari apa kata guru. Sedangkan metode konvensional seringkali digunakan dalam proses belajar ekonomi, sehingga memungkinkan siswa akan merasa bosan, malas, dan jenuh, suasana kelas pun tidak menyenangkan. Sesuai dengan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul sebagai berikut : PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA PEMBELAJARAN METODE CONTEXTUAL TACHING AND LEARNING DAN METODE KONVENSIONAL MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI III GANTIWARNO TAHUN AJARAN 2009/2010.

5 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, ada beberapa masalah yang berkaitan dengan mutu pendidikan ekonomi. Adapun masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasi dibawah ini. 1. Perlu pembaharuan dalam pembelajaran ekonomi terutama metode-metode pembelajaran ekonomi. 2. Metode pembelajaran konvensional masih mendominasi dalam dunia pendidikan. 3. Pendekatan CTL merupakan salah satu pilihan dalam meningkatkan prestasi belajar ekonomi. C. Pembatasan Masalah Supaya penelitian ini lebih efektif, efisien, dan terarah maka perlu adanya pembataan masalah. Adapun hal-hal yang membatasi penelitian ini adalah : 1. Subyek penelitian Subyek penelitian ini yaitu semua siswa kelas VIII SMP N III Gantiwarno Tahun ajaran 2009/2010. 2. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai tes yang diperoleh siswa pada waktu semester ganjil kelas VIII SMP N III GANTIWARNO Tahun ajaran 2009/2010. 3. Metode pembelajaran dalam penelitian ini terbatas pada metode CTL dan metode konvensional.

6 D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : apakah ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran dengan metode CTL dan konvensional, pada mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas VIII SMP N III GANTIWARNO Tahun ajaran 2009/2010? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar antara metode CTL dan metode konvensional. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis mampu memberikan andil kepada pembelajaran ekonomi dengan menggunakan metode pembelajaran CTL. Secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada strategi pembelajaran di SMP serta mampu mengoptimalkan penggunaan model pembelajaran khususnya CTL. 2. Manfaat Praktis Untuk manfaat praktis, penelitian ini memberikan sumbangan bagi peneliti, sekolah, dan guru pengajar, dan siswa.

7 a. Bagi peneliti Memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah dan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. b. Bagi sekolah Sebagai masukan bagi sekolah yang bersangkutan untuk meningkatkan peran dan fungsinya guru meningkatkan kualitas pendidikan. c. Bagi guru pengajar Dengan menggunakan metode pembelajaran CTL dapat dijadikan masukan dalam peningkatan kualitas pengajaran dengan pendekatan realistik. d. Bagi siswa Bagi siswa proses pembelajaran ini dapat meningkatkan kreatifitas.